Tartessos (bahasa Yunani:Ταρτησσός) atauTartessus adalah kota pelabuhan semi-mitos dan kebudayaan di sekitarnya yang terletak di pesisir selatanSemenanjung Iberia, tepatnya di mulut SungaiGuadalquivir. Kota ini disebutkan oleh sumber-sumber sejarah dari Yunani danTimur Dekat semenjak milenium pertama SM. Contohnya,Herodotus mendeskripsikan Tartessos sebagai tempat yang berada di luarPilar Herkules (Selat Gibraltar).[1] Penulis-penulis Romawi cenderung mengikuti sumber-sumberYunani Kuno, tetapi semenjak akhir milenium tersebut nama Tartessos tidak lagi disebutkan dan kota ini mungkin sudah tenggelam, walaupun masih ada beberapa penulis yang mencoba mengaitkan nama Tartessos dengan kota-kota lain di wilayah sekitar.[2] Penelitian arkeologis di wilayah Tartessos telah menemukan bukti keberadaan sebuah kebudayaan yang lebih tersebar luas, yang disebut "kebudayaan Tartessia"; salah satu hasil penemuannya adalah 97 prasasti dalambahasa Tartessia.
Kebudayaan Tartessos merupakan kebudayaan yang kaya akan logam. Pada abad ke-4 SM, sejarawanEphorus mendeskripsikan "pasar yang sangat sejahtera yang disebut Tartessos, dengan banyak timah yang dibawa oleh sungai, serta emas dan tembaga dari tanahKelt".[2] Perdagangantimah sangat menguntungkan padazaman perunggu, karena logam ini merupakan bahan pembuatan perunggu yang penting dan cukup langka. Herodotus menyebut nama seorang raja Tartessos,Arganthonios, yang kemungkinan dinamai dariperak.
Orang-orang Tartessos menjadi mitra dagang bangsaFenisia yang penting. Bangsa Fenisia sudah ada di wilayah Iberia semenjak abad ke-8 SM dan telah membangun pelabuhan mereka sendiri, Gadir (bahasa Yunani:Γάδειρα,bahasa Latin:Gades, kotaCádiz saat ini).
![]() | Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya. |
37°00′00″N6°12′00″W / 37.0000°N 6.2000°W /37.0000; -6.2000