Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Wangari Maathai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wangari Maathai
Wangari Maathai pada tahun 2001
LahirWangarĩ Muta
(1940-04-01)1 April 1940
Desa Ihithe, DivisiTetu, DistrikNyeri,Kenya
Meninggal25 September 2011(2011-09-25) (umur 71)
Nairobi, Kenya
KewarganegaraanKenya
Pendidikan
  • BSc: biologi
  • M.Sc: ilmu biologi
  • Ph.D: anatomi hewan
Almamater
PekerjaanEnvironmentalis, aktivis politik, penulis
Dikenal atasGerakan Sabuk Hijau
AnakWanjira Mathai
Penghargaan
IMDB: nm2214860Find a Grave: 77117165Modifica els identificadors a Wikidata

Dr. Wangari Muta Maathai (1 April 1940  25 September 2011) adalah seorang aktivislingkungan hidup danpolitik. Pada tahun2004, ia menjadi wanita asalAfrika pertama yang dianugerahiPenghargaan Perdamaian Nobel untuk kontribusinya dalam bidangpembangunan berkelanjutan,demokrasi, danperdamaian. Ia merupakan anggotaParlemen Kenya serta pernah menjabat sebagai Asisten Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam dalam pemerintahanPresidenMwai Kibaki antara Januari 2003 sampai November 2005.

Dr. Maathai lahir di Desa Ihithe, Divisi Tetu, DistrikNyeri,Kenya dalam keluargaetnisKikuyu. Ia mendapat gelar sarjana dalambiologi dariBenedictine College,Atchison pada tahun1964 dan kemudian dilanjutkan diUniversitas Pittsburgh sebelum kembali keNairobi. DiUniversitas Nairobi, ia mendapat gelar Ph.D. pertama bagi wanita asalAfrika Timur dalam bidangkedokteran hewan. Ia menjadi dosenanatomi hewan di universitas tersebut pada1971 dan kemudian menjadidekan. Pada tahun2002, ia menerima posisi sebagaiVisiting Fellow diInstitut Global untuk Kehutanan BerkelanjutanUniversitas Yale.

Kehidupan keluarga

[sunting |sunting sumber]

Wangari Maathai ialah ibu dari 3 anak: Waweru, Wanjira and Muta. Pada tahun 1980-an, ia diceraikan suaminya, Mwangi Mathai, yang mengatakannya "terlalu terdidik, terlalu kuat, terlalu berhasil, dan terlalu sulit dikendalikan." Ia kemudian dijebloskan ke penjara karena menentang hakim serta dilarang menggunakan nama suaminya lagi. Sebagai penolakan, ia hanya mengubah namanya dengan menambahkan satu huruf "a" menjadi Maathai.

Karier dan perjuangan

[sunting |sunting sumber]

Pada tahun 1974, ia memulai kegiatan penanaman pohon di muka rumahnya. Ada 9 batang pohon yang ditanamnya itu.[1] Tahun 1977, ia mendirikanGerakan Sabuk Hijau, sebuah organisasiakar rumput nonpemerintah yang bertujuan menjamin sumber penyokong kayu bakar dan mencegaherosi tanah. Kampanye itu menggerakkan wanita miskin dan menanam lebih dari 30 juta pohon hingga kini. Sampailah pada tahun 2004, sedikitnya ia telah menanam sebanyak 40 juta batang pohon diAfrika. Maathai berhasil memulihkan kerusakan hutan yang teramat hebat di sana. Hal itu oleh sebab menjelang akhir abad ke-20, hanya 2% lahan yang bertumbuhkan hutan diKenya. Lain sekali dengan rekomendasiPBB yang mengharuskan 10% lahan harus ditumbuhi hutan.[1] Selama bertahun-tahun,penebangan liar telah menimbulkan kurangnya air segar dan kayu bakar serta mutu tanah yang menurun. Kelangkaan hutan di sana membawa risiko serius terhadap kehidupan jutaan rakyat Kenya. Mereka hidup di dalam kemiskinan dan kelangkaan pangan kronis.[1] Maathai bisa memotivasi ibu-ibu dari anak-anak kekurangangizi untuk mengumpulkanbibit tanaman, menggali sumur, dan menjaga semaian dari hewan dan manusia. Karena jasa-jasanya itu, ia digelariMama Miti (bahasa Swahili: Ibu dari Pepohonan).

Dari 1976 sampai 1987 Maathai aktif dalam Dewan Nasional Kenya untuk wanita,Maendeleo Ya Wanawake, yang diketuainya antara 1981–1987.Gerakan Sabuk Biru, yang muncul di saat yang sama, kemudian berkampanye pada isu-isu pendidikan dan gizi. Gerakan Sabuk Biru merupakan organisasi akar rumput non pemerintah di bidanglingkungan hidup,dan mempekerjakan ribuan sukarelawan.[1] Maathai sendiri telah memulai tantangan baru; sebagai contoh, ia adalah anggota Dewan Penasihat Perlucutan Senjata PBB.

Pada masa rezimDaniel Arap Moi, Maathai sempat ditahan beberapa kali dan mengalami penyerangan karena tuntutannya untukpemilihan umummultipartai, pemberantasankorupsi, dan mengakhiri politik kesukuan. Termasuk dalam perjuangannya adalah penyelamatanTaman Uhuru diNairobi pada tahun 1989 dari konstruksi kompleks bisnisKenya Times Media Trust oleh rekanan Moi. Pada 1997, ia berkampanye untuk menduduki jabatanPresiden Kenya tetapi kalah setelah partainya menarik pencalonannya.

Pada Desember 2002, Maathai terpilih menjadi anggotaParlemen Kenya dengan 98% suara. Pada 2003 ia diangkat sebagai Asisten Menteri Lingkungan, Sumber Daya Alam, dan Margasatwa. Pada tahun yang sama, ia juga mendirikanMazingira Green Party of Kenya

Penghargaan

[sunting |sunting sumber]

Di sampingHadiah Nobel Perdamaian, Maathai menerima sejumlah penghargaan lain, termasukRight Livelihood Award (1983),Woman of the Year Award (1983),Woman of the World Award (1989),Africa Prize (1991), jugaPenghargaan Petra Kelly 2004 dariYayasan Heinrich Böll Jerman. Ia menerima 3 gelar doktor kehormatan dariAmerika Serikat danNorwegia.

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. 1234Hendryo, Bambang (Februari 2013).Hutan Indonesia: Paru-Paru Dunia. Cetakan ke-2. Hlm.5 6.Jakarta: Verbum Publishing.ISBN 978-979-1467-04-9.

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Topik umum
menurut tahun
Internasional
Nasional
Akademik
Orang
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wangari_Maathai&oldid=28487928"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp