Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, t di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata.
Maka Pilatus pun menyuratkan suatu tulisan, dilekatkannya di kepala tiang kayu salib itu, tersurat demikian, "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."[3]
"tulisan" diterjemahkan di sini dari bahasa Yunani yang sebenarnya adalah katabahasa Latin teknis "τίτλον", "titlon", bukan kata Yunani yang lebih lazim "ἐπιγραφή",epigrafe,bahasa Inggris:"superscription". Ia memerintahkan tentaranya untuk melekatkan pada kayu salib. Kataἔγραψε tidak bisa diterjemahkan sebagai suatu katapluperfect, karena itu dimungkinkan bahwa setelah prosesi sudah dimulai dengan tangisan dan kutukan sudah berlalu, maka Pilatus menyuruh membuat τίτλον tersebut.[7]
"di atas kayu salib itu" (TB)/"di kepala tiang kayu salib itu" (TL), sebagaimana padaMatius 27:37. Dalam versi Persia "tulisan itu" ditempatkan "di bagian atas salib"; sementara padakitab Injil lain: "di atas-Nya" atau "di atas kepala-Nya"; dan ini dapat mengindikasikan kebangkitan kerajaan-Nya, yang berasal dari atas, yang terlihat jelas, dan juga perkembangannya, melalui "salib-Nya".[8]
"Raja orang Yahudi": kata-kata pada "tulisan" itu ditulis dalambahasa Ibrani ataubahasa Aram (Syro-Chaldaic), yaitu bahasa daerah setempat;bahasa Yunani, yang merupakan bahasa umum di seluruh wilayah jajahan Romawi, danbahasa Latin yang merupakan bahasa resmiKekaisaran Romawi. Dengan demikian dipastikan bahwa semua yang hadir dapat membacanya.[9]
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.[12]
Bahkan dalam penderitaan menjelang kematian, Yesus memperhatikan kesejahteraan ibu-Nya. Dia menugaskan seseorang yang dikasihi-Nya (diyakini adalahYohanes) untuk memeliharanya. Membantu keluarga yang membutuhkan pertolongan merupakan tugas manusia sampai mati. Yang ditekankan di sini adalah tanggung jawab anak terhadap orang tua yang memerlukan bantuan mereka.[13]
"murid itu" (TL) lebih tepat dari "murid-murid-Nya" (TB), karena diterjemahkan darikata bendaYunani tunggal "mathētē" ("murid").
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus."[15]
"Anggur asam": diterjemahkan dari kata Yunani "oxos", artinya "anggur yang asam atau cuka". Hal ini terjadi pada saat kadar alkohol dalam anggur mulai mengurai menjadiasam asetat ataucuka.[13]
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.[17]
Penderitaan Yesus dalam menyediakan penebusan bagi umat manusia yang jatuh kini sudah berakhir dan karya penebusan "sudah selesai" (bahasa Yunani:Τετέλεσται,Tetelestai).YesusKristus telah menanggung hukuman bagi dosa seluruh umat manusia sambil membuka jalan keselamatan untuk semua orang (lihatMatius 27:50; Lukas 23:46).
TerjemahanAlkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani dari abad ke-3 SM,Septuaginta (LXX), menggunakan kata-kata yang berbeda yaitu "Ἐπιβλέψονται πρός με ἀνθ ῶν κατωρχήσαντο", "Mereka akan melihat ke arahku, karena mereka telah menghina aku." Menarik sekali bahwaInjil Yohanes lebih akurat dalam menerjemahkan nubuat ini dari teks asli bahasa Ibrani dibandingkan dengan Septuaginta, yaitu menggunakan "ὄψονται", "Mereka akan memandang" dengan rasa sayang dan pengasihan dan pertobatan "pada dia yang ("ἐξεκέντησαν") mereka tikam." Penerjemahan ke dalam bahasa Yunani ini diikuti oleh Aquila, Theodotion, dan Symmachus, serta dikutip oleh Justinus Martyr. Bentuk ini juga dicatat padaWahyu 1:7, membentuk suatu rantai hubungan antaraInjil Yohanes danWahyu kepada Yohanes. Lebih mengesankan lagi bahwa tragedi yang menyedihkan itu tidak ditutup tanpa kata-kata janji dan pengharapan.[7]
JugaNikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyakmur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.[20]
^Willi Marxsen.Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008.ISBN 9789794159219.
^John Drane.Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005.ISBN 9794159050.