Artikel ko sadang disiapkan dan sadang dikambangkan, dan mungkin akan tajadi parubahan-parubahan gadang. Sanak dapek mambantu dalam pangambangan laman ko.
Gorontalo (Jawi: غارانتالي) adolah sabuahprovinsi diIndonesia nan talatak di bagian utaraPulauSulawesi. Provinsi iko lahia pado tanggal 5 Desember 2000[6].Kota Gorontalo kudian ditatapkan sabagaiibukota Provinsi Gorontalo, nan juo manjadi pusek pamarintahan, pusek ekonomi jo niago paliang gadang di KawasanTaluak Tomini.
Adopun jumlahpanduduak Provinsi Gorontalo sabanyak 1.171.681 jiwa (SensusBPS, 2020), jo laju patumbuahan panduduak sagadang 1.16% satiok taunnyo. Mayoritas panduduak di daerah iko baetnisGorontalo, nan juo manjadi etnis jo populasi paliang banyak di wilayah samananjuang utara Pulau Sulawesi, diikuti dekurang Minahasa di urutan kaduo. Urang Gorontalo juo marupokan etnis panjalajah nan populasinyo banyak dijumpoi diSulawesi Utara,Sulawesi Tengah,Sulawesi Selatan,Kalimantan Timur,Jawa danPapua.
Kota Gorontalo merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain KotaMakassar danManado, serta merupakan kota terbesar di kawasanTeluk Tomini. Dalam catatan sejarah, Semenanjung Gorontalo secara umum dan Kota Gorontalo secara khusus merupakan salah satu pusat penyebaran agamaIslam di Kawasan Indonesia Timur yaitu selainTernate, danBone.
Jika Aceh terkenal dengan julukan "Serambi Mekah", maka Gorontalo terkenal dengan julukan "Serambi Madinah". Asal muasal mengenai julukan ini memiliki banyak versi, diantaranya adalah versiBuya Hamka[8] yaitu:
a. Gorontalo layaknya "Serambi Madinah" yang hiruk pikuk masyarakatnya ramai beribadah, memenuhi masjid-masjid, dan juga lantunan ayat suci terdengar menggema di setiap pelosok masjid.
b. Orang Gorontalo layaknyakaum Anshar (penduduk asli Madinah) yang begitu terbuka menerima Islam sebagai agama kerajaan-kerajaan di Gorontalo, serta begitu ramah menyambut para pendatang yang merantau atau hijrah ke Gorontalo. Para pendatang ini diantaranya berasal dari tanahArab (Hadramaut),Melayu (Sumatera),Tiongkok (Cina),Minahasa (Sulawesi Utara), danBugis (Sulawesi Selatan).
Selain itu, Gorontalo memiliki falsafah"Adati hula-hula'a to Sara'a, Sara'a hula-hula'a to Kuru'ani" yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi "Adat Bersendikan Syara', dan Syara' Bersendikan Kitabullah". Falsafah ini menjadi pandangan hidup masyarakat Gorontalo yang memadukan antara agama, adat istiadat dan alam sekitarnya.[9]
Menurut catatan "Hikayat Gorontalo", daerah yang selama ini kita kenal dengan istilah "Semenanjung Gorontalo" yang ada sekarang ini berasal dari sebuah pulau.[10] Lama-kelamaan, air laut di sekitar pulau itu pun surut dan pada akhirnya muncul tiga gunung, yang salah satunya adalah gunung Tilongkabila. Adapun sebuah lembah di sebelah selatan Gunung Tilongkabila tersebut dicatat dalam sejarah sebagai wilayah yang bernama Hulontalangi, sebuah lembah yang kemudian hari dikenal sebagai daerah Hulontalo atau Gorontalo, yang juga merupakan cikal bakal wilayah Kota Gorontalo.
Kata Gorontalo pada dasarnya berasal dari kataHulontalo dalam bahasa Gorontalo.Hulontalo itu sendiri berasal dari kata dasarHulontalangi, sebuah nama salah satu Kerajaan di Gorontalo. Selain itu, terdapat beberapa catatan sejarah mengenai asal muasal dari nama Gorontalo, diantaranya:[11]
a. Gorontalo berasal dari kata"Hulontalangi", yang bermakna "Lembah Mulia".
Hulontalangi berasal dari dua suku kata, yaitu "Huluntu" yang berarti "Lembah" dan "Langi" yang berarti "Mulia".
b. Gorontalo berasal dari kata"Hulontalangi", yang bermakna "Daratan yang Tergenang".
Kata "Hulontalangi" dalam penerjemahan lain berasal dari dua suku kata, yaitu "Huntu" yang berarti "Onggokan Tanah" atau "Daratan", dan "Langi-Langi" yang berarti "Tergenang". Maka kata "Hulontalangi" dapat pula diartikan sebagai "Daratan yang Tergenang Air" sesuai dengan cerita turun temurun masyarakat Gorontalo.
c. Gorontalo berasal dari kata"Huidu Totolu", yang bermakna "Tiga Gunung".
Jika ditelusuri sejarahnya, terdapat tiga gunung purba di semenanjung Gorontalo yaitu Gunung Malenggalila, Gunung Tilonggabila (berubah menjadi Tilongkabila) dan satu Gunung lagi yang tidak bernama.
d. Gorontalo berasal dari kata "Pogulatalo", yang bermakna "Tempat Menunggu".
Kata "Pogulatalo" lambat laun berubah dalam ucapan masyarakat menjadi "Hulatalo"
e. Gorontalo berasal dari kata "Hulontalo".
Namun, karena kesulitan dalam pengucapannya maka para penjajahBelanda menyebut "Hulontalo" menjadi "Gorontalo".
Wilayah Kota Gorontalo sekarang merupakan perubahan dari wilayah Pohala'a Kerajaan Gorontalo. Kerajaan Gorontalo merupakan persekutuan dari 17 Linula (Kelompok Kerajaan kecil yang berorientasi pada ikatan genealogis (kekeluargaan/ikatan darah) serta ikatan teritoris di wilayah Hulontalo (Gorontalo).
Pada tahun 1824 seluruh daerahU Duluwo Limo Lo Pohala'a berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen. Kemudian tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan dan daerah Kota Gorontalo berada di daerahOnder Afdeling Gorontalo. Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadiDistrik Gorontalo. Dan pada tahun 1922 Wilayah Kota Gorontalo ditetapkan menjadi daerahAfdeling Gorontalo.
Kota Gorontalo menjadi tempat peristiwaHari Patriotik 23 Januari 1942 yang dipelopori olehNani Wartabone. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Pada waktu itu Nani Wartabone bersama denganKusno Danupoyo menggelar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo dengan membacakan "Naskah Proklamasi" kemerdekaan Indonesia di Gorontalo. Tidak hanya itu, bendera merah putih pun berhasil dikibarkan, menandai berakhirnya kekuasaan penjajah Belanda di Gorontalo. Sejarah mencatat bahwa Gorontalo menjadi salah satu daerah yang berhasil merdeka dari penjajah, 3 tahun sebelumBung Karno danBung Hatta memproklamasikan kemerdekaanIndonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Sebelum terbentuknyaProvinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dariProvinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.
Pada saat perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo, daerah ini menjadi pusat perjuangan dan aktivitas pergerakan dari para tokoh-tokoh yang menginginkan Gorontalo lebih maju dan sejahtera, lepas dari Provinsi Sulawesi Utara. Perjuangan yang terus digelorakan sejak lama ini pun akhirnya berbuah manis ketika usulan Daerah Otonom Baru bagi Provinsi Gorontalo disetujui oleh pemerintah dan ditetapkan menjadi Undang-Undang. Melalui Undang-Undang pembentukan Provinsi Gorontalo ini pun kemudian menetapkan Kota Gorontalo sebagai ibukota Provinsi Gorontalo, menjadi pusat pemerintahan, ekonomi dan perdagangan terbesar di kawasan Teluk Tomini.
Sebelum terbentuknyaProvinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dariProvinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.
Kota ini merupakandataran rendah dengan ketinggian 0–500 m di atas permukaan laut. Kota Gorontalo menempati satu lembah yang sangat luas yang membentang dari wilayahKabupaten Bone Bolango hinggaKabupaten Gorontalo. Wilayah pinggiran pantainya berupa perbukitan yang tersusun dari batuanKarst termasuk yang berbatasan dengan pantai yang berada diTeluk Tomini. Daerah ini sangat rawan banjir, nyaris pintu air keluar adalah muaraSungai Bone. Muara ini adalah pertemuan air dari sungai Bone dansungai Bolango sebelum menyatu dengan air laut. Di muara ini juga terdapat pulau (delta) yang mulai membesar dan ditumbuhi aneka tanaman termasuk kelapa. Setiap hari dari kedua sungai ini mengalir air bersih yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagian dataran dimanfaatkan untuk bertanam padi karena air mengalir sepanjang tahun. Di beberapa daerah terdapat kantong-kantong air yang ditumbuhi tanamanTumbango.
Oleh karena wilayahnya yang cukup dengan gariskhatulistiwa, kota Gorontalo beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung sama sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah kota Gorontalo berkisar antara 22°–33 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah kota Gorontalo berada pada angka ±82%. Curah hujan tahunan di wilayah kota Gorontalo berkisar antara 1.000–1.600 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar pada 90–150 hari hujan per tahun.Templat:Kota Gorontalo weatherbox
Kesembilan kecamatan tersebut terdiri atas 50kelurahan, 459 RW dan 1.302 RT. Penduduk kota pada tahun 2010 adalah 180.127 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 2.718 jiwa/km².
Arti lambang daerah Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:[12]
Bintang bersudut lima adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa,yaitu Sila Pertama pada Pancasila.
Pohon Kelapa Melambangkan bahwa didaerah Gorontalo kopra adalah hasil utama perekonomian rakyat.
Bunga Teratai adalah lambang kedamaian, kesucian dan keagungan.
Air yang tenang melambangkan keseimbangan jiwa, ketenangan dalam berfikir dan bertindak
Setangkai padi dan setangkai kapas melambangkan tekad rakyat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur serta bahagia lahir batin.
Rantai melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat Gorontalo dengan seluruh bangsa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lambang berbentuk perisai dengan sepasang sayap. Sepasang sayap pada kiri kanan yang dihubungkan oleh pita didalamnya bertuliskan "KOTA GORONTALO" adalah merupakan perwujudan cita - cita masyarakat Gorontalo bagaikan Garuda terbang tinggi mengarungi angkasa luar.
Bentuk perisai yang diberikan kepada lambang menggambarkan bahwa segenap jiwa, semangat, dan cita - cita yang terkandung didalamnya merupakan perisai bagi masyarakat Daerah Gorontalo untuk menghadapi segala kemungkinan.
Bunga teratai berdaun mahkota 5 helai, pohon kelapa berdauan 5 helai, dan berbuah lima butir serta bersudut lima adalah melambangkan daripada Pancasila.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2002 mencapai 6,59%, sementara PDRB harga konstan tahun 2002 sebesar 246.604,30 juta rupiah dan pendapatan per kapita sebesar Rp. 3.795.931,44,- Aktivitas perekonomian penduduk lebih banyak bergerak di bidang jasa sehingga sektor ini menyumbangkan kontribusi terbesar untuk pembentukan PDRB yang disusul sektor-sektor lainnya.
Di Kota Gorontalo terdapat fasilitas pendidikan baik daritaman kanak-kanak hinggaperguruan tinggi baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Disamping itu Pemerintah Kota Gorontalo mulai tahun 2008 menyediakan Bus Sekolah Gratis untuk para siswa mulai sekolah dasar sampai dengan SMU untuk mensukseskan program pemerintah ayo sekolah. Sampai saat ini bus sekolah ini masih difungsikan dengan benar dan sangat membantu bagi transportasi pelajar.
Rumah Sakit yang besar di Kota Gorontalo adalah Rumah SakitAloei Saboe yang hingga kini masih rumah sakit terbesar di kawasan Teluk Tomini. Masalah kesehatan yang pernah muncul adalahBusung Lapar danKaki Gajah. Khusus Kaki Gajah, daerah ini memang banyak terdapat tempat-tempat yang berair seperti rawa-rawa sehingga nyamuk banyak bersarang di sini. Kasus terakhir yang ditangani adalah penderita Kaki Gajah yang berada di kelurahan Liluwo yang rumah penderitanya di depan rumahMedi Botutihe, Wali kota Gorontalo.
Terdapat berbagai macam jenis transportasi darat di Kota Gorontalo yaknibentor, bendi, angkutan kota, dan Bus Way Hulondhalangi. Namun dari beberapa moda transportasi tersebut,bentor yang paling mendominasi.[13]