TanahGosyen (bahasa Ibrani:אֶרֶץ גֹּשֶׁן atauארץ גושןEretz Gošen;bahasa Inggris:Land of Goshen) adalah nama tempat diMesir yang disebut dalamAlkitab Ibrani danPerjanjian Lama diAlkitabKristen. Merupakan tanah yang dihadiahkan oleh firaun pada zamanYusuf kepadabangsa Israel untuk ditempati.[1] Dari sini kemudian umat Israel berangkatkeluar dari Mesir. Terletak di bagian timurDelta sungai Nil.
Jika pembacaanSeptuaginta "Gesem" dianggap tepat, maka kata yang dalam bentukbahasa Ibrani tidak dikenal maknanya itu dapat diartikan "dicocok-tanami" — dibandingkan dengan akar kata bahasa Arabj-š-m, "bekerja." Ahli Egyptologi melihat kaitan dengan kata bahasa Mesirqas, yang berarti "tanah yang kebanjiran", karena Gosyen tampaknya berada di wilayah yang sama dengan apa yang disebut oleh orang Yunani sebagai "Arabian nome," dengan ibu kota di Phakousa yang diterjemahkan dari bahasa Mesir "Pa-qas" (Brugsch, Geog., I, 298), nama kota, dengan determinatif "mengalir ke luar".[2]Donald Redford tidak membantah lokasi Gosyen, tetapi memberi asal nama yang berbeda, menurunkan dari "Gasmu," para penguasa sukuBedouinorang Kedar yang menghuni daerah timur Delta dari abad ke-7 SM, tetapiJohn Van Seters menganggap ini tidak mungkin.[3]
Meskipun banyak yang mencari makna Mesir untuk "Gosyen", tampaknya makna satu-satunya hanya melaluibahasa Ibrani karena sepertinya kata itu hanya berarti bagi orang-orang Ibrani yang tinggal di sana. Para rabi kuno yang membagiTaurat menjadibacaan mingguan menekankan bahwa mereka melihat nama "Gosyen" (Goshen) terkait dengan kata kerja "NaGaSh" (נִגַּשׁ), "mendekati. BagianTaurat (Kejadian 44:18—47:27) di mana "Gosyen" pertama kali di disebut, dikenali dari kata Ibrani pertama,vaYi(n)gash, וַיִּגַּשׁ, "Lalu... Yehudamendekati (Yusuf)..." Beberapa ayat kemudian, (Kejadian 45:10) disebutkan kata "Gosyen", untuk pertama kalinya dalamAlkitab, ketika Yusuf mengirimkan kabar kepada Yakub, katanya "...tinggal di tanah Gosyen, dan dan akan dekat kepadaku..." Sepertinya mengatakan, "engkau akan hidupmendekati Mesir, bukan sepenuhnya di dalamnya, sehingga jika tiba waktunya untuk pergi, engkau dapat berangkat secepatnya." Ayat terakhir bagian ini, (Kejadian 47:27) "Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen..."
Menurutnaratif Yusuf dalamKitab Kejadian, para putraYakub yang tinggal diHebron, mengalami musim kekeringan berat yang akan berlangsung tujuh tahun. Karena adanya kabar bahwa Mesir adalah satu-satunya kerajaan yang dapat menyediakan makanan, para putra Yakub (Israel) pergi ke sana untuk membeli makanan. Pada tahun kedua musim kekeringan itu,[4]Wazir Mesir,Yusuf,[5][6] mengundang putra-putra Israel untuk tinggal di teritori Mesir. Mereka menetap di tanah Gosyen.[7] Gosyen digambarkan sebagai tanah terbaik di Mesir, cocok untuk ditanami dan menggembalakan ternak. Tersirat bahwa lokasi ini mungkin agak terpisah dari negeri Mesir yang umum, karenaKejadian 46:34 menyatakan, ""dengan maksud supaya kamu boleh diam di tanah Gosyen."—Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir" Setelah kematian Yusuf dan generasinya, maka keturunan mereka, orang-orang Israel, menjadi berlipat ganda jumlahnya. Orang Mesir yang takut akan potensi adanya integrasi atau pengambilalihan kekuasaan memutuskan untuk menjadikan mereka sebagai budak dan menindas hak-hak mereka.
Sekitar empat ratus tiga puluh tahun kemudian,[8]Musa dipanggil oleh Allah untuk memimpin umat Israelkeluar dari Mesir, berangkat dari Gosyen keSukot (Succoth),[9] tempat persinggahan pertama dalamEksodus itu. Mereka kemudian berkemah di 41 lokasi setelah melintasiDelta Nil, sampai ketempat persinggahan terakhir di dataranMoab (plains of Moab).[10]
Pada tahun 1885E.H. Naville mengidentifikasi Gosyen sebagainome Mesir ke-20, berlokasi di bagian timur Delta, dan dikenal sebagai "Gesem" atau "Kesem" selama masaDinasti ke-26 Mesir (672-525 SM). Wilayahnya meliputiWadi Tumilat di batas barat, dengan batas timur distrik "Succoth" (Sukot), denganPitom sebagai kota utamanya, merentang ke utara sampai sejauh reruntuhan Pi-ramesse ("tanah Rameses"), dan termasuk baik tanah pertanian maupun ladang penggembalaan.[11]