![]() | Ringkasan halaman ini: Pilihan kata dan penggunaan tanda baca dalam artikel harus sesuai denganKamus Besar Bahasa Indonesia danPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Setiap kesalahan dalam penggunaan kata dan tanda baca akan diperbaiki dengan bot atau AutoWikiBrowser secara otomatis. Pengecualian terhadap ketentuan inihanya berlaku pada nama diri saja. |
Kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja adalah kata-kata dalambahasa Indonesia yang tidak baku, yang sering rancu, salah dieja, memiliki standar berlainan, berubah standar, dan sering salah kaprah berdasarkanKamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dikategorikan untuk memudahkan pencarian.
Perlu diketahui, ketentuan ini tidak berlaku apabila kata/frasa di bawah inidigunakan sebagai nama diri. ContohnyaIqbaal Ramadhan (nama orang),Universitas Sumatera Utara (nama institusi), dan lain-lain.
Pedoman gaya |
---|
Kata-kata ini harus ditulis serangkai, tetapi kadang-kadang salah ditulis dan dipisah menjadi dua kata.
![]() | ![]() |
---|---|
adakalanya | ada kalanya |
apabila | apa bila |
bagaimana | bagai mana |
barangkali | barang kali |
bilamana | bila mana |
beasiswa | bea siswa |
belasungkawa | bela sungkawa |
bumiputra | bumi putra |
daripada | dari pada |
darmabakti | darma bakti |
darmasiswa | darma siswa |
dukacita | duka cita |
hulubalang | hulu balang |
kacamata | kaca mata |
kasatmata | kasat mata |
kepada | ke pada |
keratabasa | kerata basa |
kosakata | kosa kata |
lokakarya | loka karya |
manakala | mana kala |
manasuka | mana suka |
mangkubumi | mangku bumi |
marabahaya | mara bahaya |
matahari | mata hari |
olahraga | olah raga |
padahal | pada hal |
paramasastra | parama sastra |
puspawarna | puspa warna |
radioaktif | radio aktif |
sastramarga | sastra marga |
saputangan | sapu tangan |
sari pati | saripati |
sebagaimana | sebagai mana |
sediakala | sedia kala |
segitiga | segi tiga |
silaturahmi | silatu rahmi |
sukacita | suka cita |
sukarela | suka rela |
sukaria | suka ria |
syahbandar | syah bandar |
titimangsa | titi mangsa |
wali kota | walikota |
Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah.[2][3] Contoh bentuk terikat lain di antaranya:
![]() | ![]() |
---|---|
ekabahasa | eka bahasa |
dwibahasa | dwi bahasa |
tridarma | tri darma |
tritunggal | tri tunggal |
caturwarga | catur warga |
caturwulan | catur wulan |
pancaindra | panca indra |
Pancasila | Panca Sila |
saptakrida | sapta krida |
saptapesona | sapta pesona |
dasatitah | dasa titah |
dasawarsa | dasa warsa |
![]() | ![]() |
---|---|
kilogram | kilo gram |
megawatt | mega watt |
terabita | tera bita |
gigaohm | giga ohm |
sentimeter | senti meter |
mikroorganisme | mikro organisme |
kilometer | kilo meter |
![]() | ![]() |
---|---|
amoral | a moral |
asusila | a susila |
antarnegara | antar negara |
antarwarga | antar warga |
ekstrakurikuler | ekstra kurikuler |
kontrarevolusi | kontra revolusi |
mahaagung | maha agung |
maha pengasih | mahapengasih1 |
nonblok | non blok |
non-Indonesia | non Indonesia2 |
perilaku | peri laku |
peri keadilan | perikeadilan1 |
pascapanen | pasca panen |
semiprofesional | semi profesional |
subbagian | sub bagian |
supersibuk | super sibuk |
tunakarya | tuna karya |
ultramodern | ultra modern |
Catatan:1 Unsur 'maha-' dan 'peri-' sebagai unsur gabungan ditulis serangkai dengan unsur berikutnya. Contoh: perilaku, peribahasa, mahabaik, mahakasih. Apabila kata berikutnya sudah berimbuhan, unsur peri dituliskan terpisah. Contoh: peri keadilan, peri kemanusiaan, maha pemurah, maha penyayang
2 Apabila bentuk terikat 'non-', 'anti-', 'pan-', atau 'pro-' diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda penghubung (-). Contoh: non-Indonesia, anti-Asia, pan-Amerika. Bentuk terikat ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:
Kata | ![]() | ![]() |
---|---|---|
malpractice | malapraktik | malpraktik |
malfunction | malafungsi | malfungsi |
malabsorption | malaserap | malserap |
maladaption | malaadaptasi | maladaptasi |
maladjustment | malasuai | malsuai |
maldistribution | maladistribusi | maldistribusi |
malnutrition | malagizi | malgizi |
malposition | malasikap | malsikap |
Partikel 'pun' kadang dipisah kadang disambung. Jika partikel 'pun' yang berpadanan dengan kata 'saja'/'juga', maka penulisannya dipisah (kabar pun, saya pun). Ada dua belas (12) bentuk 'pun' yang sudah dianggap padu harus ditulis serangkai[6][7]. Berikut daftar artikel 'pun' yang digabung:
![]() | ![]() | Lema KBBI |
---|---|---|
adapun | 1 | adapun |
andaipun | andai pun | (andai) |
ataupun | atau pun | atau |
bagaimanapun | bagaimana pun | (bagaimana) |
biarpun | biar pun | biarpun |
kalaupun | kalau pun | kalaupun |
kendatipun | kendati pun | kendati |
maupun | 1 | maupun |
meskipun | meski pun | meski |
sekalipun | 2 | sekalipun |
sungguhpun | sungguh pun | sungguhpun |
walaupun | walau pun | (walau) |
1 Khusus untuk partikel 'pun' pada "adapun" dan "maupun" dapat ditulis secara terpisah karena frasa 'ada pun'/'mau pun' dapat bermakna 'walau ada'/’walau mau’, misalnya dalam kalimat 'mau pun ia sudah tidak bisa lagi'2 Khusus untuk partikel 'pun' pada "sekalipun" dapat ditulis secara terpisah karena frasa 'sekali pun' dapat bermakna ’satu kali juga’, atau ‘meski satu kali’, atau ‘walau satu kali’, atau dalam frasa superlatif, misalnya dalam kalimat 'orang baik sekali pun terkadang berbuat jahat'
Partikel per harus ditulis terpisah jika:
Selain dari ketiga kasus tersebut,bentuk terikat "per-" yang berarti pecahan dan yang tergolong imbuhan ditulis serangkai, misalnya: lima persen, dua pertiga, tujuh persembilan, seperlima, perhatikan, perbaiki, permudahlah, persatukan.
Sebelum kata-kata berikut tidak boleh ada tanda koma.
Ungkapan penghubung antarkalimat diikuti tanda koma.
Bentuk terikat dapat pula ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:
![]() | ![]() | Keterangan |
---|---|---|
Hindia Belanda | Hindia-Belanda | Nederlandsch-Indië terdapat tanda hubung, namun tidak untuk versibahasa Indonesia. |
asal-usul | asal usul | asal-usul merupakan sebuah kosakata yang secara baku ditulis menggunakan tanda hubung.[8] |
Kata depan "di" yang menyatakan arah atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan "Di mana?" ditulis terpisah.
![]() | ![]() |
---|---|
di antara | diantara |
di akhir | diakhir |
di atas | diatas |
di awal | diawal |
di bagian | dibagian |
di bawah | dibawah |
di belakang | dibelakang |
di dalam | didalam |
di dekat | didekat |
di depan | didepan |
di hadapan | dihadapan |
di jalan | dijalan |
di kanan | dikanan |
di kiri | dikiri |
di luar | diluar |
di mana | dimana |
di muka | dimuka |
di pusat | dipusat |
di rumah | dirumah |
di samping | disamping |
di saat | disaat |
di sana | disana |
di sebelah | disebelah |
di seberang | diseberang |
di sekeliling | disekeliling |
di sekitar | disekitar |
di seluruh | diseluruh |
di sini | disini |
di sisi | disisi |
di situ | disitu |
di tanah | ditanah |
di tempat | ditempat |
di tengah di tengah-tengah | ditengah ditengah-tengah |
di tepi | ditepi |
di tiap di tiap-tiap | ditiap ditiap-tiap |
Beberapa kata yang memiliki arti beda jika ditulis terpisah. Kata-kata ini khusus untuk kata dasar yang dapat berfungsi sebagai kata benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Beberapa contohnya
Beberapa kata dapat diberi konfiks "di-kan", misalnya "diseberangkan", atau konfiks "di-i", misalnya "diawali"
"Ke" yang menyatakanarah dan dapat menjawab pertanyaan "Ke mana?" ditulis terpisah.
![]() | ![]() |
---|---|
ke atas | keatas |
ke bawah | kebawah |
ke belakang | kebelakang |
ke dalam | kedalam |
ke depan | kedepan |
ke hadapan | kehadapan |
ke kanan | kekanan |
ke kiri | kekiri |
ke mana | kemana |
ke sana | kesana |
ke samping | kesamping |
ke tempat | ketempat |
Penulisan preposisi ke- yang ditulis serangkai hanyalah untuk
Menurut buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Alwi dkk., 2003, hlm. 295), preposisi “di” adalah penanda hubungan tempat, sedangkan “pada” adalah penanda hubungan waktu. Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah penggunaan “di” di depan kata penunjuk waktu seperti “di tahun”, “di masa”, “di abad”, dll. Sesuai dengan peran semantisnya, seharusnya di depan kata penunjuk waktu digunakan kata depan “pada”: “pada tahun”, “pada masa”, “pada abad”, dll.
Buku Tatabahasa Indonesia (Keraf, 1984, hlm. 81) menjelaskan lebih lanjut bahwa kata depan di, ke, dan dari digunakan hanya untuk kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Bagi kata-kata yang menyatakan orang, nama orang, nama binatang, nama waktu, atau kiasan dipergunakan kata pada untuk menggantikan di atau kata depan lain yang digabungkan dengan pada, seperti daripada dan kepada.
Kebingungan ini mungkin disebabkan oleh aturan penggunaan kata depan penunjuk tempat dan waktu yang beragam dalam bahasa Inggris. On, in, dan at memang dapat digunakan sebagai penunjuk waktu dan tempat sesuai dengan konteks masing-masing. Dalam hal ini, aturan kata depan bahasa Indonesia sebenarnya lebih mudah: di digunakan untuk tempat; pada digunakan untuk selain tempat.
Beberapa contoh penggunaan lain yang tidak tepat:
https://ivanlanin.wordpress.com/2011/03/27/di-dan-pada/
![]() | ![]() |
---|---|
pada tahun | ditahun, di tahun |
pada bulan | dibulan, di bulan (kecuali jika merujuk padaBulan (satelit), mis. "Pendaratan di bulan" |
pada hari | dihari, di hari |
pada waktu | diwaktu, di waktu |
pada masa | dimasa, di masa |
pada saat | disaat, di saat |
pada zaman | dizaman, di zaman |
pada era (periode, tempo, dll.) | diera, di era (periode, tempo, dll.) |
pada abad (jam, menit, detik, dll.) | diabad, di abad (jam, menit, detik, dll.) |
pada saya/kamu/kami/kita/kalian/mereka | di saya/kamu/kami/kita/kalian/mereka |
pada kesempatan | di kesempatan |
Awalan /ber-/ dan /ter-/ akan menjadi /be-/ dan /te-/ jika melekat pada kata dasar yang suku pertamanya mengandung /er/.Contoh:bekerja (bukanberkerja)
Huruf-huruf dalam kata-kata berikut ini kadang-kadang saling tukar-menukar
![]() | ![]() |
---|---|
akta | akte |
algoritma | algoritme |
apak | apek |
camilan | cemilan |
esai | esei |
frasa | frase |
kafetaria | kafeteria |
katapel | ketapel |
kendaraan | kenderaan |
manajemen | menejemen |
manajer | menejer |
masjid | mesjid |
Rabu | Rebo |
saksama | seksama |
sanggama | senggama |
sekadar | sekedar |
seprai | seprei |
semadi | semedi |
![]() | ![]() |
---|---|
amendemen | amandemen |
aritmetika | aritmatika |
metode | metoda |
meterai | materai, meterei |
kalender | kalendar |
kedaluwarsa | kadaluwarsa |
kategori | katagori |
parlemen | parlamen |
sekuler | sekular |
seluler | selular |
sirkuler | sirkular |
survei | survai, survey |
![]() | ![]() |
---|---|
aktual | aktuil |
formal | formil |
trotoar | trotoir |
komersial | komersiil, komersil* |
tradisional | tradisionil* |
orisinal | orisinil, original* |
real | riil |
*) berlaku untuk semua akhiran-al yang lainnya.
![]() | ![]() |
---|---|
afdal | afdol |
gana-gini | gono-gini |
![]() | ![]() |
---|---|
antre | antri |
apotek,apoteker | apotik |
artefak | artifak4 |
atlet,atletik | atlit |
atmosfer1 | atmosfir |
cedera | cidera |
cendekiawan | cendikiawan |
cenderamata | cinderamata |
debit | debet[9] |
definisi | difinisi |
dekret | dekrit2 |
desain | disain |
deskripsi | diskripsi |
diskotek | diskotik |
eksem | eksim, exim |
faedah | faidah |
ekstrem ekstremis | ekstrim ekstrimis |
komplet | komplit |
konkret | konkrit, kongkrit, kongkret |
kredit | kridit |
museum | musium |
penalti | pinalti |
peranti | piranti |
pensil | pinsil |
personel | personil |
sistem | sistim |
teoretis | teoritis3 |
video | vidio |
1 dan akhiran -ir yang lain
2 diserap daribahasa Belandadecreten, bukanbahasa Inggrisdecree[10]
3 diserap daribahasa Belandatheoretisch, bukanbahasa Inggristheoretical
4 diserap daribahasa Inggris Britaniaartefact, bukanASartifact
![]() | ![]() |
---|---|
cengkih | cengkeh |
disertasi | desertasi |
hakikat | hakekat |
intelijen | intelejen |
kaidah | kaedah |
kempis | kempes |
leding | ledeng |
nasihat penasihat | nasehat penasehat |
praktik,praktikum | praktek, praktekum |
risiko | resiko |
ritsleting | retsleting |
Senin | Senen |
![]() | ![]() |
---|---|
ameba | amuba |
penggawa | punggawa |
serban | surban |
![]() | ![]() |
---|---|
nomor | nomer |
serban | sorban |
![]() | ![]() |
---|---|
bus | bis |
![]() | ![]() |
---|---|
agrobisnis | agribisnis |
![]() | ![]() |
---|---|
kantong | kantung |
khotbah | khutbah |
mandor | mandur |
roboh | rubuh |
pastor | pastur |
sopir | supir |
![]() | ![]() |
---|---|
babun | babon (dimaknai jenis kera) |
guncang | goncang |
gua | goa |
kaus | kaos |
kukuh | kokoh |
kumulatif | komulatif |
kolumnis | kolomnis |
kurma | korma |
lubang | lobang |
limusin | limo, limosin |
mangkuk | mangkok |
Rabu | Rebo |
saus | saos |
sup | sop |
surga | sorga |
tegur | tegor |
telur | telor |
ubrak-abrik | obrak-abrik |
![]() | ![]() |
---|---|
ekuivalen | ekwivalen |
frekuensi | frekwensi |
konsekuensi | konsekwensi |
kuadran | kwadran |
kuadrat | kwadrat |
kualifikasi | kwalifikasi |
kualitas kualitatif | kwalitas, kwalitet kwalitatif |
kuantitas kuantitatif | kwantitas kwantitatif |
kuantum | kwantum |
kuartal | kwartal |
kuintal | kwintal |
kuitansi | kwitansi |
Namun: | |
khawatir | kwatir atau kuatir |
gugus konsonan "kw" yang tidak berubah menjadi "ku" hanyalah pada kata "dakwa"
![]() | ![]() |
---|---|
jadwal | jadual1 |
1 diserap dari bahasa Arabjadwaal
Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan, jadi orang kadang menafsirkan bahwa penulisannya menggunakan "i":
![]() | ![]() |
---|---|
hierarki | hirarki |
karier | karir |
![]() | ![]() |
---|---|
miliar | milyar |
triliun | trilyun |
![]() | ![]() |
---|---|
aktif | aktip, aktiv1 |
daftar | daptar |
efektif | efektip, epektif, epektip |
Februari | Pebruari |
fisik | pisik |
fondasi | pondasi |
foto | photo |
fotokopi | photokopi |
hafal | hapal |
insaf | insap, insyaf |
konferensi | konperensi |
kreatif | kreatip, kreativ |
maaf | maap |
nafsu | napsu |
negatif | negatip, negativ |
objektif | objektip, obyektip, obyektif |
pasif | pasip, pasiv |
positif | positip, positiv |
produktif | produktip, produktiv |
saraf | sarap |
sertifikat | sertipikat |
subjektif | subjektip, subyektip, subyektif |
tarif | tarip |
transitif | transitip, transitiv |
1 lihat pula akhiran -iti/-itas2 biasanya, orang sukusunda, dipengaruhi oleh bahasa daerah, mengucapkan f menjadi p. LihatBahasa Sunda
![]() | ![]() |
---|---|
paham | faham |
pikir berpikir | fikir berfikir |
telepon | telfon*, telpon, tilpon |
napas | nafas |
permak | vermak* |
pulpen | vulpen* |
*Dari bahasa Belanda (telefoon,vermaak,vulpen)
![]() | ![]() |
---|---|
aktivis | aktifis |
konveksi | konfeksi |
motivasi | motifasi |
November | Nopember |
provinsi | propinsi |
![]() | ![]() |
---|---|
baptis | babtis |
jerembap | jerembab |
lembap | lembab |
sembap | sembab |
![]() | ![]() |
---|---|
Sabtu | Saptu |
![]() | ![]() |
---|---|
tekad | tekat |
![]() | ![]() |
---|---|
bejat | bejad |
nekat | nekad |
otopet | otoped |
![]() | ![]() |
---|---|
genius margin marginal | jenius marjin marjinal |
![]() | ![]() |
---|---|
objek | obyek |
objektif | obyektif, obyektip |
subjek | subyek |
subjektif | subyektif, subyektip |
![]() | ![]() |
---|---|
proyek | projek |
![]() | ![]() |
---|---|
asas | azas |
![]() | ![]() |
---|---|
ijazah | ijasah |
jenazah | jenasah |
plaza | plasa |
![]() | ![]() |
---|---|
batin | bathin |
Katolik | Katholik |
ortografi | orthografi |
patogen | pathogen |
teologi | theologi (namun S.Th. untuk Sarjana T[h]eologi) |
![]() | ![]() |
---|---|
izin | ijin |
rezeki | rejeki, rizki, riski, rizqi |
rezim | rejim |
zaman | jaman |
zamrud | jamrud |
zina perzinaan | jinah perjinahan |
Bagian kata -er- (swarabakti) sering kali mengalami salah tulis. Meskipun dalam pengucapannya huruf "e" dalam "-er-" hanya dieja dengan pelan, namun beberapa kata penulisannya menggunakan "-er-" dan beberapa kata lainnya hanya "-r-" saja, yaitu pada gugus konsonan-dr-,-pr-, dan-tr. (lihat pulaarsip diskusi)
Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-er-":
![]() | ![]() |
---|---|
anugerah | anugrah |
cenderawasih | cendrawasih |
indera | indra |
jenderal | jendral |
keripik | kripik |
kerupuk | krupuk |
kesatria | ksatria, satria |
menteri | mentri |
negeri | negri |
seberang menyeberang | sebrang menyebrang |
terampil | trampil |
Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-r-":
![]() | ![]() |
---|---|
istri | isteri |
justru | justeru |
prajurit | perajurit |
Prancis | Perancis[11] |
putra | putera |
putri | puteri |
samudra | samudera |
sastra | sastera |
Sumatra[catatan 1] | Sumatera |
sutra | sutera |
trompet | terompet |
Bagian kata -kh- hanya diucapkan seperti "k" dengan huruf "h" yang pelan, jadi orang kadang salah menulis menggunakan "k" atau "h" saja:
![]() | ![]() |
---|---|
ikhlas | iklas |
ikhtisar | iktisar |
khafilah | kafilah, kalifah, khalifah |
khawatir | kawatir, kwatir, kuatir |
khotbah | kotbah |
khusyuk | kusyuk |
makhluk | makluk, mahluk, mahkluk |
nakhoda | nahkoda, nakoda |
takhta | tahta |
takhayul | takhyul, tahyul, tahayul |
Beberapa kata juga sering ditulis menggunakan "-kh-" padahal yang benar hanya "k" atau "h" saja:
![]() | ![]() |
---|---|
ahli | akhli |
anarki | anarkhi |
karisma karismatik | kharisma kharismatik |
maksud | mahsud, makhsud |
rahmat | rakhmat |
teknik | tekhnik, tehnik |
teknologi | tehnologi |
ihwal | ikhwal |
![]() | ![]() |
---|---|
ekspor | expor |
ekstra | extra |
kompleks | komplex, komplek |
seks | sex |
taksi | taxi |
ekstasi | extasi |
![]() | ![]() |
---|---|
insaf | insyaf |
saraf | syaraf |
surga | syurga |
masyhur | mashur, masyur, mahsyur, mashyur |
![]() | ![]() |
---|---|
muazin | muadzin |
azan | adzan |
ustaz | ustadz, ustad, ustadzah |
zikir | dzikir |
zuhur | dzuhur, dhuhur, zhuhur |
Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ize":
![]() | ![]() |
---|---|
analisis | analisa |
diagnosis | diagnosa |
hipotesis | hipotesa |
sintesis | sintesa |
Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ity", beberapa menjadi akhiran "-iti", dan beberapa menjadi "-itas". Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-itas" (lihat[12]):
![]() | ![]() |
---|---|
aktivitas | aktiviti, aktifitas[13] (tapiaktif, bukan aktiv*) |
efektivitas | efektifitas* |
komunitas | komuniti |
kreativitas | kreatifitas* |
produktivitas | produktifitas* |
realitas | realiti, realita |
selebritas | selebriti |
sportivitas | sportifitas* |
universitas | universiti |
utilitas | utiliti (bukan kesalahan umum) |
validitas | validiti |
* Aturan untuk kata serapan utuh ini juga berlaku untuk kata yang diserap dari kata bahasa Inggris berakhiran -ivity yang lain
![]() | ![]() |
---|---|
dilokalisasi | dilokalisir |
didramatisasi | didramatisir |
dipolitisasi | dipolitisir |
dinetralisasi | dinetralisir |
dikonfrontasi | dikonfrontir |
mendominasi | mendominir |
koordinasi | koordinir |
proklamasi | proklamir |
terorganisasi | terorganisir |
terealisasi | terealisir |
Imbuhan dalam bahasa Indonesia kadang membingungkan bagi sebagian orang. Peluluhan maupun awalan yang mirip kadang-kadang menjadi sumber kerancuan. Berikut kata-kata yang sering salah bentukan berimbuhannya:
![]() | ![]() |
---|---|
ubah | rubah, robah |
diubah | dirubah |
mengubah | merubah |
![]() | ![]() |
---|---|
telanjur | terlanjur |
telantar | terlantar |
![]() | ![]() |
---|---|
pelepasan | penglepasan |
penglihatan | pelihatan (dari dasar "kelihatan") |
permukiman | pemukiman |
perumahan | pengrumahan (untuk maksud darihousing maupunPHK) |
persewaan | penyewaan |
![]() | ![]() |
---|---|
cinta mencintai | menyintai |
colok mencolok | menyolok |
sontek menyontek | contek mencontek |
![]() | ![]() |
---|---|
mungkir dimungkiri kumungkiri kaumungkiri | pungkir dipungkiri kupungkiri kaupungkiri |
![]() | ![]() |
---|---|
tampak tampaknya | nampak nampaknya |
![]() | ![]() |
---|---|
Anda | anda (karena merupakan kata sapaan, seperti "Bapak", "Ibu", dll) |
![]() | ![]() |
---|---|
aksesori | aksesoris |
andal | handal |
antar | hantar |
anutan | panutan |
ambiver | ambivert |
asiri | atsiri |
bakti | bhakti |
darma | dharma |
diktator | diktaktor |
ekspor | eksport |
ekstrover | ekstrovert |
embus | hembus |
hadis | hadits, hadist |
harfiah | harafiah |
introver | introvert |
imbau | himbau |
impor | import |
isap | hisap |
interpretasi | interprestasi |
kanker | kangker |
tik | ketik |
kongres | konggres |
lanskap | lansekap |
magrib | maghrib |
mak | emak |
makin | semakin |
memengaruhi | mempengaruhi |
mengkilat | mengilat |
modern | moderen |
paspor | pasport |
peduli | perduli |
Ramadan | Ramadhan |
rapi | rapih |
Sanskerta | Sansekerta |
Sri Lanka | Sri Langka |
salat | shalat, sholat |
silakan | silahkan |
standar tetapi:standardisasi | standard |
utang | hutang |
zina | zinah |
Tanda hamzah digunakan untuk memisahkan pelafalan yang berbeda dari kaidah pada umumnya. Misalnya kata "Jumat" menurut pelafalan bahasa Indonesia dieja Ju·mat, namun karena merupakan kata serapan, maka ejaannya mengikuti ejaan aslinya, yaitu Jum·at. Tanda hamzah atau tanda hambat glotal dalam ortografi bahasa Arab melambangkan bunyi hambat glotal tersebut, demikian juga dengan huruf vokal ganda di tengah-tengah kata seperti "ma·af" dan "ta·at", namun pada penulisan bahasa Indonesia modern sudah tidak digunakan lagi. Tanda hamzah juga terkadang digunakan untuk menggantikan bunyi 'k' glotal di tengah-tengah kata seperti "la(k)'·nat", "mu(k)'ji·zat", dan "ni(k)'·mat"
![]() | ![]() |
---|---|
doa | do'a |
Jumat | Jum'at |
laknat | la'nat |
maaf | ma'af |
mukjizat | mu'jizat, mujizat, mujijat |
nikmat | ni'mat |
rakaat | raka'at |
taat | ta'at |
![]() | ![]() |
---|---|
ambulans | ambulan |
Antarktika | Antartika |
arteria | arteri |
asyik | asik |
Australia | Australi |
detail | detil |
depot | depo |
ensiklopedia | ensiklopedi |
elite | elit |
frustrasi | frustasi |
geladi | gladi |
gereget | greget |
Italia | Itali |
karena | karna |
kelenteng | klenteng |
kerling | erling |
konstruksi | kontruksi |
massal | masal* |
merek | merk |
respons direspons | respon diresponi |
sekak | skak |
setir | stir |
Singapura | Singapur |
standardisasi | standarisasi[17] tetapi dari kata dasar: standar |
tenteram | tentram |
varietas | varitas |
Berikut beberapa pasang kata yang bunyinya sama (homofon) atau hampir sama, namun artinya jauh berbeda. Hati-hati dalam memilih kata-kata berikut:
Bentuk mirip makna berbeda
![]() | ![]() |
---|---|
amfibi | amphibi |
anjlok | anjlog |
avokad | alpukat, alpokat |
pulpen | bolpen* |
cabai | cabay |
cerek | ceret |
diferensial | differensial |
durian | duren |
faksimile | faksimili, faksimil, faximile |
gerha | graha |
goblok | goblog |
gombroh | gombrong |
gorden | horden, korden |
gubuk | gubug |
imajinasi | imaginasi |
jeriken | jerigen, jirigen |
kalau | kalo |
karut-marut | carut-marut |
kuota | kwota |
mazhab | mahzab |
memesona | mempesona |
misi | missi |
mulia | mulya |
nanas | nenas |
negosiasi | negoisasi |
otomotif | automotif |
paralel | pararel |
pasca | paska |
persen | prosen |
petai | pete, petay |
profesor | proffesor |
ramai | rame |
rapor | rapot[18] |
relaksasi | rileksasi |
remunerasi | renumerasi |
sekretaris | seketaris, sekertaris |
sentosa | sentausa |
stroberi | strawberi, strawbery |
takwa | taqwa |
taoco | tauco |
taoge | tauge, toge |
teladan | tauladan |
tobat | taubat |
visi | vissi |
*Dari bahasa Inggris:ballpoint