Tulang yang ditemukan di Inggris pada tahun 1870-1909
Tulang atau kerangka merupakan jaringan tubuh yang kaku dan terdiri atas sel-sel yang tertanam dalam antar sel keras yang berlimpah.[1] Tulang tersusun dari 2 komponen yaitu kalsium fosfat dan kolagen.Tanpa tulang, pastitubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejakbayi dalamkandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Tulang adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai pembentukrangka dan alat gerak tubuhalat gerak pasif. Tulang juga memiliki fungsi sebagai pelindung organ-organ internal, serta tempat penyimpananmineral dalam tubuh. Dalam prosesosifikasi yang merupakan proses pembentukan tulang yang terjadi pada masa perkembangan fetus dan setelah individu lahir.[2]
Tulang kompakta merupakan tulang yang terdiri dari sistem-sistem Harvesian atau osteon yang tersusunpadat. Pada bagian tengan sistem Harvesian terdiri dari sebuah saluran yang dikelilingi oleh cincin-cincin konsentris di sela-sela matriks. Diantara lamelae terdapat sel-sel tulang (osteosit) yang berada padalakuna, yang mana Lakuna memiliki hubungan dengan kanal Harvesian melalui saluran kecil yang disebut kanalikuli.[3]
Tulang spongiosa merupakan tulang yang lebih ringan dan tidak sepadat tulang kompakta. Tulang spongiosa disusun oleh kavitas yang mana kavitas itu sendiri tersusun dari lempengan trabekula yang dihubungkan oleh kanalikuli dengan ruang-ruang kecil ireguler berisisumsum tulang. Trabekula dan kavitas disusun longgar dan tidak beraturan tetapi strukturnya justru berfungsi memaksimalkan kekuatan tulang, yang mana struktur ini dapat menyesuaikan diri dengan tekanan fisik pada tulang serta tidak kaku.[3]
Osteoporosis adalah penyakit pada tulang yang umumnya ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang. Keadaan tersebut menjadikan tulang sangat rapuh. Beberapa cedera yang dapat terjadi pada penderita osteoporosis adalah retak tulang belakang, retak pada pinggul dan retak pada pergelangan tangan.
Rakitis adalah gangguan pertumbuhan tulang pada anak yang disebabkan kekurangan kalsium dan vitamin D. Rakitis ditandai dengan gejala sebagai berikut nyeri tulang, kaki melengkung, dahi atau perut yang besar, sendi lebar pada siku dan pergelangan tangan, gigi berlubang, tulang yang tumbuh perlahan, lemah otot, tulang yang lunak dan mudah patah, bentuk yang tidak biasa pada tulang rusuk dan tulang dada.[5]
Osteomielitis adalah peradangan pada tulang yang umumnya disebabkan oleh infeksibakteri.[6] Kelainan tulang ini sering terjadi pada orang yang mengalami cedera atau patah tulang terbuka, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, atau menggunakan alat bantu prostetik pada tulang atau sendi. Keadaan ini jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang dan mengakibatkan tubuh anak menjadi pendek.
Tumor tulang terjadi ketika sel-sel di tulang tumbuh tidak terkendali, dapat terbentuk suatu gumpalan jaringan yang disebut tumor.[7] Tumor pada tulang biasanya bersifat jinak, namun ada beberapa jenis tumor tulang yang bersifat ganas (kanker).Tumor tulang yang bersifat ganas bisa menyebar dan menyebabkan kerusakan di bagian tubuh lain. Jika keadaan ini tidak mendapat penanganan yang tepat, maka tumor ganas ini dapat menimbulkan gangguan yang serius bahkan kematian.
Penyakit Paget merupakan kondisi tidak normal yang mengganggu proses regenerasi tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mengalami deformitas (kelainan bentuk). Belum diketahui dengan pasti apa penyebab penyakit Paget, namun banyak ahli menduga bahwa faktor lingkungan dan genetik merupakan penyebab tulang tumbuh terlalu cepat dan lemah. Penyakit ini kebanyakan terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Penyakit ini memiliki beberapa gejala diantaranya adalah nyeri pada tulang, dan pembengkakan atau pembengkokan padatulang paha, dahi dan tungkai bawah.[8]
Osteogenesis imperfecta (OI) adalah kelainangenetik yang diturunkan dariorang tua, di mana formasi tulang tidak sempurna sehingga mudah patah. Selain patah tulang, OI juga dapat menyebabkan otot lemah, gigi rapuh, tulang belakang melengkung, dan hilangnya pendengaran.[9] jenis-jenis Osteogenesis Imperfecta adalah Osteogenesis Imperfecta tipe 1 sampai tipe 4. Beberapa perawatan untuk penyakit ini adalahterapi fisik dan alat bantu mobilitas, terapi okupasi , obat-obatan, dan pembedahan.[10]
Fraktura atau patah tulang merupakan kondisi tulang yang patah disebabkan oleh faktor-faktor tertentu misalnya kecelakaan. Fraktura dibagi menjadi empat jenis yaitu fraktura tertutup, fraktura terbuka, fisura atau retak tulang, remuk.[11]
Rematik adalah kondisi peradangan autoimun. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel yang sehat di jaringan sinovial atau lapisan sendi. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, nyeri dan pembengkakan. Biasanya terjadi di tangan, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan lutut di kedua sisi tubuh. Seiring waktu, serangan pembengkakan yang berulang dapat menyebabkan kerusakan sendi.[12]
Kelainan pada tulang belakang disebabkan oleh posisi duduk atau sikap tubuh yang salah misalnya duduk terlalu membungkuk dan duduk terlalu membengkok. Terdapat tiga gangguan pada tulang belakang yaitukifosis,lordosis, danskoliosis. Kifosis adalah posisi tulang belakang terlalu membungkuk. Lordosis adalah posisi tulang belakang lengkung lumbar melekuk ke dalam. Sementara skoliosis merupakan kondisi tulang melengkung seperti huruf S dan C.
Skoliosis, kondisi tulang belakang melengkung seperti huruf SPenderita kifosis yang memakai alat untuk pengobatan
Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar darikalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh.
Tulang mulai terbentuk saat manusia masih dalam bentuk embrio di dalam tubuh seorang ibu. Rangka tersebut masih dalam bentuk tulang rawan atau tulang kartilago. Kartilago dibentuk oleh sel-sel mesenkim didalam kartilago tersebut akan diisi oleh osteoblas. Osteoblas merupakan sel-sel penyusun tulang keras. Osteoblas akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk osteosit (sel-sel) tulang.[11]
Tulang pipa atau tulang panjang berbentuk seperti pipa yang berongga. Tulang pendek memiliki bentuk seperti kubus. Tulang pipih bentuk lempengan yang berfungsi sebagai pelindung.
Berdasarkan penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras. Tulang rawan bersifat lentur dan hanya terdapat di beberapa tempat seperti hidung dan telinga. Sementara itu, tulang keras bertekstur keras serta tidak lentur. Tulang keras memiliki fungsi sebagai penyusun rangka tubuh dan anggota gerak.[11]
Anatomi kerangka tulang manusia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu aksial dan apendikular. Tulang aksial mencakup kerangka tengkorak yang meliputi tulang tengkorak dan kerangka wajah, sedang tulang apendikular mencakup tungkai atas, tungkai bawah, dan bahu.[14]
Secara umum istilah tulang digunakan merujuk pada kerangka dari hewan tertulang belakang dan tidak hanya pada kerangka manusia. Bagian tubuh ini, sebagaimana halnya daging, digunakan pula sebagai bahan dasar hidangan. Hidangan yang memanfaatkan tulang sebagai bahannya, misalnya saja sup tulang[15][16] dan ayam tulang lunak.[17][18][19]