Wresni atauWrisni (Dewanagari: वृषणि; ,IAST: Vṛṣṇi,वृषणि) adalah seorang bangsawan WangsaYadawa. Wresni lahir sebagai putra sulung Maharaja Madhu dari generasi ke-19 keturunan Yadu (leluhur Yadawa). Para keturunan Wresni disebutWarsneya.Kresna masuk ke dalam percabanganCandrawangsa keturunan Wresni dan dari sanalah ia mendapat nama Warshneya.[1] RakyatDwaraka dikenal sebagai Wangsa Wresni.
Jarasanda, ayah mertuaKamsa, menyerangMathura dengan pasukan besar; dan walaupun Kresna menghancurkan pasukan raksasa tersebut,asura yang lain, Kalayawan namanya, juga mengepung Mathura dengan pasukan lain yang berjumlah tiga juta setan ganas. Kemudian Kresna berpikir bahwa lebih baik mereka mengungsi keDwaraka.[2]
Setelah gugurnyaDuryodana dalamMahabharata,Kresna menerima kutukan dari ibu Duryodana (Gandari). Ia sedih meratapi kematian putera-puteranya, kawannya, dan musuhnya; lalu ia sadar bahwa Hari (Kresna) adalah biang keladi semuanya, yang bersembunyi di belakang layar. Kemudian ia mengutuk Kresna agar malapetaka terjadi. Kutukannya adalah: bahwa 36 tahun kemudian Kresna sendiri akan mendapat celaka dan rakyatnya, yaitu Wangsa Wresni, akan hancur. Hal ini akhirnya menjadi kenyataan. Kegilaan menyelimuti rakyatDwaraka sehingga mereka saling menyerang satu sama lain dan terbunuh, bersama dengan seluruh anak dan cucu Kresna. Hanya para wanita, Kresna,Balarama, dan beberapa ksatria yang masih hidup. Kemudian Balarama pergi ke hutan, sedangkan Kresna mengirim utusan ke kota paraKuru, untuk menempatkan wanita dan kota Dwaraka di bawah perlindunganPandawa; sesudah itu ia sendiri pergi ke hutan, dimana Balarama menunggunya. Kresna menemukan kakaknya duduk di bawah pohon besar di tepi hutan; ia duduk seperti seorangyogi. Kemudian ia melihat seekor ular besar keluar dari mulut kakaknya, yaitu naga berkepala seribu bernamaSesa, dan melayang menuju lautan. Lautan, sungai suci, dan naga para Dewa datang berkumpul untuk bertemu dengannya. Maka Kresna melihat bahwa kakaknya telah meninggalkan alam manusia, dan sekarang ia mengembara sendirian di hutan. Ia memikirkan kutukanGandari dan merasa segalanya telah terjadi, dan ia tahu bahwa sudah saatnya ia meninggal. Lalu ia menahan panca indria untuk melakukanyoga dan berbaring di bawah. Kemudian datanglah seorang pemburu dan mengira bahwa Kresna seekorrusa, sehingga ia menembakkan panah dan menembus kaki Kresna. Namun ketika si pemburu mendekat, ia melihat seseorang mengenakan jubah kuning sedang melakukanyoga. Ia merasa dirinya bersalah, kemudian menyentuh kaki Kresna. Kemudian Kresna bangkit dan memberi kebahagiaan kepada si pemburu, kemudian Kresna naik kesurga.[2]
Arjuna pergi keDwaraka dan membawa pergi para wanita dan anak-anak Wangsa Wresni, untuk menyebarkannya di sekitarKurukshetra. Di perjalanan, segerombolanksatria menyerang rombongan pengungsi tersebut dan membawa kabur sebagian besar wanita. Arjuna menetapkan yang lainnya bersama dengan sisa keturunan Kresna di kota yang baru; namunRukmini dan istri Kresna yang lainnya menjadiSati, membakar dirinya sendiri ke dalam api, dan yang lainnya menjadi pertapa atau pendeta. Kemudian air lautan menyerbu dan membanjiriDwaraka sehingga tidak ada lagi jejak-jejak yang ditinggalkan.[2]