Menuruttradisi Alkitab, RajaDaud merebut kota ini dari sukuYebus dan kemudian didirikannya sebagai ibu kotaKerajaan Israel Bersatu; putranya, RajaSalomo, memerintahkan pembangunanBait Pertama. Peristiwa-peristiwa pokok ini, sejak permulaan millenium ke-1 SM, memiliki peranan sentral secara simbolis bagi orang-orang Yahudi.[11] Julukan kota suci (עיר הקודש, ditransliterasikan‘ir haqodesh) mungkin disematkan ke Yerusalem pada pasca-periode pembuangan.[12][13][14] Kesucian Yerusalem dalam Kekristenan, terlestarikan dalamSeptuaginta[15] yang mana diadopsi kaum Kristen sebagai otoritas mereka sendiri,[16] dipertegas oleh catatanPerjanjian Baru tentangpenyaliban Yesus di sana. Dalam pandanganIslam Sunni, Yerusalem adalah kota tersuci ketiga setelahMekkah danMadinah.[17][18] Dalam tradisiIslam, pada tahun 610 M Yerusalem menjadikiblat pertama, yaitu arah yang dituju dalamsalat,[19] danMuhammad melakukanPerjalanan Malam di sana 10 tahun kemudian, naik ke surga di tempat ia berbicara kepadaAllah, menurutAl-Qur'an.[20][21] Alhasil, walaupun hanya merupakan daerah seluas 0,9 kilometer persegi,[22] Kota Lama memiliki banyak situs dengan arti penting keagamaan yang sangat berpengaruh, di antaranya yaitu Bukit Bait Suci atauMasjid Al-Aqsha, termasuk di dalamnyaJami' Al-Aqsha, Kubah Batu atauKubah Shakhrah, danTembok Barat;Gereja Makam Kudus, dan Makam Taman.
Saat ini status Yerusalem tetap menjadi salah satu isu pokok dalamKonflik Israel dan Palestina. SelamaPerang Arab-Israel 1948,Yerusalem Barat termasuk salah satu daerah yang direbut dan kemudian dianeksasi oleh Israel; sedangkanYerusalem Timur, termasuk Kota Lama, direbut dan kemudian dianeksasi olehYordania. Israel merebut Yerusalem Timur dari Yordania padaPerang Enam Hari tahun 1967 dan setelah itu menganeksasinya ke dalam Yerusalem, bersama dengan tambahan wilayah di sekitarnya.[viii] Salah satu Hukum Dasar Israel, yaituHukum Yerusalem tahun 1980, menyebut Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terbagi dari negara tesebut. Semua bidang pemerintahan Israel berada di Yerusalem, termasukKnesset (parlemen Israel), kediamanPerdana Menteri danPresiden, jugaMahkamah Agung. Kendati masyarakat internasional menolak aneksasi tersebut dengan menyebutnya ilegal dan memperlakukan Yerusalem Timur sebagai teritori Palestina yangdiduduki oleh Israel,[23][24][25][26] Israel memiliki suatu klaim yang lebih kuat untuk kedaulatannya atas Yerusalem Barat.[27][28] Masyarakat internasional tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan tidak ada kedutaan asing yang didirikan di kota ini. Di Yerusalem juga terdapat beberapa lembaga Israel non-pemerintah yang memiliki kepentingan nasional, misalnyaUniversitas Ibrani danMuseum Israel denganShrine of the Book di lapangannya.
Pada tahun 2011 Yerusalem memiliki populasi 801.000 penduduk, di antaranya terdiri dari 778.000 (97%) penganut Islam, 14.000 (sekitar 2%) penganut Kristen, dan 9.000 (1%) Yahudi.[29]
Nama "Yerusalem" dengan berbagai cara ditelusurietimologinya dengan arti "fondasi (dari kataSumeriayeru 'permukiman' / kataSemityry 'mendirikan, meletakkan suatu landasan') dewaShalem",[33][34] karenanya dewa Shalem adalahdewa perlindungan awal dari kota Zaman Perunggu tersebut.[35]
BentukYerushalem atauYerushalayim (Yerusalem) pertama kali muncul dalam Alkitab, dalamKitab Yosua. Menurut suatuMidras, nama tersebut merupakan kombinasi dariYhwh Yir'eh ("Allah akan memastikan/menyediakan", nama yang diberikanAbraham (Ibrahim) pada tempat di manaia hendak mengorbankan putranya) dan kota "Shalem".[36]
Nama Ibrani untuk Yerusalem adalahYerushalayim yang berarti "warisan perdamaian" (yerusha berarti "warisan" dan "shalom" yang berarti damai).[37]
TulisanIbrani terawal di luar Alkitab yang memuat kata Yerusalem bertarikh abad ke-6 atau ke-7 SM,[38][39] dan ditemukan di Khirbet Beit Lei di dekat Beit Guvrin pada tahun 1961. Inskripsi tersebut menyatakan: "Akulah Yahweh Allahmu, Aku akan menerima kota-kota Yudea dan Aku akan menebus Yerusalem",[40][41][42] atau sebagaimana dikemukakan para akademisi lain: "Yahweh adalah Allah seluruh bumi. Gunung-gunung Yudea adalah milik-Nya, Allah Yerusalem".[43][44]
Shalim atau Shalem adalah nama dewa petang dalamagama Kanaan; nama ini didasarkan pada akar kata yang sama (yaituS-L-M) yang darinya kata Ibrani untuk "damai" berasal (Shalom atau Salam dalam bahasa Ibrani dan Arab modern).[45][46] Nama tersebut dengan demikian menawarkan etimologisasi seperti "Kota Damai",[34][47] "Kediaman Damai",[48][49] "hunian damai" ("didirikan dalam keselamatan"),[50] sebagai alternatifnya yaitu "Visi Perdamaian" menurut beberapa penulis Kristen.[51] Akhiran-ayim mengindikasikan bentukdualis, sehingga mengarah pada anggapan bahwa namaYerushalayim mengacu pada fakta kalau kota ini terletak di atas dua bukit.[52][53] Bagaimanapun pengucapan suku kata terakhir sebagai-ayim tampaknya merupakan suatu pengembangan akhir, yang mana belum terlihat pada masa digunakannyaSeptuaginta secara luas.[butuh rujukan]
Permukiman paling kuno di Yerusalem, didirikan pada Zaman Perunggu di bukit di atasMata Air Gihon, menurut Alkitab bernamaYebus (mis., Hakim-hakim 19:10: יְבוּס, הִיא יְרוּשָׁלִָ: "Yebus --itulah Yerusalem"[54]).[55] Disebut juga "Benteng Sion" (metsudat Zion), kota ini diubah namanya oleh Daud menjadiKota Daud,[56] dan dikenal dengan nama ini pada zaman kuno.[57][58] Nama lainnya, "Sion", pada awalnya merujuk ke suatu bagian yang berbeda dari kota ini, tetapi kemudian digunakan untuk menandakan kota ini secara keseluruhan dan untuk merepresentasikanTanah Israel dalam Alkitab. Dalam bahasa Yunani dan Latin, nama kota ini ditransliterasikan menjadiHierosolyma (Yunani: Ἱεροσόλυμα; dalam bahasa Yunanihieròs,ἱερός, berarti suci), kendati kota ini diubah namanya menjadiAelia Capitolina selama periodeRomawi dalam sejarahnya.
Apokrifon Kejadian berbahasa Aram dariGulungan Laut Mati (1QapGen 22:13) menyamakan Yerusalem dengan "Salem" (שלם) yang terdahulu, yakni kerajaannyaMelkisedek dalam Kejadian 14:18. Namun sumber-sumber Ibrani awal yang lain,[59] penafsiran Kristen awal atas ayat tersebut[60] dantargumim,[61] menempatkan Salem di Israel Utara dekat Shechem (atauSikhem), sekarangNablus, sebuah kota yang cukup penting dalam tulisan suci Ibrani awal.[62] Kemungkinan redaktur Apokrifon Kejadian ingin memisahkan Melkisedek dari daerah Sikhem, yang mana pada saat itu dikuasaiorang Samaria.[63] Bagaimanapun sumber-sumber Rabinik setelah itu juga menyamakan Salem dengan Yerusalem, terutama untuk menghubungkan Melkisedek dengan tradisi-tradisi Bait di kemudian hari.[64]
Dalam bahasa Arab, Yerusalem paling sering disebutالقُدس, ditransliterasikan sebagaial-Quds dan berarti "Yang Suci" atau "Tempat Suci".[48][49] Kebijakan resmi pemerintah Israel mengamanatkan bahwaأُورُشَلِيمَ, ditransliterasi sebagaiŪršalīm, yang mana merupakankerabat dari nama-nama Ibrani dan Inggris, digunakan sebagai nama bahasa Arab untuk kota ini bersama denganالقُدس.أُورُشَلِيمَ-القُدس.[65] Keluarga-keluarga Arab Palestina yang berasal dari kota ini sering disebut "Qudsi" atau "Maqdisi", sementara orang Yerusalem (Jerusalemite) Muslim Palestina mungkin menggunakan istilah-istilah ini sebagaidemonim.[66]
Mengingat posisi sentral kota Yerusalem di tengah nasionalisme Yahudi (Zionisme) dannasionalisme Palestina, selektivitas yang diperlukan untuk merangkum lebih dari 5000 tahun sejarah permukimannya sering kali dipengaruhi oleh latar belakang atau bias ideologis (lih. Historiografi dan nasionalisme).[67] Era kedaulatan Yahudi dalam sejarah Yerusalem dipandang penting oleh nasionalis Israel (Zionis), yang mengklaim hak atas kota ini berdasarkan garis keturunan Yahudi dari Kerajaan Yehuda bangsa Israel, di mana Yerusalem adalah ibu kotanya.[68][69] Era Islam, Kristen dan berbagai era non-Yahudi lainnya dalam sejarah Yerusalem dipandang penting bagi nasionalis Palestina, yang mana mengklaim hak atas kota ini berdasarkan garis keturunanPalestina modern dari beragam bangsa berbeda yang telah tinggal di wilayah ini.[70][71] Akibatnya kedua belah pihak mengklaim bahwa sejarah Yerusalem telah dipolitisir oleh kalangan lain untuk memperkuat klaim relatif mereka atas kota ini,[67][72][73] dan bahwa hal ini dikonfirmasi oleh fokus-fokus berbeda yang dibuat beragam penulis pada berbagai peristiwa dan era dalam sejarah kota ini.
Pada akhir Zaman Perunggu, Yerusalem merupakan ibu kota dari suatu negara-kotavasal Mesir,[81] sebuah permukiman sederhana yang memerintah beberapa desa terpencil dan daerah penggembalaan, dengan suatugarnisun Mesir yang kecil dan diperintah oleh orang-orang yang ditunjuk seperti RajaAbdi-Heba.[82] Pada masaSeti I danRamses II, dilangsungkan pembangunan skala besar seiring dengan meningkatnya kemakmuran.[83]
Periode ini, ketika Kanaan merupakan bagian dari kerajaan Mesir, bersesuaian dengan catatan Alkitab tentang invasiYosua.[84] Dalam Alkitab, Yerusalem didefinisikan berada dalam wilayah yang dialokasikan bagiSuku Benyamin[85][86] kendati diduduki oleh kaumYebus.Daud dikatakan telah menaklukkan daerah-daerah ini dalamPengepungan Yebus, dan memindahkan ibu kotanya dariHebron ke Yerusalem di mana kemudian menjadi ibu kota dari suatuKerajaan Israel bersatu,[87] serta salah satu dari beberapa pusat keagamaannya.[88] Keputusan ini mungkin didasari oleh fakta bahwa Yerusalem tidak membentuk bagian dari sistem kesukuan Israel, dan dengan demikian cocok untuk berfungsi sebagai pusat federasi tersebut.[83] Ada perbedaan pendapat mengenai apakah sebuahStruktur Batu Besar dan sebuahStruktur Batu Bertingkat di dekatnya dapat diidentifikasi sebagai istana Raja Daud, atau berasal dari periode selanjutnya.[89][90]
Salah satu rekonstruksiBait Salomo menurut penjelasan dalam Alkitab.
Menurut Alkitab, Raja Daud memerintah selama 40 tahun.[91] Perkiraan yang umum diterima mengenai akhir pemerintahannya adalah tahun 970 SM.[butuh rujukan] Alkitab menyatakan bahwa Daud digantikan olehSalomo putranya,[92] yang kemudian membangunBait Suci diGunung Moria.Bait Salomo (kemudian dikenal sebagaiBait Pertama) melanjutkan suatu peranan penting dalamsejarah Yahudi sebagai tempat penyimpananTabut Perjanjian.[93] Setelah Salomo wafat, sepuluh dariSuku Israel utara memisahkan diri dari Kerajaan Bersatu tersebut untuk membentuk sendiri negara, raja, nabi, imam, tradisi keagamaan, ibu kota dan bait mereka di Israel utara. Suku-suku selatan, bersama denganimam keturunan Harun, tetap tinggal di Yerusalem dengan kota ini sebagai ibu kotaKerajaan Yehuda.[94][95] Peninggalan arkeologis dari eraIsrael kuno juga meliputiTerowongan Hizkia, yakni sebuah akuaduk yang dibangun oleh RajaYudeaHizkia dan dihiasi dengan inskripsi Ibrani kuno yang dikenal sebagaiInskripsi Siloam,[96] suatu fortifikasi pertahanan dengan sebutanTembok Lebar yang dibangun oleh Hizkia pada abad ke-8 SM,[97] Makam sang Pengurus Istana (Monolit Silwan) dengan hiasan inskripsi yang monumental dalambahasa Ibrani,[98] danMenara Suku Israel, yakni sisa-sisa fortifikasi kuno yang dibangun dari batuan kukuh yang besar dengan pilar-pilar berukir.[99] Sebuah waduk yang sangat besar dari periode ini ditemukan pada tahun 2012 di dekatLengkung Robinson, mengindikasikan keberadaan suatu bagian kota yang padat penduduk di daerah barat Bukit Bait Suci pada masa kerajaan Yudea tersebut.[100]
Ketika orangAsiria menaklukkan Kerajaan Israel pada tahun 722 SM, Yerusalem diperkuat oleh masuknya gelombang pengungsi yang sangat besar dari kerajaan utara. Periode Bait Pertama berakhir sekitar tahun 586 SM dengan ditaklukkannya Yehuda dan Yerusalem oleh bangsa Babilonia, serta penghancuran Bait Salomo oleh mereka.[101]
Beberapa saat setelah tahun 485 SM, Yerusalem dikepung, ditaklukkan, dan sebagian besarnya dihancurkan oleh suatu koalisi negara-negara tetangganya.[105] Pada sekitar tahun 445 SM, RajaArtahsasta I dari Persia mengeluarkan sebuah dekret yang memperbolehkan kota ini (termasuk temboknya) untuk dibangun kembali.[106] Yerusalem kembali berperan sebagai ibu kota Yehuda dan pusat ibadah Yahudi.
Rekonstruksi tampilan Yerusalem selama abad ke-1 M berdasarkan temuan arkeologis.
Banyak makam Yahudi dariperiode Bait Kedua telah ditemukan kembali di Yerusalem. Salah satu contoh yang ditemukan di utaraKota Lama berisikan jasad manusia dalam sebuah osuarium yang dihiasi dengan inskrispsi Aramaik bertuliskan "Simon sang Pembangun Bait."[107] Makam Abba, juga terletak di utara Kota Lama, menyimpan sebuah inskripsi Aramaik dengan hurufPaleo-Ibrani yang kira-kira dapat dibaca: "Aku, Abba, putra imam Eleazar, putra Harun sang imam besar, Abba, yang tertindas dan teraniaya, yang lahir di Yerusalem, dan pergi ke dalam pembuangan di Babilonia dan membawa (kembali ke Yerusalem) Matatias, putra Yehuda, dan menguburnya di sebuah gua yang kubeli dengan akta."[108] Makam Benei Hezir yang terletak diKidron dihiasi dengan inskripsi Ibrani dankolom-kolom Doria yang monumental, diidentifikasi sebagai situs pemakaman para imamBait Kedua.[107] Makam Sanhedrin, suatu kompleks bawah tanah yang berisikan 63 makam berupa lubang pahatan dalam batu karang, terletak di sebuah taman publik diSanhedria di Yerusalem utara. Makam-makam ini, mungkin dikhususkan bagi para anggotaSanhedrin[109][110] serta ditorehkan tulisan Aramaik dan Ibrani kuno, bertarikh antara tahun 100 SM dan 100 M.
Pada tahun 63 SM,Pompeius Agung turut campur tangan dalam suatu perjuangan demi singgasana Hashmonayim dan merebut Yerusalem, sehingga memperluas pengaruhRepublik Romawi atas Yudea.[111] Setelah suatu invasi singkat oleh orangPartia, yang mana mendukung para penguasa Hashmonayim lawannya, Yudea menjadi suatu tempat perjuangan antara pasukan pro-Romawi dan pro-Partia, yang akhirnya memicu bangkitnya seorangEdom bernama Herodes.
Sebuah koin yang dikeluarkan oleh kaum pemberontak Yahudi pada tahun 68 SM. Sisi depan: "Syikal, Israel. Tahun ke-3". Sisi balik: "Yerusalem yang Suci", dalamabjad Paleo-Ibrani.
Seiring dengan semakin kuatnyaRoma,Herodes diangkat sebagairaja klien Yahudi. Herodes Agung, sebagaimana ia dikenal, mengabdikan dirinya untuk mengembangkan dan memperindah kota ini. Ia membangun berbagai tembok, menara dan istana, sertamemperluas Bukit Bait Suci juga memperkuat halamannya dengan blok-blok batu dengan berat mencapai 100 ton. Dalam masa pemerintahan Herodes, areal Bukit Bait Suci dilipatgandakan luasnya.[92][112][113] Tak lama setelah wafatnya Herodes, Yudea pada tahun 6 M berada dalam pemerintahan Romawi secara langsung sebagaiProvinsi Yudea,[114] kendati Dinasti Herodian hinggaAgripa II tetap menjadi raja klien atas wilayah di sekitarnya sampai tahun 96 M. Kekuasaan Romawi atas Yerusalem dan wilayahnya menghadapi tantangan dalamPerang Yahudi-Romawi Pertama yang berakhir dengankemenangan Romawi. Bait Kedua dihancurkan pada tahun 70 M, dan seluruh kota dihancurkan dalam perang tersebut.Yosefus, sejarawan Yahudi pada saat itu, menuliskan bahwa kota ini "hampir seluruhnya diratakan dengan tanah oleh mereka yang menghancurkannya sampai fondasinya, sehingga tidak ada yang tersisa yang pernah dapat meyakinkan para pengunjung bahwa di situ pernah menjadi suatu tempat pemukiman."[115] Kekuasaan Romawi kembali ditantang selamapemberontakan Bar Kokhba yang bermula pada tahun 132 M dan ditumpas oleh orang Romawi pada tahun 135 M.
Pengepungan dan penghancuran Yerusalem oleh orang Romawi (David Roberts, 1850).
Setelah pemberontakan Bar Kokhba, KaisarHadrianus menggabungkan Provinsi Yudea dengan provinsi-provinsi di sekitarnya dengan nama baruSyria Palaestina untuk menggantikan nama Yudea.[116] Kota ini diganti namanya menjadiAelia Capitolina,[117] dan dibangun kembali dengan gaya seperti suatu kota Romawi pada umumnya. Orang Yahudi dilarang memasuki kota ini, dengan konsekuensi hukuman mati, kecuali untuk satu hari pada setiap tahunnya yaitu saat hari peringatanTisha B'Av. Bila digabungkan, langkah-langkah tersebut[118][119][120] (yang mana juga berdampak pada kaum Kristen Yahudi)[121] pada dasarnya merupakan "sekularisasi" kota ini.[122] Larangan itu dipertahankan hingga abad ke-7,[123] walau kaum Kristen segera diberikan pengecualian sebab sepanjang abad ke-4Kaisar RomawiKonstantinus I memerintahkan pembangunan tempat-tempat suci Kristen di kota ini, misalnyaGereja Makam Kudus. Sisa-sisa pemakaman dari periodeBizantin secara eksklusif bercorak Kristiani, sehingga menunjukkan bahwa populasi Yerusalem pada zaman Bizantium kemungkinan hanya meliputi kaum Kristen.[124]
Pada abad ke-5, kelanjutanKekaisaran Romawi di belahan timur memerintah dariKonstantinopel yang belum lama memperoleh nama barunya ini, dan mempertahankan kendali atas Yerusalem. Dalam rentang beberapa dekade, Yerusalem berpindah tangan dari kekuasaan Bizantium kePersia, lalu kembali lagi ke dalam kekuasaan Bizantium-Romawi. Menyusul tekananKhosrau II dariSasaniyah pada abad ke-7 melalui Siria,Shahrbaraz dan Shahin jenderal-jenderalnya ini menyerang Yerusalem (bahasa Persia:Dej Houdkh) dengan dibantu oleh kaum Yahudi dariPalaestina Prima, yang mana telah bangkit untuk melawan kaum Bizantin.[125]
Dalam Pengepungan Yerusalem pada tahun 614, setelah 21 haripengepungan militer tanpa kenal lelah, Yerusalem direbut.Kronik-kronik Bizantin menceritakan bahwa kaum Sasaniyah dan Yahudi membantai puluhan ribu orang Kristen di kota ini, banyak di antaranya di Kolam Mamilla,[126][127] serta menghancurkan berbagai bangunan gereja dan monumen mereka, termasukGereja Makam Kudus. Episode tersebut telah menjadi subjek banyak perdebatan di kalangan sejarawan.[128] Kota taklukan ini tetap berada dalam kendali Sasaniyah selama kurang lebih 15 tahun hingga Kaisar BizantiumHeraklius merebutnya kembali pada tahun 629.[129]
Yerusalem mencapai puncaknya dalam hal luas wilayah dan populasi pada akhir Periode Bait Kedua, yaitu ketika kota ini mencakup wilayah seluas dua kilometer persegi dan jumlah penduduknya 200.000 orang.[119][130]
Abad Pertengahan dan kekhalifahan
Lukisan tahun 1455 mengenai Tanah Suci. Yerusalem dilihat dari sebelah barat;Kubah Shakhrah masih mempertahankan bentuk segi delapannya, di sisi kanan tampak Al-Aqsa yang diperlihatkan sebagai sebuah gereja.
Yerusalem Bizantin ditaklukkan oleh pasukan Arab pimpinanUmar bin Khattab pada tahun 638 M.[131] Di kalanganMuslim dari era Islam awal disebut sebagaiMadinat bayt al-Maqdis ("Kota Bait Suci")[132] yang mana hanya sebatas pada wilayah Bukit Bait Suci (Kompleks al-Haram). Wilayah selebihnya dari kota ini "...disebut Iliya, mencerminkan nama Romawi yang diberikan untuk kota ini setelah penghancurannya pada tahun 70 M:Aelia Capitolina".[133] Belakangan Bukit Bait Suci dikenal dengan namaal-Haram al-Sharif, “Tempat Suci yang Mulia", sedangkan wilayah kota di sekitarnya kemudian dikenal sebagaiBayt al-Maqdis,[134] dan selanjutnya masih disebut sebagaial-Quds al-Sharif "Kota Suci yang Mulia". ProsesIslamisasi Yerusalem dimulai pada tahun pertamaHijriyah (623 M), ketika kaum Muslim diinstruksikan untuk menghadap (kiblat) ke arah kota ini ketika melakukan sembahyang sehari-hari dan menurut tradisi keagamaan Muslim merupakan tempat terjadinya perjalanan malam Nabi Muhammad dan kenaikannya ke surga. Setelah 13 tahun, arah kiblat diganti ke Mekkah.[135][136] Pada tahun 638 MKekhalifahan Islam memperluas kekuasaannya ke Yerusalem.[137] Dengan adanyapenaklukan oleh kaum Arab, kaum Yahudi diizinkan kembali ke kota ini.[138] KhalifahRasyidin Umar bin Khattab menandatangani suatu perjanjian dengan Patriark Kristen YerusalemSofronius, yang mana sang khalifah memberikan jaminan kepadanya bahwa penduduk dan tempat-tempat suci kaum Kristen di Yerusalem akan dilindungi di bawah pemerintahan kaum Muslim.[139] Tradisi Arab-Kristen mencatat bahwa ketika Khalifah Umar akan memimpin sembahyang di Gereja Makam Kudus, yakni salah satu tempat tersuci bagi kaum Kristen, ia menolak untuk bersembahyang di dalam gereja tesebut sehingga kaum Muslim tidak akan meminta konversi Gereja Makam Kudus menjadi sebuah masjid.[140] Ia bersembahyang di luar gereja tersebut, tempat di manaMasjid Umar (Omar) berdiri hingga saat ini, berlawanan arah dengan pintu masuk Gereja Makam Kudus. MenurutArculf, seorang uskup dari Galia yang tinggal di Yerusalem antara tahun 679-688, Masjid Umar merupakan sebuah bangunan berstruktur kayu dengan bentuk persegi panjang yang dibangun di atas reruntuhan dan dapat menampung 3.000 jemaah.[141]
Ketika kaum Muslim pergi keBayt Al-Maqdes untuk pertama kalinya, mereka mencari lokasiMasjid Al-Aqsa ("Masjid Terjauh") yang disebutkan dalamAl-Qur'an danHadits menurut keyakinan Islam. Sumber-sumber Ibrani dan Arab dari masa itu mengatakan bahwa situs tersebut penuh dengan sampah sehingga kaum Arab dan Yahudi bersama-sama membersihkannya.[142]Khalifah UmayyahAbdul Malik bin Marwan memerintahkan pembangunanKubah Shakhrah (Kubah Batu) pada akhir abad ke-7.[143]Syamsuddin Al-Maqdisi, seorang sejarawan abad ke-10, menuliskan bahwa Abdul Malik membangun shakhrah tersebut agar dapat mengimbangi kemegahan gereja-gereja monumental di Yerusalem.[141]
Selama 400 tahun berikutnya ketenaran Yerusalem berkurang karena berbagai kekuatan kaum Arab di wilayah tersebut saling berebut kendali atasnya.[144] Yerusalem direbut pada tahun 1073 olehKekaisaran Seljuk di bawah komando Atsiz bin Uwaq.[145] Setelah Atsız terbunuh, Pangeran Seljuk Tutush I memberikan Yerusalem kepada Artuk Bey, seorang komandan Seljuk lainnya. Setelah meninggalnya Artuk pada tahun 1091 kedua putranya, Sökmen dan Ilghazi, memerintah kota ini sampai dengan direbutnya kembali kota ini olehKekhalifahan Fatimiyah pada tahun 1098.
Ilustrasi abad pertengahan mengenai direbutnya Yerusalem saat Perang Salib Pertama pada tahun 1099.
Suatu gerakanKarait mesianik untuk berhimpun di Yerusalem berlangsung pada pergantian milenium pertama, menyebabkan suatu "Zaman Keemasan" keilmuan Karait di sana, yang mana berakhir karena Perang-perang Salib.[146] Pada tahun 1099, penguasa Fatimiyah mengusir penduduk Kristen pribumi sebelum Yerusalemditaklukkan olehTentara Salib yang kemudian melakukan pembantaian terhadap kebanyakan penduduk Yahudi dan Muslim ketika mereka merebut kota yang dipertahankan dengan kukuh ini melalui serangan, setelah suatu periode pengepungan. Yerusalem ditinggalkan dalam keadaan kosong, laluTentara Salib mendirikanKerajaan Yerusalem. Kota ini praktis dikosongkan dan dikolonisasi kembali dengan arus masuk dari beraneka ragam kaumYunani,Bulgaria,Hungaria,Georgia,Armenia,Syria,Mesir,Nestorian,Maronit, MiafisitYakobit,Koptik, dan lain-lain, untuk menghalangi kembalinya kaum Yahudi dan Muslim yang masih bertahan hidup. Di bagian timur laut kota dimukimkan kembali kaum Kristen Timur dari Transyordan (sebelah timurSungai Yordan).[147] Alhasil pada tahun 1099 populasi Yerusalem meningkat kembali menjadi sekitar 30.000 penduduk.[148]
Pada tahun 1187, Yerusalem direbut dari Tentara Salib oleh Saladin (Salahuddin Ayyubi) yang mengizinkan kaum Yahudi dan Muslim untuk kembali dan menetap di kota ini.[149] Menurut ketentuan penyerahan, 60.000orang Franka dibebaskan dengan tebusan dan diusir dari kota ini. Penduduk Kristen Timur diizinkan untuk menetap.[150] Di bawahDinasti Ayyubiyyah pimpinan Saladin, suatu periode investasi besar dimulai dengan dibangunnya berbagai perumahan, pasar, pemandian umum, dan hostel untuk peziarah serta penetapanwakaf. Meski demikian, hampir sepanjang abad ke-13, Yerusalem mengalami penurunan status menjadi sebuah desa karena jatuhnya nilai strategis kota ini dan pergulatan di internal Ayyubiyyah.[151]
Dari tahun 1229 sampai 1244, Yerusalem dikembalikan secara damai ke dalam kendali kaum Kristen sebagai hasil dari suatu perjanjian pada tahun 1229 antaraKaisar Romawi Suci Friedrich II mewakili Tentara Salib danSultan Ayyubiyyah al-Kamil dariMesir sehingga mengakhiriPerang Salib Keenam.[152][153][154][155][156] Kaum Ayyubiyyah mempertahankan kendali atas tempat-tempat suci Muslim, dan sumber-sumber Arab menunjukkan bahwa Friedrich tidak diizinkan untuk memulihkan fortifikasi-fortifikasi Yerusalem.
Pada tahun 1244 Yerusalem dijarah dan direbut oleh kaumTatarKhwarezmia, sebagian besar populasi Kristen dibinasakan dan orang-orang Yahudi diusir keluar.[157] Kaum Tatar Khwarezmia dihalau keluar Yerusalem oleh Ayyubiyah pada tahun 1247. Ketika Nahmanides berkunjung pada tahun 1267, ia hanya menemukan dua keluarga Yahudi dalam suatu populasi berjumlah 2.000 penduduk (300 di antaranya adalah orang Kristen) di kota ini.[158] Dari tahun 1260[159] sampai 1517, Yerusalem diperintah oleh kaumMamluk. Selama periode waktu ini terjadi banyak bentrokan antara kaum Mamluk di satu sisi dan para tentara salib sertasuku Mongol di sisi lainnya. Daerah ini juga mengalami banyak gempa bumi danwabah hitam.[160] Beberapa keberadaan kaum Kristen Eropa dipertahankan di kota ini dengan adanyaOrdo Makam Kudus.
Abad ke-16 sampai ke-19 − pemerintahan Utsmaniyah
Kubu Kota Daud dan tembok UtsmaniyahSinagoge Ben-Zakai pada tahun 1893Makam Taman, sebuah tempat suci baru yang didirikan oleh kaum Protestan Britania pada abad ke-19.
Pada tahun 1517 Yerusalem dan daerah sekitarnya jatuh ke dalam kekuasaan kaumTurki Utsmaniyah (Ottoman); secara umum mereka masih memegang kendali atas wilayah ini sampai tahun 1917.[149] Yerusalem mengalami suatu periode pembaruan dan perdamaian dalam pemerintahanSuleiman yang Luar Biasa, salah satunya adalah pembangunan kembali tembok-tembok megah di sekelilingKota Lama. Selama hampir sepanjang pemerintahan Utsmaniyah, Yerusalem tetap berstatus provinsi di samping sebagai sentra penting keagamaan, dan tidak turut campur dalam jalur perdagangan utama antaraDamaskus danKairo.[161]Modern history or the present state of all nations, sebuah buku rujukan berbahasa Inggris yang ditulis pada tahun 1744, menyatakan bahwa "Yerusalem masih diperhitungkan sebagai ibu kota Palestina".[162]
Kaum Utsmaniyah membawa banyak inovasi: sistem pos modern yang dikelola oleh berbagai konsulat serta layanan pengangkutan dan kereta pos reguler merupakan tanda-tanda awal modernisasi di dalam kota.[163] Pada pertengahan abad ke-19, kaum Utsmaniyah membangun jalan aspal pertama dariYafo ke Yerusalem, dan sejak tahun 1892 jalur kereta api telah ada di kota ini.[163]
Setelahaneksasi Yerusalem olehMuhammad Ali dari Mesir pada tahun 1831, berbagai konsulat dan misi dari luar negeri mulai didirikan di kota ini. Pada tahun 1836 Ibrahim Pasya mengizinkan warga Yahudi di Yerusalem untuk merestorasi empat sinogaga besar, di antaranya yaitu Sinagoge Hurba.[164] Dalam Pemberontakan Petani yang terjadi di seluruh negeri, Qasim al-Ahmad memimpin pasukannya dariNablus untuk menyerang Yerusalem, dengan dibantu oleh klan Abu Ghosh, dan memasuki kota pada tanggal 31 Mei 1834. Kaum Kristen dan Yahudi di Yerusalem menjadi sasaran serangan. Pada bulan berikutnya, pasukan Mesir pimpinan Ibrahim mengusir pasukan Qasim di Yerusalem.[165]
Pemerintahan Utsmaniyah dipulihkan kembali statusnya pada tahun 1840, namun banyak kaum Muslim Mesir yang tetap tinggal di Yerusalem serta semakin banyak kaum Yahudi dariAljir dan Afrika Utara yang mulai menetap di kota ini.[164] Pada tahun 1840-an dan 1850-an, kekuatan-kekuatan internasional mulai saling berebut pengaruh di Palestina karena mereka berupaya untuk memperluas perlindungan mereka atas kelompok minoritas keagamaan di wilayah ini, suatu perjuangan yang utamanya dilakukan melalui perwakilan-perwakilan konsuler di Yerusalem.[166] Menurut konsulPrusia, populasi Yerusalem pada tahun 1845 adalah 16.410 penduduk, dengan komposisi 7.120 Yahudi, 5.000 Muslim, 3.390 Kristen, 800 tentara Turki dan 100 orang Eropa.[164]Jumlah peziarah Kristen mengalami peningkatan selama pemerintahan Utsmaniyah, dan melipatgandakan populasi kota ini pada sekitar masaPaskah.[167]
Pada tahun 1860-an, lingkungan-lingkungan baru mulai berkembang di luar tembok Kota Lama untuk menampung para peziarah juga untuk mengurangi kepadatan penduduk dansanitasi yang buruk di dalam kota ini. Kawasan Rusia danMishkenot Sha'ananim didirikan pada tahun 1860,[168] diikuti oleh banyak lainnya sepertiMahane Israel (1868),Nahalat Shiv'a (1869),Koloni Jerman (1872),Beit David (1873),Mea Shearim (1874),Shimon HaTzadik (1876),Beit Ya'aqov (1877),Abu Tor (1880s), Koloni Swedia-Amerika (1882),Yemin Moshe (1891), danMamilla, Wadi al-Joz pada waktu sekitar pergantian abad itu. Pada tahun 1867 seorang misionaris Amerika melaporkan suatu perkiraan populasi Yerusalem dengan jumlah 'di atas' 15.000 penduduk, dengan komposisi 4.000–5.000 Yahudi dan 6.000 Muslim. Setiap tahun terdapat sekitar 5.000–6.000 peziarah Kristen Rusia.[169] Pada tahun 1874 Yerusalem menjadi pusat dari sebuah distrik administratif khusus, dilepaskan dariVilayet Suriah dan berada di bawah kewenangan langsungIstanbul yang disebut Mutasarrıf Yerusalem.[170]
Hingga tahun 1880-an tidak terdapat satu pun panti asuhan resmi di Yerusalem, sebab para keluarga pada umumnya saling merawat satu sama lain. Pada tahun 1881,Panti Asuhan Diskin didirikan di Yerusalem dengan datangnya anak-anak Yahudi yang menjadi yatim piatu karena suatupogrom Rusia. Panti asuhan lainnya yang didirikan di Yerusalem pada awal abad ke-20 yaituPanti Asuhan Blumenthal Zion (1900) danRumah Yatim Israel Umum untuk Perempuan (1902).[171]
Saat itu Britania berhadapan dengan suatu konflik kebutuhan yang berakar dari masa pemerintahan Utsmaniyah. Berbagai kesepakatan untuk penyediaan air, listrik, dan pembangunan sistemtrem—semuanya di bawah konsesi-konsesi yang diberikan otoritas Utsmaniyah—ditandatangani oleh kota Yerusalem dan seorang warga Yunani bernama Euripides Mavromatis pada tanggal 27 Januari 1914. Pekerjaan berdasarkan konsesi-konsesi ini tidak juga dimulai dan, hingga akhir peperangan, pasukan pendudukan Britania menolak untuk mengakui keabsahannya. Mavromatis mengklaim bahwa konsesi-konsesinya tumpang tindih dengan Konsesi Auja yang diberikan pemerintah kepada Rutenberg pada tahun 1921 dan bahwa ia telah kehilangan hak-hak hukumnya. Konsesi Mavromatis pada dasarnya tetap berlaku kendati awalnya ada upaya-upaya dari Britania untuk menghapuskannya; konsesi ini mencakup Yerusalem dan daerah-daerah lain (mis. Betlehem) dalam radius 20 kilometer dari Gereja Makam Kudus.[175]
Dari tahun 1922 hingga 1948, keseluruhan populasi Yerusalem meningkat dari 52.000 menjadi 165.000 dengan dua pertiganya orang Yahudi dan sepertiganya orang Arab (Muslim dan Kristen).[176] Hubungan antara kaum Muslim dan Kristen Arab dengan penduduk Yahudi yang kian bertumbuh di Yerusalem mengalami kemerosotan sehingga berulang kali terjadi kerusuhan. Di Yerusalem, secara khusus, terjadikerusuhan Arab pada tahun 1920 dantahun 1929. Dalam pemerintahan Britania, dibuat berbagai taman baru di pinggiran kota di bagian barat dan utara Yerusalem[177][178] serta didirikan lembaga-lembaga pendidikan tinggi sepertiUniversitas Ibrani.[179]
1948–1967 − pemerintahan Yordania/Israel
Para prajuritPalmach menyerang Biara San Simon di Katamon, Yerusalem, pada bulan April 1948 (rekonstruksi pertempuran).
Bertentangan dengan Rencana Pembagian, yang mana bertujuan membentuk sebuah kota terpisah dari negara Arab dan negara Yahudi, Israel menaklukkan daerah yang nantinya menjadi Yerusalem Barat besertabagian-bagian utama wilayah Arab yang dialokasikan untuk Negara Arab di masa mendatang; sedangkan Yordania mengambil alih Yerusalem Timur danTepi Barat. Perang tersebut memicu perpindahan penduduk Yahudi dan Arab dari kota ini. 1.500 pendudukKawasan Yahudi di Kota Lama terusir keluar dan beberapa ratus lainnya dijadikan tawanan ketika Legiun Arab merebut kawasan itu pada tanggal 28 Mei.[183][184] Penduduk Arab diKatamon,Talbiya, danKoloni Jerman tersingkir dari rumah mereka. Pada akhir peperangan, Israel memegang kendali atas 12 dari 15 kawasan penduduk Arab di Yerusalem. Diperkirakan bahwa setidaknya 30.000 orang menjadi pengungsi.[185][186]
Perang tahun 1948 mengakibatkan pembagian wilayah Yerusalem, sehinggakota lama yang bertembok tersebut sepenuhnya terletak di sisi Yordania dariperbatasan. Wilayah tanpa pemilik di antara Yerusalem Barat dan Timur menjadi jelas keberadaannya pada bulan November 1948.Moshe Dayan, komandan pasukan Israel di Yerusalem, bertemu denganAbdullah el Tell mitranya dari Yordania di sebuah rumah kosong di LingkunganMusrara, Yerusalem, dan menandai posisi mereka masing-masing dalam peta: posisi Israel berwarna merah dan Yordania berwarna hijau. Peta kasar ini tidak dimaksudkan sebagai suatu peta resmi, dan menjadigaris perbatasan final dalamPerjanjian Gencatan Senjata 1949 yang mana membagi kota ini dan menjadikanGunung Scopus sebagaidaerah kantong Israel diYerusalem Timur.[187] Kawat berduri dan pagar beton dipasang di tengah-tengah kota, melewati dekatGerbang Yafo di sebelah baratKota Lama, dan suatu titik persimpangan didirikan diGerbang Mandelbaum —sedikit ke utara Kota Lama. Pertempuran-pertempuran militer skala kecil sering kali mengancam gencatan senjata tersebut.
Setelah pendirian negara Israel, Yerusalem dideklarasikan sebagai ibu kotanya.[188] Yordania secara resmi menganeksasi Yerusalem Timur pada tahun 1950, memberlakukan hukum Yordania di wilayah itu, dan mendeklarasikannya sebagai "ibu kota kedua" Yordania pada tahun 1953.[182][189][190] Hanya Britania Raya danPakistan yang secara resmi mengakui aneksasi tersebut, yang mana—berkenaan dengan Yerusalem—adalah atas dasarde facto.[191] Beberapa akademisi meragukan pandangan yang menyatakan bahwa Pakistan mengakui aneksasi Yordania.[192][193]
Setelah tahun 1948, sejak keseluruhan Kota Lama berada di bagian timur garis gencatan senjata,Yordania mengambil alih kendali atas semua tempat suci di wilayah tersebut. Tempat-tempat suci Muslim dipertahankan dan direnovasi,[194] sedangkan, bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata, kaum Yahudi tidak diberikan akses ke tempat-tempat suci mereka dan banyak di antaranya dihancurkan atau dicemarkan. Yordania hanya mengizinkan akses yang sangat terbatas ke tempat-tempat suci Kristen,[195] dan berbagai pembatasan diberlakukan terhadappenduduk Kristen sehingga menyebabkan banyak di antaranya meninggalkan kota ini. Dari 58 sinagoge yang terletak di dalam Kota Lama, setengahnya dirobohkan atau dikonversi menjadi kandang kuda dan kandang ayam selama 19 tahun berikutnya, termasukSinagoge Tiferet Yisrael danHurba.Pemakaman Yahudi Bukit Zaitun yang berusia 3.000 tahun[196] dicemari; dikatakan bahwa batu-batu nisannya digunakan untuk membangun berbagai fortifikasi tentara Yordania, jamban, dan jalan. 38.000 makam dalam Pemakaman Yahudi tersebut dihancurkan, dan orang-orang Yahudi dilarang dimakamkan di sana.[197][198] Tembok Barat (Tembok Ratapan) diubah menjadi sebuah tempat suci khusus kaum Muslim yang dihubungkan denganal-Buraq.[199] Otoritas Israel menelantarkan makam-makam dalamPemakaman Mamilla milik kaum Muslim di Yerusalem Barat, yang mana berisikan jenazah figur-figur dari periode Islam awal,[200] memfasilitasi pembuatan sebuah tempat parkir dan toilet-toilet umum di sebagian besar area tersebut pada tahun 1964.[201] Banyak bangunan penting keagamaan dan bersejarah lainnya yang dihancurkan dan diganti dengan bangunan-bangunan modern selama pendudukan Yordania.[202] Selama periode ini,Kubah Shakhrah dan Masjid al-Aqsa mengalami renovasi besar.[203]
Selama perang tahun 1948 tersebut, penduduk Yahudi di Yerusalem Timurdiusir keluar olehLegiun Arab dari Yordania. Otoritas Yordania mengizinkan para pengungsi Palestina keturunan Arab akibat perang tersebut untuk menetap diKawasan Yahudi yang telah ditinggalkan penghuni sebelumnya itu, dan kawasan ini menjadi dikenal dengan namaHarat al-Sharaf.[204] Pada tahun 1966, otoritas Yordania merelokasi 500 dari antara mereka ke kamp pengungsiShuafat sebagai bagian dari rencana untuk mengubah kawasan Yahudi itu menjaditaman publik.[205][206]
Dari 1967 − pemerintahan Israel
Peta Yerusalem Timur (2010)
Walaupun Israel memohon supaya Yordania tetap netral selamaPerang Enam Hari, Yordania, yang mana telah menandatangani suatu perjanjian pertahanan dengan Mesir pada tanggal 30 Mei 1967, pada hari kedua perang tersebut menyerang Yerusalem Barat yang berada di bawah kendali Israel. Setelah pertempuran jarak dekat antara tentara Yordania dan Israel diBukit Bait Suci,Pasukan Pertahanan Israel merebut Yerusalem Timur dan seluruh Tepi Barat. Yerusalem Timur, beserta beberapa wilayah Tepi Barat di dekatnya yang terdiri dari beberapa lusin desa Palestina, selanjutnya dianeksasi oleh Israel, begitu juga tempat-tempat suci Kristen dan Muslim. Pada tanggal 27 Juni 1967, beberapa minggu setelah perang berakhir, Israel memperluas yurisdiksi dan hukumnya untuk Yerusalem Timur dan beberapa daerah di sekitarnya, menggabungkannya dengan Munisipalitas Yerusalem,[207] kendati istilahaneksasi berusaha dihindarinya. Pada tanggal 10 Juli, Menteri Luar Negeri Abba Eban menjelaskan kepada Sekretaris Jenderal PBB: "Istilah 'aneksasi' yang digunakan oleh para pendukung suara tersebut tidaklah akurat. Langkah-langkah yang diambil [oleh Israel] berhubungan dengan integrasi Yerusalem di area-area munisipal dan administratif, serta berfungsi sebagai suatu dasar hukum untuk perlindungan tempat-tempat suci di Yerusalem."[208] Israel melakukan sensus penduduk Arab di area-area yang dianeksasinya. Mereka diberikan status penduduk permanen dan opsi untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Israel. Sejak tahun 1967, berbagai area Yahudi yang baru bertumbuh dengan cepat di sektor timur, sementara belum ada pembuatan lingkungan Palestina yang baru.[209]
Akses kaum Kristen dan Yahudi ke tempat-tempat suci di dalamkota lama yang bertembok tersebut dipulihkan. Israel membiarkan Bukit Bait Suci tetap di bawah yurisdiksiwakaf Islam, tetapi membukaTembok Barat untuk akses kaum Yahudi.Kawasan Maroko, yang mana letaknya berdekatan dengan Tembok Barat, dievakuasi lalu dihancurkan[210] demi pembuatan ruang untuk sebuahplaza bagi mereka yang mengunjungi tembok tersebut.[211] Pada tanggal 18 April 1968, suatu perintah pengambilalihanproperti oleh Kementerian Keuangan Israel menjadikan Kawasan Yahudi lebih dari dua kali lipat besarnya, mengusir para penduduk Arab di sana dan mengambil dengan paksa 700 bangunan yang hanya 105 di antaranya merupakan milik penduduk Yahudi pra-1948. Dengan demikian kawasan lama itu diperluas ke Mughrabi Harat Abu Sa'ud, serta kawasan Arab dan Palestina lainnya yang bersejarah. Perintah tersebut memperuntukkan area-area ini untuk keperluan umum, tetapi hanya ditujukan untuk kaum Yahudi.[212] Pemerintah Israel memberikan 200dinar Yordania bagi setiap keluarga Arab yang dievakuasi.
Kota Tua Yerusalem (2004)
Setelah Perang Enam Hari, populasi Yerusalem meningkat 196%. Populasi Yahudi tumbuh sebesar 155%, sedangkan populasi Arab meningkat 314%. Proporsi populasi Yahudi turun dari 74% pada tahun 1967 menjadi 72% pada tahun 1980, dan 68% pada tahun 2000, lalu menjadi 64% pada tahun 2010.[213] Menteri Pertanian IsraelAriel Sharon mengusulkan pembangunan suatu lingkar permukiman Yahudi di sekitar tepi timur Yerusalem. Rencana tersebut dimaksudkan untukmembuat Yerusalem Timur lebih bercorak Yahudi dan mencegahnya supaya tidak menjadi bagian dari suatu blok perkotaan Palestina yang terentang dariBetlehem sampaiRamallah. Pada tanggal 2 Oktober 1977Kabinet Israel menyetujui rencana tersebut dan selanjutnya tujuh lingkungan permukiman dibangun di tepi timur kota ini. Semuanya itu kemudian dikenal sebagaiPemukiman Lingkar. Lingkungan permukiman Yahudi lainnya dibangun di Yerusalem Timur, dan kaum Yahudi Israel juga bermukim di lingkungan-lingkungan Arab.[214][215]
Aneksasi Yerusalem Timur ditanggapi dengan kecaman internasional.Kementerian Luar Negeri Israel membantah kalau aneksasi Yerusalem merupakan suatu pelanggaran hukum internasional.[216][217] Status akhir Yerusalem telah menjadi salah satu hal terpenting dalam perselisihan antara para juru runding Israel dan Palestina untuk mencapai perdamaian. Hal-hal yang menjadi perselisihan antara lain mencakup apakah bendera Palestina dapat dikibarkan di area-area dalam perwalian Palestina serta kekhususan batas-batas wilayah Palestina dan Israel.[218]
SetelahPerang Enam Hari tahun 1967, Israel memperluas administrasi dan yurisdiksinya atas Yerusalem Timur, mendirikan batas-batas munisipal baru.
Pada tahun 2010 Israel menyetujui undang-undang yang memberikan Yerusalem status prioritas nasional tertinggi di Israel. Hukum ini memprioritaskan pembangunan di seluruh kota, serta menawarkan berbagai manfaat pajak dan dana bantuan bagi para penduduk untuk menjadikan perumahan, infrastruktur, pendidikan, kesempatan kerja, bisnis, pariwisata, dan acara budaya lebih terjangkau. Menteri KomunikasiMoshe Kahlon mengatakan bahwa rancangan undang-undang tersebut mengirim "suatu pesan politik yang tegas dan jelas bahwa Yerusalem tidak akan terbagi", dan bahwa "semua orang dalam komunitas internasional dan Palestina yang mengharapkan pemerintah Israel sekarang menerima tuntutan apapun menyangkut kedaulatan Israel atas ibu kotanya adalah keliru dan menyesatkan".[219]
Status kota ini, terutama tempat-tempat sucinya, masih menjadi suatu masalah utama dalam konflik Israel–Palestina. Pemerintah Israel telah menyetujui rencana-rencana pembangunan di Kawasan Muslim di Kota Lama[220] dalam rangka memperluas keberadaan Yahudi di Yerusalem Timur, sementara beberapa pemimpin Islam mengklaim bahwa kaum Yahudi tidak memiliki keterkaitan sejarah dengan Yerusalem, dan menyatakan bahwa Tembok Barat yang berusia 2500 tahun tersebut dibangun sebagai bagian dari sebuah masjid.[221][222] Kaum Palestina memandang Yerusalem sebagai ibu kotaNegara Palestina,[223] dan batas-batas kota ini telah menjadi subjek pembicaraan bilateral. Suatu tim ahli yang dihimpun olehEhud Barak (kelak menjadi Perdana Menteri Israel) pada tahun 2000 menyimpulkan bahwa kota ini harus dibagi, karena Israel telah gagal meraih tujuan-tujuan nasionalnya di sana.[224] Namun pada tahun 2014 Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu mengatakan bahwa "Yerusalem tidak akan pernah terbagi".[225] Suatu jajak pendapat yang diselenggarakan pada tahun Juni 2013 mendapati bahwa 74% orang Yahudi Israel menolak gagasan mengenai suatu ibu kota Palestina di bagian manapun dari Yerusalem, kendati 72% masyarakat memandangnya sebagai sebuah kota yang terbagi.[226] Suatu jajak pendapat pada tahun 2011, yang dilakukan oleh Palestinian Center for Public Opinion dan American Pechter Middle East Polls for the Council on Foreign Relations, mengungkapkan bahwa 39% penduduk Arab di Yerusalem Timur lebih memilih kewarganegaraan Israel daripada 31% lainnya yang lebih memilih kewarganegaraan Palestina. Menurut jajak pendapat tersebut, 40% penduduk Palestina lebih memilih untuk meninggalkan lingkungan permukiman mereka jika mereka ditempatkan di bawah pemerintahan Palestina.[227]
Pada tanggal 5 Desember 1949, Perdana Menteri pertama Israel,David Ben-Gurion, memproklamirkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel,[228] dan sejak saat itu semua cabangpemerintahan Israel—legislatif, yudisial, dan eksekutif—berada di sana, kecualiKementerian Pertahanan yang mana terletak diHaKirya diTel Aviv.[229] Pada saat proklamasi tersebut Yerusalem terbagi antara Israel dan Yordania, karenanya hanya Yerusalem Barat yang diproklamasikan sebagai ibu kota Israel.
Pada bulan Juli 1980, Israel mengesahkanHukum Yerusalem sebagaiHukum Dasar. Hukum ini menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota "bersatu dan penuh" dari Israel.[230]"Hukum Dasar: Yerusalem, Ibu Kota Israel" merupakan suatu alasan utama bagi masyarakat internasional untuk tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dewan Keamanan PBB mengesahkanResolusi 478 pada tanggal 20 Agustus 1980, yang mana menyatakan bahwa Hukum Dasar tersebut adalah "suatu pelanggaran hukum internasional", juga "batal dan tidak berlaku serta harus segera dicabut". Negara-negara anggota dihimbau untuk menarik perwakilan diplomatik mereka dari Yerusalem.[231] Menanggapi resolusi tersebut, 22 dari 24 negara yang sebelumnya memiliki kedutaan di Yerusalem (Barat) memindahkan kedutaan mereka ke Tel Aviv, di mana banyak kedutaan telah terdapat di sana sebelum Resolusi 478.Kosta Rika danEl Salvador menyusul pada tahun 2006.[232]Saat ini tidak ada kedutaan di dalam batas-batas kota Yerusalem kendati terdapat beberapa kedutaan diMevaseret Zion, di pinggiran kota Yerusalem, dan empat konsulat di dalam kota itu sendiri.[233]
Pada tahun 1995 Kongres Amerika Serikat mengesahkanAkta Kedutaan Yerusalem yang menyatakan bahwa jika diperlukan, tergantung pada kondisi, kedutaannya dapat dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem.[234]Bagaimanapunpara presiden Amerika Serikat berpendapat bahwa resolusi-resolusi Kongres mengenai status Yerusalem hanya berupa nasihat. Konstitusi menetapkan bahwa hubungan luar negeri sebagai suatu kekuasaan eksekutif, dengan demikian kedutaan Amerika Serikat masih tetap di Tel Aviv.[235] Karena tidak diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel, beberapa pers non-Israel menggunakan Tel Aviv sebagai sebuahmetonimia untuk Israel.[236][237][238][239]
Orient House di Yerusalem Timur yang berfungsi sebagai kantor pusatPLO pada tahun 1980-an dan 1990-an. Tempat ini ditutup Israel pada tahun 2001, dua hari setelah peristiwabom bunuh diri restoran Sbarro.
Posisi PLO sekarang adalah bahwa Yerusalem Timur, sebagaimana didefinisikan oleh batas-batas wilayah munisipal pra-1967, seharusnya merupakan ibu kota Palestina dan Yerusalem Barat ibu kota Israel, yang mana setiap negara memiliki kedaulatan penuh atas bagian masing-masing dari kota ini beserta munisipalitasnya masing-masing. Suatu "dewan pembangunan" bersama akan bertanggung jawab untuk pengembangan yang terkoordinasi.[241]
Yerusalem dilayani oleh berbagai infrastruktur komunikasi yang sangat maju, menjadikannya sebagai salah satu pusat logistik utama bagi Israel.
Stasiun Bus Pusat Yerusalem, terletak diJalan Yafo, merupakan stasiun bus tersibuk di Israel. Stasiun ini dilayani olehEgged Bus Cooperative, yang adalah perusahaan bus terbesar kedua di dunia,[245]Dan yang melayani ruteBnei Brak-Yerusalem bersama dengan Egged, jugaSuperbus yang melayani rute antara Yerusalem,Modi'in Illit, danModi'in-Maccabim-Re'ut. Semua perusahaaan tersebut beroperasi dari Stasiun Bus Pusat Yerusalem. Lingkungan-lingkungan permukiman Arab diYerusalem Timur dan rute-rute antara Yerusalem dan berbagai lokasi diTepi Barat dilayani olehStasiun Bus Pusat Yerusalem Timur, suatu pusat transportasi yang terletak di dekatGerbang Damaskus di Kota Lama.Kereta Ringan Yerusalem memulai layanannya pada bulan Agustus 2011. Menurut rencana, jalur rel pertamanya akan mampu mengangkut sekitara 200.000 orang setiap hari, dan memiliki 23 halte. Rutenya adalah dariPisgat Ze'ev di utara via Kota Tua dan pusat kota menujuGunung Herzl di selatan.
Jalan Tol Begin adalah salah satu jalan penghubung selatan-utara yang utama di Yerusalem; jalan ini berada di sisi barat kota, dan di utara bergabung denganRute 443 yang mana berlanjut ke arah Tel Aviv.Rute 60 terentang melewati pusat kota dekatGaris Hijau antara Yerusalem Timur dan Barat. Pembangunan sedang berlangsung pada bagian-bagianjalan lingkar sepanjang 35 kilometer yang akan mengelilingi kota ini untuk mendorong koneksi yang lebih cepat antara berbagai daerah di pinggiran kota.[250][251] Bagian timur dari proyek ini dibuat konsepnya beberapa dekade yang lalu, tetapi masih terdapat beragam reaksi atas jalan raya yang diusulkan ini.[250]
Yerusalem dilayani olehBandar Udara Internasional Ben Gurion, sekitar 50km di sebelah barat laut Yerusalem dalam rute menuju Tel Aviv. Pada masa lampau, kota ini juga dilayani olehBandar Udara Atarot, tetapi bandara ini telah berhenti beroperasi pada tahun 2000.
Maraton Yerusalem, berawal sejak tahun 2011, adalah perlombaanmaraton internasional yang diadakan setiap tahun di Yerusalem pada bulan Maret. Perlombaan lari sejauh 42 kilometer ini dimulai diKnesset, melintasi Gunung Scopus dan Kawasan Armenia di Kota Lama, lalu berakhir diTaman Sacher. Pada tahun 2012, Maraton Yerusalem diikuti oleh 15.000 pelari termasuk 1.500 pelari dari lima puluh negara selain Israel.[259][260][261][262][263]
Acara olahraga non-kompetisi yang populer adalahMars Yerusalem, diadakan setiap tahun selama festivalSukkot.
Herodes Agung (wafat 4 SM), seorangraja klien Romawi di Yudea yang memperluas Bait Kedua di Yerusalem dan membangun benteng diMasada
Hilel (110 SM – 10 M), seorang pemimpin agama Yahudi yang terkenal dan salah satu figur terpenting dalamsejarah Yahudi, dikaitkan dengan pengembanganMishnah danTalmud
^Dalam bahasa lainnya: bahasa Arab resmi di Israel:أورشليم القدسÛrshalîm-Al Quds (memadukan penggunaan umum dan Alkitab atas nama-nama Arab);bahasa Yunani Kuno:Ἱερουσαλήμ/ἸεροσόλυμαHierousalḗm/Hierosóluma;bahasa Armenia Kuno:ԵրուսաղէմErusałēm.
ii.
^Yerusalem adalah ibu kota menuruthukum Israel. Tempat kediaman presiden, kantor-kantor pemerintah, mahkamah agung dan parlemen (Knesset) berada di sana. Negara Palestina (menurut Hukum Dasar Palestina, Judul Satu: Artikel 3) juga memandang Yerusalem sebagai ibu kotanya.[1] PBB dan kebanyakan negara tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, mengambil posisi bahwa status akhir Yerusalem menunggu perundingan lanjutan antara Israel dan Otoritas Palestina. Kebanyakan negara mempertahankan kedutaan mereka diTel Aviv dan daerah sekitarnya atau pinggiran kota Yerusalem, misalnya diMevaseret Zion(lihatCIA FactbookDiarsipkan 2018-12-25 diWayback Machine. danPeta IsraelPDF(319KB)). LihatKedudukan di Yerusalem untuk informasi lebih lanjut.
iii.
^Statistik seputar demografi Yerusalem merujuk pada munisipalitas Israel yang diperluas dan dipersatukan, yang mana meliputi munisipalitasYordania dan Israel pra-1967 serta beberapa tambahan lingkungan dan desaPalestina di bagian timur lautnya. Beberapa lingkungan dan desa Palestina secarade facto telah dilepaskan keTepi Barat melalui adanyaTembok Pemisah Israel,[268] tetapi status legalnya belum dikembalikan.
^abBanyak informasi mengenai penaklukan Raja Daud atas Yerusalem berasal dari catatan-catatanAlkitab, tetapi beberapa sejarawan modern telah mulai memberinya kredit dikarenakan penggalian pada tahun 1993.[269]
vi.
^Berbagai sumber memperlihatkan ketidaksepakatan tentang waktu penyusunanPakta Umar (Omar). Beberapa kalangan mengatakan bahwa Pakta tersebut berasal dari masa hidup Umar tetapi kemudian diperluas,[270][271] sedangkan kalangan lainnya mengatakan bahwa Pakta tersebut dibuat setelah ia wafat dan secara retroaktif dikaitkan dengannya.[272] Lebih jauh lagi, sejarawan lainnya meyakini bahwa gagasan-gagasan dalam Pakta tersebut telah ada seluruhnya sebelum masa Islam dan Umar.[273]
vii.
^Negara Palestina (menurut Hukum Dasar Palestina, Judul Satu: Artikel 3) menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya.[1] Tetapi dokumen-dokumen Departemen Urusan Negosiasi (NAD) dariPLO sering kali menyebutYerusalem Timur (bukan seluruh Yerusalem) sebagai ibu kota masa depannya, dan terkadang menyebutnya sebagai ibu kotanya saat ini. Salah satu dokumennya dari tahun 2010, dideskripsikan sebagai "hanya untuk keperluan diskusi", mengatakan bahwa Palestina memiliki suatu '"visi"' untuk masa depan di mana "Yerusalem Timur ... akan menjadi ibu kota Palestina, dan Yerusalem Barat akan menjadi ibu kota Israel",[2] dan salah satu dokumennya dari tahun 2013 menyebut "ibu kota Palestina, Yerusalem Timur", serta menyatakan bahwa "Yerusalem Timur yang diduduki merupakan pusat politik dan sosial ekonomi alamiah bagi negara Palestina di masa depan", sambil menyatakan juga bahwa "Yerusalem selalu dan tetap menjadi jantung politik, pemerintahan dan spiritual Palestina" dan bahwa "Penerimaan Palestina atas perbatasan tahun 1967, yang mana meliputi Yerusalem Timur, adalah suatu kompromi yang menyakitkan".[4]
viii.
^Yerusalem Barat meliputi sekitar sepertiga wilayah munisipal Yerusalem saat ini, danYerusalem Timur meliputi sekitar dua pertiganya. Saat aneksasi Yerusalem Timur, Israel juga memasukkan suatu daerah Tepi Barat ke dalam daerah munisipal Yerusalem yang mana merepresentasikan lebih dari 10 kali daerah Yerusalem Timur di bawah pemerintahan Yordania.[274][275][276]
Referensi
1232003 Amended Basic Law. Basic Law of Palestine. Retrieved 9 December 2012.Kesalahan pengutipan: Tanda<ref> tidak sah; nama "BasicLawPal-T1A3" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
12"Jerusalem Non-Paper"(PDF).PLO-NAD. June 2010. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 6 February 2012. Diakses tanggal25 July 2018.Kesalahan pengutipan: Tanda<ref> tidak sah; nama "PLO-NAD-2010" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
↑"Statements and Speeches".nad-plo.org. hlm.2. Diarsipkan dariasli tanggal 18 April 2016. Diakses tanggal25 November 2014.This paper isfor discussion purposes only. Nothing is agreed until everything is agreed. Palestinianvision for Jerusalem...Pursuant to ourvision,East Jerusalem, as defined by its pre-1967 occupation municipal borders,shall be the capital of Palestine, and West Jerusalem shall be the capital of Israel, with each state enjoying full sovereignty over its respective part of the city.
↑"Do We Divide the Holiest Holy City?". Moment Magazine. Diarsipkan dariasli tanggal 3 June 2008. Diakses tanggal5 March 2008. According to Eric H. Cline's tally in Jerusalem Besieged.
"Israel pertama kali ditempa menjadi suatu bangsa yang bersatu dari Yerusalem sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika RajaDaud merebut mahkota itu dan mempersatukankedua belas suku dari kota ini... Selama seribu tahun Yerusalem merupakan pusat kedaulatan bangsa Yahudi, situs rumah tangga para raja, lokasi istana dan dewan legislatifnya. Di pengasingan, bangsa Yahudi menjadi diidentifikasikan dengan kota ini yang mana pernah menjadi situs ibu kota kunonya. Orang Yahudi, di mana pun mereka berada, berdoa untuk pemulihannya." Roger Friedland, Richard D. Hecht.To Rule Jerusalem, University of California Press, 2000, p. 8.ISBN 0-520-22092-7
"Posisi sentral Yerusalem bagi Yudaisme begitu kuat sehingga bahkan orang Yahudi sekuler mengungkapkan devosi dan keterikatan mereka pada kota ini, serta tidak dapat membayangkan suatu Negara Israel modern tanpanya... Bagi orang Yahudi, Yerusalem adalah suci hanya karena kota ini ada... Kendati karakter suci Yerusalem kembali pada tiga milenium...". Leslie J. Hoppe.The Holy City: Jerusalem in the theology of the Old Testament, Liturgical Press, 2000, p. 6.ISBN 0-8146-5081-3
"Sejak Raja Daud menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel 3.000 tahun yang lalu, kota ini telah memainkan peran sentral dalam keberadaan bangsa Yahudi." Mitchell Geoffrey Bard,The Complete Idiot's Guide to the Middle East Conflict, Alpha Books, 2002, p. 330.ISBN 0-02-864410-7
"Yerusalem menjadi pusat orang-orang Yahudi sekitar 3.000 tahun yang lalu" Moshe Maoz, Sari Nusseibeh,Jerusalem: Points of Friction – And Beyond, Brill Academic Publishers, 2000, p. 1.ISBN 90-411-8843-6
↑Shalom M. Paul,Isaiah 40–66, hlm. 306, padaGoogle Books Wm. B. Eerdmans Publishing, 2012 p.306. 'Kesucian' (qodesh) berasal dari bait di tengah-tengahnya, akar kataq-d-š mengacu pada suatu tempat kudus. Konsep ini dibuktikan dalam sastra Mesopotamia, dan julukan tersebut dapat berfungsi untuk membedakan Babilon/Babel, kota pembuangan, dari kota keberadaan Bait itu, tempat di mana mereka diperintahkan untuk kembali.
↑Golb, Norman (1997)."Karen Armstrong's Jerusalem—One City, Three Faiths". The Bible and Interpretation. Diarsipkan dariasli tanggal 2013-10-11. Diakses tanggal10 July 2013.Teks-teks kuno yang tersedia menunjukkan bahwa konsep tersebut dibuat oleh seorang tokoh atau lebih di kalangan pemimpin spiritual Yahudi, dan hal ini terjadi selambatnya abad ke-6 SM.
↑Joseph T. Lienhard,The Bible, the Church, and Authority: The Canon of the Christian Bible in History and Theology, Liturgical Press, 1995 pp.65–66:'Septuaginta merupakan suatu terjemahan Yahudi dan juga digunakan dalam sinagoge. Namun, pada akhir abad ke-1 M banyak orang Yahudi berhenti menggunakan Septuaginta karena umat Kristen awal telah mengadopsinya sebagai terjemahan mereka sendiri, dan karya tersebut mulai dianggap sebagai suatu terjemahan Kristen.'
↑Middle East peace plans by Willard A. Beling: "Masjid Al-Aqsa di Kompleks al-Haram adalah tempat tersuci ketiga dalam Islam Sunni setelah Mekkah dan Madinah".
↑Lewis, Bernard; Holt, P. M.; Lambton, Ann, ed. (1986).Cambridge History of Islam. Cambridge University Press.
↑Kollek, Teddy (1977). "Afterword". Dalam John Phillips (ed.).A Will to Survive – Israel: the Faces of the Terror 1948-the Faces of Hope Today. Dial Press/James Wade.about 225 ekar (0,91km2)
↑"Israel plans 1,300 East Jerusalem Jewish settler homes".BBC News. 9 November 2010. Diarsipkan dariasli tanggal 2013-08-20. Diakses tanggal2016-02-10.Masyarakat internasional menganggap Yerusalem Timur sebagai teritori Palestina yang diduduki, tetapi Israel mengatakan bahwa daerah itu adalah bagian dari teritorinya.
↑"The status of Jerusalem"(PDF).The Question of Palestine & the United Nations. United Nations Department of Public Information. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal2016-02-10.Yerusalem Timur telah dipandang, oleh Majelis Umum maupun Dewan Keamanan, sebagai bagian dari teritori Palestina yang diduduki.
↑Resolution 298 September 25, 1971:Diarsipkan 2013-08-19 diWayback Machine. "Mengingat kembali resolusi-resolusinya... mengenai berbagai langkah dan tindakan Israel yang dirancang untuk mengubah status bagian Yerusalem yang diduduki Israel,..."
↑Bisharat, George (23 December 2010). "Maximizing Rights". Dalam Susan M. Akram; Michael Dumper; Michael Lynk (ed.).International Law and the Israeli-Palestinian Conflict: A Rights-Based Approach to Middle East Peace. Routledge. hlm.311.ISBN978-1-136-85098-1. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal2016-02-10.Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa status Yerusalem secara hukum internasional dipermasalahkan dan ditetapkannya kota ini oleh Israel sebagai ibu kotanya belum diakui oleh masyarakat internasional. Bagaimanapun klaimnya akan hak kedaulatan atas kota ini lebih kuat sehubungan dengan Yerusalem Barat dibandingkan dalam kaitannya dengan Yerusalem Timur.
↑Moshe Hirsch; Deborah Housen-Couriel; Ruth Lapidot (28 June 1995).Whither Jerusalem?: Proposals and Positions Concerning the Future of Jerusalem. Martinus Nijhoff Publishers. hlm.15.ISBN90-411-0077-6.Lalu apa status Israel di Yerusalem barat? Dua jawaban utama telah dikemukakan: (a) Israel memiliki kedaulatan di daerah ini; dan (b) kedaulatan berada di tangan rakyat Palestina atau ditangguhkan.
↑David Noel Freedman; Allen C. Myers; Astrid B. Beck (2000).Eerdmans dictionary of the Bible. Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm.694–695.ISBN978-0-8028-2400-4. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal19 August 2010. Nadav Na'aman,Canaan in the 2nd Millennium B.C.E., Eisenbrauns, 2005 pp.177ff. offers a dissenting opinion, arguing for the transcriptionRôsh-ramen, etymologized tor'š (head) andrmm (be exalted), to mean 'the exalted Head', and not referring to Jerusalem.
↑G. Johannes Botterweck, Helmer Ringgren (eds.)Theological Dictionary of the Old Testament, (tr. David E. Green) William B. Eerdmann, Grand Rapids Michigan, Cambridge, UK 1990, Vol. VI, p. 348
↑G. Johannes Bottereck, Helmer Ringgren, Heinz-Josef Fabry, (eds.)Theological Dictionary of the Old Testament, tr. David E. Green, vol. XV, pp. 48–49 William B. Eeerdmanns Co. Grand Rapids, Michigan/Cambridge UK 2006, pp. 45–6
↑Discovering the World of the Bible by LaMar C. Berrett p. 178
↑Elon, Amos.Jerusalem. HarperCollins Publishers Ltd.ISBN0-00-637531-6. Diarsipkan dariasli tanggal 2016-03-19. Diakses tanggal26 April 2007.Epitet ini mungkin saja merupakan nama kuno Yerusalem—Salem (menurut nama dewa pagan di kota itu), yang scara etimologis berhubungan dengan kata bahasa-bahasa Semit yang berarti damai (shalom dalam bahasa Ibrani, salam dalam bahasa Arab).
↑Ringgren, H.,Die Religionen des Alten Orients (Göttingen, 1979), 212.
12Denise DeGarmo (9 September 2011)."Abode of Peace?".Wandering Thoughts. Center for Conflict Studies. Diarsipkan dariasli tanggal 2013-10-20. Diakses tanggal17 December 2011.
↑Marten H. Wouldstra,The Book of Joshua, William B. Eerdmanns Co. Grand Rapids, Michigan (1981) 1995, p. 169 n.2
↑Wallace, Edwin Sherman (August 1977).Jerusalem the Holy. New York: Arno Press. hlm.16.ISBN0-405-10298-4.Suatu pandangan serupa dipertahankan oleh mereka yang memberikan bentuk rangkap Ibrani ini untuk kata tersebut
↑Smith, George Adam (1907).Jerusalem: The Topography, Economics and History from the Earliest Times to A.D. 70. Hodder and Stoughton. hlm.251.ISBN0-7905-2935-1.Akhiran -aim atau -ayim dulunya digunakan sebagai akhiran umum dari bentuk dualis kata-kata benda, dan dijelaskan sebagai penanda bagian atas dan bawah kota (lihat di, hlm. 251, padaGoogle Books)
↑2 Samuel 5:7,9. cited Israel Finkelstein, Amihay Mazar, Brian B. Schmidt, (eds)The Quest for the Historical Israel, Society of Biblical Literature, 2007 p.127.
↑Mazar, Eilat (2002).The Complete Guide to the Temple Mount Excavations. Jerusalem: Shoham Academic Research and Publication. hlm.1.ISBN965-90299-1-8.
↑E.g., Jubilees 1:30, theSeptuagint version of Jeremias 48:5 (as Συχὲμ) and possibly the Masoretic text of Genesis 33:18 (see KJV and the margin translation of the Revised Version).
↑E.g., theVulgate andPesyita versions. J.A. Emerton, “The site of Salem: the City of Melchizedek (Genesis xiv 18)," pp. 45-72 ofStudies in the Pentateuch ed. by J.A. Emerton, vol. 41 ofSupplements to Vetus Testamentum (Leiden: E.J. Brill, 1990) (“Emerton"), p. 45.See also John 3:23 where “Salim" or “Sylem" (Συχὲμ) is said to be nearÆnon, thought to be in the valley ofMount Ebal, one of two mountains in the vicinity of Nablus.
↑"Tidak ada kota di dunia ini, bahkan tidak Athena ataupun Roma, yang pernah memainkan peran sedemikian besar dalam kehidupan suatu bangsa untuk waktu yang begitu lama seperti yang telah diperankan Yerusalem dalam kehidupan orang-orang Yahudi."David Ben-Gurion, 1947
↑“Selama tiga ribu tahun, Yerusalem telah menjadi pusat kerinduan dan harapan Yahudi. Tidak ada kota lain yang telah memainkan peran sedemikian dominan dalam sejarah, budaya, agama, dan kesadaran suatu bangsa sebagaimana dimiliki Yerusalem dalam kehidupan Yahudi dan Yudaisme. Sepanjang abad-abad pembuangan, Yerusalem tetap hidup dalam hati orang-orang Yahudi di mana-mana sebagai titik fokus sejarah Yahudi, simbol kejayaan kuno, pemenuhan spiritual, dan pembaruan modern. Hati dan jiwa orang-orang Yahudi ini menimbulkan pemikiran bahwa jika Anda ingin satu kata sederhana untuk melambangkan semua sejarah Yahudi, kata itu hendaknya 'Yerusalem'."Teddy Kollek (DC: Washington Institute For Near East Policy, 1990), pp. 19–20.
↑Ali Hussein Qleibo,'Canaanites, Christians, and the Palestinian Agricultural Calendar,'Diarsipkan 2016-03-03 diWayback Machine. Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies, Vol.3 No.1 July 2009 pp.9-20, pp.15-16:"Orang Kanaan Kuno pernah menempa hubungan spiritual terlebih dulu dengan Palestina. Persepsi awal mereka tentang geografi Palestina: beragam batuan, gua, mata air, dan pepohonan telah mengilhami tanah suci tersebut dengan mitosnya. Interaksi, intuisi, dan persepsi mereka dengan lingkungan alam, menyusun dan mengkondisikan warisan spiritual, keagamaan, dan sistem sosio-ekonomi yang unik sehingga aneka ragam etnis Semit dan non-Semit yang kemudian menjadi pemukim itu melakukan adaptasi diri. Proses dinamis adaptasi ekologi menuju suatu lingkungan yang selalu berubah, keragaman budaya yang darinya negara-kota Kanaanit yang baru lahir itu tersusun, dan pengaruh dari berbagai bangsa dengan siapa bangsa Palestina bersentuhan, tidak pernah berhenti. Ekosistem yang ringkih dengan ketergantungan pada hujan, yang mana rentan terhadap dramatisnya perubahan iklim, telah secara dinamis mendorong suatu proses adaptasi yang terus berubah. Masyarakat ini tak terhitung banyaknya dan termasuk orang Amori, Yebus, Kanaan, Ibrani, Edom, Aram, dan Arab. Orang-orang non-Semit kuno terdiri dari beragam orang Yunani dari Kreta, Ionia, Laut Hitam, Anatolia, dan Lydia, lalu diikuti orang Yunani Helenik, legiun Romawi, Persia, Bizantin, Tentara Salib, Kurdi, Turki. Dalam sejarah modern, orang Mesir, Britania, Yordania, dan Israel memainkan peran yang terus meningkat dalam melakukan reorganisasi sistem ekologi, memperluas sumber daya kami dalam arah yang baru, dan membentuk kembali identitas modern Palestina. Sebagai pewaris semua budaya dan bangsa ini, orang-orang Palestina tidak dapat mengklaim kemurnian genetik ras ataupun homogenitas budaya ontologis."
↑"(Dengan merujuk pada orang Palestina dalam zamanOttoman) Meskipun bangga akan garis keturunan dan warisanArab mereka,orang Palestina menganggap diri mereka tidak hanya sebagai keturunan kaum Arab penakluk dari abad ke-7 tetapi juga daripenduduk asli yang pernah tinggal di negara tersebut sejak zaman dahulu kala, termasukorang Ibrani kuno dan orangKanaan sebelum mereka. Karena sadar akan kekhasan sejarah Palestina, orang Palestina memandang diri mereka sebagai pewaris dari ragam asosiasi yang kaya itu."Walid Khalidi, 1984,Before Their Diaspora: A Photographic History of the Palestinians, 1876–1948. Institute for Palestine Studies
↑Killebrew Ann E. "Biblical Jerusalem: An Archaeologiref name="mfa-40th">"TABLE 3. – POPULATION(1) OF LOCALITIES NUMBERING ABOVE 2,000 RESIDENTS AND OTHER RURAL POPULATION ON 31/12/2008"(PDF). Israel Central Bureau of Statistics. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2008-04-09. Diakses tanggal26 October 2009.cal Assessment" in Andrew G. Vaughn and Ann E. Killebrew, eds., "Jerusalem in Bible and Archaeology: The First Temple Period" (SBL Symposium Series 18; Atlanta: Society of Biblical Literature, 2003)
↑Shalem, Yisrael (3 March 1997)."History of Jerusalem from its Beginning to David".Jerusalem: Life Throughout the Ages in a Holy City. Bar-Ilan University Ingeborg Rennert Center for Jerusalem Studies. Diarsipkan dariasli tanggal 2007-01-17. Diakses tanggal18 January 2007.
↑Nadav Naʼaman,Canaan in the 2nd Millennium B.C.E., p.180.
↑Jerome Murphy-O'Connor,Keys to Jerusalem: Collected Essays, Oxford University Press, 2012 p.4.
↑Jane M. Cahill, ‘Jerusalem at the time of the United Monarchy’, in Andrew G. Vaughn, Ann E. Killebrew (eds.)Jerusalem in Bible and Archaeology: The First Temple Period, Society of Biblical Literature, 2003p.33.
↑Israel Finkelstein, Neil Asher Silberman,The Bible Unearthed: Archaeology's New Vision of Ancient Israel and the Origin of Sacred Texts, Simon and Schuster 2002 p.239.
12Jerome Murphy-O'Connor,Keys to Jerusalem: Collected Essays, Oxford University Press, 2012 pp.5–6.
↑K. L. Noll,Canaan and Israel in Antiquity: An Introduction, Continuum Publishing, 2002 p.78.
↑Nadav Naʼaman,Canaan in the 2nd Millennium B.C.E., p.189: 'Kitab Yosua tidak dapat dipandang sebagai sumber tepercaya untuk merekonstruksi jaringan kota orang Kanaan. Baik penyebutan raja-raja di Yerikho, Ai, Betel, Hebron dan Debir, ataupun penyajian Yerusalem sebagai pimpinan suatu koalisi Kanaan tidak dapat digunakan sebagai bukti untuk merekonstruksi kenyataan pada akhir Zaman Perunggu. Orang tidak seharusnya memilih bukti secara acak dari sumber Alkitab untuk mendukung suatu teori. Kesimpulan harus dibuat hanya berdasarkan bukti arkeologis dan sumber-sumber awal.;
↑Nadav NaʼamanCanaan in the 2nd Millennium B.C.E., p.183.
↑Israel Finkelstein, Neil Asher Silberman,The Bible Unearthed, p.238.
↑Israel Finkelstein, Amihay Mazar, Brian B. Schmidt, (eds.)The Quest for the Historical Israel, Society of Biblical Literature, 2007 pp.104,113, 125–8,165,174.
↑1 Samuel 31:1–13:2 Samuel 5:4–5; Finkelstein, Silberman, op.cit.p.20.
↑Julian Morgenstern."A Chapter in the History of the High-Priesthood (Concluded)".The American Journal of Semitic Languages and Literatures. 55 (October 1938) (4). The University of Chicago Press:360–377. Diarsipkan dariasli tanggal 2016-03-18. Diakses tanggal22 September 2015....terdapat banyak sekali bukti yang tersebar di seluruh literatur Alkitab bahwa sesaat setelah naiknya Ahasyweros ke singgasana Persia pada tahun 485 SM Yerusalem dikepung dan direbut oleh koalisi negara-negara tetangga seterunya, yaitu Edom, Moab, Amon, Tirus, dan Filistia. Temboknya diruntuhkan, bangunannya diratakan dengan tahah, Bait itu sendiri dibakar dan dihancurkan, setidaknya sebagian, serta banyak sekali orang berhamburan...
↑"Nehemiah 1:3; 2:1–8". Biblegateway.com. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal11 September 2010.
↑Lehmann, Clayton Miles."Palestine: People and Places".The On-line Encyclopedia of the Roman Provinces. The University of South Dakota. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-03-10. Diakses tanggal18 April 2007.
12Lehmann, Clayton Miles (22 February 2007)."Palestine: History".The On-line Encyclopedia of the Roman Provinces. The University of South Dakota. Diarsipkan dariasli tanggal 10 March 2008. Diakses tanggal18 April 2007.
↑Cohen, Shaye J. D. (1996). "Judaism to Mishnah: 135–220 C.E". Dalam Hershel Shanks (ed.).Christianity and Rabbinic Judaism: A Parallel History of their Origins and Early Development. Washington DC: Biblical Archaeology Society. hlm.196.
↑Jerusalem blessed, Jerusalem cursed: Jews, Christians, and Muslims in the Holy City from David's time to our own. By Thomas A. Idinopulos, I.R. Dee, 1991, p. 152
↑Ben-Dov, M.Historical Atlas of Jerusalem. Translated by David Louvish. New York: Continuum, 2002, p. 171
↑Linquist, J.M.,The Temple of Jerusalem, Praeger, London, 2008, p. 184
↑Grabar, Oleg. The Shape of the Holy: Early Islamic Jerusalem. With Contributions by Mohammad al-Asad, Abeer Audeh, Said Nuseibeh. Princeton: Princeton University Press, 1996, p. 112
↑Runciman, Steven (1951).A History of the Crusades:The First Crusade and the Foundation of the Kingdom of Jerusalem. Penguin Books. Vol.1, pp. 3–4.ISBN0-521-34770-X.;
↑Steven Runciman,A History of the Crusades, (3 vols.1951–1954, Cambridge University Press), Penguin Books, 1965 vol. 1, pp. 3–4, citingEutychius,Michael the Syrian and Elias of Nisibin. The many sources conserving the story are summarized in Hugues Vincent, F. M. Abel,Jérusalem NouvelleDiarsipkan 2023-02-18 diWayback Machine., 1914 tome 2, pp. 930–932,
↑David E. Sklare, 'Yūsuf al-Bașīr:Theological Aspects of his Halakhic Works,' in Daniel Frank (ed.)The Jews of Medieval Islam: Community, Society & Identity, E. J. Brill, 1995, pp. 249–270. p. 249. They were known asavelei șion (Mourners of Zion) orShoshanim (Lilies(among the thorns))
↑Adrian J. Boas,Jerusalem in the Time of the Crusades, Routledge 2001, pp. 14,35.
↑Larry H. Addington (1990).The Patterns of War Through the Eighteenth Century. Midland book.Indiana University Press. hlm.59.ISBN9780253205513. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal30 May 2014.... dalam Perang Salib Keenam, Friedrich II ...menandatangani suatu perjanjian dengan kaum Saracen pada tahun 1229 yang menempatkan Yerusalem di bawah kendali kaum Kristen tetapi mengizinkan kebebasan akses yang serupa bagi kaum Muslim dan Kristen ke tempat-tempat suci keagamaan di kota ini. ... Setelah 15 tahun kepergian Friedrich dari Tanah Suci, kaum Turki Khwarisimian, pengganti Seljuk, mengamuk di seluruh Suriah dan Palestina, lalu merebut Yerusalem pada tahun 1244. (Yerusalem tidak lagi diperintah oleh kaum Kristen sampai dengan pendudukan oleh Britania pada bulan Desember 1917, selama Perang Dunia I).
↑Ellen Clare Miller,Eastern Sketches – notes of scenery, schools and tent life in Syria and Palestine. Edinburgh: William Oliphant and Company. 1871. Page 126: 'Sulit untuk mendapatkan suatu perkiraan yang benar mengenai jumlah penduduk Yerusalem...'
↑Eisenstadt, David (26 August 2002)."The British Mandate".Jerusalem: Life Throughout the Ages in a Holy City. Bar-Ilan University Ingeborg Rennert Center for Jerusalem Studies. Diarsipkan dariasli tanggal 2015-12-16. Diakses tanggal10 February 2007.
↑"History". The Hebrew University of Jerusalem. Diarsipkan dariasli tanggal 2013-02-05. Diakses tanggal18 March 2007.
↑"Legal Status in Palestine".Birzeit University Institute of Law. Diarsipkan dariasli tanggal 2007-11-03. Diakses tanggal22 July 2008.
↑Michael Dumper,The Politics of Jerusalem Since 1967,Columbia University Press, 1997:'‘Yerusalem Barat Israel dijadikan ibu kota Negara Israel’ '(p.21); 'pada tahun 1953 Wangsa Hashim memberikan statusamana (perwalian) atas Yerusalem Timur dan menjadikannya “ibu kota kedua" Yordania.' (p. 33)
↑Announcement in the UK House of Commons of the recognition of the State of Israel and also of the annexation of the West Bank by the State of Jordan. Commons Debates (Hansard) 5th series, Vol 474, pp. 1137–1141. 27 April 1950.scan (PDF)
↑S. R. Silverburg, Pakistan and the West Bank: A research note,Middle Eastern Studies, 19:2 (1983) 261–263.
↑P. R. Kumaraswamy (March 2000)."Beyond the Veil: Israel-Pakistan Relations"(PDF). Tel Aviv, Israel: Jaffee Center for Strategic Studies, Tel Aviv University. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 28 June 2007. Diakses tanggal22 July 2009.
↑Yitzhak Reiter (2008).Jerusalem and its role in Islamic solidarity. Palgrave Macmillan. hlm.136.ISBN978-0-230-60782-8. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggalMay 24, 2011.Menurut sumber-sumber pemerintah Yordania, Yordania telah menghabiskan sekitar satu miliar dolar sejak tahun 1954 untuk pemeliharaan dan renovasi al-Aqsa.
↑"Resolution 478 (1980)"(PDF). United Nations. 1980. Diarsipkan dariasli(PDF) tanggal 2009-02-05. Diakses tanggal30 July 2008.
↑Mosheh ʻAmirav,Jerusalem Syndrome: The Palestinian-Israeli Battle for the Holy City, Sussex University Press, 2009 p.27:'Pada musim panas tahun 2006, kedua negara ini juga mengumumkan penerapan suatu kebijakan baru di mana mereka tidak lagi mengakui kedaulatan Israel di Yerusalem, dan memindahkan kedutaan mereka keluar dari kota tersebut.'.
↑"Jerusalem Embassy Act of 1995". U.S. Government Printing Office. 8 November 1995. Diarsipkan dariasli tanggal 2010-06-17. Diakses tanggal15 February 2007.
↑Times Online Style Guide – JDiarsipkan 2011-09-21 diWayback Machine. "Yerusalem tidak dapat digunakan sebagai suatu metonimia atau varian untuk Israel. Yerusalem tidak diakui secara internasional sebagai ibu kota Israel, dan statusnya merupakan salah satu kontroversi sentral di Timur Tengah."
↑Afra, Orit (8 February 2007)."Panacea or pain?". The Jerusalem Post. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-02-03. Diakses tanggal17 March 2007.
↑"Life in Jerusalem–Transportation". Rothberg International Station–Hebrew University of Jerusalem. Diarsipkan dariasli tanggal 2007-09-12. Diakses tanggal14 March 2007.
↑"Jerusalem – Malha". Israel Railways. Diarsipkan dariasli tanggal 6 October 2007. Diakses tanggal14 March 2007.
↑"Passenger Lines Map". Israel Railways. Diarsipkan dariasli tanggal 6 October 2007. Diakses tanggal14 March 2007.
12Burstein, Nathan (19 January 2006)."Running rings around us". The Jerusalem Post. Diarsipkan dariasli tanggal 2008-02-03. Diakses tanggal17 March 2007.
↑Eldar, Yishai (1 December 2001)."Jerusalem: Architecture Since 1948". Israeli Ministry of Foreign Affairs. Diarsipkan dariasli tanggal 2017-07-03. Diakses tanggal7 March 2007.
↑"Home" (dalam bahasa Ibrani). Hapoel Migdal Jerusalem. Diarsipkan dariasli tanggal 2 January 2008. Diakses tanggal7 March 2007. (The listing of championship wins are located at the bottom after the completion of the Flash intro.)
↑"Partnerská města HMP".Portál „Zahraniční vztahy“ [Portal "Foreign Affairs"] (dalam bahasa Czech). 18 July 2013. Diarsipkan dariasli tanggal 25 June 2013. Diakses tanggal5 August 2013.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
↑Goddard, Hugh (25 April 2001).A History of Christian-Muslim Relations. New Amsterdam Books. hlm.46.ISBN1-56663-340-0.Although the documents are attributed to `Umar, in all probability they actually come from the second Islamic century... The covenant was drawn up in the schools of law, and came to be ascribed, like so much else, to `Umar I
↑Goddard, Hugh (25 April 2001).A History of Christian-Muslim Relations. New Amsterdam Books. hlm.47.ISBN1-56663-340-0.It has recently been suggested that many of the detailed regulations concerning what the ahl al-dhimma were and were not permitted to do come from an earlier historical precedent, namely the regulations which existed in theSassanian Persian Empire with reference to its religious minorities in Iraq.
↑Walid Khalidi (1996) Islam, the West and Jerusalem. Center for Contemporary Arab Studies & Center for Muslim–Christian Understanding, Georgetown University, quotes the breakdown as follows: West Jerusalem in 1948: 16,261 dunums (14%); West Jerusalem added in 1967: 23,000 dunums (20%); East Jerusalem under Jordanian rule: 6,000 dunums (5%); West Bank area annexed and incorporated into East Jerusalem by Israel: 67,000 dunums (61%)
↑Benvenisti, Meron (1976).Jerusalem, the Torn City. Books on Demand. hlm.113.ISBN978-0-7837-2978-7. Diarsipkan dariasli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal2016-02-10.East Jerusalem under Jordanian rule: 6,000 dunums; West Bank area annexed and incorporated into East Jerusalem by Israel: 67,000
Cline, Eric (2004)Jerusalem Besieged: From Ancient Canaan to Modern Israel. Ann Arbor: University of Michigan PressISBN 0-472-11313-5.
Collins, Larry, and La Pierre, Dominique (1988).O Jerusalem!. New York: Simon & SchusterISBN 0-671-66241-4
Gold, Dore (2007)The Fight for Jerusalem: Radical Islam, The West, and the Future of the Holy City. International Publishing Company J-M, Ltd.ISBN 978-1-59698-029-7
Köchler, Hans (1981)The Legal Aspects of the Palestine Problem with Special Regard to the Question of Jerusalem Vienna: BraumüllerISBN 3-7003-0278-9
The Holy Cities: Jerusalem produced by Danae Film Production, distributed by HDH Communications; 2006
Wasserstein, Bernard (2002)Divided Jerusalem: The Struggle for the Holy City New Haven and London: Yale University Press.ISBN 0-300-09730-1
"Keys to Jerusalem: A Brief Overview", The Royal Islamic Strategic Studies Center, Amman, Jordan, 2010.
Lingkungan-lingkungan Yerusalem sebelah timur garis gencatan senjata tahun 1949 digambarkan dengan warnahijau, sedangkan sebelah barat dari garis tersebut digambarkan dalam warnabiru (lihatGaris Hijau).
↑The State of Palestine (according to the Basic Law of Palestine, Title One: Article 3) regards Jerusalem as its capital.[1] However, the documents of thePLO's Negotiations Affairs Department (NAD) often refer toEast Jerusalem (rather than the whole of Jerusalem) as a future capital, and sometimes as the current capital. One of its 2010 documents, described as "for discussion purposes only", says that Palestine has a '"vision"' for a future in which "East Jerusalem ... shall be the capital of Palestine, and West Jerusalem shall be the capital of Israel",[2][3] and one of its 2013 documents refers to "Palestine's capital, East Jerusalem", and states that "Occupied East Jerusalem is the natural socio-economic and political center for the future Palestinian state", while also stating that "Jerusalem has always been and remains the political, administrative and spiritual heart of Palestine" and that "The Palestinian acceptance of the 1967 border, which includes East Jerusalem, is a painful compromise".[4]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag<ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag<references group="note"/> yang berkaitan