Walmiki (Sanskerta: वाल्मीकि,Vālmīki), atau dalambahasa Inggris disebut Valmiki, adalah penulisRamayana. Ia memperkenalkansloka. Ia terlahir dengan nama "Ratnakara".
Sebuahlegenda dariIndia menceritakan penyebab ditulisnyaRamayana oleh Resi Walmiki. Diceritakan pada suatu hari, ResiNarada mengunjungi asrama Resi Walmiki. Karena Narada memiliki wawasan luas, maka Walmiki bertanya, "O, Narada. Ceritakanlah padaku, siapakah pahlawan yang memiliki kebajikan dan kebijaksanaan terbesar?". Mendengar pertanyaan tersebut, Narada menjawab, "Rama adalah pahlawan yang kau cari. Ia berasal dari kalanganDinasti Surya dan kini sedang memerintah diAyodhya". Kemudian Narada menceritakan kisah perjalanan Rama secara ringkas. Penuturan Narada membuat Walmiki terkesan dan meskipun Narada sudah meninggalkannya, kisah mengenai Rama masih terngiang di pikiran Walmiki.
Suatu ketika, Walmiki pergi ke sungaiTamasa untuk menyucikan diri. di sana ia melihat sepasang burungbangau sedang bercanda dalam nuansa asmara. Tiba-tiba burung bangau betina dipanah oleh seorang pemburu. Hal itu membuat hati Walmiki sedih sekaligus marah. Karena si pemburu telah membunuh burung yang sedang menikmati asmara, maka Walmiki pun mengucapkan kutukan:
"O, pemburu, karena kau membunuh burung yang sedang menikmati manisnya madu asmara, maka kau tidak akan memiliki rumah serta mengembara sepanjang hari".
Setelah mengutuk si pemburu, Walmiki mulai menyesali perbuatannya tersebut. Lalu ia mengumpat dirinya sendiri dengan rangkaian kata yang tersusun rapi dan panjang. Ternyata ia takjub dengan irama yang diucapkannya sendiri. Kemudian Walmiki bermeditasi. Dalam meditasinya, DewaBrahma muncul dan bersabda bahwa hal tersebut adalah awal proses penulisanRamayana. Setelah berkata demikian, Brahma memberi anugerah supaya Walmiki mampu melihat segala peristiwa yang terjadi, dan juga mampu melihat watak setiap orang dengan jelas. Setelah mendapat wangsit tersebut, Walmiki mulai menulisRamayana dan menyanyikan sajaknya berulang-ulang bersama dengan pengikutnya. DewaBrahma memuji hasil karya Walmiki dan bersabda, "Selama gunung-gunung berdiri tegak dan air sungai masih mengalir ria, maka kisah Ramayana tiada 'kan sirna".