Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Skisma Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peta pendukung dua faksi pengklaim Kepausan yang sah semasa Skisma Barat: Avignon(merah) dan Roma(biru). Peta ini berlaku hingga berlangsungnyaKonsili Pisa (1409), yang menimbulkan pengklaim ketiga.

Skisma Besar Kekristenan Barat atauSkisma Kepausan (juga dikenal sebagaiSkisma Barat) adalah perpecahan di dalamGereja Katolik Roma selama periode tahun 1378 hingga 1417. Pada waktu berakhirnya, ada tiga orang yang secara bersama-sama mengklaim dirinya sebagaiPaus yang sah. Skisma ini terjadi lebih karena latar belakang politik ketimbang perbedaan pandangan secara teologis, dan berakhir dengan diadakannyaKonsili Konstanz (1414-1418). Skisma Barat kadang-kadang disebut jugaSkisma Besar, tetapi istilah ini lebih sering digunakan untukSkisma Timur-Barat yang terjadi pada tahun 1054.

Asal mula

[sunting |sunting sumber]

Skisma di Gereja barat diakibatkan oleh kembalinyaKepausan keRoma di bawahPaus Gregorius XI pada tahun 1376, yang sekaligus mengakhiriKepausan Avignon, yang memiliki reputasi sebagai lembaga yang korup. Reputasi korup ini timbul di kalanganumat Kristen akibat adanya pengaruh penguasa Prancis terhadap Kepausan dan akibat upayaKuria Kepausan yang ingin memperluas kekuasaan dan menaikkan pendapatannya.

Setelah Gregorius XI meninggal, timbul kerusuhan di Roma yang menginginkan pemilihan orang Roma menjadi Paus. ParaKardinal, yang khawatir dengan kerusuhan ini, memilih Bartolomeo Prignano,Uskup Agung Bari, yang berasal dari kotaNapoli,Italia, menjadi Paus karena tidak ada kandidat orang Roma yang hadir. Bartolome Prignano, yang kemudian menggunakan nama regnalPaus Urbanus VI, terpilih pada tahun 1378. Urbanus pernah menjabat sebagai administrator dengan reputasi baik di kantorKanselir Apostolik Kepausan di Avignon, tetapi sebagai Paus ia ternyata adalah seorang yang pencuriga, pemaksa, dan memiliki kecenderungan berwatak pemarah yang meluap-luap. Para kardinal yang memilihnya dengan segera menyesali keputusan mereka itu dan mayoritas dari mereka pergi keAnagni dan memilih Robert dari Jenewa sebagai paus tandingan pada20 September tahun yang sama. Robert mengambil nama regnalKlemens VII dan menetapkan takhta kepausan kembali di Avignon. Pemilihan yang kedua ini melemparkan Gereja ke dalam gejolak besar. Pada masa-masa sebelumnya, paraAntipaus (rival yang sama-sama mengklaim diri sebagai Paus yang sah) dipilih oleh faksi-faksi tandingan; namun kali ini, baik Paus maupun Antipausnya dipilih oleh para pemimpin Gereja yang sama.

Konflik dengan segera menghebat dari sebuah masalah gereja menjadi krisis diplomatik yang memecah Eropa. Para pemimpin sekuler harus memilih Paus mana yang diakui oleh mereka:

Kepausan AvignonKepausan Roma
Prancis,Aragon,Castilla y León,Siprus,Burgundia,Savoy,Napoli, danSkotlandia
mengakui kepausan Avignon;
Denmark,Inggris,Flandria,Kekaisaran Romawi Suci,Hungaria,Italia Utara,Irlandia,Norwegia,Polandia, danSwedia
mengakui kepausan Roma;

Di Semenanjung Iberia terjadiPerang Fernandine (Guerras fernandinas) danKrisis 1383-1385 diPortugal, di mana dalam periode ini oposisi terhadap pemerintahan dinasti mendukung Antipaus.

Akibat

[sunting |sunting sumber]
Habemus Papam pada Konsili Konstanz

Dengan negara-negara pendukung masing-masing, skisma ini terus berlanjut setelah meninggalnya kedua pengklaim takhta kepausan dan perselisihan ini dilanjutkan oleh kedua penerusnya;Bonifasius IX, dipilih di Roma pada tahun 1389, danBenediktus XIII, yang bertakhta di Avignon sejak 1394. Ketika Bonifasius meninggal pada tahun 1404, kedelapan kardinalRoma menawarkan untuk menunda pemilihan paus baru jika Benediktus bersedia mengundurkan diri. Namun orang-orang di lingkungan Benediktus menolak, sehingga kelompok Roma kemudian melanjutkan dengan konklaf yang memilihPaus Innosensius VII.

Upaya-upaya untuk mengakhiri Skisma dilakukan baik melalui kekerasan maupun diplomasi. Takhta Prancis bahkan berusaha untuk memaksa Benediktus XIII, yang padahal sebelumnya didukungnya, agar mengundurkan diri. Tidak satupun dari upaya ini yang berhasil. Gagasan untuk memanggil konsili Gereja untuk mengakhiri Skisma, dilontarkan pertama kali pada tahun 1378, tetapi tidak jadi dilaksanakan karenahukum kanon menyatakan bahwa konsili hanya dapat dipanggil oleh seorang Paus. Pada akhirnya, para teolog sepertiPierre d'Ailly dan Jean Gerson, serta ahli hukum kanon sepertiFrancesco Zabarella, menyetujui argumen bahwa keadilan mengizinkan Gereja untuk bertindak bagi kesejahteraannya sendiri ketimbang bersikukuh mempertahankan pasal hukum tersebut.

Akhirnya para kardinal dari kedua faksi berhasil menyetujui untuk mempertemukan Benediktus dan Gregorius XII diSavona. Keduanya menolak keras pada saat-saat terakhir, dan kedua Dewan Kardinal meninggalkan Paus mereka. Sebuahkonsili gerejawi diadakan diPisa pada tahun 1409 oleh para kardinal dengan tujuan untuk menyelesaikan perselisihan ini, tetapi malah menambah masalah ketika mereka memilih seorang Antipaus baru,Aleksander V. Aleksander V menjabat hanya sebentar sejak26 Juni1409 hingga meninggalnya pada tahun 1410, dan digantikan olehYohanes XXIII yang mendapatkan hanya sebagian dukungan, tidak universal.

Resolusi

[sunting |sunting sumber]

Akhirnya,Konsili Konstanz pada tahun 1414, dengan penasihat teologJean Gerson, menyetujui pengunduran diriYohanes XXIII dan mengangkat penerus kepausan Roma,Paus Gregorius XII (yang turun takhta pada tahun 1415, setelah secara resmi memberikan wewenang kepada Konsili Konstanz untuk memilih paus baru, sehingga dengan demikian memastikan legitimasi kepausan Roma), sertamengekskomunikasikan pengklaim kepausan yang menolak mundur,Antipaus Benediktus XIII. Konsili kemudian memilihPaus Martinus V, yang pada dasarnya mengakhiri skisma. Namun, Kerajaan Aragon menolak mengakui Martinus V dan tetap mengakui Benediktus XIII. Salah satu kardinal pengikut Benediktus XIII kemudian belakangan menjadiAntipaus Benediktus XIV (Bernard Garnier), sementara tiga kardinal pengikut lainnya memilihAntipaus Klemens VIII, tetapi Skisma Barat praktis telah berakhir. Klemens VIII mengundurkan diri pada tahun 1429 dan mengakui Martinus V sebagai Paus yang sah.

Garis kepausan Roma semasa Skisma Barat ini diakui sebagai garis kepausan yang sah sejak abad ke-19.Para Paus dari Avignon sama sekali tidak diakui oleh Gereja Roma, tetapi para Paus dari Konsili Pisa masih diakui dan masih masuk dalamAnnuario Pontificio hingga awal abad ke-20 (kini Paus Konsili Pisa dianggap sebagai Antipaus). Paus dari keluarga Borgia,Paus Alexander VI (1492-1503), melanjutkan nomor regnalnya setelah Paus hasil Konsili Pisa, Alexander V.

Garis Waktu

[sunting |sunting sumber]
Garis Waktu Skisma Barat
Gregorius XI pindah kembali ke Roma
PemilihanKlemens VII memulai Skisma Barat
Konsili Konstanz mengakhiri Skisma Barat
1376
1381
1386
1391
1396
1401
1406
1411
1416
  =Avignon
  = Rome
  = Pisa


Historiografi

[sunting |sunting sumber]

Menurut Broderick (1987):

"Keraguan dan perdebatan masih menyelimuti mana Kepausan yang sah dari tiga Kepausan yang muncul selama empat dekade sejak tahun 1378. Hal ini menyebabkan pertanyaan akan sah/tidaknya para Kardinal yang diangkat ketiga Kepausan itu: Roma, Avignon, dan Pisa. Setelah persatuan kembali, tidak ada solusi definitif akan perdebatan ini; dikarenakan Konsili Konstanz berhasil mengakhiri Skisma Barat bukan dengan cara menyatakan Kepausan mana yang sah, tetapi dengan cara membuat ketiganya mengundurkan diri dan memilih Paus baru yang dapat diterima semua pihak. Paus terpilih Martinus V dan penerusnya, hingga hari ini tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi apapun mengenai suksesi Kepausan yang membingungkan selama periode tersebut. Para peneliti modern tidak sependapat dengan solusi mereka; walaupun ada kecenderungan untuk mendukung bahwa garis Kepausan Roma adalah Kepausan yang sah."[1]
Zaman Kuno Akhir
Awal Abad Pertengahan
Puncak Abad Pertengahan
Abad Pertengahan Akhir /
Skisma Barat
Avignon
Pisa
Era modern
Palmaria
Rasul Cinta Tak Terbatas
Sedevacantisme

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Broderick, J.F. 1987. "The Sacred College of Cardinals: Size and Geographical Composition (1099-1986)."Archivum historiae Pontificiae,25: hal 14.

Pustaka

[sunting |sunting sumber]
  • The Three Popes: An Account of the Great Schism, oleh Marzieh Gail.
  • The Great Schism: 1378, oleh John Holland Smith (New York 1970).
  • The Origins of the Great Schism: A study in fourteenth century ecclesiastical history, oleh Walter Ullmann (Hamden, Conn: Archon Books, 1967 (revisi dari publikasi orisinalnya pada tahun 1948)).

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skisma_Barat&oldid=23443946"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp