Hingga abad ke-3 Saint-Denis adalah permukiman kecil bernamaCatolacus atauCatulliacum, mungkin berarti "kediaman Catullius", seorang tuan tanahGalia-Romawi. Sekitar tahun 250,uskup Paris pertama,Saint Denis, dimartirkan di bukitMontmartre dan dimakamkan diCatolacus. Kemudian makamnya menjadi kuil dan pusat ziarah, dengan bangunanBiara Saint Denis, dan permukiman ini berganti nama menjadi Saint-Denis.
Tahun 1793, selamaRevolusi Prancis, Saint-Denis mengganti namanya menjadiFranciade dalam penolakan agama. Tahun 1803, di bawahKonsulatNapoléon Bonaparte, kota ini menggunakan nama lamanya Saint-Denis.
Selama sejarahnya, Saint-Denis dikaitkan dengan kediaman kerajaan Prancis; mulaiDagobert I, hampir setiap raja Prancis dimakamkan di basilika itu.
Tetapi, Saint-Denis lebih tua. Pada abad ke-2, terdapat sebuah desaGalia-Romawi bernamaCatolacus di tempat yang diduduki Saint-Denis saat ini.Saint Denis, uskup pertama Paris dan santa patron Prancis, dimartirkan tahun 250 dan dimakamkan di pemakaman Catolacus. Makam Denis menjadi tempat ziarah.
Sainte Geneviève, sekitar 475, memiliki sebuah kapel kecil yang didirikan di makam Denis, kemudian menjadi tujuan populer untuk ibadah.
Kapel ini yang dibangun kembali oleh Dagobert I dan diubah menjadi kediaman kerajaan. Dagobert memberikan berbagai kebebasan ke kediaman tersebut: kemerdekaan dari uskup Paris, hak memegang pasar, dan, paling penting, ia disumpah di Saint-Denis; sebuah tradisi yang diikuti oleh hampir semua raja selanjutnya.
SelamaAbad Pertengahan, karena kebebasan yang diberi oleh Dagobert, Saint-Denis tumbuh pesat. Pedagang dari seluruhEropa (dan dariKekaisaran Bizantium) datang untuk mengunjungi pasarnya.
Saint-Denis terkena dampaknya dalamPerang Seratus Tahun; dari 10.000 penduduk, hanya 3.000 yang masih hidup.
RajaLouis XIV mendirikan beberapa industri di Saint-Denis: kincir angin dan pengering. Penerusnya,Louis XV, yang anaknya adalh biarawati ditempat tinggal biarawatiCarmelite, tertarik dengan kota ini: ia mendirikan kapel di tempat itu dan juga merenovasi bangunan biara kerajaan.
Maison d'Education de la Legion d'Honneur de Saint-Denis.
Selama Revolusi Prancis, tidak hanya kota ini yang dinamai "Franciade" sejak 1793 hingga 1803, tetapinekropolis kerajaan dirampas dan dihancurkan. Sisanya dipindahkan dari makam dan dilempar bersama-sama; selamaRestorasi Prancis, sejak tidak dapat lagi dibuat ulang, dan dikuburkan diosuari umum.
Raja terakhir yang disumpah di Saint-Denis adalahLouis XVIII. Setelah Prancis menjadirepublik dankekaisaran, Saint-Denis kehilangan hubungannya dengan kerajaan.
Tanggal1 Januari1860, kotaParis diperluas dengan menganeksasi komune sekitarnya. Karena itu, komuenLa Chapelle-Saint-Denis dihapus dan dibagi antara kota Paris, Saint-Denis,Saint-Ouen, danAubervilliers. Saint-Denis menerima bagian barat laut La Chapelle-Saint-Denis.
Selama abad ke-19, Saint-Denis menjadi daerah industri. Angkutan lebih diperbarui: tahun 1924Canal Saint-Denis dibangun, menghubungkanCanal de l'Ourcq di timur laut Paris dengan SungaiSeine diL'Île-Saint-Denis, dan pada 1843jalur kereta pertama mencapai Saint-Denis. Di akhir abad, terdapat 80 pabrik di Saint-Denis.
Pendirian banyak industri juga memberikan peningkatanpergerakan sosial penting. Tahun 1892, Saint-Denis memilih administrasisosialis pertamanya, dan pada akhir 1920-an, kota ini memperoleh julukanla ville rouge, kota merah. HinggaJacques Doriot pada tahun 1934, semuawali kota Saint-Denis adalah anggotaPartai Komunis.
Setelah perang, krisis ekonomi 1970-an dan 1980-an melanda kota, yang bergantung pada industri besarnya.
Selama 1990-an, kota ini mulai tumbuh. Piala Dunia FIFA 1998 memberikan dampak yang luar biasa; stadion utama untuk turnamen tersebut, Stade de France, dibangun di Saint-Denis, bersama pembaruan infrastruktur, seperti perpanjanganmetro ke Saint-Denis-Université.
1 Kelompok ini terdiri ataspieds-noirs dariAfrika Baratlaut, diikuti dengan bekas warga negara kolonial yang memiliki kewarganegaraan Prancis ketika lahir (seperti kaum elit asli di koloni Prancis), dan anak ekspatriat Prancis yang lahir di luar negeri. Negara lain dimengerti sebagai negara yang bukan merupakan bagian dari Prancis pada tahun 1999, sehingga seseorang yang lahir, contohnya tahun 1950 di Aljazair, ketika Aljazair merupakan bagian integral dari negara Prancis, maka akan tercatat sebagai seseorang yang lahir di luar negeri dalam data statistik Prancis.
2 Imigran adalah seseorang yang lahir di luar negeri tanpa kewarganegaraan Prancis ketika lahir. Seorang imigran bisa mendapatkan kewarganegaraan Prancis sejak pindah ke Prancis, tetapi masih dianggap sebagai imigran dalam data statistik Prancis. Selain itu, penduduk yang lahir di Prancis dengan kewarganegaraan luar negeri (anak imigran) tidak tercatat sebagai imigran.
Terakhir, Saint-Denis dilayani dua stasiun padaRER jalur D Paris:Stade de France – Saint-Denis danSaint-Denis. Stasiun terakhir, berupa satu-satunya stasiun kereta di Saint-Denis sebelum datangnya Métro dan RER, melayani juga sebagai stasiun persimpangan untuk jalur rel pinggiranTransilien Paris – Nord.
Saint Denis terkenal di Prancis untuk tingkat kejahatannya. Memiliki 150.71 insiden kriminal per 1000 penduduk, lebih tinggi dari rata-rata nasional(83/1000) dan bahkan lebih tinggi dari tingkat kejahatan departemen Seine Saint Denis (95.67/1000). Efisiensi polisi juga dilaporkan sangat rendah dengan hanya 19.82% kejahatan yang diusut polisi. Karena tingkat yang tinggi ini, kota ini terkena dampakKerusuhan 2005.