Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Yūrei

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariYurei)
Lukisan Jepang "Hantu Oyuki" karyaMaruyama Ōkyo.

Yūrei (幽霊code: ja is deprecated) adalah figur dalamcerita rakyat Jepang, yang sepadan denganhantu. Istilah tersebut terdiri dari dua hurufkanji, (), berarti "redup" atau "samar", dan (rei), berarti "jiwa" atau "spirit." Nama alternatifnya antara lain Bōrei (亡霊code: ja is deprecated) yang berarti arwah orang meninggal, Shiryō (死霊code: ja is deprecated) berarti jiwa orang mati, atau dalam pengertian yang lebih luas meliputiYōkai (妖怪code: ja is deprecated) atauObake (お化けcode: ja is deprecated). Seperti padanan mereka dalammitologi Tionghoa danBarat, mereka diyakini sebagai jiwa setelah mati.

Mitologi

[sunting |sunting sumber]

Menurut kepercayaan masyarakatJepang, manusia memilikispirit ataujiwa yang disebutreikon (霊魂code: ja is deprecated). Saat seseorang meninggal, reikon meninggalkan jasad dan memasuki tempat penyucian, tempat mereka menunggu selama upacara pemakaman dan pasacapemakaman dilaksanakan dengan layak, agar mereka dapat berkumpul dengan para leluhur. Jika ritual dilaksanakan dengan benar, maka reikon dipercaya sebagai pelindung keluarganya yang masih hidup dan akan kembali tiap tahun di bulanAgustus saathari raya Obon untuk menerima ungkapan terima kasih.

Bagi seseorang yang tewas dalam cara yang tak lazim atau secara sadis, misalnyadibunuh ataubunuh diri, dan bila ritual yang benar tidak dilaksanakan, atau bila almarhum masih dipengaruhi emosi yang kuat sepertibalas dendam,asmara,kecemburuan,kebencian, atau kesedihan, maka reikon dipercaya akan berubah menjadi yūrei, yang dapat menyebrangi batas antara alam baka dengan alam fana (dunia manusia).

Yūrei berada di dunia manusia sampai ia menjadi tenang, baik dengan cara mendoakannya melalui upacara pemakaman yang layak dan benar, atau dengan memenuhi keinginan yang belum tercapai yang masih membelenggunya di dunia fana. Jika upacara tidak berlangsung dengan semestinya, atau bila keinginannya belum terpenuhi, maka yūrei akan tetap bergentayangan.

Ciri

[sunting |sunting sumber]
Yūrei ゆふれい dari Bakemono no e (化物之繪, c. 1700), Koleksi Buku dan Manuskrip Jepang Harry F. Bruning, Koleksi Khusus L. Tom Perry, Perpustakaan Harold B. Lee, Universitas Brigham Young.

Pada akhir abad ke-17, permainan yang disebutHyakumonogatari Kaidankai menjadi populer, dankaidan (cerita hantu) semakin sering menjadi subjek pementasanteater,literatur, dan cabang seni lainnya. Pada masa tersebut, atribut-atribut tertentu disematkan untuk membedakan yūrei dengan manusia biasa, sehingga karakter yūrei lebih mudah dikenali.

Senimanukiyo-e,Maruyama Ōkyo membuat contoh terkenal pertama yang kini dikenali sebagai sosok yūrei secara tradisional, dalam lukisanHantu Oyuki.

Pada masa kini, penampakan yūrei agaknya seragam, yang secara sederhana mengindikasikan sifatnya yang gaib, dan keaslian ciri kultural sosok tersebut sangat terasa.

  • Pakaian putih: biasanya Yūrei berpakaian serba putih, mencirikan tradisikimono putih saat upacara pemakaman yang digunakan sejak upacara pemakamanzaman Edo. Dalam agamaShinto, pakaian putih dipakai karena putih adalah warna yang melambangkankemurnian upacara, yang secara tradisional dipakai oleh para pendeta dan jasad yang dimakamkan. Kimono tersebut dapat berupakatabira (kimono polos, putih, tak bergaris) ataukyokatabira (katabira putih yang ditulissutra Buddha). Kadang kala yūrei memakaihitaikakushi ("ikat kepala"), berupa potongan kain berbentuksegitiga yang diikat di dahi.
  • Rambut hitam: Biasanya rambut yūrei panjang, hitam, dan acak-acakan.
  • Tangan dan kaki: Tangan yūrei menjuntai lemas. Ciri khasnya tidak memiliki kaki, sehingga melayang di udara. Ciri ini berasal dari cetakanukiyo-ezaman Edo, dan disebarluaskan dalam pementasan kabuki.
  • Hitodama: Seringkali yūrei ditemani oleh bola api atauhitodama, dengan warna biru, hijau, atau ungu. Bola api tersebut merupakan bagian terpisah dari yūrei dan bukan merupakan hantu tersendiri.

Klasifikasi

[sunting |sunting sumber]

Meskipun makhluk kategori hantu Jepang disebut yūrei, dalam kategori tersebut ada beberapa tipe hantu berciri khusus, yang diklasifikasikan terutama menurt cara kematian atau alasan mereka kembali ke dunia manusia.

  • Onryō: Arwah penasaran yang kembali dari tempat penyucian karena perbuatan jahat yang dilakukan pada mereka saat mereka masih hidup.
  • Ubume: Hantu ibu yang meninggal saat melahirkan, atau meninggalkan bayinya yang baru lahir. Yūrei ini gentayangan untuk merasakan bagaimana mengasuh anak dan sering kali memberi manisan kepada anak-anak.
  • Goryō: Arwah penasaran dari golongan pejabat atau bangsawan, khususnya bagi yang dihukum mati demi mempertahankan prinsipnya atau karena masalah politik.
  • Funayūrei: Hantu orang yang tewas di laut. Hantu tersebut biasanya digambarkan sebagai sosok manusia bersisik ikan dan beberapa di antaranya berwujud menyerupaiduyung.
  • Zashiki-warashi: Hantu anak-anak, sering kali bertingkah nakal daripada berbahaya.
  • HantuSamurai: Para veteranPerang Genpei yang gugur dalam pertempuran. Hantu Kesatria biasanya tampil istimewa dalampertunjukan Noh. Tidak seperti kebanyakan yūrei, hantu ini biasanya digambarkan berkaki.
  • Hantu Pemikat: Hantu wanita atau pria yang berkeinginan merasakan cinta setelah kematiannya, seperti yang dikisahkan dalamBotan Dōrō.

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Referensi

[sunting |sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting |sunting sumber]
Cerita rakyat
Utamaro Yama-uba dan Kintaro
Koleksi naskah
Makhluk legenda
Folkloris
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yūrei&oldid=26103087"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp