![]() | Artikel iniperlu dikembangkan agar dapatmemenuhi kriteria sebagai entriWikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
![]() | Artikel biografi ini berkualitas rendah karenaditulismenyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). Tolongbantu perbaiki agarnetral dan ensiklopedis. |
Sanitiar Burhanuddin | |
---|---|
![]() | |
Jaksa Agung Republik Indonesia ke-24 | |
Mulai menjabat 23 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo Prabowo Subianto |
Wakil Presiden | Ma'ruf Amin Gibran Rakabuming Raka |
Wakil | Setia Untung Arimuladi Sunarta Feri Wibisono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 17 Juli 1954 (umur 70) Cirebon,Jawa Barat, Indonesia |
Kerabat | Tubagus Hasanuddin (kakak) |
Almamater |
|
Profesi | Jaksa |
![]() ![]() | |
Sanitiar Burhanuddin[1][2] (lahir 17 Juli 1954) adalahJaksa Agung padaKejaksaan Republik Indonesia dan Guru Besar tidak tetapFakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman.[3] Burhanuddin terakhir menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Pada tanggal 23 Oktober 2019 ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Jaksa Agung dan masih menjabat hingga saat ini.[4]
Pria kelahiran Majalengka, 17 Juli 1954 ini mengawali kariernya sebagai staf Kejaksaan TinggiJambi sejak tahun 1989. LulusanUniversitas 17 Agustus 1945 Semarang ini kemudian mengikuti pendidikan pembentukan jaksa dan beberapa kali menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri sejumlah daerah, mulai dariBangko (Jambi) hinggaCilacap.[5]
Pada 2007 Burhanuddin menjabat Direktur Eksekusi dan EksaminasiKejaksaan Agung dan berlanjut sebagai Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara pada tahun 2008 hingga tahun 2009.[5]
Kariernya terus melesat hingga pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat. Saat menjabat sebagai Kepala Kejati Sulawesi Selatan dan Barat pada tahun 2010, Burhanuddin cukup fokus pada penanganan kasus korupsi.[5]
Ia mengibaratkan korupsi seperti kentut, ada baunya tapi tidak ada bentuknya. Oleh karena itu, tugasnya di kejaksaan adalah untuk membuktikan bentuk itu. Dia mengatakan hal tersebut pada November 2010 silam.[5]
Saat itu, Burhanuddin juga sempat menangani perkara korupsi yang menjerat mantanBupati Gowa almarhumIchsan Yasin Limpo.[5] Ichsan merupakan adik kandungSyahrul Yasin Limpo, eks Gubernur Sulawesi Selatan yang ditunjuk Jokowi sebagai menteri pertanian periode 2019-2024.
Burhanuddin juga mendapatkan sorotan luas ketika tim dibawahnya, berhasil mengungkap kasus suap terhadap peradilan kontroversial Ronald Tannur yang melibatkan hakim yang diduga disuap untuk memutuskan vonis bebas terhadap tersangka[6]
Ia terakhir menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (jamdatun) pada 2011 hingga pensiun pada 2014.[5]
ST Burhanuddin pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT.Hutama Karya (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-132/MBU/8/2015 pada tanggal 4 Agustus 2015.[5]
Burhanuddin menempuh pendidikan Sarjana Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Kariernya dimulai sejak tahun 1989 ketika dia menjadi staff di Kejaksaan Tinggi Jambi. Pada 1999, lelaki kelahiran Cirebon ini dipercaya menjadi Kepala Kejaksaaan Negeri B Kejari Bangko hingga tahun 2001.[7]
ST Burhanuddin juga merupakan adik dari politikus PDIPTubagus Hasanuddin yang merupakan mantan calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 lalu.[5][9]
Jabatan peradilan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Arminsyah Pelaksana Tugas | Jaksa Agung Indonesia 2019–sekarang | Petahana |