Palapa ialah nama bagi sejumlahsatelit telekomunikasi geostasionerIndonesia. Nama ini diambil dari "Sumpah Palapa", yang pernah dicetuskan olehPatihGajah Mada dariMajapahit pada tahun1334.
Satelit pertama diluncurkan pada tanggal8 Juli1976 olehroketAmerika Serikat dan dilepas di atasSamudra Hindia pada 83° BT. Satelit pertama dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang kesemuanya dari tipe Hughes HS-376. Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untukSTS-61-H, akhirnya diluncurkan sebagaiPalapa B2P. Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali olehSTS-51-A, diperbaharui dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.
Palapa D dipesan[1] pada tanggal 29 Juni 2007 oleh perusahaan IndonesiaPT Indosat Tbk, kepadaThales Alenia Space. Itu adalahSpacebus 4000B3 yang akan dibuat diPusat Luar Angkasa Cannes Mandelieu.
Hadirnya satelit Palapa adalah salah satu ide dan gagasan Presiden RI ke-2HM Soeharto. Dikisahkan pada saat itu Pak Harto, panggilan akrabnya, sedang memikirkan bagaimana menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
Pentingnya kecepatan komunikasi ini diperlukan demi mempercepat pembangunan di Indonesia, setelah masaOrde Lama. Tanpa komunikasi yang cepat, impian Indonesia untuk maju sejajar dengan bangsa lainnya akan hanya jadi impian.
Impian Presiden Soeharto itu menyebar, adalah dua orang yang kala itu bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, mereka adalah Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia).[2]
Sutanggar Tengker adalah alumniInstitut Teknologi Bandung (ITB) jurusan telekomunikasi. Sutanggar menyatakan kepada Soehardjono bahwa mustahil menyambungkan komunikasi di Indonesia tanpa menggunakan satelit. Mereka berdua pun paham, kala itu Indonesia juga belum menguasai tentang satelit. Hanya paham fungsi dan kegunaannya.
Terdapat persoalan mengenai biaya. Hal ini karena satelit adalah barang yang sangat-sangat mahal untuk Indonesia pada masa itu. Dengan kondisi masyarakat yang berkekurangan, tertinggal dari sisi pendidikan, dan kondisi perekonomian yang saat itu masih buruk.[3]
No. | Nama | Mulai Operasi (diluncurkan) | Akhir Operasi | Slot Orbit | Pengelola | Wahana luncur | Pembuat | Keterangan |
1. | Palapa A1 | 8 Juli1976 | Juni1985[4] | 83° BT | Perumtel | Delta-2914 | Hughes (HS-333)[5] | Diluncurkan dariKennedy Space Center, Tanjung Canaveral, AS. |
2. | Palapa A2 | 10 Maret1977 | Januari1988[4] | 77° BT | Perumtel | Delta-2914 | Hughes (HS-333)[5] | |
3. | Palapa B1 | 18 Juni1983[6] | 1990 | 108° BT | Perumtel | Challenger F2 (STS-7) | Hughes (HS-376)[5] | |
4. | Palapa B2 | 3 Februari1984 8:00 EST | Gagal | Perumtel | Challenger F4 (STS-41-B) | Hughes (HS-376)[5] | dilepas dari wahana pada 16:00 EST,[7] gagal dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984[4] | |
5. | Palapa B2P | 21 Maret1987 | Februari1996[4] | 113° BT | Telkom Satelindo | Delta 6925 | Hughes (HS-376) | Beralih kepemilikan ke Satelindo pada1993,[5] dan diganti Palapa C1.[4] |
6. | Palapa B2R | 13 April1990 | 2000 | 108° BT | Telkom | Delta 6925 | Hughes (HS-376) | Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,[4] |
7. | Palapa B4 | 14 Mei1992 7:40 WIB[8] | 2005[5] | 118° BT | Telkom | Delta II-7925 | Hughes (HS-376) | Diluncurkan dari Kennedy Space Center. |
8. | Palapa C1 | 31 Januari1996 | 1999 | 113° BT | Satelindo | Atlas-2AS | Hughes (HS-601) | Diluncurkan dari Kennedy Space Center LC-36B.[9] Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama menjadi HGS3. Desember2000 disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus2002 disewaPakistan di 38ºBT menjadi Paksat1.[10] |
9. | Palapa C2 | 15 Mei 1996 | 2011[9] | 113° BT | Satelindo Indosat | Ariane-44L H10-3 | Hughes (HS-601) | Diluncurkan dari Kourou,Guyana Prancis.[9] Orbit akan dipindahkan ke 105,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.[11] |
10. | Palapa D | 31 Agustus 2009 16:28 WIB | 1 Juli2020 | 113° BT | Indosat | Long March 3B | Thales Alenia Space (Spacebus-4000B3) | Diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC),Tiongkok. Menggeser orbit Palapa C2 dari 113° BT ke 105,5° BT. |
11. | Palapa E | Rencana: 2016 | - | 150,5° BT | Indosat | - | Orbital Sciences Corporation (Amerika Serikat) | Dibatalkan karena kehilangan hak operasi slot orbit 150,5° BT kepadaBank Rakyat Indonesia (BRI).[12] |
|accessdate=, |archivedate=
(bantuan)