Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Stasiun Bandung

Koordinat:6°54′51″S107°36′09″E / 6.91417°S 107.60250°E /-6.91417; 107.60250
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariStasiun Hall)
Stasiun Bandung
Kereta Api IndonesiaWhoosh
B16C16KC03

Pintu masuk selatan Stasiun Bandung yang hanya diperuntukkan kereta api lokal, 2025
Nama lainStasiun Hall
Lokasi
Koordinat6°54′51″S107°36′09″E / 6.91417°S 107.60250°E /-6.91417; 107.60250
Ketinggian+709 m
Operator
Letak
Jumlah peron4
Jumlah jalur10
LayananKereta api penumpang
Lintas selatan Jawa:Parahyangan,Baturraden Ekspres,Lodaya,Mutiara Selatan,Argo Wilis,Turangga,Malabar,Cikuray,Papandayan, danPangandaran
Lintas utara Jawa:Ciremai danHarina
Kereta pengumpan/feeder:Feeder KCJB
Lokal: Commuter Line (Bandung Raya danGarut)

Kereta api barang
Lintas selatan Jawa:Parcel ONS Selatan
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekF.J.A. Cousin
Gaya arsitekturArt deco
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka17 Mei 1884; 140 tahun lalu (1884-05-17)
Dibangun kembali1930, 1990
Perusahaan awalStaatsspoorwegen
Penumpang
20248.396/hari[a] (KAI)
Peringkat6
Operasi layanan
Stasiun sebelumnyaStasiun berikutnya
CimahiFeeder KCJBTerminus
Stasiun sebelumnyaStasiun berikutnya
Cikudapateuh
Perjalanan satu arah
Commuter Line Bandung Raya
Cicalengka–Purwakarta
Ciroyom
CiroyomCommuter Line Bandung Raya
Padalarang–Cicalengka
Cikudapateuh
CiroyomCommuter Line GarutCikudapateuh
menujuGarut
Layanan penghubung
Halte sebelumnyaMetro Jabar TransHalte berikutnya
RS Kebon Jati
Perjalanan satu arah
Koridor 2
transfer diSMA Pasundan
Perintis Kemerdekaan
SMAN 6 Bandung
menujuBEC
Koridor 3
transfer diStasiun Bandung
Stasiun Timur
Perjalanan satu arah
Stasiun Bandung
menujuBEC
Koridor 3
transfer diStasiun Timur
Banceuy
Perjalanan satu arah
Astana Anyar RSIA Kota Bandung
Perjalanan satu arah
Koridor 4Balai Kota
Halte sebelumnyaTMBTrans Metro BandungHalte berikutnya
SMA Pasundan
Perjalanan satu arah
Koridor 2Stasiun Timur
menujuCicaheum
Stasiun Timur
menujuAntapani
Koridor 5
Terminus
SMA Pasundan
Perjalanan satu arah
Paskal HypersquareKoridor Pengumpan 1
transfer diStasiun Bandung
RS Mata Cicendo
Perjalanan satu arah
SMA Pasundan
Perjalanan satu arah
Koridor Pengumpan 1
Terminus
Stasiun Timur
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Galeri ATM Pertokoan/area komersial Restoran Ruang menyusui Ruang kerja bersama Isi baterai Area merokok Troli Sistem pengenalan wajah Air minum Eskalator 
Jenis persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Bandung
No. SKPeraturan Daerah Kota Bandung No. 7 Tahun 2018
Tanggal SK2018
PemilikPTKereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Diagram lintasan stasiun
ke
Ciroyom/Bandung Gudang
sepur kembar
keAndir
depo kereta
Jl.Pasir Kaliki
kedepo lok /
turntable
Skybridge
JPO
keCikudapateuh
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info •L •B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Bandung (BD), juga dikenal sebagaiStasiun Hall,[b] adalahstasiun kereta api kelas besar tipe A diKota Bandung yang terletak di perbatasan antaraKebonjeruk, Andir danPasirkaliki, Cicendo. Pintu selatan Stasiun Bandung terletak di Jalan Stasiun Timur, sedangkan pintu utara terletak di Jalan Kebon Kawung. Stasiun ini berada pada ketinggian +709 meter di atas permukaan laut, dan merupakan salah satu stasiun kereta api utama di wilayahBandung Raya. Stasiun ini dikelola olehPT Kereta Api Indonesia (KAI)Daerah Operasi II Bandung danKAI Commuter.

Stasiun Bandung melayani seluruh kereta api yang melintasi maupun memiliki stasiun ujung di Kota Bandung yang dioperasikan olehPT Kereta Api Indonesia, kecualikereta api Kahuripan,Serayu, danKutojaya Selatan. Ketiga kereta api tersebut hanya dilayani diStasiun Kiaracondong, stasiun kereta api utama lainnya di Kota Bandung.

Pada awalnya, di stasiun ini hanya terdapat satu gedung stasiun; tetapi setelah dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, stasiun ini sekarang terbagi menjadi dua bagian yang tetap di dalam satu kawasan, yaitu sisi utara stasiun Bandung hanya melayani keberangkatan kereta api antarkota dankereta api pengumpan Whoosh, sedangkan sisi selatan stasiun melayani keberangkatan kereta api lokal Commuter Line.

Sejak tahun 2014,Commuter Line Bandung Raya danCommuter Line Garut tidak dilayani di pintu utara stasiun, tetapi hanya dilayani di pintu selatan. Hal ini guna untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan calon penumpang di stasiun ini.[5]

Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Bandung menjadi stasiun kereta api tersibuk keenam di Indonesia dengan mencatatkan 2.560.639 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.[a]

Stasiun ini juga dikenal sebagai terminalangkutan kota (angkot) karena juga dijadikan tempat singgah banyak angkot menuju berbagai tujuan.[5]

Sejarah

[sunting |sunting sumber]

Generasi pertama (1884–1928)

[sunting |sunting sumber]
Bangunan Stasiun Bandung generasi pertama

Dalam bukuWajah Bandoeng Tempo Dulu (1984) karangan Haryoto Kunto, gagasan awal pembangunan Stasiun Bandung berkaitan dengan pembukaan perkebunan di Bandung sekitar tahun 1870. Stasiun ini diresmikan pada 17 Mei 1884 olehStaatsspoorwegen (SS) pada masa pemerintahan BupatiKoesoemadilaga; pada waktu yang sama juga dibuka jalur keretaBatavia–Bandung melaluiBogor danCianjur. Pada saat itu, para tuan tanah perkebunan (Preangerplanters) menggunakan jalur kereta api untuk mengirimkan hasil perkebunannya ke Batavia dengan lebih cepat. Untuk menampung dan menyimpan hasil perkebunan yang akan diangkut dengan kereta, maka dibangunlah gudang-gudang penimbunan barang di beberapa tempat di dekat Stasiun Bandung, yaitu Jalan Cibangkong, Jalan Cikudapateuh, daerahKosambi,Kiaracondong,Braga,Pasirkaliki,Ciroyom, danAndir. Setelah peresmian jalur Bandung–Surabaya pada 1 November 1894, para pemilik pabrik dan perkebunan gula dari Jawa Tengah dan Timur (Suikerplanters) menyewa kereta api menuju Bandung untuk mengikuti Kongres Pengusaha Perkebunan Gula yang pertama. Kongres tersebut merupakan hasil pertemuan Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereniging van Suikerplanters) di Surabaya pada tahun 1896.[7]

Bangunan stasiun ini sempat mendapatkan renovasi berulang sebanyak tiga kali semenjak pertama kali peletakan batu pertama pada 1882; yakni pada 1900, 1906, dan 1909. Pada tahun 1920, SS mewacanakan untuk mengganti stasiun yang ada dengan stasiun pulau. Namun, upaya ini gagal karena masalah keuangan dan upaya penghematan biaya pembangunan.[8]

Pada tahun 1918, dilaksanakan proyek pembangunan jalur baru Bandung–RancaekekJatinangorTanjungsari–Citali, kemudian dibangun lintas Bandung–CiteureupMajalaya setahun kemudian, dan dibangun jalur Citeureup-Banjaran–Pengalengan pada tahun 1921. Untuk jalur yang menuju ke perkebunan teh, maka dibangun jalur Bandung ke Kopo (Soreang) dan kemudian keCiwidey. Jalur kereta api yang terwujud adalahBandung–Ciwidey danDayeuhkolot–Majalaya.[7]

Bangunan stasiun generasi pertama ini terus bertahan hingga akhir tahun 1920-an. Mengingat pentingnya stasiun ini, diresmikanlah sebuah monumen (tugu) di depan pintu selatan stasiun pada tanggal 6 April 1925 yang dirancang E.H. de Roo, dibangun untuk memperingati 50 tahunStaatsspoorwegen (SS) berkarya diJawa. Tugu itu diyakini sebagai hadiah dari Wali Kota Bandung kepada SS atas jasa-jasanya berhasil mempersatukan Jawa dengan kereta api. Tugu itu diterangi seribu lampu dan diresmikan dengan upacara yang dihadiri warga Bandung dan petinggi-petinggi SS.[9][10]

Generasi kedua (1928–sekarang)

[sunting |sunting sumber]
Bangunan sisi selatan Stasiun Bandung yang sudah menggunakan gaya art deco. Di depannya berdiri tugu peringatan 50 Tahun SS.

Dalam majalahSpoor- en Tramwegen 24 Juli 1928, beberapa tahun setelah peringatan lima puluh tahun SS, Kepala Jawatan Ir. Staargard mengumumkan renovasi stasiun. Ia mengatakan bahwa bangunan stasiun generasi pertama dianggap "stasiun tua dan kuno" pada 1925. Bagian kanopi sisi selatan stasiun, yang telah dibangun sejak pertama kali stasiun dibuka, dan ditambah dengan atap kanopi sisi utara pada tahun 1901, kemudian diperpanjang dengan kanopi bertiang T yang terbuat dari beton bertulang. Hal ini bertujuan agar penumpang tidak kepanasan atau kehujanan saat menunggu kereta api.[8] Bangunan stasiun baru ini rampung pada 1930. Pada proses renovasi ini, bangunan stasiun lama dibongkar dan digantikan dengan bangunan baru yang mengikuti gayaArt Deco, dan dirancang oleh F.J.A. Cousin yang merupakan arsitekin-house Staatsspoorwegen.[11]

Pada saat peresmian Stasiun Bandung baru, surat kabarJavabode menuliskan bahwa masyarakat sekitar merayakannya selama dua hari secara berturut-turut. Kereta api merupakan sarana transportasi hasil produksi perkebunan Bandung, sepertikina,teh,kopi, dankaret, sehingga pertumbuhan ekonomi di kota tersebut berkembang pesat.[7]

Generasi ketiga (1989–sekarang)

[sunting |sunting sumber]
Tampak depan stasiun utara. Tampak desain lobby untuk penurunan penumpang dan atap berbentuk limas segitiga di bagian tengah bangunan yang digunakan sebagai ruang tunggu. Pada bagian kanan dan kiri bangunan, terdapat ruangan tampak lebih kecil untuk pintu kedatangan dan keberangkatan
Bangunan sisi utara

Di atas bekas Balai Yasa Bandung, dibuka bangunan stasiun generasi ketiga (sebagai pintu keberangkatan sisi utara) yang kemudian dibuka pada Kamis, 27 April 1989 oleh Menteri Perhubungan saat itu,Azwar Anas. Biaya pembangunan stasiun sisi utara ini mencapai Rp1,1 miliar, dengan lahan parkir yang dirasa cukup untuk menampung sekitar 100 unit mobil.[12]

Di sela-sela pembukaan tersebut, Anas sempat berpidato, bahwa PJKA harus bisa memperbaiki kualitas pelayanan serta meningkatkan pemasaran agar dapat bersaing dengan kendaraan jalan raya.[12]

Bangunan dan tata letak

[sunting |sunting sumber]

Arsitektur dan letak bangunan

[sunting |sunting sumber]
Bagian dalam ruang tunggu stasiun
Bagian dalam stasiun, dengan papan nama versi 2017

Bangunan sisi selatan Stasiun Bandung bergayaArt Deco, ditandai dengan bentuk bangunan yang cenderungkubus pada hall depan. Fasad bangunan didesain mengikuti fasad lama stasiun (bangunan lama stasiun ini bergaya Indische Empire seperti stasiun-stasiun SS lainnya), tetapi didominasi oleh bidang-bidang transparan yang membuatnya berbeda dengan arsitektur lama.[13]

Pintu utara stasiun ini dahulunya merupakan bekas Balai Yasa Bandung yang kini sudah dinonaktifkan, sementara pintu selatan dijadikan sebagai pintu masuk kedua. Di hadapan stasiun berderet-deret kantorDaerah Operasi II Bandung yang halamannya juga dibuat untuk lahan parkir stasiun, mess, kantorReska Multi Usaha Bandung, unitpolisi khusus kereta api, dan unit kesehatan KAI. Di sebelah timur laut stasiun terdapat kantor pusat KAI. Ke arah barat stasiun ini terdapat bekasStasiun Bandung Gudang yang sudah tidak aktif karena sudah tidak ada lagi aktivitas pengangkutan barang di sana serta digantikan oleh pusat perbelanjaanPaskal Hyper Square.

Bangunan stasiun sisi selatan telah ditetapkan sebagaicagar budaya Kelas A berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 7 Tahun 2018, beserta sejumlah bangunan kolonial lainnya di Kota Bandung.[14]

Tata letak jalur

[sunting |sunting sumber]
Stasiun Bandung dari arah timur, terlihat jembatan penyeberangan khusus penumpang, pembangunannya hampir rampung

Stasiun ini memiliki sepuluh jalur kereta api; terdiri dari enam jalur utama dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus ditambah empat jalur untuk aktivitas langsir kereta api. Semua jalur digunakan untuk pemberhentian kereta api dan juga sebagai titik langsiran kereta api. Semua kereta api penumpang yang melintas di jalurPadalarangKroya/lintas selatan Jawa pasti berhenti di stasiun ini.

Stasiun ini dilengkapi dengandepo lokomotif di barat laut kompleks stasiun dan depokereta yang cukup besar dan batasnya sampai keStasiun Ciroyom serta memilikipemutar rel.

Stasiun ini memilikijembatan penyeberangan penumpang untuk menghubungkan penumpang, baik dari stasiun utara maupun dari stasiun selatan menuju peron. Selain itu, dilakukan peninggian peron jalur 1 dan peron antara jalur 2 dan 3, serta pemanjangan peron antara jalur 4 dan 5 dan peron antara jalur 6 dan 7, untuk menunjang penumpang menuju jembatan layang. Oleh karena itu, penumpang yang dari/menuju peron tidak perlu menyeberangi rel.[15]

B16C16KC03

Lantai 2Penyeberangan antar bangunan melalui jembatan penyebrangan
Lantai 1Bangunan utara stasiun (hanya untuk keberangkatan dan kedatangan KA antarkota serta pengumpan kereta cepat Whoosh)
Jalur10Sepur simpan
Jalur9
Peron pulau (dalam pembangunan)
Jalur8Sepur simpan
Jalur7(Cimahi)     Feeder KCJB dari dan tujuan Padalarang
Peron pulau
Jalur6Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Cimahi)     Feeder KCJB dari dan tujuan Padalarang
Jalur5Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
Peron pulau
Jalur4Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
Jalur3Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Ciroyom/Cimindi)     Commuter Line Garut tujuan Purwakarta dan Padalarang(Cikudapateuh)
     Commuter Line Bandung Raya tujuan Purwakarta dan Padalarang
Peron pulau
Jalur2Kereta Api Indonesia Kedatangan kereta api antarkota
Jalur1Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Ciroyom/Cimindi)     Commuter Line Garut tujuan Purwakarta, Padalarang, Cibatu, dan Garut(Cikudapateuh)
     Commuter Line Bandung Raya tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Cicalengka
Peron sisi
Bangunan selatan stasiun (hanya untuk keberangkatan dan kedatangan kereta api lokal)

Fasilitas

[sunting |sunting sumber]

Stasiun ini sering dijadikan sebagai stasiun kereta api percontohan oleh KAI supaya mutu pelayanan dibuat setara denganbandara. Oleh karena itu, KAI menjadikan stasiun ini sebagai stasiun kereta api pertama di Indonesia yang menerapkan sistem cetak tiketboarding pass sejak Februari 2016[16] serta sistem pemeriksaan bagasi dengansinar-X pada Oktober 2018.[17]

Dalam rangka menjawab kebutuhan kerja penumpang kereta api, KAI bersamaKementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN) meresmikanruang kerja bersama di sembilan stasiun kereta api besar di Jawa. Ruang kerja bersama itu diresmikan oleh Menteri BUMN saat itu,Rini Soemarno di Stasiun Bandung pada 6 April 2019. Ruang kerja bersama ini dilengkapi meja kursi dan tersambung dengan internet melaluiWi-Fi.[18]

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba proses keberangkatan KA antarkota menggunakansistem pengenalan wajah di stasiun ini, sebelumnya rencana ketersediaan fasilitas ini akan digunakan di semua stasiun keberangkatan penumpang di Indonesia. Setelah melakukan uji coba di Stasiun Bandung selama empat bulan, fasilitas tersebut sudah digunakan pada semua stasiun KA utama lainnya, yaitu Stasiun JakartaGambir, JakartaPasar Senen,Bekasi di lintas barat,Kiaracondong,Purwokerto,Kutoarjo,Yogyakarta,Lempuyangan,Madiun,Surabaya Gubeng,Malang di lintas selatan,Cirebon,Tegal,Pekalongan,Semarang Tawang,Surabaya Pasarturi di lintas utara,Jember di lintas timurPulau Jawa, danMedan di lintasSumatera Utara.[19][20]

Persinyalan

[sunting |sunting sumber]
Sinyal keluar buatan Siemens di barat emplasemen Stasiun Bandung yang kini telah diganti dengan sinyal baru buatan LEN.

Stasiun ini merupakan stasiun kereta api di Indonesia yang pertama kali menggunakan sistem persinyalan elektrik. Pada 1970, stasiun ini mulai menggunakan yang diproduksi olehSiemens dengan seri DrS60.[3][21] Pada Desember 2021, sebagai bagian dari upaya modernisasi persinyalan, sistem persinyalan elektrik lama produksiSiemens digantikan dengan sinyal baru produksiPT Len Industri pada. Upaya ini dilakukan karena sistem persinyalan elektrik lama tersebut sudah digunakan selama 50 tahun.[22] Bersamaan dengan itu, lintasan jalur rel antara stasiun ini denganStasiun Ciroyom dijadikan sebagaijalur tunggal ganda atau sepur kembar.

Ciri khas

[sunting |sunting sumber]

Stasiun ini memiliki bel stasiun dengan instrumental dari lagu pop Sunda yang berjudul "Manuk Dadali", "Karatagan Pahlawan", dan "Sabilulungan" pada keberangkatan dan kedatangan kereta api penumpang.

Layanan kereta api

[sunting |sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025.[23]

Penumpang

[sunting |sunting sumber]

Antarkota

[sunting |sunting sumber]
Lintas selatan Jawa
Nama kereta apiKelasRelasi perjalananKeterangan
Eksekutif
ParahyanganLuxuryBandungGambirViaPurwakartaCikampek
Eksekutif
Argo WilisPanoramicSurabaya GubengViaTasikmalayaYogyakarta
Eksekutif
TuranggaPanoramic
Eksekutif
Campuran
ParahyanganPanoramicBandungGambirViaPurwakarta
Eksekutif
Ekonomi Premium
Baturraden EkspresEksekutifPurwokertoViaTasikmalayaKroya

Hanya berjalan pada hari-hari tertentu

Bisnis
LodayaEksekutifSolo BalapanViaTasikmalayaKroya
Ekonomi
Mutiara SelatanEksekutifSurabaya GubengViaTasikmalayaYogyakarta
Ekonomi Premium
MalabarEksekutifMalang
Ekonomi Premium
PapandayanPanoramicGambirGarutViaPurwakarta–Bandung
Eksekutif
Ekonomi Premium
PangandaranPanoramicBanjar
Eksekutif
Ekonomi Premium
Ekonomi
CikurayEkonomiPasar SenenGarutViaCikampekKiaracondong
Lintas utara Jawa
Nama kereta apiKelasRelasi perjalananKeterangan
Campuran
CiremaiEksekutifBandungSemarang TawangViaCikampekTegal
Ekonomi
HarinaEksekutifSurabaya PasarturiViaCikampekSemarang Tawang
Ekonomi Premium

Kereta pengumpan/feeder

[sunting |sunting sumber]
Nama kereta apiRelasi perjalananKeterangan
KCFeeder KCJBBandungPadalarang

Lokal (Commuter Line)

[sunting |sunting sumber]
Nama kereta apiRelasi perjalananKeterangan
BCommuter Line Bandung RayaCicalengkaPurwakartaPerjalanan searah hanya pada malam hari.
Padalarang
PadalarangKiaracondongPerjalanan searah hanya pada malam hari.
CCommuter Line GarutGarutPurwakartaPerjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari.
PadalarangPerjalanan searah hanya pada pagi hari.
CibatuPerjalanan menuju Padalarang hanya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.

Barang

[sunting |sunting sumber]
Nama kereta apiRelasi perjalananKeterangan
Lintas selatan Jawa
AngkutanONS Parcel SelatanBandungSurabaya KotaViaTasikmalayaLempuyangan

Antarmoda pendukung

[sunting |sunting sumber]
Peta transit antarmoda di Stasiun Bandung
keCiroyom/Cimindi
SMA Pasundan
Stasiun Bandung selatan
Stasiun Bandung utara
Terminal Stasiun Hall
Kebon Kawung
Jalan Stasiun Timur
keCikudapateuh

Angkutan pendukung yang tersedia di Stasiun Bandung antara lain:[24]

Stasiun Utara

[sunting |sunting sumber]

Transportasi umum lain yang melewati Jalan Kebon Kawung, meliputi bus Trans Metro Bandung dan Trans Metro Pasundan:

Jenis Angkutan UmumNo. TrayekTrayekTujuan Akhir
Trans Metro BandungF1Stasiun Bandung–Cimahi UtaraSisi selatan Stasiun Bandung
Metro Jabar Trans (Teman Bus)3Baleendah–Bandung Electronic Center (BEC)Bandung Electronic Center (BEC)
Shuttle KCIC (DAMRI)Stasiun Tegalluar–Stasiun BandungStasiun Tegalluar
Shuttle Bandros Braga Beken

(hanya pada akhir pekan)

Braga City Walk–PasteurHoliday Inn Pasteur

Stasiun Selatan

[sunting |sunting sumber]

Bangunan selatan Stasiun Bandung terintegrasi dengan Terminal Stasiun Bandung. Terminal tersebut melayani bus Trans Metro Bandung dan Trans Metro Pasundan, sebagai berikut:

Jenis Angkutan UmumNo. TrayekTrayekTujuan Akhir
Trans Metro BandungK2Terminal Cicaheum–Terminal CibeureumTerminal Cicaheum
K5Terminal Antapani–Stasiun BandungTerminal Antapani
F1Stasiun BandungCimahi UtaraPertigaan antara Jalan Gunung Batu dan Gunung Rahayu
Metro Jabar Trans (Teman Bus)2Kota Baru Parahyangan (Padalarang)–Alun-alun Kota BandungAlun-alun Kota Bandung
4Terminal Leuwipanjang–Universitas Padjadjaran Kampus BandungUniversitas Padjadjaran Kampus Bandung

Stasiun Timur

[sunting |sunting sumber]

Bangunan selatan Stasiun Bandung juga memiliki pintu keluar menuju Jalan Stasiun Timur yang melayani pemberhentian beberapa moda transportasi:

Jenis Angkutan UmumNo. TrayekTrayekTujuan Akhir
Trans Metro BandungK2Terminal Cicaheum–AndirTerminal Cicaheum
K5Terminal Antapani–Stasiun BandungTerminal Antapani
F1Stasiun BandungCimahi UtaraPertigaan antara Jalan Gunung Batu dan Gunung Rahayu
Trans Bandung Raya (DAMRI)KBPAlun-alun Kota Bandung–Kota Baru Parahyangan viaJalan Tol PurbaleunyiHalte Jingganagara (Dekat Pertigaan Jalan Gelap Nyawang–Guru Gantangan)
Metro Jabar Trans (Teman Bus)3Baleendah–Bandung Electronic Center (BEC)Bandung Electronic Center (BEC)

Galeri

[sunting |sunting sumber]
  • Suasana di dalam Stasiun Bandung (2010)
    Suasana di dalam Stasiun Bandung (2010)
  • Rel kereta api Stasiun Bandung dilihat dari Jalan HOS Cokroaminoto (2010).
    Rel kereta api Stasiun Bandung dilihat dari Jalan HOS Cokroaminoto (2010).
  • Stasiun Bandung dilihat dari arah timur (2010)
    Stasiun Bandung dilihat dari arah timur (2010)
  • Stasiun Bandung dilihat dari arah timur (2020)
    Stasiun Bandung dilihat dari arah timur (2020)
  • Peron selatan Stasiun Bandung (2010)
    Peron selatan Stasiun Bandung (2010)
  • Lokomotif CC203 02 di Stasiun Bandung dengan logo Kemenhub, (2010)
    LokomotifCC203 02 di Stasiun Bandung dengan logo Kemenhub, (2010)
  • Tampak muka stasiun Bandung (2010)
    Tampak muka stasiun Bandung (2010)
  • Pintu utara Stasiun Bandung
    Pintu utara Stasiun Bandung
  • Peron antara jalur 4 dan 5, terlihat di sebelah kanan ada rangkaian KA Lodaya
    Peron antara jalur 4 dan 5, terlihat di sebelah kanan ada rangkaianKA Lodaya
  • Pintu utara stasiun Bandung, terlihat taksi-taksi yang sedang berjejer
    Pintu utara stasiun Bandung, terlihat taksi-taksi yang sedang berjejer
  • Emplasemen selatan stasiun Bandung, tampak ramai oleh calon penumpang KA lokal Bandung Raya
    Emplasemen selatan stasiun Bandung, tampak ramai oleh calon penumpang KA lokal Bandung Raya
  • Papan nama stasiun perkotaan KAI yang terpasang sejak tahun 2020
    Papan nama stasiun perkotaan KAI yang terpasang sejak tahun 2020
  • Pintu masuk selatan Stasiun Bandung setelah dilakukan penataan dan pemasaran logo KAI yang baru
    Pintu masuk selatan Stasiun Bandung setelah dilakukan penataan dan pemasaran logo KAI yang baru
  • Dua rangkaian KA feeder sedang berhenti di jalur 6 dan 7 stasiun Bandung
    Dua rangkaian KAfeeder sedang berhenti di jalur 6 dan 7 stasiun Bandung
  • Papan nama Stasiun Bandung di Jalan Kebon Kawung
    Papan nama Stasiun Bandung di Jalan Kebon Kawung
  • Suasana drop zone di sekitar pintu utara Stasiun Bandung
    Suasanadrop zone di sekitar pintu utara Stasiun Bandung

Catatan

[sunting |sunting sumber]
  1. ^abData penumpang harian diperoleh dari menjumlahkan angka penumpang naik dan turun, kemudian dibagi 305.[6]
  2. ^Mengacu pada penamaan tempat, istilah "Stasiun Hall" saat ini hanya digunakan oleh subterminal yang berada di selatan stasiun.[4] Oleh karena itu, istilah tersebut umumnya hanya ditujukan pada area bangunan stasiun selatan beserta terminal itu sendiri.

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025(PDF).Bandung:Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 2025-01-27 – viaDirektorat Jenderal Perkeretaapian. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^abBuku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014(PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 1 Januari 2020. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^abSusanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^Hasan, Fuad; Agustian, Yanyan; Setiawan, Asep; Ash Siddiq, Raden Herdian Bayu (2019)."Feasibility Study of Sub Terminal Stasiun Hall Bandung City Period 2009-2019"(PDF).International Journal of Innovation, Creativity and Change.6 (5). 
  5. ^ab"Angkutan Umum: Angkot Kota Bandung". Transportasiumum.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal14 September 2017. 
  6. ^Bahfein, Suhaela (2024-11-14)."Pasar Senen Jadi Stasiun KA Terpadat Sepanjang 2024".Kompas.com.Jakarta:KG Media. Diakses tanggal2024-11-14. 
  7. ^abcFinesso 2010, hlm. 3.
  8. ^abR. 1928, hlm. 47.
  9. ^Reitsma, S.A. (1925).Boekoe Peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia-Belanda. Weltevreden, Batavia: Topografische Inrichting. 
  10. ^R. (1 September 1926). "Het gemeentelijk geschenk van Bandoeng aan de Staatsspoor-en-Tramwegen".Indie: Illustreerd Tijdschrift voor Nederland en Kolonien.10 (12): 190. 
  11. ^Sulistyani 2022, hlm. 58.
  12. ^ab"KA Harus Bersaing dg Angkutan Jalan Raya". 29 April 1989. 
  13. ^Pradipta, P.P.; Faqih, M. (2015). "GayaArt Deco Pada Revitalisasi Stasiun Selatan Bandung".Jurnal Sains dan Seni ITS.4 (2): 71–74. 
  14. ^"Open Data".opendata.bandung.go.id. Diakses tanggal2024-09-10. 
  15. ^Fatimah, Siti."Wajah Baru Stasiun Bandung dengan Skybridge yang Instagrammable".detikcom.Trans Media. Diakses tanggal2021-05-01. 
  16. ^Haryadi, Malvyandie (22 Februari 2016). Haryadi, Malvyandie, ed."Mulai Senin, Stasiun Bandung Berlakukan Aturan Boarding Pass, Ini yang Harus Dilakukan Penumpang".Tribunnews.com. Tribun Jabar.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal14 September 2017. 
  17. ^Indonesia, PT. Content First."Optimalkan keamanan, Stasiun KA Bandung operasikan x-ray".elshinta.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-07. Diakses tanggal2018-11-07. 
  18. ^Aminuddin (6 April 2019)."KAI Punya Coworking Space di 9 Stasiun Kereta Api, Ini Daftarnya".Tempo.co.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-07. Diakses tanggal11 Desember 2019. 
  19. ^Rahayu, Riri (2022-09-30). Hidayat, Ali Akhmad Noor, ed."Tidak Perlu Lagi Pakai KTP, PT KAI Uji Coba Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Bandung".Tempo.co.Bandung. Diakses tanggal2022-10-04. 
  20. ^Sri Rahayu, Isna (9 Juni 2023)."Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit".Kompas.com.Jakarta:KG Media. Diakses tanggal10 Juli 2023. 
  21. ^Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015)."Study on Interlocking System in Indonesia"(PDF).Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46).Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal2020-05-09. 
  22. ^Nantika Jelita, Insi (2021-02-19)."Kucurkan Rp13,8 M, Ini Progam Padat Karya KA Kemenhub di Jabar".Media Indonesia.Media Group. Diakses tanggal2021-05-01. 
  23. ^Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025(PDF).Bandung:Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 2025-01-27. Diakses tanggal2025-02-01 – viaDirektorat Jenderal Perkeretaapian. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  24. ^"Angkutan Umum | Angkot Kota Bandung – TRANSPORTASI UMUM".transportasiumum.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dariversi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal2018-04-30. 

Daftar pustaka

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenaiStasiun Bandung.
Stasiun sebelumnyaPiktogram dari KA Jarak JauhLintas Kereta Api IndonesiaStasiun berikutnya
Bandung Gudang
menujuBogor
Bogor–Padalarang–KasugihanCikudapateuh
menujuKasugihan
TerminusBandung–CiwideyCikudapateuh
menujuCiwidey
Untuk melihat daftar stasiun secara lengkap, dapat mengklik"(Kategori/Daftar)" pada masing-masing daerah atau pranala artikel.
Templat ini meringkas daftar stasiun yang dioperasikan oleh KAI (hanya stasiun utama yang diswakelola oleh perusahaan induk) dan operator KA lainnya (hanya pranala).
Jawa
I - Jakarta
(Kategori)
II - Bandung
(Kategori)
III - Cirebon
(Kategori)
IV - Semarang
(Kategori)
V - Purwokerto
(Kategori)
VI - Yogyakarta
(Kategori)
VII - Madiun
(Kategori)
VIII - Surabaya
(Kategori)
IX - Jember
(Kategori)
KomuterJabodetabek
KomuterYogyakarta danSolo
KAI Bandara
Kereta Cepat Indonesia-China








Sumatra
I - Sumatera Utara
(Kategori)
II - Sumatera Barat
(Kategori)
III – Palembang
(Kategori)
IV – Tanjungkarang
(Kategori)
KomuterPalembang
KAI Bandara
Sulawesi
BPKA Sulsel
(Daftar)
  • * = Stasiun khusus bandara.
  • ** = Stasiun/daftar stasiun dalam pembangunan.
  • Tebal: Stasiun kelas besar.
  • Reguler: Stasiun kelas I.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stasiun_Bandung&oldid=26993998"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp