Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Sumatra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain, lihatSumatra (disambiguasi).
Sumatra
Nama lokal:

سومترا (Jawi)
ᯘᯮᯔᯖ᯲ᯒ (Surat Batak)
ꤼꥇꥆꥈꤸꤳ꥓ꤽ (Rejang)
Topografi Pulau Sumatra
Pulau Sumatra di Indonesia
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat0°00′N102°00′E /0.000°N 102.000°E /0.000; 102.000
KepulauanKepulauan melayu
Nusantara
Kepulauan sunda besar
Luas473.481 km2
Peringkat luaske-6
Titik tertinggiGunung Kerinci (3.805 m)
Pemerintahan
Negara Indonesia
Provinsi Aceh
 Sumatera Utara
 Sumatera Barat
 Riau
 Jambi
 Bengkulu
 Sumatera Selatan
 Lampung
Kota terbesarMedan(2.539.829 (2024)[1] jiwa)
Kependudukan
Penduduk56.795.305 jiwa(2024)
Kepadatan120 jiwa/km2
Kelompok etnikMelayu,Batak,Minangkabau,Aceh,Kerinci,Lampung,Rejang,Komering,Gayo,Kubu,Sakai, dan lain-lain
Info lainnya
Zona waktu
Peta

Sumatra (ejaan tidak baku:Sumatera)[a] adalahpulaukeenam terbesar di dunia yang terletak diIndonesia, dengan luas 473.481 km². Penduduk yang tinggal di pulau ini sekitar 56.795.305 jiwa (sensus 2024).[3] Pulau ini dikenal pula dengan beragam nama yaituPulau Percha,Andalas, Bumi Melayu atauSuwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas").

Etimologi dan nama lain

[sunting |sunting sumber]

Pulau Emas

[sunting |sunting sumber]

MenurutHamka, asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan kataSamudra yang merujuk padaKesultanan Samudera Pasai di pesisir timurAceh. Pernyataan ini didukung oleh catatanIbnu Batutah, petualang asalMaroko pada tahun1345 yang melafalkanSamudra menjadiShumathra karena ketidakmampuannya dalam membaca huruf dalamBahasa Sansekerta[4] Akan tetapi,Nicolaas Johannes Krom menyatakan bahwa kata Sumatera berasal dari kataSumatrabhumi yang merupakan variasi dariSuwarnabhumi.[5] Kata yang pertama kali menyebutkan namaSumatra berasal dari gelar seorang rajaSriwijayaHaji Sumatrabhumi ("Raja tanah Sumatra"),[6]

IstilahSuwarnabhumi muncul padaprasasti di India, sepertiPrasasti Nalanda di India (860 M) danPrasasti Tanjore (1030 M) yang ditulis dalambahasa Sanskerta yang menceritakan perjalanan utusanKerajaan Chola ke Sumatra.[7] Nama-nama ini juga sudah tertulis dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. NaskahBuddha yang termasuk paling tua, KitabJataka, menceritakan pelaut-pelautIndia yang berasal dari beberapa daerah di India, sepertiSungai Gangga,Benares,Champa danVaishali ke Suwarnabhumi.[8] EposRamayana juga memuat nama Sumatra sebagaiSuvarna rupyaka dvipa yang memiliki makna lahan emas perak bersamaan dengan pulau Jawa sebagaiYawadwipa.[9]

Selain prasasti dan catatan India, prasasti di Indonesia juga memuat nama ini seperti padaPrasasti Padang Roco yang ditulis pada tahun 1286 M yang mencatat Suvarṇabhūmi sebagai Sumatra dan Bhūmijāva sebagaiJawa.[10]PadaPrasasti Kuburajo,Adityawarman menyebut dirinya sebagaikanakamedinindra atau raja tanah emas.[11] Hal ini beriringan dengan pemindahan ibukota kerajaanya keSumatera Barat pada abad 14 yang saat itu dikenal memilikidataran tinggi minangkabau yang kaya akan emas.[12]Dalam cerita rakyat Minangkabau seperti pada ceritaKaba Cindua Mato dengan istilah pulau emas dikenal dengan namaPulau Ameh dalamBahasa Minangkabau.[13]Selanjutnya dalam naskahNegarakertagama danPararaton menyatakan pada tahun 1275 , SriKertanegara mengirim expedisi dari Singosari ke Suwarnabumi ( Melayu ) dengan namaEkspedisi Pamalayu.[14]

Para musafir Arab menyebut Sumatra dengan nama "Serendib" yang merupakan transliterasi dari nama Suwarnadwipa.Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografiPersia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib.[15] Seorang musafir dariTiongkok yang bernamaI-tsing juga menyebut menyebut Sumatra dengan namachin-chou yang merupakan transliterasi dariSuwarnadipa dalam rute perjalanannya.[7][16] Berdasarkan pendapatRichard Carnac Temple,abad pertengahan orang Eropa Percaya bahwa Taprobana merupakan julukan untuk Sumatra, tetapi diperkirakan ini merupakan misinterpretasi karena nama ini merujuk pada Sri Lanka.[17]

Penggunaan kata Sumatra mengalami beberapa variasi kata sepertiSiometra,Sumutra,Samudra, Samatra, Sciamuthera yang tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan orang Eropa sepertiPortugis danVenesia.[5]

Sejarah

[sunting |sunting sumber]

Kerajaan maritim dankomersialSriwijaya mengalami keruntuhan pada tahun 688 Hijriyah.[18] Penyebutan Bupati di pergunakan untuk menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa tertulis dalamPrasasti Hujung Langit Yuwaraja padaAbad ke-9 Masehi, Sriwijaya berkembang di Indonesia.[18] Kerajaan ini berasal dariSumatera SelatanBatu Brak menguasai SelatMalaka, kekuasaan Kedatuan Sriwijaya berlandaskan International PerdaganganCina danIndia.[18] Para Raja Sriwijaya mendirikan biara-biara di Negapattam tenggara India.Chola kerajaan India yang padaAbad ke-10 Masehi Sriwijaya berkembang menguasai sebagian besar pulauJawa.[18] Kedatuan Sriwijaya sebagai penghalang Kerajaan Chola India di jalur laut antaraAsia Selatan dan Timur, pada tahun 1025 Kerajaan Chola merebut Kerajaan yang berada diPalembang, menangkap raja dan seluruh anggota keluarganya termasuk pejabat-pejabat kerajaan, pembantu serta membawa hartanya, pada awalAbad ke-12 Masehi Kedatuan Sriwijaya telah direduksi menjadi kerajaan dengan raja terahir seorang laki-laki bernama Ratu Sekerummong yang padaAbad ke-13 M telah ditaklukkan ditumbangkan oleh keturunan dari Ratu Ngegalang Paksi tetesan darah, darah yang menetes dari Sultan Iskandar Zulkarnain[18] "Sultan yang dipertuan" yakni Ampu Pernong, nyerupa, balunguh, berjalandiwai. Seorang bawahan KerajaanMajapahit di Jawa segera mendominasi panggungPolitik Indonesia,[18][19] di daerah Jawa ketika konflik internal kerajaan Majapahit, berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik tersebut, hal ini dimanfaatkan oleh keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak walaupun masih bersipat lokal.Kerajaan Haru, yang pernah berdiri di wilayah pantai timurSumatera Utara dan berkuasa pada kurun abad ke-13 sampai abad ke-16 Masehi. Pada masa jayanya kerajaan ini adalah kekuatan bahari yang cukup hebat, dan mampu mengendalikan kawasan bagian utaraSelat Malaka.[20]

Kemudian bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam lainnya dari pulau Sumatra.[3] Tertinggi bahkan bisa menkerucut menjadi Piramida kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 Hijriyah tanggal 29 Rajab tahun 688 Mujarrad rasulullah sallallahu alayhi wasallam diLampung sebagai kekhususan satuan wilayah administrasi pemerintahanSaibatin. Sedangkan pada tahun 1601 nusantara di jajah oleh kerajaan Belanda yang datang ke Indonesia.[3]

Penduduk

[sunting |sunting sumber]

Secara umum, pesisir timur pulau Sumatra didiami olehbangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku/subsuku. Suku-suku besar lainnya selain suku Melayu ialahBatak,Minangkabau,Aceh,Lampung,Kerinci,Rejang,Ogan,Komering,Gayo dan suku-suku lainnya. Di wilayah pesisir Sumatra dan di beberapa kota-kota besar sepertiMedan,Batam,Pekan Baru,Palembang,Bandar Lampung danJambi banyak bermukim etnis pendatang sepertiJawa,Banjar,Sunda,Tionghoa danIndia. Mata pencaharian penduduk Sumatra sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.

Penduduk Sumatra mayoritas beragamaIslam dan sebagian merupakan penganut ajaran KristenProtestan maupunKatolik, terutama di wilayahTapanuli dan Toba-Samosir termasuk sebagian wilayah lainya diSumatera Utara. Di wilayah perkotaan, sepertiMedan,Pekanbaru,Batam,Pangkal Pinang,Palembang,Bandar Lampung danJambi dijumpai beberapa penganutBuddha danKonghucu utamanya dianut oleh orang-orang Tionghoa.

Berikut adalah 8 suku bangsa terbesar yang ada di Sumatera menurut sensus BPS 2010 (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya)[21]

NoSuku BangsaJumlah
1Suku Jawa15.239.275
2Suku Melayu (Riau,Jambi,Palembang, Suku Asal Sumatera Lain)12.308.609
3Suku Batak7.302.330
4Suku Minangkabau5.799.001
5Suku Asal Aceh3.991.883
6Suku Sunda1.231.888
7Suku Asal Lampung1.109.601
8Suku Nias1.021.267

Transportasi

[sunting |sunting sumber]

Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut - tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu -Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan.

Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dariPelabuhan Panjang (Lampung) hinggaLubuk Linggau danPalembang (Sumatera Selatan). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api hanya terdapat diSumatera Barat. Jalur ini menghubungkan antara kotaPadang denganSawah Lunto dan kota Padang dengan kotaPariaman. Semasa kolonial Belanda hingga tahun2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun2006, pemerintah provinsi Sumatera Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.

Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kotaMedan sampai ke kotaRantau Prapat. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.

Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang (Bandara Internasional Minangkabau, Batam (Bandar Udara Internasional Hang Nadim), Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan Palembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Batam Centre (Batam), Bulang Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang) dan Bakauheni (Lampung).

Ekonomi

[sunting |sunting sumber]

Pulau Sumatra merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatra, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatra ialah kelapasawit,tembakau,minyak bumi,timah,bauksit,batu bara dangas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing.

Sumatra Utara menjadi wilayah penghasil kopi terbesar di Indonesia setelah Lampung dan Sumatra Selatan. Komoditas yang termasuk dalam sub-sektor perkebunan berdasarkan data yang diperoleh dari Badan setatistik Sumatra Tengah adalah kopi termasuk minyak kelapa sawit, kelapa, karet dan kakao.[22]

Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah:

  • Arun (Aceh), menghasilkan gas alam.
  • Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
  • Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
  • Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
  • Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
  • Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
  • Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen.
  • Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara.
  • Tanjung Jabung (Jambi), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
  • Muara Bungo (Jambi), menghasilkan batubara.

Beberapa kota di pulau Sumatra, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting.Medan kota terbesar di pulau Sumatra, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.

Selain kotaMedan, kota-kota besar lain di pulau Sumatra adalah:

  1. Palembang,Sumatera Selatan
  2. Bandar Lampung,Lampung
  3. Pekanbaru,Riau
  4. Batam,Kepulauan Riau
  5. Padang,Sumatera Barat
  6. Kota Jambi,Jambi

Geografis

[sunting |sunting sumber]

Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauanNusantara. Di sebelah utara berbatasan denganLaut Andaman, di timur denganSelat Malaka, di sebelah selatan denganSelat Sunda dan di sebelah barat denganSamudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lainAsahan (Sumatera Utara),Sungai Siak (Riau),Kampar,Inderagiri (Sumatera Barat, Riau),Batang Hari (Sumatera Barat,Jambi),Musi,Ogan,Lematang,Komering (Sumatera Selatan),Way Semaka,Way Sekampung,Way Tulangbawang,Way Seputih danWay Mesuji (Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatra di antaranyaBatang Tarusan (Sumatera Barat) danKetahun (Bengkulu).

Di bagian barat pulau, terbentangpegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktifGunung Pesagi, maupun gunung berapi yang masih aktif, sepertiGeureudong (Aceh),Sinabung (Sumatera Utara),Marapi danTalang (Sumatera Barat),Gunung Dempo (Sumatera Selatan),Gunung Kaba (Bengkulu), danKerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di pulau Sumatra juga terdapat beberapadanau, di antaranyaDanau Laut Tawar (Aceh),Danau Toba (Sumatera Utara),Danau Singkarak,Danau Maninjau,Danau Diatas,Danau Dibawah,Danau Talang (Sumatera Barat),Danau Kerinci (Jambi)Danau Suoh danDanau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan).

Gunung-gunung di Sumatra yang berketinggian di atas 2.500 meter dpl

[sunting |sunting sumber]

Administrasi

[sunting |sunting sumber]

Pemerintahan di pulau Sumatra dibagi menjadi 8 provinsi.

ProvinsiIbu kotaGubernurLuas Wilayah
(km2)
Populasi
(2024)
Kabupaten/
Kota
LogoPeta
AcehBanda AcehMuzakir Manaf56.8355.570.45323
Sumatera UtaraMedanBobby Nasution72.46115.548.87333
Sumatera BaratPadangMahyeldi Ansharullah42.1205.788.43619
RiauPekanbaruAbdul Wahid89.9366.969.03112
JambiJambiAl Haris49.0273.795.57911
BengkuluBengkuluHelmi Hasan20.1282.115.02410
Sumatera SelatanPalembangHerman Deru91.5928.973.16817
LampungBandar LampungRahmat Mirzani Djausal33.5709.176.54615

Kota besar

[sunting |sunting sumber]

Berikut 15 kota besar di Sumatra berdasarkan jumlah populasi tahun2024 (Kemendagri) (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya).

No.KotaProvinsiPopulasi
(2024)
Tanggal peresmian
1MedanSumatera Utara2.539.8291 Juli 1590;435 tahun lalu (1590-07-01)
2PalembangSumatera Selatan1.781.67217 Juni 683;1342 tahun lalu (683-06-17)
3BatamKepulauan Riau1.294.54818 Desember 1829;195 tahun lalu (1829-12-18)
4PekanbaruRiau1.138.53023 Juni 1784;241 tahun lalu (1784-06-23)
5Bandar LampungLampung1.073.45117 Juni 1682;343 tahun lalu (1682-06-17)
6PadangSumatera Barat939.8517 Agustus 1669;356 tahun lalu (1669-08-07)
7JambiJambi641.02228 Mei 1401;624 tahun lalu (1401-05-28)
8BengkuluBengkulu394.19218 Maret 1719;306 tahun lalu (1719-03-18)
9DumaiRiau349.38920 April 1999;26 tahun lalu (1999-04-20)
10BinjaiSumatera Utara312.62817 Mei 1872;153 tahun lalu (1872-05-17)
11PematangsiantarSumatera Utara278.32524 April 1871;154 tahun lalu (1871-04-24)
12Banda AcehAceh262.96222 April 1205;820 tahun lalu (1205-04-22)
13Lubuk LinggauSumatera Selatan245.28717 Oktober 2001;24 tahun lalu (2001-10-17)
14PangkalpinangBangka Belitung239.73017 September 1757;268 tahun lalu (1757-09-17)
15PrabumulihSumatera Selatan211.39517 Oktober 2001;24 tahun lalu (2001-10-17)

Bahasa

[sunting |sunting sumber]
[icon]
Bagian ini memerlukanpengembangan. Anda dapat membantu denganmengembangkannya.

Budaya

[sunting |sunting sumber]
[icon]
Bagian ini memerlukanpengembangan. Anda dapat membantu denganmengembangkannya.

Catatan

[sunting |sunting sumber]
  1. DalamKamus Besar Bahasa Indonesia telah disebutkan bahwaSumatra adalah ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia;[2] Namun, secara populer dieja dalam bahasa Indonesia yang tidak baku sebagaiSumatera.

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. Kesalahan pengutipan: Tag<ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaDUKCAPIL
  2. "Arti kata Sumatra".Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,Kemendikbudristek.KBBI Daring. Diakses tanggal31 Juli 2024.
  3. 123"The Largest Islands in the World | Britannica".Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2024-07-31.
  4. Hamka (1950).Sedjarah Islam di Sumatera(PDF). Medan: Pustaka Nasional. hlm. 7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. 12Krom, N. J. (1941)."De Naam Sumatra".Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië.100:5–25.ISSN 1383-5408.
  6. Munoz, Paul Michel (2006).Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula (dalam bahasa Inggris). Continental Sales, Incorporated. hlm. 175.ISBN 978-981-4155-67-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. 12Herdahita Putri, Risa (13 Mei 2018)."Pulau Emas di Barat Nusantara".historia.id. Diakses tanggal20 Juni 2023.
  8. Jain, Kailash Chand (1991).Lord Mahāvīra and His Times (dalam bahasa Inggris). Motilal Banarsidass Publ. hlm. 301.ISBN 978-81-208-0805-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. Nair, T.P. Sankarankutty (2006)."Indo Bali Relations in Pre-Modern Times a Peep into Bali's Life and Cultrue".Proceedings of the Indian History Congress.67:839–844.ISSN 2249-1937.
  10. Revire, Nicolas (2018)."Facts and Fiction: The Myth of Suvaṇṇabhūmi Through the Thai and Burmese Looking Glass".TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia (dalam bahasa Inggris).6 (2):167–205.doi:10.1017/trn.2018.8.ISSN 2051-364X.
  11. "Prasasti Tinggalan Adityawarman, Kubu Rajo atau Kubur Rajo?".Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat (dalam bahasa American English). 2016-09-10. Diakses tanggal2024-07-03.
  12. Bennett, Anna T. N. (2009)."Gold in early Southeast Asia".ArcheoSciences. Revue d'archéométrie (dalam bahasa Inggris) (33):99–107.doi:10.4000/archeosciences.2072.ISSN 1960-1360.
  13. Fitria, Putri (2023).Kamus Sejarah dan Budaya Indonesia. Nuansa Cendekia. hlm. 200.ISBN 978-602-350-207-3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  14. Samin, Suwardi Mohammad (1991).Budaya Melayu dalam perjalanannya menuju masa depan. Yayasan Penerbit MSI-Riau. hlm. 18. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  15. Borham, Abd Jalil (2012).Islam Di Pahang (dalam bahasa Melayu). Penerbit Universiti Malaysia Pahang. hlm. 67.ISBN 978-967-0120-61-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  16. Muljana, Prof Dr Slamet (2006-01-01).Sriwijaya. Lkis Pelangi Aksara. hlm. 62.ISBN 978-979-8451-62-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  17. Temple, Lt Col Sir Richard Carnac (2017).The Travels of Peter Mundy, in Europe and Asia, 1608-1667: Volumes I-V (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. hlm. 116.ISBN 978-1-317-01315-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  18. 123456https://www.britannica.com/place/Srivijaya-empire
  19. http://digilib.ubl.ac.id/index.php?p=show_detail&id=17297&keywords=
  20. Bonatz, Dominik;Miksic, John; Neidel, J. David, ed. (2009).From Distant Tales: Archaeology and Ethnohistory in the Highlands of Sumatra. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars Publishing.ISBN 978-1-4438-0497-4.
  21. "Badan Pusat Statistik".www.bps.go.id. Diakses tanggal2021-12-19.
  22. https://binus.acid/medan/2025/01/21/kopi-menjadi-salah-satu;komoditas-unggulan-sumatra-utara/

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Sumatra
Garuda Pancasila
Jawa
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
Topik mengenaiSumatra
Provinsi
Gubernur
Kabupaten
dan kota
Kecamatan
dan kelurahan
Tokoh
Daftar
Kota besar
Suku bangsa
Bahasa
Internasional
Nasional
Geografis
Lain-lain
Sumatra Barat
Aceh
Sumatera Utara
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumatra&oldid=27964298"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp