Berkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 10 September 2010 (2010-09-10), sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.
Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuahbintang yang disebutMatahari dan semua objek yang terikat oleh gayagravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buahplanet yang sudah diketahui dengan orbit berbentukelips, limaplanet kerdil/katai, 290satelit alami yang telah diidentifikasi,[5][b] dan jutaan benda langit (meteor,asteroid,komet) lainnya.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialahMerkurius (57,9 jutakm),Venus (108 juta km),Bumi (150 juta km),Mars (228 juta km),Jupiter (779 juta km),Saturnus (1.430 juta km),Uranus (2.880 juta km), danNeptunus (4.500 juta km). Keempat planet terdalam, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars adalahplanet kebumian yang terdiri atas batuan dan logam. Sementara itu, keempat planet terluar adalahplanet raksasa yang jauh lebih besar dari planet kebumian. Dua planet terbesar, yaitu Jupiter dan Saturnus adalahplanet raksasa gas yang sebagian bersar terdiri atashidrogen danhelium. Dua planet lainnya, Uranus dan Neptunus, adalah planet raksasa es yang terdiri atas senyawa dengan titik leleh lebih tinggi dari hidrogen dan helium, disebutsenyawa volatil seperti air,amonia, danmetana.
Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagaiplanet katai. Orbit planet-planet katai, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet katai tersebut ialahCeres (415 juta km di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima),Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan),Haumea (6.450 juta km),Makemake (6.850 juta km), danEris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet katai itu dikelilingi olehsatelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi olehcincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Asal usul
Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, beberapa di antaranya adalah:
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan olehEmanuel Swedenborg (1688–1772)[6] tahun 1734 dan disempurnakan olehImmanuel Kant (1724–1804) pada 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan olehPierre Marquis de Laplace[7] secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk daridebu,es, dangas yang disebutnebula, dan unsur gas yang sebagian besarhidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari. Akibatgayagravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentukplanet dalam danplanet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.[8]
Hipotesis planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan olehThomas C. Chamberlin danForest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebutplanetisimal dan beberapa yang besar sebagaiprotoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.[butuh rujukan]
Hipotesis pasang surut bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan olehJames Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut olehgayapasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.[8] Namun astronomHarold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.[8] Demikian pula astronomHenry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.[9]
Hipotesis kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernamaG.P. Kuiper (1905–1973) pada tahun 1949. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.[10]
Hipotesis bintang kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan olehFred Hoyle (1915–2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.[butuh rujukan]
Hipotesis protoplanet
Teori ini dikemukakan oleh Carl Van Weizsaecker, G.P. Kuipper dan Subrahmanyan Chandarasekar. Menurut teori protoplanet, di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan-gumpalan yang secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan protoplanet.[butuh rujukan]
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi.Galileo Galilei (1564–1642) denganteleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.[11]
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakanVenus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teoriheliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas olehNicolaus Copernicus (1473–1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi olehMerkurius hinggaSaturnus.[butuh rujukan]
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain sepertiChristian Huygens (1629–1695) yang menemukanTitan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbitBumi-Jupiter.[12]
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melaluiJohannes Kepler (1571–1630) denganHukum Kepler. Dan puncaknya,Sir Isaac Newton (1642–1727) denganhukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.[butuh rujukan]
Pada 1781,William Herschel (1738–1822) menemukanUranus.[13] Perhitungan yang dilakukan pada orbit Uranus mendapati bahwa orbit planet tersebut terpengaruh oleh benda langit lain yang belum diketahui saat itu. Menggunakan perhitungan yang sama, para astronom menemukanNeptunus pada 1846.[14]
Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan pada orbit Uranus. Kondisi ini memunculkan hipotesis planet lain, "Planet X", yang masih belum ditemukan. Pencarian tersebut berujung pada penemuanPluto pada 1930 olehClyde Tombaugh.[15] Pada saat Pluto ditemukan, objek tersebut hanya diketahui sebagai satu-satunya objek antariksa yang berada di luar orbit Neptunus. Pada 1978,Charon, satelit terbesar yang mengelilingi Pluto ditemukan. Charon ditemukan melalui analisis piringan fotografik yang menunjukkan adanya "benjolan" di sisi Pluto.[16]
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebutobjek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari.[17] Terdapat sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai ObjekSabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus).[18] Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranyaQuaoar (1.250 km pada Juni 2002),Huya (750 km pada Maret 2000),Sedna (1.800 km pada Maret 2004),Orcus,Vesta,Pallas,Hygiea,Varuna, dan2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).[butuh rujukan]
Penemuan2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuanUB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunyaXena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.[butuh rujukan]
Struktur
Perbanding relatif massa planet. Jupiter adalah 71% dari total dan Saturnus 21%. Merkurius dan Mars, yang total bersama hanya kurang dari 0.1% tidak tampak dalam diagram di atas.Orbit-orbit Tata Surya dengan skala yang sesungguhnyaIllustrasi skala
Komponen utama sistem Tata Surya adalahmatahari, sebuahbintangderet utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.[19]Jupiter danSaturnus, dua komponen terbesar yang mengedari Matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.[c]
Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit Matahari terletak pada bidang edaranbumi, yang umumnya dinamaiekliptika. Semuaplanet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.[23]
Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi Matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara Matahari, terkecualiKomet Halley.[butuh rujukan]
Hukum gerakan planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling Matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan Matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari Matahari (sumbusemi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan Matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan Matahari dinamaiperihelion, sedangkan jarak terjauh dari Matahari dinamaiaphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentukelips.[butuh rujukan]
Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh,Venus terletak sekitar sekitar 0,33satuan astronomi (SA) lebih dariMerkurius[d], sedangkanSaturnus adalah 4,3 SA dariJupiter, danNeptunus terletak 10,5 SA dariUranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.[butuh rujukan]
Hampir semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semuasatelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.[24]
Terminologi
Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup empatplanet kebumian dansabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa.[25] Sejak ditemukannyaSabuk Kuiper, bagian terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus.[26]
Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbitmatahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan:planet,planet katai, danbenda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari Matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet:Merkurius,Venus,Bumi,Mars,Jupiter,Saturnus, danNeptunus.Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper.[27]
Planet katai adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari, mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya.[27] Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet katai:Ceres,Pluto,Haumea,Makemake, danEris.[28] Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet katai adalah:Sedna,Orcus, danQuaoar. Planet katai yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya disebut "plutoid".[29] Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari Matahari adalah benda kecil Tata Surya.[27]
Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya.Batu digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai contohsilikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Jupiter dan Saturnus. Sedangkan es, sepertiair,metana,amonia dankarbon dioksida,[30] memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utamaUranus danNeptunus (yang sering disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus.[31]
Istilahvolatil mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian Tata Surya.[butuh rujukan]
Zona planet
Zona Tata Surya yang meliputi, planet bagian dalam, sabuk asteroid, planet bagian luar, dansabuk Kuiper. (Gambar tidak sesuai skala)
Di zona planet dalam,Matahari adalah pusat Tata Surya dan planet terdekatnya adalahMerkurius (jarak dari Matahari 57,9 × 106 km, atau 0,39 SA), diikuti olehVenus (108,2 × 106 km, 0,72 SA),Bumi (149,6 × 106 km, 1 SA) danMars (227,9 × 106 km, 1,52 SA). Ukuran diameternya antara 4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis antara 3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.[butuh rujukan]
Antara Mars danJupiter terdapat daerah yang disebutsabuk asteroid, kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer (lihat:Daftar asteroid), dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih.Ceres, bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar 960 km dan dikategorikan sebagaiplanet katai. Orbit asteroid-asteroid ini sangat eliptis, bahkan beberapa menyimpangiMerkurius (Icarus) danUranus (Chiron).[butuh rujukan]
Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasaJupiter (778,3 × 106 km, 5,2 SA),Uranus (2,875 × 109 km, 19,2 SA) danNeptunus (4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan massa jenis antara 0,7 g/cm3 dan 1,66 g/cm3.[butuh rujukan]
Jarak rata-rata antara planet-planet dengan Matahari bisa diperkirakan dengan menggunakanHukum Titius–Bode.[32] Regularitas jarak antara jalur edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa dari awal terbentuknya Tata Surya. Anehnya, planetNeptunus tidak muncul di baris matematis Titus-Bode, yang membuat para pengamat berspekulasi bahwa Neptunus merupakan hasil tabrakan kosmis.[butuh rujukan]
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini.Bintang ini berukuran 332.830 massabumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambunganfusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang katai kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengandiagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilailuminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak padaderet utama, dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.[33]
Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.[34]
Matahari secarametalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusialam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II".[35] Unsur-unsur yang lebih berat daripadahidrogen danhelium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.[36]
Di samping cahaya,matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagaiangin surya. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam,[37] menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA (lihat jugaheliopause). Kesemuanya ini disebutmedium antarplanet.
Badai geomagnetis pada permukaan Matahari, sepertisemburan Matahari danlontaran massa korona (coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang angkasa.[38] Struktur terbesar dari heliosfer dinamailembar aliran heliosfer (heliospheric current sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis Matahari terhadap medium antarplanet.[39][40]Medan magnet bumi mencegahatmosfer bumi berinteraksi dengan angin surya.Venus danMars yang tidak memiliki medan magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa.[41] Interaksi antara angin surya dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinyaaurora, yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi.[42]
Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya darisinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitassinar kosmik padamedium antarbintang dan kekuatan medan magnet Matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar.[43]
Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalamsabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet.[44] Daerah kedua membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalamSabuk Kuiper.[45][46]
Tata Surya bagian dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakupplanet kebumian danasteroid. Terutama terbuat darisilikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat denganmatahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Jupiter dan Saturnus.
Planet-planet bagian dalam. Dari kiri ke kanan:Merkurius,Venus,Bumi, danMars (ukuran menurut skala)
Empatplanet bagian dalam atauplanet kebumian memiliki komposisi batuan yang padat,[47] hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus,Bumi danMars) memilikiatmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius danVenus) disebut juga planet inferior.
Merkurius (0,4 SA dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalahlobed ridges ataurupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.[48] Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya.[49] Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesis lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.[50][51]
Venus (0,7 SA dari Matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan sepertibumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer.[52] Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal darigunung berapi.[53]
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. 70% bagian bumi ditutup oleh air sedangkan 30%bumi ditutupi oleh daratan.Hidrosfernya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21%oksigen.[54] Bumi memiliki satusatelit,bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.
Mars (1,5 SA dari Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalahkarbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa sepertiOlympus Mons dan lembah retakan sepertiValles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi.[55] Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos danFobos) yang diduga merupakanasteroid yang terjebak gravitasi Mars.[56]
Asteroid secara umum adalah objek Tata Surya yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku.[57]
Sabuk asteroid utama terletak di antara orbitMars danJupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA darimatahari, diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Jupiter.[58]
Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu, mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer.[60] Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi.[22] Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10−4 m disebut meteorid.[61]
Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet katai. Diameternya adalah sedikit kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850-an setelah observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi.[62] Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet katai.[63]
Kelompok asteroid
Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi kelompok dan keluarga asteroid bedasarkan sifat-sifat orbitnya. satelit asteroid adalah asteroid yang mengedari asteroid yang lebih besar. Mereka tidak mudah dibedakan dari satelit-satelit planet, kadang kala hampir sebesar pasangannya. Sabuk asteroid juga memiliki komet sabuk utama yang mungkin merupakan sumber air bumi.[64]
Asteroid-asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5Jupiter (daerah gravitasi stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet), sebutan "trojan" sering digunakan untuk objek-objek kecil padaTitik Langrange dari sebuah planet atau satelit.[65] Kelompok Asteroid Hilda terletak di orbit resonansi 2:3 dari Jupiter, yang artinya kelompok ini mengedari Matahari tiga kali untuk setiap dua edaranJupiter.
Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid liar, yang banyak memotong orbit-orbit planet planet bagian dalam.
Tata Surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlahvolatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.
Raksasa-raksasa gas dalam Tata Surya dan Matahari, berdasarkan skala
Keempat planet luar, yang disebut juga planetraksasa gas atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit Matahari. Jupiter dan Saturnus sebagian besar mengandunghidrogen danhelium;Uranus danNeptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es.[66] Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
Jupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalahhidrogen danhelium. Sumber panas di dalam Jupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan danBintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Jupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar,Ganimede,Kalisto,Io, danEuropa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas.[67] Ganimede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Jupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus sebesar 60% volume Jupiter, planet ini hanya memiliki massa kurang dari sepertiga Jupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya.[68] Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranyaTitan danEnseladus, menunjukan aktivitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja.[69] Titan berukuran lebih besar dariMerkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan bujkuran poros 90 derajat padaekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas.[70] Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalahTitania,Oberon,Umbriel,Ariel danMiranda.
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Jupiter atau Saturnus.[71] Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar,Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair.[72] Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrograde). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat daries volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umumperihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letakaphelion-nya lebih jauh dariPluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.[73]
Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dariSabuk Kuiper,[74] sedangkan komet berperioda panjang, sepertiHale-bopp, berasal dariAwan Oort. Banyak kelompok komet, sepertiKreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal.[75] Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit.[76] Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas Matahari sering dikategorikan sebagaiasteroid.[77]
Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya lebih besar dariJupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang diketahui adalah,10199 Chariklo, berdiameter 250 km.[78] Centaur temuan pertama,2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati Matahari.[79] Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagaiobjek sabuk Kuiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat dipiringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).[80]
Daerah trans-Neptunus
Plot seluruh objeksabuk KuiperDiagram yang menunjukkan pembagian sabuk Kuiper
Daerah yang terletak jauh melampaui Neptunus, atau daerah trans-Neptunus, sebagian besar belum dieksplorasi. Menurut dugaan daerah ini sebagian besar terdiri dari dunia-dunia kecil (yang terbesar memiliki diameter seperlima bumi dan bermassa jauh lebih kecil dari bulan) dan terutama mengandung batu dan es. Daerah ini juga dikenal sebagaidaerah luar Tata Surya, meskipun berbagai orang menggunakan istilah ini untuk daerah yang terletak melebihi sabuk asteroid.
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri daribenda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, sepertiQuaoar,Varuna, danOrcus, mungkin akan diklasifikasikan sebagaiplanet katai. Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi.[21] Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa dibagi menjadi "sabuk klasik" dan resonansi. Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua). Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA.[81] Anggota dari sabuk klasik diklasifikasikan sebagaicubewanos, setelah anggota jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1[82]
Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet katai, adalah objek terbesar sejauh ini diSabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari Matahari pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion.
Tidak jelas apakahCharon, satelit Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai satelit atau menjadi sebuah planet katai juga. Pluto dan Charon, keduanya mengedari titikbarycenter gravitasi di atas permukaannya, yang membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda. Dua satelit yang jauh lebih kecil Nix dan Hydra juga mengedari Pluto dan Charon. Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3:2 resonansi dengan Neptunus, yang berarti Pluto mengedari Matahari dua kali untuk setiap tiga edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki resonansi yang sama disebutplutino.[83]
Haumea (rata-rata 43,34 SA) danMakemake (rata-rata 45,79 SA) adalah dua objek terbesar sejauh ini di dalam sabuk Kuiper klasik. Haumea adalah sebuah objek berbentuk telur dan memiliki dua satelit. Makemake adalah objek paling cemerlang di sabuk Kuiper setelah Pluto. Pada awalnya dinamai2003 EL61 dan2005 FY9, pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai planet katai. Orbit keduanya berinklinasi jauh lebih membujur dari Pluto (28° dan 29°)[84] dan lain sepertiPluto, keduanya tidak dipengaruhi olehNeptunus, sebagai bagian dari kelompok Objek Sabuk Kuiper klasik.
Hitam: tersebar; biru: klasik; hijau: resonanEris dan satelitnyaDysnomia
Piringan tersebar berpotongan dengan sabuk Kuiper dan menyebar keluar jauh lebih luas. Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperioda pendek. Objek piringan tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi awal Neptunus. Kebanyakanobjek piringan tersebar memiliki perihelion di dalam sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA dari Matahari. Orbit OPT juga memiliki inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut siku-siku. Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian darisabuk Kuiper dan menjuluki piringan tersebar sebagai "objek sabuk Kuiper tersebar".[85]
Eris (rata-rata 68 SA) adalah objek piringan tersebar terbesar sejauh ini dan menyebabkan mulainya debat tentang definisi planet, karena Eris hanya 5% lebih besar dari Pluto dan memiliki perkiraan diameter sekitar 2.400 km. Eris adalah planet katai terbesar yang diketahui dan memiliki satu satelit, Dysnomia.[86] Seperti Pluto, orbitnya memiliki eksentrisitas tinggi, dengan titik perihelion 38,2 SA (mirip jarak Pluto ke Matahari) dan titik aphelion 97,6 SA dengan bidang ekliptika sangat membujur.
Daerah terjauh
Titik tempat Tata Surya berakhir dan ruang antar bintang mulai tidaklah persis terdefinisi. Batasan-batasan luar ini terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah: angin surya dan gravitasi Matahari. Batasan terjauh pengaruh angin surya kira kira berjarak empat kali jarak Pluto dan Matahari.Heliopause ini disebut sebagai titik permulaan medium antar bintang. Akan tetapiBola Roche Matahari, jarak efektif pengaruh gravitasi Matahari, diperkirakan mencakup sekitar seribu kali lebih jauh.
Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak pada kecepatan 400 km/detik sampai menabrak plasma dari medium ruang antarbintang. Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80-100 SA dari Matahari pada daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari Matahari pada daerah searah jurusan angin. Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan berubah menjadi kencang, membentuk struktur oval yang dikenal sebagaiheliosheath, dengan kelakuan mirip seperti ekor komet, mengulur keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih jauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan memasukiheliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari Matahari. Batasan luar dari heliosfer,heliopause, adalah titik tempat angin surya berhenti dan ruang antar bintang bermula.
Bentuk dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet Matahari yang mengarah di sebelah selatan (sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan lebih jauh daripada hemisfer selatan. Selebih dariheliopause, pada jarak sekitar 230 SA, terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang ditinggalkan Matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.
Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewatiheliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan menembusheliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin surya. Dalam pada itu, sebuah tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.
Secara hipotesis,Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun-triliun objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda panjang. Awan ini menyelubungimatahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandungkomet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan, effek gravitasi dari laluanbintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorongBima Sakti.[87][88]
90377 Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto dengan orbit raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA pada perihelion dan 928 SA pada aphelion dan berjangka orbit 12.050 tahun. Mike Brown, penemu objek ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna tidak merupakan bagian daripiringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu jauh dari pengaruh migrasi Neptunus. Dia dan beberapa astronom lainnya berpendapat bahwa Sedna adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru, yang mungkin juga mencakup 2000 CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA, aphelion pada 415 SA, dan berjangka orbit 3.420 tahun. Brown menjuluki kelompok ini "Awan Oort bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui proses yang mirip, meski jauh lebih dekat ke Matahari. Kemungkinan besar Sedna adalah sebuah planet katai, meski bentuk kebulatannya masih harus ditentukan dengan pasti.
Banyak hal dari Tata Surya kita yang masih belum diketahui. Medan gravitasi Matahari diperkirakan mendominasi gaya gravitasi bintang-bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya (125.000 SA). Perkiraan bawah radius Awan Oort, di sisi lain, tidak lebih besar dari 50.000 SA.[89] Sekalipun Sedna telah ditemukan, daerah antaraSabuk Kuiper danAwan Oort, sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA, bisa dikatakan belum dipetakan. Selain itu, juga ada studi yang sedang berjalan, yang mempelajari daerah antaraMerkurius danmatahari.[90] Objek-objek baru mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum dipetakan.
Dimensi
Berikut perbandingan beberapa ukuran penting planet-planet di Tata Surya.
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima Sakti.Lukisan artis dariGelembung Lokal.
Tata Surya terletak di galaksiBima Sakti, sebuahgalaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 miliarbintang.[91] Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebutLengan Orion.[92] LetakMatahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik.
Setiap revolusinya berjangka 225–250 juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya.[93] Apex Matahari, arah jalur Matahari di ruang semesta, dekat letaknya denganrasi bintang Herkules terarah pada posisi akhir bintangVega.[94]
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi kehidupan diBumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengankecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi sangat jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang memungkinkan evolusi kehidupan.[95]
Tata Surya terletak jauh dari daerah padat bintang di pusat galaksi. Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda diAwan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi.
Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga memengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun demikian, para ilmuwan berhipotesis bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang inisupernova telah memengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan melemparkan pecahan-pecahan inti bintang ke arah Matahari dalam bentuk debu radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda miripkomet.[96]
Daerah lingkungan sekitar
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamaiAwan Antarbintang Lokal, yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan namaGelembung Lokal, yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh ditebariplasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova yang belum lama terjadi.[97]
Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari Matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem kembar tigaAlpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan Matahari, sedangkan Centauri C adalah katai merah (disebut jugaProxima Centauri) yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya.
Bintang-bintang terdekat berikutnya adalah sebuah katai merah yang dinamaiBintang Barnard (5,9 tahun cahaya),Wolf 359 (7,8 tahun cahaya) danLalande 21185 (8,3 tahun cahaya). Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalahSirius, sebuah bintang cemerlang dikategori 'urutan utama' kira-kira bermassa dua kali massa Matahari, dan dikelilingi oleh sebuah katai putih bernama Sirius B. Keduanya berjarak 8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda katai merahLuyten 726-8 (8,7 tahun cahaya) dan sebuah kerdial merah bernamaRoss 154 (9,7 tahun cahaya).[98]
Bintang tunggal terdekat yang mirip Matahari adalahTau Ceti, yang terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat Matahari, tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60%.[99] Planet luar Tata Surya terdekat dari Matahari, yang diketahui sejauh ini adalah di bintangEpsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan mathari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernamaEpsilon Eridani b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massaJupiter dan mengelilingi induk bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.[100]
^LihatDaftar satelit untuk semua satelit alami dari delapan planet dan lima planet katai.
^Massa Tata Surya tidak termasuk Matahari, Jupiter, dan Saturnus, dapat dihitung dengan menambahkan semua massa objek terbesar yang dihitung dan menggunakan perhitungan kasar untuk massa awan Oort (sekitar 3 kali massa Bumi),,[20] sabuk Kuiper (sekitar 0,1 kali massa Bumi)[21] dan sabuk asteroid (sekitar 0,0005 kali massa Bumi)[22] dengan total massa ~37 kali massa Bumi, atau 8,1 persen massa di orbit di sekitar Matahari. Jika dikurangi dengan massa Uranus dan Neptunus (keduanya ~31 kali massa Bumi), sisanya ~6 kali massa Bumi merupakan 1,3 persen dari massa keseluruhan
^Astronom mengukur jarak di dalam Tata Surya dengansatuan astronomi (SA). Satu SA jaraknya sekitar jarak rata-rata Matahari dan Bumi, atau 149.598.000 km. Pluto berjarak sekitar 38 SA dari Matahari, Jupiter 5,2 SA. Satutahun cahaya adalah 63.240 SA.
Bacaan lebih lanjut
Abdullah, Mikrajuddin (2004).Sains Fisika SMP Untuk Kelas VII. Jakarta: Esis/Erlangga.ISBN 979-734-139-9.(Indonesia)
Referensi
^"Solar System Objects" [Objek Tata Surya]. NASA/JPL Solar System Dynamics. Diarsipkan dariversi asli tanggal 7 Juli 2021. Diakses tanggal14 Agustus 2023.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ab"Latest Published Data" [Data Publikasi Terbaru].The International Astronomical Union Minor Planet Center. Diarsipkan dariversi asli tanggal 5 Maret 2019. Diakses tanggal19 Desember 2023.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^abcM. M. Woolfson (1993)."The Solar System: Its Origin and Evolution".Journal of the Royal Astronomical Society.34: 1–20. Diakses tanggal2008-04-16.Lebih dari satu parameter|work= dan|journal= yang digunakan (bantuan)
^Benjamin Crowell (1998–2006). "5".Conservation Laws. lightandmatter.com. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2010-12-14. Diakses tanggal2009-10-15.Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)
^abAudrey Delsanti and David Jewitt (2006)."The Solar System Beyond The Planets"(PDF).Institute for Astronomy, University of Hawaii.Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2006-05-25. Diakses tanggal2007-01-03.
^"Dwarf Planets and their Systems".Working Group for Planetary System Nomenclature (WGPSN). U.S. Geological Survey. 2008-11-07. Diakses tanggal2008-07-13.
^Siregar, Suryadi (2017).Fisika Tata Surya(PDF). Bandung: Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung. hlm. 7.ISBN978-602-74668-6-9.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Smart, R. L.; Carollo, D.; Lattanzi, M. G.; McLean, B.; Spagna, A. (2001)."The Second Guide Star Catalogue and Cool Stars".Perkins Observatory. Diakses tanggal2006-12-26.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Landgraf, M. (2002)."Origins of Solar System Dust beyond Jupiter".The Astronomical Journal.123 (5): 2857–2861.doi:10.1086/339704. Diakses tanggal2007-02-09.Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan);Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Schenk P., Melosh H.J. (1994),Lobate Thrust Scarps and the Thickness of Mercury's Lithosphere, Abstracts of the 25th Lunar and Planetary Science Conference, 1994LPI....25.1203S
^Bill Arnett (2006)."Mercury".The Nine Planets. Diakses tanggal2006-09-14.
^Benz, W., Slattery, W. L., Cameron, A. G. W. (1988),Collisional stripping of Mercury's mantle, Icarus, v. 74, p. 516–528.
^Cameron, A. G. W. (1985),The partial volatilization of Mercury, Icarus, v. 64, p. 285–294.
^Paul Rincon (1999)."Climate Change as a Regulator of Tectonics on Venus"(PDF).Johnson Space Center Houston, TX, Institute of Meteoritics, University of New Mexico, Albuquerque, NM. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 2007-06-14. Diakses tanggal2006-11-19.
^Beech, M. (1995)."On the Definition of the Term Meteoroid".Quarterly Journal of the Royal Astronomical Society.36 (3): 281–284. Diakses tanggal2006-08-31.Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan);Parameter|month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jack J. Lissauer, David J. Stevenson (2006)."Formation of Giant Planets"(PDF).NASA Ames Research Center; California Institute of Technology. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 2009-03-26. Diakses tanggal2006-01-16.
^Hawksett, David; Longstaff, Alan; Cooper, Keith; Clark, Stuart (2005)."10 Mysteries of the Solar System".Astronomy Now. Diakses tanggal2006-01-16.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Duncan, Martin; Quinn, Thomas; Tremaine, Scott (1988)."The Origin of Short-Period Comets".The Astrophysical Journal.328: L72.A comet belt (the “ Kuiper belt ”) ... is plausible on cosmogonic grounds and appears to offer the most promising source for the SP comets...
^Sekanina, Zdenek (2001). "Kreutz sungrazers: the ultimate case of cometary fragmentation and disintegration?".Publications of the Astronomical Institute of the Academy of Sciences of the Czech Republic. 89 p.78–93.
^M. W. Buie, R. L. Millis, L. H. Wasserman, J. L. Elliot, S. D. Kern, K. B. Clancy, E. I. Chiang, A. B. Jordan, K. J. Meech, R. M. Wagner, D. E. Trilling (2005)."Procedures, Resources and Selected Results of the Deep Ecliptic Survey".Lowell Observatory, University of Pennsylvania, Large Binocular Telescope Observatory, Massachusetts Institute of Technology, University of Hawaii, University of California at Berkeley. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal2006-09-07.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Fajans, J., L. Frièdland (October 2001). "Autoresonant (nonstationary) excitation of pendulums, Plutinos, plasmas, and other nonlinear oscillators".American Journal of Physics69 (10): 1096–1102.DOI:10.1119/1.1389278abstractfull text.
^T. Encrenaz, JP. Bibring, M. Blanc, MA. Barucci, F. Roques, PH. Zarka (2004).The Solar System: Third edition. Springer. hlm. 1.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)