33°01′06″N35°34′09″E / 33.018236°N 35.569053°E /33.018236; 35.569053
תל חצור | |
![]() House of Pillars ("Rumah Pilar-pilar") di Hazor | |
Lokasi | Tell el-Qedah, Israel |
---|---|
Wilayah | Upper Galilee |
Koordinat | 33°1′0″N35°34′1″E / 33.01667°N 35.56694°E /33.01667; 35.56694{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman |
Jenis | Pemukiman |
Sejarah | |
Ditinggalkan | 732 SM |
Nama resmi: Tell dalam Alkitab –Megiddo, Hazor,Beer Sheba | |
Jenis | Cultural |
Kriteria | ii, iii, iv, vi |
Ditetapkan | 2005(sesi ke-29) |
No. Referensi | 1108 |
State Party | Israel |
Region | Asia-Pasifik |
Tel Hazor (bahasa Ibrani:תל חצור), jugaHatzor, sekarang: Tell el-Qedah, adalah sebuahtell di atas lokasi kota kuno Hazor. Hazor adalah sebuah kota kuno di daerahGalilea Atas, sebelah utaraDanau Galilea, antara kota kuno Rama danKadesh, di dataran tinggi yang memandang Danau Merom, di lembah Hula.
Ekspedisi ke Hazor pada pertengahan tahun 1950 yang dipimpin olehYigael Yadin merupakan ekskavasi arkeologis terpenting yang dilakukan oleh negaraIsrael pada permulaan pendirian negara tersebut. Merupakan tempat arkeologi terluas di sebelah utara Israel, dengantell atas seluas 30 acre dan kota bawah lebih dari 175 acre.[1]
Pada tahun 2005, peninggalan sejarah di Hazor dijadikanSitus Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari "Tempat bersejarah Alkitab - Megido, Hazor, Beer sheba" (Biblical Tels - Megiddo, Hazor, Beer Sheba).
SelamaPeriode Menengah Kedua Mesir dan awalKerajaan Baru (keduanya dari abad ke-18 sampai ke-15 SM),Kanaan adalah negara taklukan Mesir; sehingga dokumen abad ke-14 SM, dari ruang arsipAmarna diMesir, mencatat raja Hazor (dalamSurat Amarna disebutHasura),Abdi-Tirshi, bersumpah setia kepada Firaun Mesir. Namun, EA 148 secara khusus melaporkan bahwa raja Hasura telah beralih setia kepada orangHabiru yang menyerang Kanaan. Dalam dokukmen-dokumen ini, Hazor digambarkan sebagai kota penting di Kanaan. Hazor juga disebut dalam teks Eksekrasi (Execration texts), yang lebih tua dari surat-surat Amarna, dan juga dalam dokumen-dokumen dari abad ke-18 SM yang ditemukan di kota Mari, Suriah, di tepi sungaiEfrat.
MenurutKitab Yosua Hazor adalah tempat bertahtanyaYabin, seorang raja Kanaan yang berkuasa dan memimpin suatu konfederasi bangsa Kanaan melawanYosua. Yosua berhasil mengalahkan konfederasi itu dan membakar Hazor sampai hancur.[2] MenurutKitab Hakim-hakim Hazor juga tempat bertahtanya Yabin, raja Kanaan, yang panglimanya,Sisera, memimpin tentara Kanaan melawanBarak, tetapi akhirnya dikalahkan.[3] Ada pendapat bahwa kedua catatan ini sebenarnya menceritakan peristiwa yang sama dan raja Yabin yang sama dikalahkan oleh tentara Israel di Hazor.[4][5][6]
Suatustratum arkeologi, bertarikh sekitar 1200 SM, menunjukkan tanda-tanda kebakaran besar, dan tablet-tablet bertulisankuneiform yang ditemukan di sana merujuk kepada raja bernamaIbni Addi, di manaIbni secaraetimologi berakar sama denganYabin (Yavin;Jabin).[7] Kota itu juga menunjukkan tanda-tanda sebagai kota Kanaan yang megah sebelum dihancurkan, dengan kuil-kuil besar dan istana-istana mewah,[7] terpisah menjadi suatu kota atasacropolis, dan kota bawah; jadi benar-benar suatu kota utama di Kanaan.[7]
Amnon Ben-Tor dariHebrew University of Jerusalem yakin dari penelitiannya bahwa kehancuran kota itu karena kebakaran hebat yang sesuai dengan catatan Alkitab.[8] Pada tahun 2012, tim yang dipimpin oleh Ben-Tor dan Sharon Zuckerman menemukan bekas-bekas istana yang hangus dari abad ke-13 SM di mana gudang-gudangnya memuat guci-guci berusia 3.400 tahun yang penuh dengan hasil bumi yang terbakar.[9]
Peninggalan arkeologi menunjukkan bahwa beberapa saat setelah dihancurkan, kota Hazor dibangun kembali sebagai desa kecil.
MenurutKitab 1 Raja-raja, kota Hazor, denganMegiddo, danGezer, kemudian dibuat berkubu dan diperluas olehSalomo.(1 Raja–raja 9:15). Hazor akhirnya diserang oleh tentara Asyur di bawah pimpinan,Tiglat-Pileser III, penduduknya dideportasi dan kota itu dibakar habis (2 Raja–raja 15:29).
Sebagaimana yang di Megiddo, dan Gezer, reruntuhan Hazor menunjukkan bahwa dalam Zaman Besi Awal kota ini mempunyai "gerbang berbilik enam" (six chambered gate) yang sangat khas, serta suatu corak unik gedung-gedung administrasi; para arkeolog menetapkan bahwa konstruksi-konstruksi di Hazor dibangun dalam kepimpinan yang sama dengan yang di Megiddo dan Gezer.[7] Dari sumberKitab Raja-raja, sejumlah arkeolog menyimpulkan bahwa bangunan-bangunan ini mendukung catatan Alkitab mengenai pembangunan kota-kota berkubu oleh raja Salomo pada abad ke-10 SM;[10] sementara ada yang memberi tarikh pembangunan pada awal abad ke-9 SM dalam masa pemerintahanDinasti Omri.[7]
Yigael Yadin, salah satu arkeolog pertama yang bekerja di situs ini, melihat ciri tertentu yang berasal dari Dinasti Omri; Megiddo, Gezer, dan Hazor, semua bercirikan sumur-sumur dalam yang digali di batu, dari dasarnya digali terowongan dalam batu menuju ke suatu sumur yang mencapaisumber air, sebagai sistem persediaan air, di mana Yadin berpendapat dibangun pada masa pemerintahanAhab;[7] Yadin juga berargumen bahwa Ahab membangun suatu citadel, berukuran 25 x 21 m, dengan tembok setebal dua meter, yang didirikan di sebelah barat Hazor. Namun, tarikh Yadin itu didasarkan pada anggapan bahwa lapisan yang terhubung dengan gerbang-gerbang dan bangunan-bangunan administrasi dibangun oleh Salomo.[7]
Peninggalan arkeologi menunjukkan bahwa pada paruh akhir abad ke-9 SM, pada zaman rajaYehu, Hazor jatuh ke kekuasaanAram Damsyik.[7] Sejumlah arkeolog menduga setelah penguasaan ini Hazor dibangun kembali oleh orang Aram, sebagai kota Aram.[7] KetikaAsyur kemudian mengalahkan orang Aram, Hazor tampaknya kembali dalam kekuasaan Israel; catatan Asyur menunjukkan bahwaYoas, raja Israel waktu itu, telah membayar upeti kepada Asyur dan Israel menjadi negara taklukan (vassal) Asyur.[7] Kemudian, kota ini dan kerajaan Israel memasuki masa kemakmuran, terutama dalam pemerintahanYerobeam II. Sejumlah arkeolog berpendapat bahwa konstruksi besar-besaran di Hazor, Megiddo, dan Gezer, termasuk sistem persediaan air yang digali dalam batu, di waktu kemudian terjadi pada masa ini.
Upaya pemberontakan Israel terhadap dominasi Asyur berakibat serangan oleh tentara Asyur di bawah pimpinan,Tiglat-Pileser III; bukti di tanah menunjukkan usaha tergesa-gesa untuk memperkuat pertahanan Hazor.[7] Meskipun ada pertahanan itu, pada tahun 732 SM Hazor direbut, dan penduduknya dideportasi (2 Raja–raja 15:29),[7] dan kota itu dibakar habis.[7][11]
Lokasi Hazor sekitar 200 ekar (0,81 km2) luasnya, dengan kota atas menempati 1/8 area. Gundukan mencapai ketinggian 40 meter. Analisis awal dilakukan olehJohn Garstang pada tahun 1926.[12]Pada tahun 2010, suatu tablet tanah liat dari abad ke-18 atau ke-17 SM telah ditemukan yang memuat hukum-hukukm dengan corakKodeks Hammurabi. Dokumen itu meliputi hukum-hukum mengenai bagian tubuh dan kerusakan, mirip dengan hukum "mata ganti mata" yang dicatat dalamKitab Keluaran, tapi naskah ini ditulis dalam hurufkuneiform dalambahasa Akkadia, bahasa diplomatik periode itu.[13]