Bagian dariseri mengenai |
---|
SejarahAsia Tenggara |
![]() |
Prasejarah Asia Tenggara |
Kerajaan-kerajaan yangterindiakan dan yangbercorak agama Buddha |
Pudarnya pengaruh Hindu-Buddha dan perdagangan laut |
Kolonialisme Eropa |
Perang Dunia II dan dekolonisasi |
Perang Dingin |
Asia Tenggara dewasa ini |
Sejarah Asia Tenggara telah dimulai sejak zamanprasejarah. Masyarakat dan kebudayaan diAsia Tenggara, di kemudian hari berkembang menjadi beragam budaya dan bangsa yang berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh daribudaya India danbudaya Tiongkok. Pada masa pra dan pasca-penjajahan,budaya Arab danbudaya Eropa juga memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat Asia Tenggara pada umumnya.
Pertanian adalah perkembangan alami yang berasal dari kebutuhan. Sebelum pertanian,berburu dapat memenuhi kebutuhan makanan. MasyarakatAsia Tenggara telah melakukan berbagai kegiatan domestikasi baik berupa hewan maupun tanaman seperti memeliharaanjing,ayam, danbabi beribu-ribu tahun yang lalu. Makanan terkait dengan status sosial. Apabila makanan tersedia berlebih, orang mengadakan pesta besar dan semua orang boleh makan sepuasnya. Orang-orang kaya seperti ini biasanya bekerja bertahun-tahun mengumpulkan makanan atau kekayaan yang dibutuhkan untuk pesta-pesta ini. Kebaikan orang-orang kaya itu akan diingat oleh masyarakat, menjadi semacam tabungan budi untuk masa yang akan datang. Kebiasaan ini tersebar di seluruh wilayah Asia Tenggara, bahkan sampai kePapua. Masyarakat dengan ciri seperti ini dikenal sebagai masyarakat agraris.
Pada saat tekanan jumlah penduduk mencapai titik yang membutuhkan intensifikasi pertanian, berkembang teknik bercocok tanam, seperti menanamubi jalar di Papua atau menanampadi di wilayah Indonesia lainnya. Para ahli prasejarah berpendapat, teknik bercocok tanam padisawah dikenal masyarakat Asia Tenggara dariTiongkok, khususnya lembahSungai Panjang danYunnan.
Kegiatan menanam ubi di Papua, contohnya, dimulai dengan menempatkan umbi di lahan yang telah dipersiapkan, menyiangi gulmanya, menunggunya hingga berkembang, dan kemudian memanen hasilnya. Urut-urutan kegiatan ini masih dilakukan oleh kaum wanita di berbagai masyarakat tradisional di Asia Tenggara; sedangkan kaum pria mengerjakan tugas-tugas yang lebih berat seperti mempersiapkan lahan atau memagarinya untuk menghidari kerusakan karena hama babi.
Sekitarabad ke-5 SM, penduduk dari daerah Dongson, yang sekarang termasuk dalam wilayahVietnam, telah mampu menguasai keterampilan dasar pengolahan logam. Hasil kebudayaan logam mereka adalah yang paling tua yang telah ditemukan oleh para arkeolog di Asia Tenggara. Sedangkan masyarakat terawal yang diketahui di Thailand - yaitu sekitar tahun 3,000 SM - berlokasi di daerahBan Chiang.
Pada sekitar tahun 2,500 SM, bangsaMelayu mulai menyebar di wilayah semenanjung dan memperkenalkan teknologi primitif pengerjaan logam yang telah mereka kuasai di wilayah ini. Sekitar tahun 1,500 SM, bangsaMon mulai memasuki wilayahBurma, sedangkan bangsaTai datang lebih belakangan dari daerah selatan Tiongkok ke daratan Asia Tenggara untuk kemudian menempatinya pada sekitar milenium pertama Masehi.
![]() | Bagian ini memerlukanpengembangan. Anda dapat membantu denganmengembangkannya. |
Kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kerajaan-kerajaan agrarias dan kerajaan-kerajaan maritim.
Kegiatan utama kerajaan-kerajaan agraris adalah pertanian (perkebunan). Mereka kebanyakan terletak di pulauSumatra dan semenanjung Asia Tenggara. Contoh kerajaan agraria adalahKerajaan Ayutthaya, yang terletak di delta sungaiChao Phraya, danKerajaan Khmer yang berada diTonle Sap. Kerajaan-kerajaan maritim kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui laut.Kesultanan Malaka danSriwijaya adalah contoh dari kerajaan maritim.
Tidak banyak yang diketahui mengenai kepercayaan dan praktik keagamaan Asia Tenggara, sebelum kedatangan dan pengaruh agama dari para pedagang India pada abad ke-2 Masehi dan seterusnya. Sebelum abad ke-13, agama-agama Buddha dan Hindu adalah kepercayaan utama di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan di daratan (semenanjung) Asia Tenggara pada umumnya memeluk agamaBuddha, sedangkan kerajaan-kerajaan dikepulauan Melayu (Nusantara) umumnya lebih dipengaruhi agamaAnimisme danHindu. Beberapa kerajaan yang berkembang di semenanjung dan Asia Tenggara ini, awalnya bermula di daerah yang sekarang menjadi negara-negaraMyanmar,Kamboja,Vietnam danIndonesia.
Kekuasaan dominan yang pertama kali muncul di kepulauan adalahSriwijaya kerajaan maritim diSumatra. Dari abad ke-5 Masehi,Palembang sebagai ibukota Sriwijaya menjadi pelabuhan besar dan berfungsi sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot) pada Jalur Rempah-rempah (spice route) yang terjalin antara India dan Tiongkok. Sriwijaya juga merupakan pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang cukup berpengaruh. Kemajuan teknologi kelautan pada abad ke-10 Masehi membuat pengaruh dan kemakmuran Sriwijaya memudar. Kemajuan tersebut membuat para pedagang Tiongkok dan India untuk dapat secara langsung mengirimkan barang-barang di antara keduanya, serta membuat kerajaanChola di India Selatan dapat melakukan serangkaian penyerangan penghancuran terhadap daerah-daerah kekuasaan Sriwijaya, yang mengakhiri fungsi Palembang sebagai pelabuhan persinggahan sehingga Sriwijaya menjadi kerajaan pada tahun 1280 Masehi yang beragamakan Animisme hingga tahun 1288 M.
PulauPulau Jawa kerap kali didominasi oleh beberapa kerajaan agraris yang saling bersaing satu sama lain, termasuk di antaranya kerajaan-kerajaan wangsaSyailendra,Mataram Kuno dan akhirnyaMajapahit.
Para pedagangMuslim mulai mengunjungi Asia Tenggara pada abad ke-12 Masehi.Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang pertama. Ketika itu, Sriwijaya telah diambang keruntuhan akibat perselisihan internal. Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh salah seorang pangeran Sriwijaya, berkembang kekuasaannya dalam perlindungan Tiongkok dan mengambil alih peranan Sriwijaya sebelumnya. AgamaIslam kemudian menyebar di seantero kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14 menggantikan agama Hindu, dimana Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam) berfungsi sebagai pusat penyebarannya di wilayah ini.
Beberapa kesultanan lainnya, seperti kesultananBrunei diKalimantan dan kesultananKesultanan Sulu diFilipina secara relatif mengalami sedikit hubungan dengan kerajaan-kerajaan lainnya.
Bangsa Eropa pertama kali sampai di Asia Tenggara pada abad keenam belas. Ketertarikan di bidang perdaganganlah yang umumnya membawa bangsa Eropa ke Asia Tenggara, sementara para misionaris turut serta dalam kapal-kapal dagang dengan harapan untuk menyebarkanagama Kristen ke wilayah ini.
Portugis adalah kekuatan Eropa pertama yang membuka akses jalur perdagangan yang sangat menguntungkan ke Asia Tenggara tersebut, dengan cara menaklukkanKesultanan Malaka pada tahun 1511.Belanda danSpanyol mengikutinya dan segera saja mengatasi Portugis sebagai kekuatan-kekuatan European utama di wilayah Asia Tenggara. Belanda mengambil-alihMalaka dari Portugis pada tahun 1641, sedangkan Spanyol mulai mengkolonisasiFilipina (sesuai nama rajaPhillip II dari Spanyol) sejak tahun 1560-an.Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atauPerserikatan Perusahaan Hindia Timur yang bertindak atas nama Belanda, mendirikan kota Batavia (sekarangJakarta) sebagai pusat perdagangan dan ekspansi ke daerah-daerah lainnya di pulauJawa, serta wilayah sekitarnya.
Inggris, yang diwakili olehBritish East India Company, secara relatif datang ke wilayah ini lebih kemudian. Diawali denganPenang, Inggris mulai memperluaskan kerajaan mereka di Asia Tenggara. Mereka juga menguasai wilayah-wilayah Belanda selamaPerang Napoleon. Pada tahun 1819,Stamford Raffles mendirikanSingapura sebagai pusat perdagangan Inggris dalam rangka persaingan mereka dengan Belanda. Meskipun demikian, persaingan tersebut mereda pada tahun 1824 ketika dikeluarkannya traktat Anglo-Dutch inSumatra yang memperjelas batas-batas kekuasaan mereka di Asia Tenggara. Sejak tahun 1850-an dan seterusnya, mulailah terjadi peningkatan kecepatan kolonisasi di Asia Tenggara.
Kejadian ini, yang disebut juga dengan namaImperialisme Baru, memperlihatkan terjadinya penaklukan atas hampir seluruh wilayah di Asia Tenggara, yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan kolonial Eropa. VOC dan East India Company masing-masing dibubarkan oleh pemerintah Belanda dan pemerintah Inggris, yang kemudian mengambil-alih secara langsung administrasi wilayah jajahan mereka. HanyaThailand saja yang terlepas dari pengalaman penjajahan asing, meskipun Thailand juga sangat terpengaruh olehpolitik kekuasaan dari kekuatan-kekuatan Barat yang ada.
Tahun 1913, Inggris telah berhasil mendudukiBurma,Malaya dan wilayah-wilayahBorneo,Perancis menguasaiIndocina, Belanda memerintahHindia Belanda,Amerika Serikat mengambil Filipina dari Spanyol, sementaraPortugis masih berhasil memilikiTimor Timur.
Penguasaan kolonial memberikan dampak yang nyata terhadap Asia Tenggara. Kekuatan-kekuatan kolonial memang memperoleh keuntungan yang besar dari sumber daya alam dan dan pasar Asia Tenggara yang besar, akan tetapi mereka juga mengembangkan wilayah ini dengan tingkat pengembangan yang berbeda-beda. Perdagangan hasil pertanian, pertambangan dan ekonomi berbasis eksport berkembang dengan cepat dalam periode ini. Peningkatan permintaan tenaga kerja menghasilkan imigrasi besar-besaran, terutama dariIndia danCina, sehingga terjadilah perubahan demografis yang cukup besar. Munculnya lembaga-lembaganegara bangsa modern seperti birokrasi pemerintahan, pengadilan, media cetak, dan juga pendidikan modern (dalam lingkup yang terbatas), turut menaburkan benih-benih kebangkitan grakan-gerakannasionalisme di wilayah-wilayah jajahan tersebut.
Asia Tenggara modern memiliki ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada sebagian besar negara-negara anggotanya dan semakin dekatnya integrasi regional.Singapura,Brunei danMalaysia secara tradisional mengalami pertumbuhan yang tinggi dan pada umumnya dianggap sebagai negara-negara yang lebih maju di wilayah ini.Thailand,Indonesia danFilipina dapat dianggap sebagai negara-negara berpenghasilan menengah di Asia Tenggara, sementaraVietnam pada beberapa waktu terakhir juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Beberapa negara yang masih tertinggal pertumbuhannya adalahMyanmar,Kamboja,Laos, danTimor Timur yang baru merdeka.
Pada tanggal 8 Agustus 1967, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) didirikan oleh Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Kamboja diterima ke dalam kelompok ini pada tahun 1999. Selanjutnya, Timor Timur menjadi anggota termuda yang baru diterima keanggotaannya di ASEAN pada 2022. Tujuan ASEAN adalah untuk meningkatkan kerjasama antar komunitas Asia Tenggara.ASEAN Free Trade Area (AFTA) telah didirikan untuk mendorong peningkatan perdagangan antara anggota-anggota ASEAN. ASEAN juga menjadi pendukung utama dalam terciptanya integrasi yang lebih luas untuk wilayah Asia-Pasifik melalui East Asia Summit.