Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Teologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini merupakan bagian dari seri
Teisme
 PortalAgama

Teologi atau kadang disebutilmu agama adalahwacana yang berdasarkan nalar mengenaiagama,spiritualitas danTuhan. Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama atau ilmu tentang Tuhan. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan denganTuhan. Istilahteologisasi merujuk pada kecenderungan untuk menggunakan sudut pandang teologis dalam memperbincangkan dan mendiskusikan segala permasalahan tentangmanusia.[1]

Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumenrasional untuk mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang daritopik-topik agama. Teologi memberikan pemahaman terhadaptradisi keagaman, membuat perbandingan antara berbagai tradisi, melestarikan, memperbarui suatu tradisi tertentu, menolong penyebaran suatu tradisi, menerapkan sumber-sumber dari suatu tradisi dalam suatu situasi atau kebutuhan masa kini, atau untuk berbagai alasan lainnya.

Dalam gereja Kristen, teologi mula-mula hanya membahasajaran mengenaiAllah, kemudian artinya menjadi lebih luas, yaitu membahas keseluruhan ajaran danpraktik Kristen.[2] Dalam upaya merumuskan apa ituilmu teologi, maka ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yaitu tidak akan adateologi Kristen tanpa keyakinan bahwa Allah bertindak atau berfirman secara khusus dalamYesus Kristus yang menggenapiperjanjian denganumatIsrael.[2]

PadaAbad Pertengahan, teologi merupakan subjek utama di sekolah-sekolahuniversitas dan biasa disebut sebagai"The Queen of the Sciences". Dalam hal iniilmufilsafat merupakan dasar yang membantu pemikiran dalam teologi.

Etimologi

[sunting |sunting sumber]

Kata 'teologi' berasal daribahasa Yunani θεος (theos) artinya "Tuhan,dewa,ilahi" dan λογια (logia) yang berarti "kata-kata," "ucapan," atau "wacana". Kata tersebut merupakanbahasa Yunani Koine, tetapi lambat laun memeroleh makna yang baru ketika kata itu diambil dalam bentuk Yunani maupunLatinnya oleh para penulisKristen. Karena itu, penggunaan kata ini, khususnya di Barat, mempunyai latar belakang Kristen. Namun, pada masa kini istilah tersebut dapat digunakan untuk wacana yang berdasarkan nalar di lingkungan ataupun tentang berbagai agama. Di lingkungan agama Kristen sendiri, disiplin 'teologi' melahirkan banyak sekali sub-divisinya.

Terminologi

[sunting |sunting sumber]
Albertus Magnus, santo pelindung para teolog Katolik Roma

Kata "Teologi" diambil dari bahasa YunaniHelenis, tetapi demikian maknanya telah berubah jauh melalui penggunaannya di dalam pemikiran Kristen di Eropa sepanjang Abad Pertengahan danZaman Pencerahan.

  • Istilahtheologia digunakan dalamliteratur Yunani Klasik, dengan makna "wacana tentang paradewa ataukosmologi" (lihat Lidell dan ScottGreek-English Lexicon untuk rujukannya).
  • Aristoteles membagifilsafat teoretis ke dalammathematice,phusike dantheologike. Yang dimaksud dengantheologike olehAristoteles kira-kira sepadan denganmetafisika, yang bagi Aristoteles mencakup pembahasan mengenai hakikat yang ilahi. Sejak itu istilah ini telah diambil oleh berbagai tradisi keagamaanTimur maupunBarat.
  • Dengan meminjam dari sumber-sumber Yunani, penulisLatinVarro membedakan tiga bentuk wacana ini: mitis (menyangkut mitos-mitos tentang para dewata Yunani), rasional (analisis filosofis mengenai para dewata dan kosmologi) dan sipil (menyangkut ritus dan tugas-tugas keagamaan di tengah masyarakat).
  • Para penulisKristen, yang bekerja dengan kerangkaHelenistik, mulai menggunakan istilah ini untuk menggambarkan studi mereka. Kata ini muncul sekali dalam beberapanaskah Alkitab, dalam judulKitab Wahyu:apokalupsis ioannou tou theologou, "penyataan kepada Yohanes sangtheologos". Namun, kata ini merujuk bukan kepadaYohanes sang "teolog" dalam pengertian bahasa kita sekarang, melainkan – dengan menggunakan arti akar katalogos dalam arti yang sedikit berbeda, dan di sini tidak dimaksudkan sebagai "wacana rasional" melainkan dalam arti "firman" atau "pesan". Dengan demikian, sang "theologos" di sini dimaksudkan sebagai orang yang menyampaikan firman Allah -logoi tou theou.

Filsafat

[sunting |sunting sumber]

Dalam kerangka teologi,filsafat ketuhanan adalah pemikiran tentangTuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis.[3] Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya. Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secaraabsolut atau mutlak, tetapi mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.[4] Penelaahan tentang Tuhan dalam filsafat lazimnya disebutteologi filosofi.[5] Hal ini bukan menyelidiki tentang Tuhan sebagai objek, tetapi eksistensi alam semesta, yakni makhluk yang diciptakan, sebab Tuhan dipandang semata-mata sebagai kausa pertama, tetapi bukan pada diri-Nya sendiri, Tuhan sebenarnya bukan materi ilmu, bukan pula padateodise. Jadi pemahaman Tuhan di dalam agama harus dipisahkan dengan Tuhan dalam filsafat.[5] Namun pendapat ini ditolak oleh para agamawan, sebab dapat menimbulkan kekacauan berpikir pada orang beriman.[5] Maka ditempuhlah cara ilmiah untuk membedakan dari teologi dengan menyejajarkan filsafat ketuhanan dengan filsafat lainnya (Filsafat manusia, filsafat alam dll). Maka para filsuf mendefinisikannya sebagai usaha yang dilakukan untuk menilai dengan lebih baik, dan secararefleksif, realitas tertinggi yang dinamakan Tuhan itu,ide dan gambaran Tuhan melalui sekitar diri kita.[5]

Kutipan

[sunting |sunting sumber]
  • Teologi adalah "iman yang mencari pengertian (fides quaerens intellectum)." -Anselmus dari Canterbury
  • "Teologi adalah upaya untuk menjelaskan hal-hal yang tidak diketahui dalam pengertian-pengertian dari mereka yang tidak patut mengetahuinya." -HL Mencken
  • "Teologi yang otentik tidak akan mengizinkan orang terobsesi dengan dirinya sendiri." -Thomas F. Torrance dalamReality and Scientific Theology
  • "Teologi memberitakan bukan hanya apa yang dikatakan oleh Alkitab, melainkan juga apa maknanya." -J. Kenneth Grider dalamA Wesleyan-Holiness Theology (Kansas City: Beacon Hill, 1994), hlm. 19.
  • "Saya tidak membutuhkan orang bodoh yang tidak menyukai musik, karena musik adalah pemberian Allah. Musik dapat mengusir Iblis dan membuat orang berbahagia, dan dengan demikian mereka melupakan segala kemarahan, ketidaksetiaan, kesombongan, dan sejenisnya. Setelah teologi, saya menempatkan musik pada tempat yang tertinggi dan memberikan kepadanya keagungan yang tertinggi." —Martin Luther, dikutip dalamMartin Marty,Martin Luther, 2004, hlm. 114.

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ""Theologization" of Psychology and "Psychologization" of Religion: How Do Psychology and Religion Supposedly Contribute to Prevent and Overcome Social Conflicts?".Procedia Environmental Sciences (dalam bahasa Inggris).20:516–525. 2014-01-01.doi:10.1016/j.proenv.2014.03.064.ISSN 1878-0296.
  2. 12B.F. Drewes, Julianus Mojau. 2006. Apa itu Teologi?. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.17.
  3. Tjahyadi. S.P Lili.,Tuhan para Filsuf dan Ilmuwan, Yogyakarta: Kanisius 2007
  4. (Indonesia)Theo Huijbers.,Manusia mencari ALLAH suatu Filsafat Ketuhanan, Yogyakarta: Kanisius, 1977
  5. 1234(Indonesia)Louis Leahy.,Masalah Ketuhanan Dewasa Ini., Yogyakarta: Kanisius, 1982

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Wikibooks Wikiversity memiliki informasi lebih banyak:
Internasional
Nasional
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teologi&oldid=28085973"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp