MenurutAlkitabPerjanjian Lama, tanah suci atautanah perjanjian merupakan tanah yangAllah janjikan kepadabangsa Israel sewaktu mereka berada diMesir.[4] Allah berjanji melaluiAbraham dan keturunannya untuk memberikan tanah tersebut, yang disebuttanah Kanaan.[4] Janji tersebut tidak diberikan kepada Abraham dalam waktu yang singkat, bahkan Abraham pun belum dapat mengklaim tanah itu menjadi miliknya sewaktu ia hidup.[4] Abraham dan keturunannya, termasuk bangsa Israel, selalu menunggu penggenapan janji itu, agar hidup mereka yang selama ininomaden dapat segera berakhir.[4]
Saat ini, istilah "Tanah Suci" biasanya merujuk pada wilayah yang kini menjadi negaraIsrael danPalestina modern. UmatYahudi,Kristen,Muslim, danBaha'i menganggapnya suci.[5]
Signifikansi tanah suci umumnya tersebut berasal dari signifikansi keagamaan Yerusalem (kota tersuci bagiYudaisme, dan lokasiBait Suci Pertama dan Kedua), serta signifikansi historisnya sebagai latar bagi sebagian besar kisahAlkitab, lokasi historis pelayananYesus, lokasiKiblat pertama sebelumKa'bah diMekah dan lokasi peristiwaIsra dan Mi'raj dalam Islam, dan lokasi tempat ziarah yang paling dihormati dalam Agama Baha'i.
Kesucian tanah tersebut sebagai tujuan ziarah Kristen turut memicuPerang Salib, karena umat Kristen Eropa berusaha merebut kembali Tanah Suci dari tangan umat Muslim, yang merebutnya dariKekaisaran Romawi Timur pada tahun 630 M. Pada abad ke-19, Tanah Suci menjadi subjek pertikaian diplomatik karena tempat-tempat suci tersebut memainkan peran dalamPermasalahan Timur yang berujung padaPerang Krimea pada tahun 1850-an.
Banyak tempat di Tanah Suci telah lama menjadi tujuan ziarah bagi penganut agama Abrahamik, termasuk Yahudi, Kristen, Muslim, dan Baha'i. Para peziarah mengunjungi Tanah Suci untuk menyentuh dan melihat manifestasi fisik dari iman mereka, untuk menegaskan keyakinan mereka dalam konteks suci dengan kegembiraan kolektif,[6] dan untuk terhubung secara pribadi dengan Tanah Suci.[7]
^Harris, David (2005). "Functionalism".Key Concepts in Leisure Studies. Sage Key Concepts series (edisi ke-reprint). London: Sage. hlm. 117.ISBN978-0-7619-7057-6. Diakses tanggal9 March 2019.Tourism frequently deploys metaphors such [as]pilgrimage[...] Religious ceremonies reinforce social bonds between believers in the form of rituals, and in their ecstatic early forms, they produced a worship of the social, using social processes ('collective excitation').