Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Wahyu kepada Yohanes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dariAlkitab Kristen
Perjanjian Baru
Papirus 3
Lukas 7:36-37 padaPapirus 3
Malaikat menampakkan diri pada Yohanes. Kitab Wahyu. Manuskrip abad 13.British Library,London.
Wahyu 1:4–7 adalahPapirus 18 (ca 300 M)[1]

KitabWahyu kepada Yohanes (singkatnyaKitab Wahyu)[2] adalah kitab terakhir dalamPerjanjian Baru, dan oleh karena itu merupakan kitab terakhir dalam AlkitabKristen. Ditulis dalambahasa Yunani, judulnya berasal darikata pertama teks tersebut, apocalypse (Yunani Koine: ἀποκάλυψις, romanisasi: apokálypsis), yang berarti "wahyu" atau "penyingkapan".[3][4][5] Kitab Wahyu adalah satu-satunya kitab apokaliptik dalamkanon Perjanjian Baru, dan menempati posisi sentral dalameskatologi Kristen.[3][4][5]

Kitab ini mencakup tiga genre sastra:epistolari,apokaliptik, danprofetik.[4][6][7] Kisah ini dimulai denganYohanes, diPulau Patmos diLaut Aegea, yang menulis surat kepada "Tujuh Gereja di Asia" berisi nasihat dari Kristus.[3][4][5] Ia kemudian menggambarkan serangkaian penglihatan profetik dan simbolis, yang berpuncak pada KedatanganYesus Kristusyang Kedua.[3][4][5] Penglihatan-penglihatan ini mencakup tokoh-tokoh sepertiseorang Perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang,Ular, Naga Berkepala Tujuh, dan Binatang Buas.[4]

Penulis hanya menyebut dirinya sebagai "Yohanes" dalam teks,[3][4][5] tetapi identitas pastinya masih menjadiperdebatan akademis. Citra Wahyu yang terkadang samar dan berlebihan, dengan banyak kiasan dan simbolisme numerik yang berasal dariPerjanjian Lama, telah memungkinkan beragamnya penafsiran Kristen sepanjangsejarah Kekristenan.[3][4][6]

Akademisi Alkitab modern memandang Kitab Wahyu sebagai pesan apokaliptik abad pertama yang memperingatkan komunitas Kristen awal untuk tidak berasimilasi ke dalam budaya kekaisaran Romawi, menafsirkan simbolisme yang jelas melalui lensa sejarah, sastra, dan budaya. Denominasi Kristen memiliki interpretasi yang beragam terhadap teks tersebut.[8][9][10]

Struktur

[sunting |sunting sumber]

Menurut Metzger, kitab Wahyu ini dapat dibagi sebagai berikut:[11]

Ayat-ayat terkenal

[sunting |sunting sumber]
  • Wahyu 1:8: (Yesus berfirman:) "."
  • Wahyu 1:17–18: (Yesus berfirman:) "."
  • Wahyu 3:20: (Yesus berfirman:) "."
  • Wahyu 22:20: Ia (Yesus) yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
  • Ayat terakhirWahyu 22:21: Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Latar Belakang

[sunting |sunting sumber]

Penulis

[sunting |sunting sumber]

Penulis kitab ini menyebut nama Yohanes,[12][13] sebagai "saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus."[14] Jelas ia tidak menulis secara anonim[15]Sejumlah pakar menganggap penulisnya adalah rasulYohanes binZebedeus.[16] Hal ini juga didukung oleh pendapatYustinus Martir yang tertulis dalam Dialog denganTrypho pada tahun135.[17] PenulisWahyu memperkenalkan diri sebagai seorangnabi (Wahyu 1:2–3;Wahyu 22:6,9,19).[16] Ia berkarya diAsia Kecil dan merupakan seorang keturunanYahudi.[16] Pada masa itu umatKristen disiksa dan dikejar-kejar karena kepercayaan mereka kepadaYesusKristus sebagaiAnak Allah, sehingga dengan menulis kitab ini sang penulis berharap ingin memberi semangat kepada para pembaca dan pendengarnya, dan juga untuk mendorong mereka supaya tetap percaya pada waktu situasi demikian.[16]

Genre

[sunting |sunting sumber]
Halaman muka Kitab Wahyu,Injil San Paolo fuori le Mura, abad ke-9
Penglihatan Anak Manusia oleh Yohanes diPatmos, ukiran kayu oleh Julius Schnorr von Carolsfeld (1860)

Kitab Wahyu adalah sebuahnubuat apokaliptik, dengan pengantar surat yang ditujukan kepada "Tujuh Jemaat" diAsia Kecil.[3][4][5] Tujuh kota tempat jemaat-jemaat ini berada berdekatan, dan PulauPatmos terletak di dekat pantai barat SemenanjungAnatolia.[4][5][18] Kata pertama dari teks ini, apocalypse (bahasa Yunani Koine: ἀποκάλυψις, translit. apokálypsis), yang berarti "wahyu" atau "penyingkapan",[3][4][5] merujuk kepada penyingkapan misteri ilahi;[19] Yohanes harus menuliskan apa yang diwahyukan (apa yang ia lihat dalam penglihatannya) dan mengirimkannya kepada ketujuh jemaat.[18] Seluruh kitab ini merupakan nubuat—surat-surat kepada ketujuh jemaat tersebut merupakan pengantar untuk bagian selanjutnya dari kitab ini, yang ditujukan kepada ketujuh jemaat tersebut.[18] Meskipun genre yang dominan adalah apokaliptik, penulisnya menganggap dirinya sebagai seorang nabi Kristen: Kitab Wahyu menggunakan kata tersebut dalam berbagai bentuk sebanyak 21 kali, lebih banyak daripada kitabPerjanjian Baru lainnya.[20]

Sumber

[sunting |sunting sumber]
Santo Yohanes menerima Wahyu-Nya, Saint-Sever Beatus, abad ke-11
Santo Yohanes Penginjil di Patmos, lukisan karyaHieronymus Bosch,ca 1489

Pandangan yang dominan adalah bahwa Kitab Wahyu menyinggung Perjanjian Lama, meskipun sulit di antara para sarjana untuk menyetujui jumlah pasti kiasan atau kiasan itu sendiri.[21] Kitab Wahyu jarang mengutip langsung dari Perjanjian Lama, namun komposisinya menyinggung atau menggemakan ide-ide dalam kitab suci Ibrani yang lebih tua.[3][5] Lebih dari setengah referensi berasal dariDaniel,Yehezkiel,Mazmur,Yesaya, danZakharia, dengan Daniel menyediakan jumlah terbesar dalam proporsi dengan panjangnya dan Yehezkiel menonjol sebagai yang paling berpengaruh.[3][4][5] Karena referensi-referensi ini muncul sebagai kiasan daripada sebagai kutipan, sulit untuk mengetahui apakah penulis menggunakan versi Ibrani atau Yunani dari kitab suci Ibrani, tetapi ia sering dipengaruhi olehbahasa Yunani.[22]

Situasi Sosial dan Politik

[sunting |sunting sumber]
Kaisar Titus Flavius Caesar Domitianus Augustus

Setelah kekaisaranRomawi mengalahkan kerajaanYunani/Greece pada tahun168 sebelum masehi, maka pemerintah mengharuskan rakyat menyembah dewi Roma. Namun, dewi ini tidak memiliki wujud dan terdapat sebuah pemikiran apabila dewi ini nantinya akan disembah maka akan sulit untuk mendapat dukungan dari berbagai suku bangsa yang berbeda. Oleh karena hal inilah, maka kekaisaran Romawi mulai memberlakukan pemujaan terhadap kaisar. Pada saat itu kaisar Nerolah yang memimpin bangsa Romawi. Ia melakukan kekerasan dan penganiayaan pada orangKristen hingga akhirnya pada tahun64Nero membakar kotaRoma dan orang Kristen dijadikan kambing hitam atas kebakaran tersebut. Bagaimana bisa Nero membakar umat Kristen pada waktu sebelum masehi. Sedangkan umat Kristen ada setelah masehi.

Pada masa pemerintahanDomitian, kaisar dengan giat melaksanakan pendewaan atas dirinya sendiri. Ia menyebut dirinya sebagai allah, bagi siapa saja yang tidak setia kepada dia akan dinyatakan menghujat allah serta dinilai sebagai penghianat kerajaan. Ia juga membuat peraturan di dalam kerajaan, salah satunya adalah setiap pembesar kerajaan yang ingin berbicara dengannya atau datang memberikan laporan kepadanya haruslah menyapanya dengan Tuhan.

Setelah kuasa politik pemerintahan kekaisaranRomawi stabil, misalnya sistem transportasi yang maju, jaminan keamanan bagi masyarakat, serta jaminan keamanan perdagangan, maka tercetuslah sebuah istilah dalam sejarah politikRomawi yaituPax Romana.Pax Romana merupakan sebuah istilah yang dipakai oleh rakyat untuk mengucapkan tanda terima kasih pada kaisar. Setiap tahun juga telah ditetapkan bahwa rakyat wajib untuk membakar kemenyan untuk menyembah kaisar dalam kuil. Orang-orangKristen yang hidup pada masa ini mengalami tekanan dari para pembesar pemerintah. Namun, demi iman kepercayaan mereka yang terus mereka pertahankan mereka rela untuk dianiaya dan dibunuh. Hal ini menyebabkan banyak orangKristen yang menjadi martir.

Apokaliptik

[sunting |sunting sumber]

Kitab Wahyu merupakan sebuah kitab yang mengutarakan pemikiran serta kesusasteraanapokaliptik.[16] Pemikiran dan jenis sastra apokaliptik sebetulnya sudah berkembang di kalangan orang-orang Yahudi sejak zaman kelompokMakabe (abad ke-2 SM) sampai akhirabad ke-2Masehi (sekitar tahun200).[16] Kesusasteraan apokaliptik dalam kitab Wahyu diperlihatkan dengan adanya berbagai macam bentuk penglihatan.[16] Penglihatan yang disampaikan terutama menyangkut pada zaman terakhir.[16] Pada zaman terakhir ini, kuasa-kuasa jahat akan menindas umat yang setia pada ajaran agama, tetapi pada akhirnya kejahatan itu akan dihancurkan dan umat yang beriman akan diselamatkan.[16]Kristus akan menang melawan kejahatan dan membebaskan semua umat beriman.[16]

Penglihatan-penglihatan dalam kitabWahyu penuh dengan kiasan dan lambang yang sulit untuk dipahami.[16] Namun, kiasan dan lambang dalam kitabWahyu tidak dapat dimengerti secara harafiah.[16] Lambang tersebut tidak dapat digambarkan atau dikhayalkan sebagai suatu kenyataan.[16]

Memahami Kitab Wahyu

[sunting |sunting sumber]

Dalam memahami Kitab Wahyu, terdapat tiga macam pandangan teologis yang sangat menentukan cara pendekatan untuk memahami KitabWahyu antara lain pandanganprofetis, pandanganspiritualistis, dan pandanganhistoris-kritis.

Pandangan Profetis

[sunting |sunting sumber]

Pandangan profetis menganggap Wahyu sepenuhnya merupakan nubuatan tentang akhir zaman, terutama jika dihubungkan denganKitab Daniel dan bagian-bagianeskatologis lain dalam Alkitab. Pandangan profetis terbagi dalam tiga aliran yaitu pandanganpreteris, pandanganfuturis, dan pandanganhistoris. Pandanganpreteris berusaha memahami Kitab Wahyu dengan melihat peristiwa-peristiwa padaabad pertama, misalnya mengenai penganiayaan terhadap gereja yang digambarkan seperti metafora "ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi" (Wahyu 17:5). Hal lain lagi yaituHarmagedon (Wahyu 16:6) dipandang sebagai penghakiman Allah atas orang-orangYahudi yang dilakukan oleh prajurit-prajuritRomawi yang digambarkan sebagai binatang. Pandanganfuturis menganggap semua atau sebagian besar nubuatWahyu adalah mengenai peristiwa yang akan terjadi pada masa depan, menjelang kedatanganKristus kedua. Pandangan futuris juga memercayai bahwa kesengsaraan dahsyat akan terjadi yakni periode tujuh tahun, ketika orang percaya di seluruh dunia akan mengalami penganiayaan dan kesyahidan serta akan disucikan dan dikuatkan olehnya. Pandangan futuris ini pertama kali dimunculkan oleh dua orang penulis Katolik yaituManuel Lacunza danRibera. Pandangan historis menganggap Wahyu sebagai nubuat untuk rentang waktu dari abad pertama hingga kedatanganYesus yang kedua. Secara politis, simbol-simbol dalam kitab ini dimaknai sebagai nubuat mengenai perpecahan tahap demi tahap dan kejatuhan kekaisaranRomawi, timbulnya perpecahan diEropaBarat dan bangkitnya kerajaanIslam diTimur. Secara gerejawiWahyu dipahami`sebagai nubuat mengenai perluasangereja, bahwa setelah penganiayaan yang dialami, gereja terus berkembang hingga menaklukkan seluruh dunia.

Pandangan Spiritualistis

[sunting |sunting sumber]

Pandangan ini menekankan makna spiritual di balik pewartaan KitabWahyu. Penglihatan-penglihatan yang dipaparkan dalam kitab ini dipahami sebagai ungkapan kebenaran rohani yang kekal, yang selalu dinyatakan di sepanjang sejarah. Dalam pandangan ini, pewartaan kitabWahyu selalu dimaknai secaraalegoris. Gambaran-gambaran yang ada di dalamnya dianggap sebagai alegori peristiwa-peristiwa di akhir zaman.

Pandangan Historis Kritis

[sunting |sunting sumber]

Pandangan ini memahami KitabWahyu dengan pendekatan historis-kritis. Menurut pandangan ini, pesan kitabWahyu tidak mungkin dipahami tanpa analisis historis atas latar belakang penulisannya. Bahasa-bahasa apokaliptis yang digunakan dapat dipahami apabila latar belakang konteksnya lebih dahulu diketahui. Pandangan historis-kritis memahami kitabwahyu dalam konteks historis abad pertama dalamsastra apokaliptikYahudi danKristen.

Garis Besar

[sunting |sunting sumber]

Garis Besar Kitab Wahyu:

Ilustrasi dari Kiamat Bamberg tentang Anak Manusia di antara tujuh kaki dian.
  1. Wahyu Yesus Kristus
    1. Wahyu Yesus Kristus disampaikan kepada Yohanes melalui penglihatan kenabian. (1:1–9)
    2. Yohanes diperintahkan oleh "seorang yang seperti Anak Manusia" untuk menuliskan semua yang ia dengar dan lihat, dari penglihatan-penglihatan nubuat, kepadaTujuh Jemaat di Asia Kecil. (1:10–13)
    3. Penampakan "seorang yang seperti Anak Manusia" diberikan, dan ia menyingkapkan apa yang dilambangkan oleh ketujuh bintang dan ketujuh kaki dian. (1:14–20)
  2. PetaAnatolia Barat (dahulu termasukAsia Kecil) menunjukkan pulauPatmos dantujuh kota yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.
    Pesan untuk tujuh gereja di Asia. Surat-surat ini berbentuk sastra "surat-surat penguasa" Persia: konon merupakan dekrit kerajaan yang ditulis di kuil-kuil pagan besar untuk membuktikan "kebenaran" kuno mereka dengan menunjukkan manajemen kerajaan: bentuk yang masih kontemporer ini biasanya berisi kalimat-kalimat proklamasi, pengetahuan, pujian, teguran, dan penghakiman.[23]
    1. Efesus: Dari gereja ini, "barangsiapa menang, ia akan diberi makan dari pohon kehidupan yang ada di tengah-tengah Taman Firdaus Allah." (2:1–7)
      • Dipuji karena tidak menoleransi orang-orang jahat, menguji mereka yang mengaku rasul padahal bukan, dan mendapati mereka pendusta; membenci perbuatan Nikolai; bertekun dan memiliki kesabaran.
      • Dinasihati untuk "melakukan pekerjaan yang semula" dan bertobat karena telah meninggalkan "kasih mereka yang semula."
    2. Smirna (modernİzmir): Dari gereja ini, mereka yang setia sampai mati, akan diberikan "mahkota kehidupan." Barangsiapa menang, ia tidak akan disakiti oleh kematian kedua. (2:8–11)
      • Dipuji karena menjadi "kaya" saat miskin dan dalam kesengsaraan.
      • Dinasihati untuk tidak takut pada "jemaah Setan", atau takut pada kesengsaraan sepuluh hari dengan dijebloskan ke dalam penjara.
    3. Pergamus: Dari gereja ini, siapa pun yang menang akan diberimanna yang tersembunyi untuk dimakan dan batu putih dengan nama rahasia di atasnya." (2:12–17)
      • Dipuji karena berpegang teguh pada "nama-Ku", tidak menyangkal "iman-Ku" bahkan pada zamanAntipas, "martir-Ku yang setia."
      • Ditegur untuk bertobat karena telah memegang ajaranBileam, yang mengajarBalak untuk menaruh batu sandungan di hadapanbangsa Israel; memakan persembahan berhala, melakukan percabulan, dan memegang "ajaran pengikut Nikolaus."
    4. Kepada Jemaat di Pergamus dan Tiatira.
      Tiatira: Dari jemaat ini, barangsiapa menang sampai akhir, akan diberikan kuasa atas bangsa-bangsa untuk menghancurkan mereka dengan tongkat besi; kepadanya juga akan diberikan "bintang timur." (2:18–29)
      • Dipuji atas pekerjaan, kasih, pelayanan, iman, dan kesabaran mereka.
      • Ditegur untuk bertobat karena membiarkan seorang "nabi perempuan" mempromosikan percabulan dan memakan persembahan berhala.
    5. Sardis: Dari gereja ini, dia yang menang akan dikenakan pakaian putih, dan namanya tidak akan dihapus dariKitab kehidupan; namanya juga akan diakui di hadapan Bapa dan para malaikat-Nya. (3:1–6)
      • Diperingatkan untuk berjaga-jaga dan menguatkan karena pekerjaan mereka belum sempurna di hadapan Tuhan.
    6. Filadelfia (sekarangAlaşehir): Dari gereja ini, siapa pun yang menang akan dijadikan pilar di bait suci Allah, yang memiliki nama Allah, nama kota Allah, "Yerusalem Baru", dan nama baruAnak Allah. (3:7–13)
      • Dipuji karena memiliki kekuatan, menaati "firman-Ku", dan tidak menyangkal "nama-Ku."
      • Diingatkan untuk berpegang teguh pada apa yang mereka miliki, agar tidak seorang pun dapat mengambil mahkotanya.
    7. Laodikia: Dari gereja ini, siapa pun yang menang akan diberi kesempatan untuk duduk bersama Anak Allah di takhta-Nya. (3:14–22)
      • Dinasihati untuk bersemangat dan bertobat dari sikap "suam-suam kuku"; mereka diinstruksikan untuk membeli "emas yang dimurnikan dalam api", agar mereka menjadi kaya; untuk membeli "pakaian putih", agar mereka dapat berpakaian, agar aib ketelanjangan mereka tidak terungkap; untuk mengurapi mata mereka dengan salep mata, agar mereka dapat melihat.
  3. Anak Domba dengan Kitab dan Tujuh Meterai.
    Dihadapan Tahta Tuhan
    1. Takhta Allah tampak, dikelilingi oleh dua puluh empat takhta dengan dua puluh empat tua-tua yang duduk di dalamnya. (4:1–5)
    2. Keempat makhluk hidup diperkenalkan. (4:6–11)
    3. Sebuah gulungan dengan tujuh meterai dipersembahkan dan dinyatakan bahwaSinga dari suku Yehuda, dari "TunasDaud", adalah satu-satunya yang layak membuka gulungan ini. (5:1–5)
    4. Ketika "Anak Domba bertanduk tujuh dan bermata tujuh" itu mengambil gulungan itu, makhluk-makhluk surga tersungkur di hadapan Anak Domba untuk memuji-Nya, bersama dengan berjuta-juta malaikat dan makhluk-makhluk di bumi. (5:6–14)
  4. Tujuh meterai dibuka
    1. "Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan." Penunggang Putih dariTolkovy Apocalyps, Moskow, abad ke-17
      Meterai Pertama: Seekor kuda putih muncul, yang penunggangnya yang bermahkota memiliki busur untuk menaklukkan. (6:1–2)
    2. Meterai Kedua: Seekor kuda merah muncul, yang penunggangnya diberikan "pedang besar" untuk mengambil kedamaian dari bumi. (6:3–4)
    3. Meterai Ketiga: Seekor kuda hitam muncul, dan penunggangnya memegang "sepasang neraca di tangannya", lalu terdengar suara yang berkata, "Sesuka gandum seharga satu dinar, dan tiga suka jelai seharga satu dinar; dan engkau tidak merusakkan minyak dan anggur itu." (6:5–6)
    4. Meterai Keempat: Seekor kuda pucat muncul, yang penunggangnya adalahKematian, danHades mengikutinya. Maut diberikan seperempat bagian bumi, untuk membunuh dengan pedang, dengan kelaparan, dengan maut, dan dengan binatang-binatang buas di bumi. (6:7–8)
    5. Meterai Kelima: "Di bawah mezbah", muncullah jiwa-jiwa para martir demi "firman Allah", yang berseru menuntut pembalasan. Mereka diberi jubah putih dan diperintahkan untuk beristirahat sampai kemartiran saudara-saudara mereka selesai. (6:9–11)
    6. Meterai Keenam: (6:12–17)
      1. Terjadi gempa bumi besar dimana “matahari menjadi hitam seperti kain kabung rambut, dan bulan seperti darah” (6:12).
      2. Bintang-bintang di langit jatuh ke bumi dan langit surut seperti gulungan yang digulung (6:13–14).
      3. Setiap gunung dan pulau dipindahkan dari tempatnya (6:14).
      4. Orang-orang bumi berlindung di gua-gua di pegunungan (6:15).
      5. Para penyintas berseru agar gunung-gunung dan batu-batu jatuh menimpa mereka, agar mereka terlindungi dari "murka Anak Domba". (6:16).
    7. Interlude: 144.000 orang Ibrani dimeteraikan.
      1. 144.000 dariDua Belas Suku Israel dimeteraikan sebagai hamba Tuhan di dahi mereka (7:1–8)
      2. Suatu kumpulan besar orang berdiri di hadapan Tahta Allah, yang keluar dariKesusahan Besar, berpakaian jubah yang dibuat "putih dalam darah Anak Domba" dan memegangdaun palem di tangan mereka.(7:9–17)
    8. Meterai Ketujuh: Memperkenalkan tujuh terompet (8:1–5)
      1. "Keheningan di surga selama kira-kira setengah jam" (8:1).
      2. Tujuh malaikat masing-masing diberi sangkakala (8:2).
      3. Malaikat kedelapan mengambil "pedupaan emas", yang diisi dengan api dari mezbah surgawi, dan melemparkannya ke bumi (8:3-5). Yang terjadi selanjutnya adalah "gemuruh guntur, gemuruh, kilat, dan gempa bumi" (8:5).
      4. Setelah malaikat kedelapan menghancurkan bumi, ketujuh malaikat yang disebutkan di ayat 2 bersiap untuk meniup sangkakala mereka (8:6).
  5. Tujuh Terompet dan malaikat dengan pedupaan.
    Tujuh sangkakala dibunyikan (Terlihat di Bab 8, 9, dan 11).
    1. Terompet Pertama: Hujan es dan api, bercampur darah, dilemparkan ke bumi, membakar habis sepertiga pepohonan dan rumput hijau. (8:6–7)
    2. Terompet Kedua: Sesuatu yang menyerupai gunung besar, terbakar api, jatuh dari langit dan mendarat di lautan. Ia membunuh sepertiga makhluk laut dan menghancurkan sepertiga kapal di laut. (8:8–9)
    3. Terompet Ketiga: Sebuah bintang besar, bernamaApsintus, jatuh dari langit dan meracuni sepertiga sungai dan mata air. (8:10–11)
    4. Terompet Keempat: Sepertiga matahari, bulan, dan bintang-bintang menjadi gelap, menciptakan kegelapan total selama sepertiga siang dan malam. (8:12–13)
    5. Terompet Kelima: Celaka Pertama (9:1–12)
      1. Sebuah "bintang" jatuh dari langit (9:1).
      2. “Bintang” ini diberikan “kunci jurang maut” (9:1).
      3. "Bintang" itu kemudian membuka jurang maut. Ketika ini terjadi, "asap mengepul dari [Jurang Maut] seperti asap dari tungku raksasa. Matahari dan langit menjadi gelap karena asap dari Jurang Maut" (9:2).
      4. Malaikat Keempat membunyikan terompetnya, Kiamat 8, Komentar tentang Kiamat,ca 950
        Dari dalam asap itu keluarlah belalang-belalang yang "diberikan kuasa seperti kalajengking di bumi" (9:3), yang diperintahkan untuk tidak menyakiti siapa pun atau apa pun, kecuali orang-orang yang tidak diberi "meterai Allah" di dahi mereka (dari pasal 7) (9:4).
      5. "Belalang-belalang" digambarkan memiliki rupa manusia (wajah dan rambut) tetapi bertaring singa, dan mengenakan "baju zirah besi"; suara sayap mereka menyerupai "gemuruh banyak kuda dan kereta perang yang sedang bergegas ke medan perang" (9:7-9).
    6. Sangkakala Keenam: Celaka Kedua (9:13-21)
      1. Keempatmalaikat yang terikat ke sungai besarEfrat dilepaskan untuk mempersiapkan dua ratus juta pasukan berkuda.
      2. Bala tentara ini membunuh sepertiga umat manusia dengan tulah api, asap, dan belerang.
    7. Interlude: Gulungan kecil. (10:1–11)
      1. Seorang malaikat muncul, dengan satu kaki di laut dan satu kaki di darat, memegang sebuah kitab kecil yang terbuka di tangannya.
      2. Setelah malaikat berseru, tujuh guruh mengungkapkan misteri dan rahasia yang tidak boleh dituliskan oleh Yohanes.
      3. Yohanes diperintahkan untuk memakan gulungan kitab kecil yang terasa manis di mulutnya, tetapi pahit di perutnya, dan untuk bernubuat.
      4. Yohanes diberi tongkat pengukur untuk mengukur Bait Allah, mezbah, dan orang-orang yang beribadah di sana.
      5. Di luar Bait Suci, di pelataran kota suci, kota itu diinjak-injak oleh bangsa-bangsa selama empat puluh dua bulan(3 ½ tahun).
      6. Dua orang saksi bernubuat selama 1.260 hari, sambil mengenakan kain kabung. (11:1–14)
    8. Sangkakala Ketujuh: Celaka Ketiga yang Menuju ke NerakaTujuh cawan murka Allah (11:15–19)
      1. Bait Allah terbuka di surga, tempat tabut perjanjian-Nya terlihat. Ada kilat, suara gemuruh, guntur, gempa bumi, dan hujan es yang dahsyat.
  6. Tujuh Tokoh Rohani. (Peristiwa menjelang Malapetaka Ketiga)
    1. Wanita dan Naga.
      Seorang perempuan "berpakaian jubah putih, dengan matahari di punggungnya, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya" sedang hamil anak laki-laki. (12:1–2)
    2. Seekor naga besar (dengan tujuh kepala, sepuluh tanduk, dan tujuh mahkota di kepalanya) menyeret sepertiga bintang di langit dengan ekornya, lalu melemparkannya ke bumi. (12:3–4). Naga itu menunggu kelahiran anak itu agar ia dapat melahapnya. Namun, beberapa saat setelah anak itu lahir, ia diangkat ke takhta Allah sementara perempuan itu melarikan diri ke padang gurun ke tempatnya yang telah dipersiapkan Allah untuk mereka makan di sana selama 1.260 hari. (3 ½ tahun). (12:5–6). Perang pecah di surga antaraMikail dan Naga, yang diidentifikasi sebagai Ular tua itu,Iblis, atauSetan (12:9). Setelah pertarungan hebat, Naga dan para malaikatnya diusir dari Surga untuk selamanya, diikuti dengan pujian kemenangan bagi kerajaan Allah. (12:7–12). Naga itu berniat menganiaya Perempuan itu, tetapi ia diberi bantuan untuk menghindarinya. Tindakan menghindar perempuan itu membangkitkan amarah Naga, mendorongnya untuk berperang melawan keturunannya yang lain, yang menaati perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus. (12:13–17)
    3. Binatang yang mirip macan tutul berkepala tujuh.
      Seekor Binatang (dengan tujuh kepala, sepuluh tanduk, dan sepuluh mahkota di tanduk-tanduknya dan di kepalanya tertulis nama-nama penghujatan) muncul dari Laut, dengan satu kepala yang terluka parah yang kemudian disembuhkan. Orang-orang di dunia takjub dan mengikuti Binatang itu. Naga itu memberinya kuasa dan otoritas selama empat puluh dua bulan. (13:1–5)
    4. Binatang Laut menghujat nama Allah (beserta kemah pertemuan Allah dan kerajaan-Nya dan semua yang diam di Surga), berperang melawan orang-orang kudus, dan mengalahkan mereka. (13:6–10)
    5. Kemudian, seekor Binatang muncul dari Bumi, bertanduk dua seperti anak domba, dan berbicara seperti seekor naga. Ia memerintahkan orang-orang untuk membuat patung Binatang Laut yang terluka namun tetap hidup, menghembuskan nafas kehidupan ke dalamnya, dan memaksa semua orang untuk menanggung "tanda Binatang". Angka binatang itu menurut Alkitab adalah "666". Peristiwa-peristiwa menjelang Malapetaka Ketiga:
    6. Anak Domba berdiri diGunung Sion bersama 144.000 "buah sulung" yang ditebus dari Bumi dan menang atas Binatang beserta tanda dan patungnya. (14:1–5)
      1. Pernyataan tiga malaikat. (14:6–13)
      2. Seseorang seperti Anak Manusia menuai bumi. (14:14–16)
      3. Malaikat kedua menuai "pohon anggur di Bumi" dan melemparkannya ke dalam "kilang anggur besar, yaitu murka Allah... dan dari kilang anggur itu mengalir darah... sampai seribu enam ratusstadia." (14:17–20)
      4. Bait Suci Kemah Suci, di Surga, dibuka (15:1–5), menandai dimulainya pewahyuan "Tujuh Cawan".
      5. Tujuh malaikat diberi sebuah cawan emas, dari Empat Makhluk Hidup, yang berisi tujuh tulah terakhir yang membawa murka Allah. (15:6–8)
  7. Malaikat dengan tujuh malapetaka.
    Tujuh cawan murka Allah dituangkan ke Bumi:
    1. Cawan Pertama: Sebuah "bisul yang busuk dan ganas" menimpa para pengikut Binatang itu. (16:1–2)
    2. Cawan Kedua: Laut berubah menjadi darah dan segala isinya mati. (16:3)
    3. Cawan Ketiga: Semua air tawar berubah menjadi darah. (16:4–7)
    4. Cawan Keempat: Matahari menghanguskan Bumi dengan panas yang menyengat dan bahkan membakar beberapa orang dengan api. (16:8–9)
    5. Cawan Kelima: Kegelapan total dan penderitaan yang hebat melanda kerajaan Binatang itu. (16:10–11)
    6. Cawan Keenam: Sungai Besar Efrat mengering dan persiapan dilakukan untuk raja-raja Timur dan pertempuran terakhir diArmagedon antara kekuatan baik dan jahat. (16:12–16)
    7. Cawan Ketujuh: Gempa bumi dahsyat dan hujan es yang lebat: "setiap pulau lenyap dan gunung-gunung tidak ditemukan lagi." (16:17–21)
    8. Akibatnya: Penglihatan Yohanes diberikan oleh "seorang malaikat yang membawa ketujuh cawan"
    9. Pelacur besar yang duduk di atas Binatang merah tua (dengan tujuh kepala dan sepuluh tanduk dan nama-nama hujat di sekujur tubuhnya) dan di tepi banyak udara: Babel Besar. Malaikat yang menunjukkan kepada Yohanes penglihatan tentang Pelacur dan Binatang merah tua mengungkapkan identitas dan nasib mereka (17:1–18)
    10. Babel Baru dihancurkan. (18:1–8)
    11. Penduduk bumi (raja, pedagang, pelaut, dll.) berduka atas kehancuran Babilonia Baru. (18:9–19)
    12. Keabadian kehancuran Babel Baru. (18:20–24)
  8. Perjamuan Kawin Anak Domba
    1. Banyak orang memuji Tuhan. (19:1–6)
    2. Perjamuan Kawin Anak Domba. (19:7–10)
  9. Penghakiman atas dua Binatang, Naga, dan Orang Mati (19:11–20:15)
    1. Binatang dan Nabi Palsu dilemparkan ke dalam Lautan Api. (19:11–21)
    2. Naga dipenjarakan di Jurang Maut selama seribu tahun. (20:1–3)
    3. Para martir yang dibangkitkan hidup dan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun. (20:4–6)
    4. Setelah Seribu Tahun
      1. Naga itu dilepaskan dan pergi menyesatkan bangsa-bangsa di keempat penjuru bumi—Gog dan Magog—dan mengumpulkan mereka untuk berperang di kota suci. Naga itu berperang melawan umat Allah, tetapi dikalahkan. (20:7–9)
      2. Naga itu dilemparkan ke dalam Lautan Api bersama Binatang Buas dan Nabi Palsu. (20:10)
      3. Penghakiman Terakhir: orang-orang jahat, bersama Maut dan Hades, dilemparkan ke dalam Lautan Api, yang merupakan kematian kedua. (20:11–15)
  10. Malaikat yang menunjukkan kepada Yohanes Yerusalem Baru, dengan Anak Domba Allah di tengahnya.
    Langit dan Bumi Baru, danYerusalem Baru
    1. "Langit baru" dan "bumi baru" menggantikan langit dan bumi yang lama. Tidak ada lagi penderitaan atau kematian. (21:1–8)
    2. Allah datang untuk tinggal bersama umat manusia di Yerusalem Baru. (21:2–8)
    3. Deskripsi Yerusalem Baru. (21:9–27)
    4. Sungai Kehidupan dan Pohon Kehidupan muncul untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Kutukan dosa telah berakhir. (22:1–5)
    5. Kesimpulan
    6. Keyakinan Kristus bahwa kedatangan-Nya sudah dekat. Peringatan terakhir. (22:6–21)

Muatan Teologi

[sunting |sunting sumber]

Eskatologi

[sunting |sunting sumber]

Pemahamaneskatologis kitab ini terdapat dalamWahyu 1:7, di sana digambarkan mengenai peristiwa kedatanganKristus yang kedua kalinya.[24] Selain itu, eshkatologi kitab ini juga bukan lagi peristiwa masa depan yang dinantikan, melainkan peristiwa masa kini yang mendemonstrasikan kuasaAllah, karenaYesus berkata "Aku datang segera". Selain itu, tema kerajaanAllah dalam kitabWahyu dipengaruhi oleh pengertian kerajaan seribu tahun.[24] Sebelum adanya kerajaan seribu tahun, pasti akan ada kesusahan yang besar, tetapi kesusahan tersebut akan hilang ketikaKristus mengalahkan sumber kesusahan.[24]

Etika

[sunting |sunting sumber]

Dasaretika Kristen dalam kitabWahyu dikemukakan dalamWahyu 1:5, "...memang Tuhan menyelamatkan umatnya dari tanahMesir, tetapi sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya." Secara simbolis dan tipologis, pengalamanIsrael ini merupakan ilustrasi bagigereja. DalamYesus,Allah telah menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka pada masa lalu, tetapi mereka yang tidak percaya akan dibinasakan. Berita ini merupakan dasar perintah di mana orang beriman dipanggil untuk menarik garis pembatas dengan orang yang tidak beriman, sebab semua akan dihakimi berdasarkan perbuatannya. Perbuatan memiliki arti sebuah respons yang tepat terhadap karya keselamatanAllah dalamYesus, yang telah diterima oleh orang-orang percaya.

Eklesiologi

[sunting |sunting sumber]

Eklesiologi kitabWahyu mencerminkan bahwa jemaat terdiri dari saudara-saudara laki-laki dan saudara-saudara perempuan dalam satu keluargaAllah. Semua anggota jemaat disebut sebagai hamba-hamba atau pelayan-pelayan. Bahkan malaikat pun disebutkan sebagai sesama hamba (Wahyu 22:9). Gagasan dasar ini menjelaskan struktur jabatangereja yang diduga telah diterapkan diAsia Kecil pada akhir abad pertama. Satu-satunya jabatan khusus dalam kitab Wahyu adalahnabi, tetapi tidak menunjukkan bahwa jabatan tersebut dilembagakan. Dilihat dari sudut pandangekumenis, penulis Wahyu sangat memperhatikan situasi jemaat lokal, sebab jemaat itu merupakan komponen yang menentukan masa depan gereja secara keseluruhan.

Tujuh Gereja di Asia

[sunting |sunting sumber]

Yohanes diperintahkan untuk menulis surat kepada ke tujuh jemaat/gereja diAsia Kecil (Wahyu 1:4, 11) yaitu:

Tujuh ucapan bahagia

[sunting |sunting sumber]

Menurut Metzger, dalam kitab Wahyu ini terdapat tujuh ucapan bahagia, yaitu pada ayat-ayatWahyu 1:3,Wahyu 14:13,Wahyu 16:15,Wahyu 19:9,Wahyu 20:6,Wahyu 22:7,Wahyu 22:14.[11]

  • Menurut Terjemahan Baru (1974):
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.[25]
Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."[26]
"."[27]
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."[28]
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah danKristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.[29]
""[30]
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.[31]
  • Menurut Terjemahan Baru Edisi Kedua (2023):
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. - Wahyu 1:3
Kemudian aku mendengar suara dari surga berkata, "Tuliskan: Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." - Wahyu 14:13
"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." - Wahyu 16:15
Lalu ia berkata kepadaku, "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku, "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah." - Wahyu 19:9
Berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun. - Wahyu 20:3
Berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun. - Wahyu 22:7
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. - Wahyu 22:14


Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Aland & Aland 1995, hlm. 159.
  2. ^Eusebius 1904,3.25.3-5.
  3. ^abcdefghijBest 2025, hlm. 114-236.
  4. ^abcdefghijklPaul 2020, hlm. 36–58.
  5. ^abcdefghijBoxall 2013a, hlm. 14-27.
  6. ^abBoxall 2013b, hlm. 28-55.
  7. ^Stuckenbruck 2003, hlm. 1536.
  8. ^"Revelation to John".Encyclopedia Brittanica (dalam bahasa Inggris).
  9. ^Martin, Dale B. (6 April 2012)."The Last Trumpet".The New York Times.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 17, 2023. Diakses tanggalFebruary 17, 2023.
  10. ^Ehrman, Bart D. (9 June 2016).Bart Ehrman Discusses the Apocalypticist.Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2021-10-28 – via YouTube.
  11. ^abMetzger, Bruce M., Breaking the code. Understanding the Book of Revelation. Nashville, Abingdon Press. 1993.
  12. ^Wahyu 1:1–4
  13. ^Wahyu 22:4
  14. ^Wahyu 1:9
  15. ^Willi Marxsen.Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008.ISBN 9789794159219.
  16. ^abcdefghijklmC. Groenen. 1984.Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.
  17. ^Dave Hagelberg. 1997.Tafsiran Kitab Wahyu. Yogyakarta: Yayasan Andi. Hlm.1.
  18. ^abcBauckham 1993, hlm. 2.
  19. ^McKim 2014, hlm. 16.
  20. ^Couch 2001, hlm. 81.
  21. ^Fekkes 1994, hlm. 61-63.
  22. ^Beale & McDonough 2007, hlm. 1081–1084.
  23. ^Cornthwaite, Christopher (17 June 2022)."Seven Letters from Jesus and Manufacturing Social Capital in Revelation".Early Christianity.9 (2):135–157.doi:10.1628/EC-2018-0009.
  24. ^abc(Indonesia)Donald Guthrie. 1992.Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 156-157
  25. ^Wahyu 1:3
  26. ^Wahyu 14:13
  27. ^Wahyu 16:15
  28. ^Wahyu 19:9
  29. ^Wahyu 20:6
  30. ^Wahyu 22:7
  31. ^Wahyu 22:14

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Wahyu kepada Yohanes
Didahului oleh:
Surat Yudas
Perjanjian Baru
Alkitab
Diteruskan oleh:
(kitab terakhir)


Wahyu kepada YohanesΑποκάλυψη του Ιωάννη(Apokalypse tou Ioanne)
Alkitab
Wahyu 12345678910111213141516171819202122
Istilah/
Peristiwa
Tokoh
Tempat
Sumber
Surat Yudas ← •
Pembagian
utama
Alkitab Ibrani/
Perjanjian Lama
(Protokanonika)
Deuterokanonika
danApokrifa
khusus Ortodoks
Tewahedo Ortodoks
Suriah
Perjanjian Baru
Pembagian
Perkembangan
Naskah
Lihat pula
Internasional
Nasional
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wahyu_kepada_Yohanes&oldid=28162061"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp