You are heree-JEMMI No.29 Vol.04/2001 / Suku Bentong (Sulawesi Selatan)
Suku Bentong mendiami daerah perbukitan Bulo-Bulo, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Menurut orang Bentong yang biasa berkelana di hutan semak-semak ini, mereka adalah keturunan putra Raja Bone yang kawin dengan putri Raja Ternate. Sumber lain menyebutkan bahwa mereka ini adalah keturunan orang Bugis dan Makasar. Hal ini dapat dilihat dari adat istiadat dan bahasa mereka yang dipengaruhi oleh unsur-unsur kebudayaan Bugis dan Makasar. Suku bangsa yang hidupnya berpindah-pindah ini masih dikategorikan sebagai masyarakat "terasing."
Sebagian besar orang Bentong hidup sebagai petani dan nelayan. Hasil utamanya kopra, padi, dan hasil hutan. Pohon kelapa tumbuh baik di seluruh pantai Barru.
Orang Bentong kebanyakan beragama Islam. Namun kepercayaan asli mereka adalah kepercayaan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang dan benda-benda yang dikeramatkan. Mereka percaya bahwa pemujaan (arajang) akan mendatangkan keselamatan dan harus dilakukan untuk menghindari kutukan. Pemujaan lainnya dilakukan terhadap pantansa, yaitu rumah-rumahan kecil berwarna kuning sebagai lambang dewa.
Suku Bentong membutuhkan bantuan dalam pengelolaan hasil-hasil perkebunannya agar bisa memberi hasil yang lebih berarti. Di samping itu, masyarakat Bentong, umumnya belum mengenal sekolah, baik untuk orang tua maupun bagianak-anak mereka. Mereka membutuhkan pendidikan. Untuk kesehatan, orang Bentong menganggap kebersihan sebagai sesuatu yang menghambat kegiatan mereka sehari-hari, akibatnya mereka banyak yang terserang penyakit malaria, disentri, kulit mata, dll..
Populasi | : | 25.000 jiwa |
Bahasa | : | Bentong |
Anggota Gereja | : | 100 (0,4 persen) |
Alkitab | : | Tidak Ada |
Film Yesus | : | Tidak Ada |
Radio | : | Tidak Ada |
Pokok Doa:
Sumber: CD-ROM SABDA
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs e-MISI