Smiling Buddha (Buddha Tersenyum) adalah sebuah nama sandi yang merujuk padauji coba ledakan nuklir pertama yang dilakukanIndia. Uji coba ini dilakukan pada18 Mei1974 diPokhran, dan merupakan uji coba nuklir pertama yang dikonfirmasi dilakukan oleh negara di luar lima anggota tetapDewan Keamanan PBB.
Pada7 September1972,Perdana Menteri IndiaIndira Gandhi memberikan izin kepadailmuwan padaBhabha Atomic Research Centre (BARC) untuk membuat peralatan nuklir yang telah mereka rancang sebelumnya, dan menyiapkannya untuk sebuah uji coba. Peralatan yang akan diuji coba ini secara resmi disebut "Ledakan Nuklir Damai", tetapi biasanya disebut Smiling Buddha.
Kepala dari tim pengembang adalahRaja Ramanna. Anggota penting lainnya adalahP.K. Iyengar,Rajagopala Chidambaram, danNagapattinam Sambasiva Venkatesan. Proyek ini hanya terdiri dari tak lebih 75 ilmuwan dan insinyur selama 1967-1974. Kecilnya jumlah anggota tim bertujuan untuk menjaga kerahasiaan.[1]
Peralatan yang digunakan merupakan sistem implosi berdaya ledak tinggi yang dikembangkan di Laboratorium PenelitianBalistik Terminal milikDRDO diChandigarh, berdasarkan desain nuklirAmerika Serikat dariPerang Dunia II, tetapi lebih sederhana. 6 kgplutonium yang digunakan berasal darireaktor CIRUS di BARC. Inisiator neutron yang digunakan adalah jenisPolonium-Berilium (sama seperti yang digunakan pada bomFat Man yang dijatuhkan diNagasaki), yang diberi kode "Flower" ("Bunga"). Bagian inti yang lengkap dibuat diTrombay sebelum diangkut ke tempat ujicoba.
Peralatan yang sudah dipasang dengan lengkap memiliki penampang melintangsegienam, memiliki diameter 1.25 meter dan berat 1400 kg. Peralatan ini didetonasikan pada pukul 8.05 pagi, dalam lubang bawah tanah 107 m dibawah daerah uji coba Angkatan Darat diPokhran,Gurun Thar,Rajasthan. Menurut laporan resmi, ledakan tersebut berkekuatan 12kiloton (kt)TNT, tetapi perkiraan pakar berkisar antara 2 kt hingga 20 kt.
Operasi ini sangat dirahasiakan oleh India. Perdana Menteri saat itu,Indira Gandhi, bahkan tidak hadir diPokhran demi merahasiakan operasi ini hingga saat terakhir. Dari anggota kabinetnya, hanya penasihat keamanan dan sekretaris pribadinya yang mengetahui uji coba ini. Pada18 Mei1974, setelah uji coba ini sukses, Raja Ramanna hendak memberi tahu berita kesuksesan ini kepada Gandhi yang berada diDelhi. Sayangnya jalur telepon yang digunakan rusak, hingga ia terpaksa menelepon daritelepon rumah di desa sekitar dan konon berkata, "Bu, akhirnya Buddha telah tersenyum" (merujuk pada nama kode percobaan ini).[2]
"Smiling Buddha" (Inggris: "Buddha yang Tersenyum") dipilih sebagai nama sandi dari proyek ini karena 18 Mei 1974 bertepatan denganBuddha Jayanti, hari raya peringatan kelahiranSiddharta Gautama. Selain itu, "Smiling Buddha" merujuk kepadaMaitreya atauHotei, yang sering dianggap pemberi nasib baik.
Uji coba ini merupakan uji coba nuklir pertama yang dikonfirmasi dilakukan oleh negara di luar lima anggota tetapDewan Keamanan PBB. India tidak melakukan uji coba nuklir lagi hinggaOperasi Shakti pada tahun1998. Akibat lain dari uji coba ini adalah pembentukanKelompok Penyedia Nuklir (Nuclear Suppliers Group, NSG), atau Klub London.
Pada1975, ketua Komisi Energi AtomHimi Sethna, Raja Ramanna dan ketua DRDO Nag Chaudhuri menerimaPadma Vibhushan - penghargaan kedua tertinggi bagi warga sipil di India. Lima anggota proyek yang lain menerimaPadma Shri - penghargaan sipil tertinggi keempat.
Reaktor CIRUS yang digunakan untuk memproduksi plutonium dalam percobaan ini berdasarkan desainNRX dan disumbangkanKanada kepada India pada 1960, danair berat disediakan oleh AS ("CIRUS" = Canada-India Reactor U.S.). Hal ini menyebabkan kemarahan publik Kanada, dan pemerintah Kanada memutuskan menghentikan pertukaran teknologi dan bahan nuklir dengan India sesaat setelah uji coba ini.
Pada tanggal 11 Mei 1998, dengan nama kode "Operasi Shakti" dan di bawah kepemimpinan perdana menteri Atal Vihari Vajpayee, India melakukan serangkaian 5 ledakan uji coba bom nuklir bawah tanah. Tes tersebut menghasilkan berbagai sanksi terhadap India oleh sejumlah negara besar termasuk Jepang dan Amerika Serikat; yang akhirnya semua diberhentikan pada tahun 2003. India pada saat itu dinyatakan sebagai negara nuklir sepenuhnya.
|month=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)|date=
(bantuan)