Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Xuanzang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini berisi tentang tokoh sejarah. Untuk tokoh fiksi, lihatTang Sanzang. Untuk film tahun 2016, lihatXuanzang (film).
Artikel ini sudah memilikireferensi, tetapitidak disertaikutipan yang cukup. Anda dapat membantu mengembangkan artikel ini dengan menambahkan lebih banyak kutipan pada teks artikel.(Februari 2025) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Xuanzang
玄奘
Lukisan Xuanzang dari abad ke-14 – Jepang, periode Kamakura
Informasi pribadi
Lahir
Lǚ Pèilín (呂沛林)

(602-04-06)6 April 602
Meninggal5 Februari 664(664-02-05) (umur 61)
AgamaBuddhisme
KebangsaanChina
MazhabYogacara Asia Timur
Nama darmaMokṣadeva
Bagian dariseri tentang
Buddhisme Mahāyāna
Teratai, salah satu dari delapan simbol keberuntungan dalam Mahāyāna

Xuanzang (Hanzi:玄奘;Pinyin:Xuán Zàng;Wade–Giles:Hsüan-tsang) adalah seorangBhikkhuBuddha yang berasal dariTiongkok, pelajar, pelancong, dan penerjemah yang memberikan pengaruh terhadap interaksi antarationgkok danIndia di awaldinasti Tang.

Xuanzang lahir dekatLuoyang,Henan tahun602 sebagai Chén Huī atau Chén Yī (陳 褘) dan meninggal tanggal 5 Februari 664[1] diYu Hua Gong(玉華宮). Ia terkenal dengan perjalanan tujuh belas tahunnya keIndia, yang mana dia berguru kepada beberapa guru besar, terutama diNalanda. Ketika kembali ke Tiongkok, dia membawakan 657 teks dalambahasa Sanskerta. Dengan dukungan kaisar, dia melakukan penerjemahan teks tersebut diChang'an (sekarangXi'an), menarik banyak murid dan kolaborator dari seluruhAsia Timur. Ia dikenal jasanya atas penerjemahan 1.330 skripsi ke dalamBahasa Mandarin.

Nama

[sunting |sunting sumber]
NamaXuanzangTang SanzangXuanzang SanzangXuanzang DashiTang Seng
Karakter tradisional Tionghoa玄奘唐三藏玄奘三藏玄奘大師唐僧
Karakter sederhana Tionghoa玄奘唐三藏玄奘三藏玄奘大师唐僧
MandarinPinyinXuánzàngTáng SānzàngXuánzàng SānzàngXuánzàng DàshīTáng Sēng
Wade–GilesHsüan-tsangT‘ang San-tsangHsüan-tsang
San-tsang
Hsüan-tsang
Ta-shih
T‘ang Seng
KantonYale romanisationYùhnjohngTòhng SāamjohngYùhnjohng SāamjohngYùhnjohng DaaihsīTòhng Jāng
HokkienTâi-lôHiân-tsòngTông Sam-chōngHiân-tsòng Sam-chōngHiân-tsòng Tāi-suTông Seng
VietnamHuyền TrangĐường Tam
Tạng
Huyền Trang
Tam Tạng
Huyền Trang
Đại Sư
Đường Tăng
JepangHepburnGenjōTō-SanzōGenjō-sanzōGenjō-daishiTōsō
KoreaRomanisasi yang direvisiHyeonjangDang-samjangHyeonjang-samjangHyeonjang-daesaDangseung
McCune–ReischauerHyŏnjangTang-samjangHyŏnjang-samjangHyŏnjang-taesaTangsŭng
ArtiGuru Tripiṭaka
Dinasti Tang
Guru Tripiṭaka
Xuanzang
Guru Besar
Xuanzang
Biarawan Dinasti Tang

Xuanzang juga dikenal dengan nama Táng-sānzàng (唐三藏) dalamBahasa Mandarin; dalamBahasa Hokkian sebagaiTông-sam-cōng; dalamBahasa Kanton sebagaiTong Sam Jong andBahasa Vietnam sebagaiĐường Tam Tạng.Romanisasi lainnya yang agak jarang adalahHhuen Kwan, Hiouen Thsang, Hiuen Tsiang, Hsien-tsang, Hsuan Chwang, Hsuan Tsiang, Hwen Thsang, Xuan Cang, Xuan Zang, Shuen Shang, Yuan Chang, Yuan Chwang, andYuen Chwang. Dalam Bahasa Jepang, dia dikenal sebagaiGenjō, atauGenjō-sanzō (Xuanzang-sanzang). Dalam Bahasa Vietnam, dia dikenal sebagaiĐường Tăng (Bhikkhu Buddha Tang),Đường Tam Tạng (Bhikkhu "Tiga koleksi Tang"),Huyền Trang (nama Vietnam untukXuanzang)

Sānzàng (三藏) adalah sebuatan bahasa Mandarin untukTripitaka.

Kehidupan awal

[sunting |sunting sumber]
Bagian dariseri mengenai
Buddhisme Han
汉传佛教 / 漢傳佛教
Chinese: "Buddha"
Chinese: "Buddha"
Bodhimaṇḍa

Xuanzang, yang dengan nama Chen Hui sewaktu dilahirkan, lahir di sebuah keluarga yang menjunjung tinggi pendidikan. Ia merupakan yang terkecil dari empat bersaudara. Kakek buyutnya adalah seorang pejabat, dan kakeknya ditunjuk sebagai profesor di perguruan tinggi kerajaan di ibu kota. Ayahnya adalah seorang penganutKong Hu Cu yang melepaskan semua jabatan untuk melepaskan diri dari konflik politik di Tiongkok pada saat itu. Menurut biografi tradisional, Xuanzang menunjukkan intelejensi yang kuat. Bersama dengan saudaranya, dia menerima pendidikan dari ayahnya, yang memberikan pelajaran tentang literatur-literatur klasik dan beberapa ajaran Kong Hu Cu.

Walaupun keluarganya beragama Kong Hu Cu, masa muda dia menunjukkan ketertarikan menjadi Bhikkhu. Setelah ayah dia meninggal dunia tahun611, dia hidup bersama dengan kakak sulung di Chensu (sekarang Chanjie) selama lima tahun dikuil Jingtu (淨土寺) diLuoyang. Dalam masa ini dia mempelajari ajaran Buddha baik aliranTheravada maupunMahayana, yang kemudian lebih condong memilihMahayana.

Tahun618, dinasti Sui runtuh dan Xuanzang beserta dengan kakak sulungnya menghindar ke Chang'an, di mana dijadikan sebagai ibu kotadinasti Tang, kemudian keChengdu,Sichuan. Di sinilah kedua bersaudara menghabiskan waktu dua sampai tiga tahunnya melanjutkan studi di kuilKong Hui.

Xuanzang menjadi seorang bhikkhu pada tahun622 ketika berumur dua puluh tahun. Terdapat berbagai kontradiksi dan perbedaan dalam berbagai sumber mengenai waktu di mana Xuanzang memutuskan untuk melakukan perjalanan ke India. Ia kemudian meninggalkan kakak sulungnya dan kembali ke Chang'an untuk mempelajari bahasa asing dan melanjutkan studinya. Ia menguasai bahasa Sanskerta pada tahun626, dan kemungkinan juga mempelajariBahasa Tokharia. Pada masa ini Xuanzang menjadi tertarik kepada bidang metafisikaYogacara.

Jiarah

[sunting |sunting sumber]

Tahun629, dilaporkan bahwa Xuanzang bermimpi yang kemudian meyakinkannya untuk melakukan perjalanan ke India. Pada saat ituDinasti Tang dan Turki TimurGöktürks sedang berperang; KaisarTaizong melarang perjalanan ke luar negeri. Xuanzang meyakinkan beberapa penjaga pintu gerbang diYumen dan berhasil keluar dari kerajaan viaLiangzhou (Gansu), dan provinsiQinghai. Ia kemudian melakukan perjalanan melewatiGurun Gobi keKumul (Hami),mengikuti gunungTian Shan ke arah Barat, dan sampai keTurfan tahun630. Di sinilah dia bertemu dengan Raja Turfan, seorang umat Buddha yang memberinya beberapa peralatan dan barang-barang berharga untuk membiayai perjalanannya.

Berjalan menuju ke barat, Xuanzang melarikan diri dari perampok dan mencapaiYanqi, kemudian melancong ke kuilTheravada diKucha. Lebih jauh lagi, dia melewatiAksu sebelum berputar ke arah barat laut untuk melewati Tian Shan ke daerah yang sekarang dikenal sebagaiKirgizstan. Ia menuju keIssyk Kul sebelum mengunjungiTokmak di sebelah barat daya, dan bertemu denganKhan Turki barat, yang pada saat itu ramah dengan kaisarDinasti Tang. Setelah jamuan pesta, Xuanzang melanjutkan perjalanannya ke arah barat kemudian barat daya keTashkent (Chach/Che-Shih), ibu kotaUzebkistan sekarang. Dari sini, dia menyeberangi padang pasir ke barat menujuSamarkand. Di Samarkand, yang mana di bawah kekuasaanKerajaan Persia, dia membuat raja lokal di sana terkesan dengan khotbah ajarannya. Berlanjut ke arah selatan, Xuanzang menyeberangiGunung Pamir. Lebih jauh lagi, dia mencapaiAmu Darya danTermez, di mana dia menemukan sebuah komunitas dengan lebih dari 1.000 bhikkhu.

Lebih jauh ke arah timur, dia melewatiKunduz, di mana dia menginap untuk beberapa waktu menyaksikan pemakamanPangeran Tardu. Di sinilah dia bertemu dengan BhikkhuDharmasimha, dan atas anjurannya dia melakukan perjalanan ke arah barat menujuBalkh (Afganistan) untuk menyaksikan situs dan relik buddhis, terutamawihara Nava, atau Nawbahar, yang oleh dia dikatakan sebagai institusi monastik paling barat di dunia. Di sini Xuanzang juga menemukan lebih dari 3.000 bhikkhu Theravada, termasukPrajnakara, seorang bhikkhu yang pernah belajar bersama dengan dia. Ia mendapatkan teks pentingMahāvibhāṣa di sini, yang kemudian dia menerjemahkannya ke dalam Bahasa Mandarin. Prajnakara kemudian menemani dia ke arah selatan menujuBamiyan, di mana Xuanzang bertemu dengan raja dan melihat sepuluh kuilTheravada, dengan tambahan dua patung raksasaBuddha Bamiyan. Romobongan kemudian melanjutkan perjalanan ke arah timur, melewatiShibar dan menuju ibu kotaKapisi (sekita 60 km dariKabul). Xuanzang kemudian melanjutkan perjalanan keJalalabad danLaghman, di mana dia telah sampai ke India tahun630.

India

[sunting |sunting sumber]

Xuanzang kemudian meninggalkan Jalalabad, yang hanya terdapat beberapa bhikkhu, namun dengan banyak stupa dan biara. Ia melewatiHunza danKhyber Pass ke arah timur, mencapaiPeshawar. Agama Buddha di Peshawar mengalami kemunduran saat itu. Xuanzang mengunjungi beberapa stupa di sekitar Peshawar.

Xuanzang meninggalkan Peshawar dan melancong ke timur laut keLembah Swat. Sesampainya diUdyana, dia menemukan 1.400 lebih biara tua, yang dikatakan pernah menampung 18.000 bhikkhu. Xuanzang berlanjut ke arah utara dan menujuLembah Buner, sebelum kembali viaShabaz Gharni untuk menyeberangiSungai Indus diHund. Dari sana kemudian dia menujuTaxila, sebuah kerajaan Buddha. Di sini dia menemukan 5.000 lebih bhikkhu di 100 lebih kuil. Di sini juga dia menemui seorang bhikkhu berbakat dan menghabiskan dua tahun (631-633) mempelajari Mahayana. Pada masa inilah, Xuanzang menuliskan catatan kejadiankonsili keempat umat Buddha yang terjadi tahun100 di bawah perintah RajaKanishka dariKushan.

Tahun633, Xuanzang meninggalkan Kashmir dan melanjutkan perjalanan ke selatan menujuChinabhukti.

Tahun634, dia menuju timur keJalandhara di bagian timurPunjab, sebelum mendaki gunung ke kuilTheravada diLembah Kulu dan kemudian memutar ke arah selatan kembali keBairat kemudian keMathura. Terdapat 2.000 bhikkhu di Mathura dari dua aliran Agama Buddha walaupun didominasi oleh Hindu. Xuanzang melancong keSrughna sebelum menyeberang ke timur menujuMatipura dan sampai pada tahun635. Dari sini, dia menuju selatan keSankasya (Kapitha), kemudian melanjutkan ke ibu kota kerajaan IndiaHarsha,Kanyakubja (Kanauji). Di sini, tahun636, Xuanzang menemukan 100 kuil dengan 10.000 bhikkhu, dan terkesan dengan kebijakan raja yang mempromosikan Agama Buddha. Xuanzang menghabiskan waktu di kota ini mempelajari aliran Theravada, sebelum menuju ke timur keAyodhya (Saketa). Xuanzang kemudian berjalan ke selatan menujuKausambi (Kosam).

Xuanzang kemudian kembali ke utara menujuSravasti, berjalan melaluTerail di bagian selatanNepal, kemudian keKapilavastu, pemberhentian terakhir dia sebelumLumbini, tempat lahirSiddharta Gautama. Sesampainya di Lumbini, dia mengunjungi pilar dekat pohon Ashoka di mana Buddha dikatakan lahir. Pilar ini dibangun oleh RajaAshoka, dan kemudian ditemukan kembali oleh A. Fuhrer tahun1895.

Tahun637, Xuanzang meninggalkan Lumbini keKusinagara, tempat Sang Buddha meninggal, sebelum menuju ke barat dayaSarnath di mana Sang Buddha pernah memberikan khotbah pertamanya. Berjalan ke timur, pertama viaVaranasi, Xuanzang mencapaiVaisali, Pataliputra (Patna) danBodh Gaya. Ia kemudian ditemani oleh bhikkhu lokal menujuNalanda, universitas kuno yang terkenal di India, di mana dia menghabiskan waktu dua tahun di sana. Xuanzang mempelajari bahasa Sanskerta dan Yogacara ketika berada di Nalanda.

Peninggalan

[sunting |sunting sumber]
patung Xuanzang diXi'an

Xuanzang dikenal luas atas usahanya menerjemahkan teks Agama Buddha ke Bahasa Mandarin. Ia juga mendirikan sekolah Agama BuddhaFaxiang yang walaupun tidak bertahan lama, tetapi memberikan pengaruh yang besar. Selain itu, dia juga diketahui mencatat kejadian-kejadian penting yang terjadi di kerajaan India utara,Harsha.

Tahun646, atas permintaan kaisar, Xuanzang menyelesaikan bukunya yang berjudulPerjalanan ke Barat di Dinasti Tang(大唐西域記), yang menjadi sumber utama sejarahabad pertengahan Asia Tengah dan India. Buku ini pertama kali diterjemahkan ke dalamBahasa Prancis olehStanislas Julien tahun 1857. Adapun buku biografi mengenai Xuanzang yang ditulis oleh bhikkhu Huili (慧立). Kedua buku tersebut pertama kali diterjemahkan ke dalamBahasa Inggris oleh Samuel Beal, pada tahun 1884 dan 1911.[2][3]

Perjalanan Xuanzang melaluiJalur Sutra dan legenda yang bermunculan, menginspirasikan novelPerjalanan ke Barat, salah satu dari mahakarya klasik literatur Tiongkok. TokohXuanzang di dalam novel adalah reinkarnasi dari seorang murid Sang Buddha, dan dilindungi oleh tiga murid sakti. Salah satunyaadalah Sun Wukong, karakter yang populer dikebudayaan Tiongkok.

Pada zamanDinasti Yuan, terdapat sebuah opera olehWu Changling (吳昌齡) yang menceritakan perjalanan Xuanzang mengambil kitab suci.

Liat pula

[sunting |sunting sumber]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. Sally Hovey Wriggins.Xuanzang: A Buddhist Pilgrim on the Silk Road. Westview Press, 1996. Revised and updated asThe Silk Road Journey With Xuanzang. Westview Press, 2003.ISBN 0-8133-6599-6, pp. 7, 193
  2. Beal, Samuel. 1884.Si-Yu-Ki: Buddhist Records of the Western World, by Hiuen Tsiang. 2 vols. Translated by Samuel Beal. London. 1884. Reprint: Delhi. Oriental Books Reprint Corporation. 1969.
  3. Beal, Samuel. 1911.The Life of Hiuen-Tsiang. Translated from the Chinese of Shaman Hwui Li by Samuel Beal. London. 1911. Reprint Munshiram Manoharlal, New Delhi. 1973.
  • Sally Hovey Wriggins.Xuanzang: A Buddhist Pilgrim on the Silk Road. Westview Press, 1996. Revised and updated asThe Silk Road Journey With Xuanzang. Westview Press, 2003.ISBN 0-8133-6599-6.
  • On Yuan Chwang’s Travels in India tr.Thomas Watters. Reprint. New Delhi, Munshiram Manoharlal, 1996ISBN 81-215-0336-1.
  • Stanislas Julien. 1857.Memoires sur les contrées occidentales. Paris.

Daftar Pustaka

[sunting |sunting sumber]
  • Beal, Samuel. 1884.Si-Yu-Ki: Buddhist Records of the Western World, by Hiuen Tsiang. 2 vols. Translated by Samuel Beal. London. 1884. Reprint: Delhi. Oriental Books Reprint Corporation. 1969.
  • Beal, Samuel. 1911.The Life of Hiuen-Tsiang. Translated from the Chinese of Shaman (monk) Hwui Li by Samuel Beal. London. 1911. Reprint Munshiram Manoharlal, New Delhi. 1973.
  • Bernstein, Richard.Ultimate Journey: Retracing the Path of an Ancient Buddhist Monk (Xuanzang) who crossed Asia in Search of Enlightenment. Alfred A. Knopf, New York, 2001.ISBN 0-375-40009-5
  • Li, Rongxi (translator). 1995.A Biography of the Tripiṭaka Master of the Great Ci’en Monastery of the Great Tang Dynasty. Numata Center for Buddhist Translation and Research. Berkeley, California.ISBN 1-886439-00-1
  • Li, Rongxi (translator). 1995.The Great Tang Dynasty Record of the Western Regions. Numata Center for Buddhist Translation and Research. Berkeley, California.ISBN 1-886439-02-8
  • Saran, Mishi 2005.Chasing the Monk’s Shadow: A Journey in the Footsteps of Xuanzang. Penguin/Viking, New Delhi.
  • Sun Shuyun. 2003.Ten Thousand Miles without a Cloud (retracing Xuanzang's journeys). Harper Perennial.ISBN 0-00-712974-2
  • Wriggins, Sally Hovey. 2004.The Silk Road Journey with Xuanzang. Boulder, Colorado, WestviewPress.ISBN 0-8133-6599-6
  • Waley, Arthur.The Real Tripitaka, and Other Pieces. London: G. Allen and Unwin, 1952.

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Internasional
Nasional
Akademik
Orang
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Xuanzang&oldid=28499780"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp