Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Roentgenium

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariRg)
111Rg
Roentgenium
Konfigurasi elektron roentgenium
Sifat umum
Pengucapan
  • /rontgènium/
  • /roèntgènium/
Penampilankeperakan(diprediksi)[1]
Roentgenium dalamtabel periodik
Perbesar gambar

111Rg
HidrogenHelium
LithiumBeriliumBoronKarbonNitrogenOksigenFluorNeon
NatriumMagnesiumAluminiumSilikonFosforSulfurClorArgon
PotasiumKalsiumSkandiumTitaniumVanadiumChromiumManganBesiCobaltNikelTembagaSengGalliumGermaniumArsenSelenBrominKripton
RubidiumStrontiumYttriumZirconiumNiobiumMolybdenumTechnetiumRutheniumRhodiumPalladiumSilverCadmiumIndiumTinAntimonyTelluriumIodineXenon
CaesiumBariumLanthanumCeriumPraseodymiumNeodymiumPromethiumSamariumEuropiumGadoliniumTerbiumDysprosiumHolmiumErbiumThuliumYtterbiumLutetiumHafniumTantalumTungstenRheniumOsmiumIridiumPlatinumGoldMercury (element)ThalliumLeadBismuthPoloniumAstatineRadon
FranciumRadiumActiniumThoriumProtactiniumUraniumNeptuniumPlutoniumAmericiumCuriumBerkeliumCaliforniumEinsteiniumFermiumMendeleviumNobeliumLawrenciumRutherfordiumDubniumSeaborgiumBohriumHassiumMeitneriumDarmstadtiumRoentgeniumCoperniciumNihoniumFleroviumMoscoviumLivermoriumTennessineOganesson
Au

Rg

(Uhp)
darmstadtiumroentgeniumkopernisium
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom(Z)111
Golongangolongan 11
Periodeperiode 7
Blokblok-d
Kategori unsurtak diketahui, mungkinlogam transisi
Nomor massa[282] (belum dikonfirmasi: 286)
Konfigurasi elektron[Rn] 5f14 6d9 7s2 (diprediksi)[1][2]
Elektron per kelopak2, 8, 18, 32, 32, 17, 2 (diprediksi)
Sifat fisik
Fasepada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat(diprediksi)[3]
Kepadatan mendekati s.k.22–24 g/cm3 (diprediksi)[4][5]
Sifat atom
Bilangan oksidasi(−1), (+1), (+3), (+5), (+7) (diprediksi)[2][6][7]
Energi ionisasike-1: 1020 kJ/mol
ke-2: 2070 kJ/mol
ke-3: 3080 kJ/mol
(artikel) (semuanya merupakan perkiraan)[2]
Jari-jari atomempiris: 138 pm (diprediksi)[2][6]
Jari-jari kovalen121 pm (diperkirakan)[8]
Lain-lain
Kelimpahan alamisintetis
Struktur kristalkubus berpusat badan (bcc)
Struktur kristal Body-centered cubic untuk roentgenium

(diprediksi)[3]
Nomor CAS54386-24-2
Sejarah
PenamaandariWilhelm C. Röntgen
PenemuanGesellschaft für Schwerionenforschung (1994)
Isotop roentgenium yang utama
Iso­topKelim­pahanWaktu paruh(t1/2)Mode peluruhanPro­duk
272Rgsintetis2 mdtkα268Mt
274Rgsintetis12 mdtkα272Mt
278Rgsintetis4 mdtkα274Mt
279Rg[9]sintetis0,09 dtkα275Mt
SF
280Rgsintetis4,6 dtkα276Mt
281Rg[10][11]sintetis17 dtkSF (90%)
α (10%)277Mt
282Rg[12]sintetis100 dtkα278Mt
283Rg[13]sintetis5,1 mnt?SF
286Rg[14]sintetis10,7 mnt?α282Mt
| referensi | di Wikidata

Roentgenium adalah sebuahunsur kimia denganlambangRg dannomor atom 111. Ia adalah sebuahunsur sintetis yang sangatradioaktif yang dapat dibuat di laboratorium tetapi tidak ditemukan di alam.Isotop roentgenium paling stabil yang diketahui, roentgenium-282, memilikiwaktu paruh hanya 100 detik, meskipun roentgenium-286 yang belum dikonfirmasi mungkin memiliki waktu paruh lebih lama sekitar 10,7 menit. Roentgenium pertama kali dibuat pada tahun 1994 olehPusat Penelitian Ion Berat GSI Helmholtz di dekatDarmstadt, Jerman. Nama unsur ini diambil dari nama fisikawanWilhelm Conrad Röntgen (juga dieja Roentgen), yang menemukansinar-X. Hanya beberapa atom roentgenium yang pernah disintesis, dan ia tidak memiliki aplikasi praktis saat ini.

Dalamtabel periodik, ia adalah sebuahunsur transaktinidablok-d. Ia adalah anggota dariperiode ke-7 dan ditempatkan ke dalamgolongan 11, meskipun tidak ada percobaan kimia yang telah dilakukan untuk mengonfirmasi bahwa ia berperilaku sebagaihomolog yang lebih berat dariemas di golongan 11 sebagai anggota kesembilan darilogam transisi deret 6d. Roentgenium dihitung memiliki sifat yang mirip dengan homolognya yang lebih ringan,tembaga,perak, dan emas, meskipun mungkin menunjukkan beberapa perbedaan dari mereka. Roentgenium diperkirakan akan berwujud padat padasuhu kamar dan memiliki penampilan metalik dalam keadaan biasa.

Pengantar

[sunting |sunting sumber]
Bagian iniditransklusi dariPengantar unsur terberat.[sunting |versi ]
Lihat pula:Unsur transaktinida § Pengantar
Gambaran grafis dari reaksi fusi nuklir
Penggambaran grafis dari reaksifusi nuklir. Dua inti berfusi menjadi satu, memancarkan sebuahneutron. Sejauh ini, reaksi yang menciptakan unsur-unsur baru dinilai serupa, dengan satu-satunya perbedaan yang mungkin terjadi adalah kadang-kadang beberapa neutron tunggal dilepaskan, atau tidak sama sekali.
Video luar
Visualisasi fusi nuklir yang gagal, berdasarkan perhitungan olehUniversitas Nasional Australia[15]

Inti atom terberat[a] dibuat dalam reaksi nuklir yang menggabungkan dua inti lain yang ukurannya tidak sama[b] menjadi satu; secara kasar, semakin tidak sama kedua inti dalam hal massa, semakin besar kemungkinan keduanya bereaksi.[21] Bahan yang terbuat dari inti yang lebih berat dijadikan target, yang kemudian dibombardir olehberkas dari inti yang lebih ringan. Dua inti dapatberfusi menjadi satu hanya jika mereka cukup dekat satu sama lain; biasanya, inti (semua bermuatan positif) menolak satu sama lain karena adanyatolakan elektrostatis.Interaksi yang kuat dapat mengatasi tolakan ini, tetapi hanya dalam jarak yang sangat dekat dari inti; inti berkas demikian sangatdipercepat untuk membuat tolakan tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan kecepatan inti berkas.[22] Mendekat saja tidak cukup untuk dua inti berfusi: ketika dua inti saling mendekat, mereka biasanya tetap bersama selama kira-kira 10−20 detik dan kemudian berpisah (tidak harus dalam komposisi yang sama seperti sebelum reaksi) dan bukan membentuk satu inti.[22][23] Jika fusi benar-benar terjadi, penggabungan sementara—disebutinti majemuk—adalahkeadaan tereksitasi. Untuk kehilangan energi eksitasi dan mencapai keadaan yang lebih stabil, inti majemuk melakukanfisi ataumengeluarkan satu atau beberapaneutron,[c] yang membawa pergi energi. Ini terjadi sekitar 10−16 detik setelah tabrakan awal.[24][d]

Berkas tersebut melewati target dan mencapai ruang berikutnya, pemisah; jika inti baru dihasilkan, ia akan dibawa dengan berkas ini.[27] Di dalam pemisah, inti yang baru dihasilkan dipisahkan dari nuklida lain (yang berasal dari berkas asli dan produk reaksi lainnya)[e] dan dipindahkan kependeteksi penghalang permukaan, yang menghentikan inti. Lokasi pasti dari tumbukan yang akan datang pada detektor ditandai; energi dan waktu kedatangannya juga ditandai.[27] Pemindahan ini memakan waktu sekitar 10−6 detik; agar dapat dideteksi, inti harus bertahan selama ini.[30] Inti dicatat lagi setelah peluruhannya dicatat, dan lokasi,energi, dan waktu peluruhannya diukur.[27]

Stabilitas sebuah inti disediakan oleh interaksi yang kuat. Namun, jangkauannya sangat pendek; ketika inti menjadi lebih besar, pengaruhnya terhadapnukleon (proton dan neutron) terluar melemah. Pada saat yang sama, inti terkoyak oleh tolakan elektrostatis antar proton, karena jangkauannya tidak terbatas.[31] Dengan demikian, inti dari unsur-unsur terberat diprediksi secara teoritis[32] dan sejauh ini telah diamati[33] meluruh terutama melalui mode peluruhan yang disebabkan oleh tolakan seperti:peluruhan alfa danfisi spontan;[f] mode tersebut dominan untuk intiunsur superberat. Peluruhan alfa dicatat olehpartikel alfa yang dipancarkan, dan produk peluruhannya mudah ditentukan sebelum peluruhan yang sebenarnya; jika peluruhan seperti itu atau serangkaian peluruhan berurutan menghasilkan inti yang diketahui, produk asli dari suatu reaksi dapat ditentukan secara aritmetika.[g] Namun, fisi spontan menghasilkan berbagai inti sebagai produk, sehingga nuklida asli tidak dapat ditentukan dari turunannya.[h]

Informasi yang tersedia bagi fisikawan yang ingin mensintesis salah satu unsur terberat adalah informasi yang dikumpulkan pada pendeteksi: lokasi, energi, waktu kedatangan partikel ke pendeteksi, dan peluruhannya. Fisikawan menganalisis data ini dan berusaha menyimpulkan bahwa itu memang disebabkan oleh unsur baru dan tidak mungkin disebabkan oleh nuklida yang berbeda dari yang diklaim. Seringkali, data yang diberikan tidak cukup untuk kesimpulan bahwa unsur baru pasti dibuat dan tidak ada penjelasan lain untuk efek yang teramati; terjadi kesalahan penginterpretasian data.[i]

Sejarah

[sunting |sunting sumber]
Roentgenium dinamai dari fisikawanWilhelm Röntgen, penemusinar-X.

Penemuan resmi

[sunting |sunting sumber]

Roentgeniumpertama kali disintesis oleh tim internasional yang dipimpin olehSigurd Hofmann diGesellschaft für Schwerionenforschung (GSI) diDarmstadt,Jerman, pada 8 Desember 1994.[45] Tim itu membombardir targetbismut-209 dengan intinikel-64 yang dipercepat dan mendeteksi tiga intiisotop roentgenium-272:

209
83
Bi
+64
28
Ni
272
111
Rg
+0n

Reaksi ini sebelumnya telah dilakukan diInstitut Bersama untuk Riset Nuklir diDubna (kemudian diUni Soviet) pada tahun 1986, tetapi tidak ada atom272Rg yang teramati.[46] Pada tahun 2001,Pihak Kerja Bersama IUPAC/IUPAP (JWP) menyimpulkan bahwa bukti untuk penemuan tersebut pada saat itu tidaklah cukup.[47] Tim GSI mengulangi percobaan mereka pada tahun 2002 dan mendeteksi tiga atom.[48][49] Dalam laporan tahun 2003 mereka, JWP memutuskan bahwa tim GSI harus diakui atas penemuan unsur ini.[50]

Latar belakang presentasi penemuan dan pengakuan roentgenium di GSI Darmstadt

Penamaan

[sunting |sunting sumber]

Menggunakantata nama Mendeleev untuk unsur-unsur yang belum bernama dan belum ditemukan, roentgenium seharusnya dikenal sebagaieka-emas. Pada tahun 1979, IUPAC menerbitkan rekomendasi yang menurutnya unsur ini disebutunununium (dengan lambangUuu yang sesuai),[51] sebuahnama unsur sistematis sebagai pengganti, sampai unsur itu ditemukan (dan penemuannya kemudian dikonfirmasi) dan nama permanen diputuskan. Meskipun banyak digunakan dalam komunitas kimia di semua tingkatan, dari ruang kelas kimia hingga buku pelajaran lanjutan, rekomendasi tersebut sebagian besar diabaikan oleh para ilmuwan di lapangan, yang menyebutnyaunsur 111, dengan lambangE111,(111) atau bahkan hanya111.[2]

Namaroentgenium (Rg) diusulkan oleh tim GSI[52] pada tahun 2004, untuk menghormati fisikawan JermanWilhelm Röntgen, penemusinar-X.[52] Nama ini diterima olehIUPAC pada tanggal 1 November 2004.[52]

Isotop

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Isotop roentgenium
Daftar isotop roentgenium
IsotopWaktu paruh[j]Mode
peluruhan
Tahun
penemuan
Reaksi
penemuan
Nilairef
272Rg00000454,5 mdtk[53]α1994209Bi(64Ni,n)
274Rg00002929 mdtk[53]α2004278Nh(—,α)
278Rg00000464,6 mdtk[54]α2006282Nh(—,α)
279Rg00009090 mdtk[54]α, SF2003287Mc(—,2α)
280Rg00393,9 dtk[54]α, EC2003288Mc(—,2α)
281Rg01111 dtk[54]SF, α2010293Ts(—,3α)
282Rg1001,7 mnt[55]α2010294Ts(—,3α)
283Rg[k]3065,1 mnt[56]SF1999283Cn(ee)
286Rg[k]64010,7 mnt[57]α1998290Fl(eeα)

Roentgenium tidak memiliki isotop stabil atau alami. Beberapa isotop radioaktifnya telah disintesis di laboratorium, baik melalui fusi inti unsur yang lebih ringan atau sebagaiproduk peluruhan intermediat unsur yang lebih berat. Sembilan isotop roentgenium yang berbeda telah dilaporkan dengan massa atom 272, 274, 278–283, dan 286 (283 dan 286 belum dikonfirmasi), dua di antaranya, roentgenium-272 dan roentgenium-274, memilikikeadaan metastabil yang diketahui tetapi belum dikonfirmasi. Mereka semua meluruh melaluipeluruhan alfa ataufisi spontan,[58] meskipun280Rg mungkin juga memiliki cabangpenangkapan elektron.[59]

Stabilitas dan waktu paruh

[sunting |sunting sumber]

Semua isotop roentgenium sangatlah tidak stabil dan bersifat radioaktif; secara umum, isotop yang lebih berat akan lebih stabil daripada isotop yang lebih ringan. Isotop roentgenium paling stabil yang diketahui,282Rg, juga merupakan isotop roentgenium terberat yang diketahui; ia memilikiwaktu paruh 100 detik.286Rg yang belum dikonfirmasi bahkan lebih berat dan tampaknya memiliki waktu paruh lebih lama sekitar 10,7 menit, yang akan menjadikannya salah satu nuklida superberat berumur panjang yang diketahui; demikian pula283Rg yang belum dikonfirmasi tampaknya memiliki waktu paruh yang panjang sekitar 5,1 menit. Isotop280Rg dan281Rg juga dilaporkan memiliki waktu paruh lebih dari satu detik. Isotop yang tersisa memiliki waktu paruh dalam kisaran milidetik.[58]

Sifat yang diprediksi

[sunting |sunting sumber]

Selain sifat nuklir, tidak ada sifat roentgenium atau senyawanya yang telah diukur; ini dikarenakan produksinya yang sangat terbatas dan mahal[21] serta fakta bahwa roentgenium (dan induknya) meluruh dengan sangat cepat. Sifat logam roentgenium tetap tidak diketahui dan hanya prediksi yang tersedia.

Kimia

[sunting |sunting sumber]

Roentgenium adalah anggota kesembilan dari deret 6dlogam transisi.[60] Perhitunganpotensial ionisasi sertajari-jari atomik danioniknya serupa denganemas homolognya yang lebih ringan, sehingga menyiratkan bahwa sifat dasar roentgenium akan mirip denganunsur golongan 11 lainnya,tembaga,perak, dan emas; namun, diperkirakan juga bahwa ia menunjukkan beberapa perbedaan dari homolognya yang lebih ringan.[2]

Roentgenium diprediksi akan menjadilogam mulia.Potensial elektroda standar sebesar 1,9 V untuk pasangan Rg3+/Rg lebih besar dari 1,5 V untuk pasangan Au3+/Au. Prediksi energi ionisasi pertama roentgenium sebesar 1020 kJ/mol hampir sama dengan energi ionisasigas muliaradon sebesar 1037 kJ/mol.[2] Berdasarkankeadaan oksidasi paling stabil dari unsur-unsur golongan 11 yang lebih ringan, roentgenium diprediksi menunjukkan keadaan oksidasi +5 dan +3 yang stabil, dengan keadaan oksidasi +1 yang kurang stabil. Keadaan +3 diprediksi menjadi yang paling stabil. Roentgenium(III) diperkirakan memiliki reaktivitas yang sebanding dengan emas(III), tetapi harus lebih stabil dan membentuk variasi senyawa yang lebih besar. Emas juga membentuk keadaan −1 yang agak stabil karena efek relativistik, dan telah diperkirakan bahwa roentgenium juga dapat melakukannya:[2] meskipun demikian,afinitas elektron roentgenium diperkirakan sekitar 16 eV (370 kcal/mol), jauh lebih rendah daripada nilai emas sebesar 23 eV (530 kcal/mol), jadi roentgenida mungkin tidak stabil atau bahkan mungkin tidak akan ada.[6] Orbital 6d didestabilisasi olehefek relativistik daninteraksi spin–orbit di dekat akhir deret logam transisi keempat, sehingga membuat roentgenium(V) dengan keadaan oksidasi tinggi lebih stabil daripada emas(V) homolognya yang lebih ringan (hanya diketahui dalamemas pentafluorida, Au2F10) karena elektron 6d lebih banyak berpartisipasi dalam ikatan. Interaksi spin–orbit menstabilkan senyawa roentgenium molekuler dengan lebih banyak elektron 6d yang berikatan; misalnya,RgF6 diperkirakan lebih stabil daripadaRgF4, yang diperkirakan lebih stabil daripadaRgF2.[2] StabilitasRgF6 homolog denganAuF6; analog perakAgF6 masih belum diketahui dan diperkirakan hanya sedikit stabil terhadap dekomposisi menjadiAgF4 dan F2. Selain itu, Rg2F10 diperkirakan stabil terhadap dekomposisi, persis analog dengan Au2F10, sedangkan Ag2F10 seharusnya tidak stabil terhadap dekomposisi menjadi Ag2F6 dan F2.Emas pentafluorida, AuF7, dikenal sebagai kompleks emas(V) difluorin AuF5·F2, yang energinya lebih rendah daripada emas(VII) heptafluorida sejati; sebaliknya, RgF7 dihitung menjadi lebih stabil sebagai roentgenium(VII) heptafluorida sejati, meskipun ia agak tidak stabil, dekomposisinya menjadi Rg2F10 dan F2 melepaskan sejumlah kecil energi pada suhu kamar.[7] Roentgenium(I) diperkirakan sulit diperoleh.[2][61][62] Emas dapat membentukkomplekssianidaAu(CN)2, yang digunakan dalam ekstraksinya dari bijih melalui prosessianidasi emas; roentgenium diperkirakan mengikutinya dan membentukRg(CN)2.[63]

Kemungkinan sifat kimia roentgenium telah menerima lebih banyak perhatian daripada dua unsur sebelumnya,meitnerium dandarmstadtium, karena valensisubkulit-s unsur golongan 11 diperkirakan akan berkontraksi secara relativistik paling kuat di roentgenium.[2] Perhitungan pada senyawa molekul RgH relativistik menggandakan kekuatan ikatan roentgenium–hidrogen, meskipun interaksi spin–orbit juga melemahkannya sebesar 07 eV (160 kcal/mol). SenyawaAuX dan RgX, dimana X =F,Cl,Br,O, Au, atau Rg, juga dipelajari.[2][64] Rg+ diperkirakan merupakan ion logam yangpaling lunak, bahkan lebih lunak daripada Au+, meskipun ada ketidaksepakatan mengenai apakah ia akan berperilaku sebagaiasam ataubasa.[65][66] Dalam larutan berair, Rg+ akan membentukion akua [Rg(H2O)2]+, dengan jarak ikatan Rg–O sebesar 207,1 pm. Ia juga diperkirakan membentuk kompleks Rg(I) denganamonia,fosfina, danhidrogen sulfida.[66]

Fisik dan atom

[sunting |sunting sumber]

Roentgenium diperkirakan berwujud padat dalam kondisi normal dan mengkristal dalam strukturkubus berpusat badan, tidak sepertikongenernya yang lebih ringan yang mengkristal dalam strukturkubus berpusat muka, karena ia diperkirakan memiliki kerapatan muatan elektron yang berbeda dari mereka.[3] Ia harus menjadi logam yang sangat berat dengankerapatan sekitar 22–24 g/cm3; sebagai perbandingan, unsur terpadat yang pernah diukur kerapatannya,osmium, memiliki kerapatan 22,61 g/cm3.[4][5]Jari-jari atomik roentgenium diperkirakan sekitar 138 pm.[2]

Kimia eksperimental

[sunting |sunting sumber]

Penentuan karakteristik kimia rontgenium yang tidak ambigu belum ditetapkan[67] karena rendahnya hasil reaksi yang menghasilkan isotop rontgenium.[2] Untuk studi kimia yang akan dilakukan padatransaktinida, setidaknya empat atom harus diproduksi, waktu paruh isotop yang digunakan harus minimal 1 detik, dan laju produksi harus setidaknya satu atom per minggu.[60] Meskipun waktu paruh282Rg, isotop roentgenium terkonfirmasi yang paling stabil, adalah 100 detik, cukup lama untuk melakukan studi kimia, kendala lain adalah kebutuhan untuk meningkatkan laju produksi isotop roentgenium dan membiarkan eksperimen berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sehingga dapat diperoleh hasil yang signifikan secara statistik. Pemisahan dan deteksi harus dilakukan terus menerus untuk memisahkan isotop roentgenium dan memungkinkan sistem otomatis untuk bereksperimen pada fase gas dan kimia larutan roentgenium, karena hasil unsur yang lebih berat diperkirakan lebih kecil daripada unsur yang lebih ringan. Namun, percobaan kimia roentgenium belum mendapat perhatian sebanyak unsur yang lebih berat darikopernisium hinggalivermorium,[2][67][68] meskipun minat awal dalam prediksi teoretis karena efek relativistik pada subkulitns pada golongan 11 mencapai maksimum pada roentgenium.[2] Isotop280Rg dan281Rg dinilai menjanjikan untuk eksperimen kimia dan dapat diproduksi sebagai cucu isotopmoskovium, masing-masing288Mc dan289Mc;[69] induk mereka adalah isotopnihonium284Nh dan285Nh, yang telah menerima penyelidikan kimia awal.[70]

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Catatan penjelasan

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Dalamfisika nuklir, suatu unsur disebutberat jika nomor atomnya tinggi;timbal (unsur 82) adalah salah satu contoh unsur yang berat. Istilah "unsur superberat" biasanya mengacu pada unsur dengan nomor atom lebih besar dari103 (walaupun ada definisi lain, seperti nomor atom lebih besar dari100[16] atau112;[17] kadang-kadang, istilah ini disajikan setara dengan istilah "transaktinida", yang menempatkan batas atas sebelum dimulainya deretsuperaktinida hipotetis).[18] Istilah "isotop berat" (dari unsur tertentu) dan "inti berat" berarti apa yang dapat dipahami dalam bahasa umum—masing-masing isotop bermassa tinggi (untuk unsur tertentu) dan inti bermassa tinggi.
  2. ^Pada tahun 2009, sebuah tim di JINR yang dipimpin oleh Oganessian menerbitkan hasil usaha mereka untuk membuathasium dalam reaksi simetris136Xe + 136Xe. Mereka gagal mengamati atom tunggal dalam reaksi semacam itu, menempatkan batas atas pada penampang lintang, ukuran kemungkinan reaksi nuklir, sebesar 2,5 pb.[19] Sebagai perbandingan, reaksi yang menghasilkan penemuan hasium,208Pb +58Fe, memiliki penampang lintang ~20 pb (lebih spesifik, 19+19−11 pb), seperti yang diperkirakan oleh para penemunya.[20]
  3. ^Semakin besar energi eksitasi, semakin banyak neutron yang dikeluarkan. Jika energi eksitasi lebih rendah dari energi yang mengikat setiap neutron ke seluruh inti, neutron tidak dipancarkan; sebaliknya, inti majemuk mengalami de-eksitasi dengan memancarkansinar gama.[24]
  4. ^Definisi dariPihak Kerja Bersama IUPAC/IUPAP menyatakan bahwa suatuunsur kimia hanya dapat dikenali sebagai "ditemukan" jika intinya tidakmeluruh dalam waktu 10−14 detik. Nilai ini dipilih sebagai perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan inti untuk memperolehelektron terluarnya dan dengan demikian menunjukkan sifat kimianya.[25] Angka ini juga menandai batas atas yang diterima secara umum untuk waktu hidup inti majemuk.[26]
  5. ^Pemisahan ini didasarkan pada inti yang dihasilkan bergerak melewati target lebih lambat daripada inti berkas yang tidak bereaksi. Pemisah berisi medan listrik dan magnet yang efeknya pada partikel bergerak dibatalkan untuk kecepatan partikel tertentu.[28] Pemisahan tersebut juga dapat dibantu denganpengukuran waktu terbang dan pengukuran energi putaran; kombinasi keduanya memungkinkan untuk memperkirakan massa inti.[29]
  6. ^Tidak semua mode peluruhan disebabkan oleh tolakan elektrostatis. Misalnya,peluruhan beta disebabkan olehinteraksi yang lemah.[34]
  7. ^Karena massa inti tidak diukur secara langsung tetapi dihitung dari inti lain, pengukuran semacam itu disebut tidak langsung. Pengukuran langsung juga dimungkinkan, tetapi sebagian besar tetap tidak tersedia untuk inti terberat.[35] Pengukuran langsung pertama massa inti superberat dilaporkan pada tahun 2018 di LBNL.[36] Massa ditentukan dari lokasi inti setelah pemindahan (lokasi membantu menentukan lintasannya, yang terkait dengan rasio massa terhadap muatan inti, karena pemindahan dilakukan di hadapan magnet).[37]
  8. ^Fisi spontan ditemukan oleh fisikawan SovietGeorgy Flerov,[38] seorang ilmuwan terkemuka di JINR.[39] Sebaliknya, para ilmuwan LBL percaya bahwa informasi fisi tidaklah cukup untuk klaim sintesis suatu unsur. Mereka percaya fisi spontan belum cukup dipelajari untuk menggunakannya untuk identifikasi unsur baru, karena ada kesulitan untuk menetapkan bahwa inti majemuk hanya mengeluarkan neutron dan bukan partikel bermuatan seperti proton atau partikel alfa.[26] Karena itu mereka lebih suka menghubungkan isotop baru dengan isotop yang sudah diketahui melalui peluruhan alfa berturut-turut.[38]
  9. ^Misalnya, pada tahun 1957, unsur 102 salah diidentifikasi di Institut Fisika Nobel diStockholm,Daerah Stockholm,Swedia.[40] Tidak ada klaim definitif sebelumnya tentang penciptaan unsur ini, dan unsur tersebut diberi nama oleh penemu Swedia, Amerika, dan Inggris,nobelium. Belakangan diketahui bahwa identifikasi itu salah.[41] Tahun berikutnya, LBNL tidak dapat mereproduksi hasil Swedia dan malah mengumumkan sintesis unsur mereka; klaim itu juga dibantah kemudian.[41] JINR bersikeras bahwa mereka adalah pihak pertama yang membuat unsur tersebut dan menyarankan nama mereka sendiri untuk unsur baru tersebut,joliotium;[42] nama Soviet juga tidak diterima (JINR kemudian menyebut penamaan unsur 102 sebagai "terburu-buru").[43] Nama "nobelium" tetap tidak berubah karena penggunaannya yang meluas.[44]
  10. ^Sumber yang berbeda memberikan nilai yang berbeda untuk waktu paruh; nilai yang paling baru diterbitkan adalah yang tertulis di sini.
  11. ^abIsotop ini belum dikonfirmasi

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^abTurler, A. (2004)."Gas Phase Chemistry of Superheavy Elements"(PDF).Journal of Nuclear and Radiochemical Sciences.5 (2): R19–R25. 
  2. ^abcdefghijklmnopHoffman, Darleane C.; Lee, Diana M.; Pershina, Valeria (2006). "Transactinides and the future elements". Dalam Morss; Edelstein, Norman M.; Fuger, Jean.The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements (edisi ke-3). Dordrecht, The Netherlands.ISBN 978-1-4020-3555-5. Teks " publisherSpringer Science+Business Media" akan diabaikan (bantuan)
  3. ^abcÖstlin, A.; Vitos, L. (2011). "First-principles calculation of the structural stability of 6d transition metals".Physical Review B.84 (11): 113104.Bibcode:2011PhRvB..84k3104O.doi:10.1103/PhysRevB.84.113104. 
  4. ^abGyanchandani, Jyoti; Sikka, S. K. (10 Mei 2011). "Physical properties of the 6 d -series elements from density functional theory: Close similarity to lighter transition metals".Physical Review B.83 (17): 172101.Bibcode:2011PhRvB..83q2101G.doi:10.1103/PhysRevB.83.172101. 
  5. ^abKratz; Lieser (2013).Nuclear and Radiochemistry: Fundamentals and Applications (edisi ke-3). hlm. 631. 
  6. ^abcFricke, Burkhard (1975)."Superheavy elements: a prediction of their chemical and physical properties".Recent Impact of Physics on Inorganic Chemistry. Structure and Bonding.21: 89–144.doi:10.1007/BFb0116498.ISBN 978-3-540-07109-9. Diakses tanggal16 Juli 2022. 
  7. ^abConradie, Jeanet; Ghosh, Abhik (15 Juni 2019). "Theoretical Search for the Highest Valence States of the Coinage Metals: Roentgenium Heptafluoride May Exist".Inorganic Chemistry.2019 (58): 8735–8738.doi:10.1021/acs.inorgchem.9b01139.PMID 31203606. 
  8. ^Chemical Data. Roentgenium - Rg, Royal Chemical Society
  9. ^http://www.jinr.ru/posts/both-neutron-properties-and-new-results-at-she-factory/
  10. ^Oganessian, Yuri Ts.; Abdullin, F. Sh.; Alexander, C.; et al. (2013-05-30). "Experimental studies of the249Bk +48Ca reaction including decay properties and excitation function for isotopes of element 117, and discovery of the new isotope277Mt".Physical Review C. American Physical Society.87 (54621): 054621.Bibcode:2013PhRvC..87e4621O.doi:10.1103/PhysRevC.87.054621. 
  11. ^Oganessian, Yu. Ts.; et al. (2013). "Experimental studies of the249Bk +48Ca reaction including decay properties and excitation function for isotopes of element 117, and discovery of the new isotope277Mt".Physical Review C.87 (5): 054621.Bibcode:2013PhRvC..87e4621O.doi:10.1103/PhysRevC.87.054621. 
  12. ^Khuyagbaatar, J.; Yakushev, A.; Düllmann, Ch. E.; et al. (2014)."48Ca+249Bk Fusion Reaction Leading to Element Z=117: Long-Lived α-Decaying270Db and Discovery of266Lr".Physical Review Letters.112 (17): 172501.Bibcode:2014PhRvL.112q2501K.doi:10.1103/PhysRevLett.112.172501.hdl:1885/148814.PMID 24836239. 
  13. ^Hofmann, S.; Heinz, S.; Mann, R.; et al. (2016). "Remarks on the Fission Barriers of SHN and Search for Element 120". Dalam Peninozhkevich, Yu. E.; Sobolev, Yu. G.Exotic Nuclei: EXON-2016 Proceedings of the International Symposium on Exotic Nuclei. Exotic Nuclei. hlm. 155–164.doi:10.1142/9789813226548_0024.ISBN 9789813226555. 
  14. ^Hofmann, S.; Heinz, S.; Mann, R.; et al. (2016)."Review of even element super-heavy nuclei and search for element 120".The European Physics Journal A.2016 (52): 180.Bibcode:2016EPJA...52..180H.doi:10.1140/epja/i2016-16180-4. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  15. ^Wakhle, A.; Simenel, C.; Hinde, D. J.; et al. (2015). Simenel, C.; Gomes, P. R. S.; Hinde, D. J.; et al., ed. "Comparing Experimental and Theoretical Quasifission Mass Angle Distributions".European Physical Journal Web of Conferences.86: 00061.Bibcode:2015EPJWC..8600061W.doi:10.1051/epjconf/20158600061alt=Dapat diakses gratis.ISSN 2100-014X. 
  16. ^Krämer, K. (2016)."Explainer: superheavy elements".Chemistry World. Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  17. ^"Discovery of Elements 113 and 115".Laboratorium Nasional Lawrence Livermore. Diarsipkan dariversi asli tanggal 11 September 2015. Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  18. ^Eliav, E.; Kaldor, U.; Borschevsky, A. (2018). "Electronic Structure of the Transactinide Atoms". Dalam Scott, R. A.Encyclopedia of Inorganic and Bioinorganic Chemistry.John Wiley & Sons. hlm. 1–16.doi:10.1002/9781119951438.eibc2632.ISBN 978-1-119-95143-8. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  19. ^Oganessian, Yu. Ts.; Dmitriev, S. N.; Yeremin, A. V.; et al. (2009). "Attempt to produce the isotopes of element 108 in the fusion reaction136Xe +136Xe".Physical Review C.79 (2): 024608.doi:10.1103/PhysRevC.79.024608.ISSN 0556-2813. 
  20. ^Münzenberg, G.;Armbruster, P.; Folger, H.; et al. (1984)."The identification of element 108"(PDF).Zeitschrift für Physik A.317 (2): 235–236.Bibcode:1984ZPhyA.317..235M.doi:10.1007/BF01421260. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 7 Juni 2015. Diakses tanggal7 Juni 2023. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan);Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  21. ^abSubramanian, S. (2019)."Making New Elements Doesn't Pay. Just Ask This Berkeley Scientist".Bloomberg Businessweek. Diarsipkan dariversi asli tanggal 14 November 2020. Diakses tanggal7 Juni 2023. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  22. ^abIvanov, D. (2019)."Сверхтяжелые шаги в неизвестное" [Superheavy steps into the unknown].N+1 (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  23. ^Hinde, D. (2014)."Something new and superheavy at the periodic table".The Conversation. Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  24. ^abKrása, A. (2010)."Neutron Sources for ADS"(PDF).Czech Technical University in Prague. hlm. 4–8. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 3 Maret 2019. Diakses tanggal7 Juni 2023. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan);Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  25. ^Wapstra, A. H. (1991)."Criteria that must be satisfied for the discovery of a new chemical element to be recognized"(PDF).Pure and Applied Chemistry.63 (6): 883.doi:10.1351/pac199163060879.ISSN 1365-3075. Diakses tanggal7 Juni 2023. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  26. ^abHyde, E. K.;Hoffman, D. C.; Keller, O. L. (1987)."A History and Analysis of the Discovery of Elements 104 and 105".Radiochimica Acta.42 (2): 67–68.doi:10.1524/ract.1987.42.2.57.ISSN 2193-3405. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  27. ^abcChemistry World (2016)."How to Make Superheavy Elements and Finish the Periodic Table [Video]".Scientific American. Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  28. ^Hoffman, Ghiorso & Seaborg 2000, hlm. 334.
  29. ^Hoffman, Ghiorso & Seaborg 2000, hlm. 335.
  30. ^Zagrebaev, Karpov & Greiner 2013, hlm. 3.
  31. ^Beiser 2003, hlm. 432.
  32. ^Staszczak, A.; Baran, A.; Nazarewicz, W. (2013). "Spontaneous fission modes and lifetimes of superheavy elements in the nuclear density functional theory".Physical Review C.87 (2): 024320–1.arXiv:1208.1215alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:2013PhRvC..87b4320S.doi:10.1103/physrevc.87.024320.ISSN 0556-2813. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  33. ^Audi, G.; Kondev, F. G.; Wang, M.; et al. (2017). "The NUBASE2016 evaluation of nuclear properties".Chinese Physics C.41 (3): 030001–128–030001–138.Bibcode:2017ChPhC..41c0001A.doi:10.1088/1674-1137/41/3/030001. 
  34. ^Beiser 2003, hlm. 439.
  35. ^Oganessian, Yu. Ts.; Rykaczewski, K. P. (2015)."A beachhead on the island of stability".Physics Today.68 (8): 32–38.Bibcode:2015PhT....68h..32O.doi:10.1063/PT.3.2880.ISSN 0031-9228.OSTI 1337838. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  36. ^Grant, A. (2018). "Weighing the heaviest elements".Physics Today.doi:10.1063/PT.6.1.20181113a. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  37. ^Howes, L. (2019)."Exploring the superheavy elements at the end of the periodic table".Chemical & Engineering News. Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  38. ^abRobinson, A. E. (2019)."The Transfermium Wars: Scientific Brawling and Name-Calling during the Cold War".Distillations. Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  39. ^"Популярная библиотека химических элементов. Сиборгий (экавольфрам)" [Perpustakaan populer unsur kimia. Seaborgium (eka-wolfram)].n-t.ru (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal7 Juni 2023.  Dicetak ulang dari"Экавольфрам" [Eka-tungsten].Популярная библиотека химических элементов. Серебро — Нильсборий и далее [Perpustakaan populer unsur kimia. Perak hingga nielsbohrium dan seterusnya] (dalam bahasa Rusia).Nauka. 1977. 
  40. ^"Nobelium – Element information, properties and uses | Periodic Table".Royal Society of Chemistry. Diakses tanggal7 Juni 2023. 
  41. ^abKragh 2018, hlm. 38–39.
  42. ^Kragh 2018, hlm. 40.
  43. ^Ghiorso, A.;Seaborg, G. T.; Oganessian, Yu. Ts.; et al. (1993)."Responses on the report 'Discovery of the Transfermium elements' followed by reply to the responses by Transfermium Working Group"(PDF).Pure and Applied Chemistry.65 (8): 1815–1824.doi:10.1351/pac199365081815. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 25 November 2013. Diakses tanggal7 Juli 2023. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan);Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  44. ^Commission on Nomenclature of Inorganic Chemistry (1997)."Names and symbols of transfermium elements (IUPAC Recommendations 1997)"(PDF).Pure and Applied Chemistry.69 (12): 2471–2474.doi:10.1351/pac199769122471. 
  45. ^Hofmann, S.; Ninov, V.; Heßberger, F.P.; Armbruster, P.; Folger, H.; Münzenberg, G.; Schött, H. J.; Popeko, A. G.; Yeremin, A. V.; Andreyev, A. N.; Saro, S.; Janik, R.; Leino, M. (1995)."The new element 111".Zeitschrift für Physik A.350 (4): 281–282.Bibcode:1995ZPhyA.350..281H.doi:10.1007/BF01291182. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  46. ^Barber, R. C.; Greenwood, N. N.; Hrynkiewicz, A. Z.; Jeannin, Y. P.; Lefort, M.; Sakai, M.; Ulehla, I.; Wapstra, A. P.; Wilkinson, D. H. (1993). "Discovery of the transfermium elements. Part II: Introduction to discovery profiles. Part III: Discovery profiles of the transfermium elements".Pure and Applied Chemistry.65 (8): 1757.doi:10.1351/pac199365081757alt=Dapat diakses gratis. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) (Catatan: untuk Bagian I lihat Pure Appl. Chem., Vol. 63, No. 6, hlm. 879–886, 1991)
  47. ^Karol; Nakahara, H.; Petley, B. W.; Vogt, E. (2001)."On the discovery of the elements 110–112"(PDF).Pure Appl. Chem.73 (6): 959–967.doi:10.1351/pac200173060959. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  48. ^Hofmann, S.; Heßberger, F. P.; Ackermann, D.; Münzenberg, G.; Antalic, S.; Cagarda, P.; Kindler, B.; Kojouharova, J.; Leino, M.; Lommel, B.; Mann, R.; Popeko, A. G.; Reshitko, S.; Śaro, S.; Uusitalo, J.; Yeremin, A. V. (2002)."New results on elements 111 and 112".European Physical Journal A.14 (2): 147–157.Bibcode:2002EPJA...14..147H.doi:10.1140/epja/i2001-10119-x. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  49. ^Hofmann; et al."New results on element 111 and 112"(PDF). GSI report 2000. hlm. 1–2. Diakses tanggal11 Juni 2023. 
  50. ^Karol, P. J.; Nakahara, H.; Petley, B. W.; Vogt, E. (2003)."On the claims for discovery of elements 110, 111, 112, 114, 116, and 118"(PDF).Pure Appl. Chem.75 (10): 1601–1611.doi:10.1351/pac200375101601. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  51. ^Chatt, J. (1979). "Recommendations for the naming of elements of atomic numbers greater than 100".Pure and Applied Chemistry.51 (2): 381–384.doi:10.1351/pac197951020381alt=Dapat diakses gratis. 
  52. ^abcCorish; Rosenblatt, G. M. (2004)."Name and symbol of the element with atomic number 111"(PDF).Pure Appl. Chem.76 (12): 2101–2103.doi:10.1351/pac200476122101. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  53. ^abAudi, G.; Kondev, F. G.; Wang, M.; Huang, W. J.; Naimi, S. (2017)."The NUBASE2016 evaluation of nuclear properties"(PDF).Chinese Physics C.41 (3): 030001.Bibcode:2017ChPhC..41c0001A.doi:10.1088/1674-1137/41/3/030001. 
  54. ^abcdOganessian, Yu. Ts.; Utyonkov, V. K.; Kovrizhnykh, N. D.; et al. (2022). "New isotope286Mc produced in the243Am+48Ca reaction".Physical Review C.106 (64306): 064306.Bibcode:2022PhRvC.106f4306O.doi:10.1103/PhysRevC.106.064306. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  55. ^Oganessian, Y.T. (2015)."Super-heavy element research".Reports on Progress in Physics.78 (3): 036301.Bibcode:2015RPPh...78c6301O.doi:10.1088/0034-4885/78/3/036301.PMID 25746203. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  56. ^Kesalahan pengutipan: Tag<ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaHofmann2016-Review
  57. ^Hofmann, S.; Heinz, S.; Mann, R.; et al. (2016). "Remarks on the Fission Barriers of SHN and Search for Element 120". Dalam Peninozhkevich, Yu. E.; Sobolev, Yu. G.Exotic Nuclei: EXON-2016 Proceedings of the International Symposium on Exotic Nuclei. Exotic Nuclei. hlm. 155–164.doi:10.1142/9789813226548_0024.ISBN 9789813226555. 
  58. ^abSonzogni, Alejandro."Interactive Chart of Nuclides". National Nuclear Data Center: Laboratorium Nasional Brookhaven. Diarsipkan dariversi asli tanggal 28 Juli 2018. Diakses tanggal11 Juni 2023. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  59. ^Forsberg, U.; et al. (2016). "Recoil-α-fission and recoil-α-α-fission events observed in the reaction48Ca +243Am".Nuclear Physics A.953: 117–138.arXiv:1502.03030alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:2016NuPhA.953..117F.doi:10.1016/j.nuclphysa.2016.04.025. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  60. ^abGriffith, W. P. (2008). "The Periodic Table and the Platinum Group Metals".Platinum Metals Review.52 (2): 114–119.doi:10.1595/147106708X297486alt=Dapat diakses gratis. 
  61. ^Seth, M.; Cooke, F.; Schwerdtfeger, P.; Heully, J.-L.; Pelissier, M. (1998)."The chemistry of the superheavy elements. II. The stability of high oxidation states in group 11 elements: Relativistic coupled cluster calculations for the di-, tetra- and hexafluoro metallates of Cu, Ag, Au, and element 111".J. Chem. Phys.109 (10): 3935–43.Bibcode:1998JChPh.109.3935S.doi:10.1063/1.476993. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  62. ^Seth, M.; Faegri, K.; Schwerdtfeger, P. (1998). "The Stability of the Oxidation State +4 in Group 14 Compounds from Carbon to Element 114".Angew. Chem. Int. Ed. Engl.37 (18): 2493–6.doi:10.1002/(SICI)1521-3773(19981002)37:18<2493::AID-ANIE2493>3.0.CO;2-F.PMID 29711350. 
  63. ^Demissie, Taye B.; Ruud, Kenneth (25 Februari 2017)."Darmstadtium, roentgenium, and copernicium form strong bonds with cyanide"(PDF).International Journal of Quantum Chemistry.2017: e25393.doi:10.1002/qua.25393.hdl:10037/13632alt=Dapat diakses gratis. 
  64. ^Liu, W.; van Wüllen, C. (1999). "Spectroscopic constants of gold and eka-gold (element 111) diatomic compounds: The importance of spin–orbit coupling".J. Chem. Phys.110 (8): 3730–5.Bibcode:1999JChPh.110.3730L.doi:10.1063/1.478237. 
  65. ^Thayer, John S. (2010). "Relativistic Effects and the Chemistry of the Heavier Main Group Elements".Challenges and Advances in Computational Chemistry and Physics.Relativistic Methods for Chemists. Challenges and Advances in Computational Chemistry and Physics.10. hlm. 82.doi:10.1007/978-1-4020-9975-5_2.ISBN 978-1-4020-9974-8. 
  66. ^abHancock, Robert D.; Bartolotti, Libero J.; Kaltsoyannis, Nikolas (24 November 2006). "Density Functional Theory-Based Prediction of Some Aqueous-Phase Chemistry of Superheavy Element 111. Roentgenium(I) Is the 'Softest' Metal Ion".Inorg. Chem.45 (26): 10780–5.doi:10.1021/ic061282s.PMID 17173436. 
  67. ^abDüllmann, Christoph E. (2012)."Superheavy elements at GSI: a broad research program with element 114 in the focus of physics and chemistry".Radiochimica Acta.100 (2): 67–74.doi:10.1524/ract.2011.1842. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  68. ^Eichler, Robert (2013). "First foot prints of chemistry on the shore of the Island of Superheavy Elements".Journal of Physics: Conference Series.420 (1): 012003.arXiv:1212.4292alt=Dapat diakses gratis.Bibcode:2013JPhCS.420a2003E.doi:10.1088/1742-6596/420/1/012003. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  69. ^Moody, Ken (2013-11-30). "Synthesis of Superheavy Elements". Dalam Schädel, Matthias; Shaughnessy, Dawn.The Chemistry of Superheavy Elements (edisi ke-2nd). Springer Science & Business Media. hlm. 24–8.ISBN 9783642374661. 
  70. ^Aksenov, Nikolay V.; Steinegger, Patrick; Abdullin, Farid Sh.; Albin, Yury V.; Bozhikov, Gospodin A.; Chepigin, Viktor I.; Eichler, Robert; Lebedev, Vyacheslav Ya.; Mamudarov, Alexander Sh.; Malyshev, Oleg N.; Petrushkin, Oleg V.; Polyakov, Alexander N.; Popov, Yury A.; Sabel'nikov, Alexey V.; Sagaidak, Roman N.; Shirokovsky, Igor V.; Shumeiko, Maksim V.; Starodub, Gennadii Ya.; Tsyganov, Yuri S.; Utyonkov, Vladimir K.; Voinov, Alexey A.; Vostokin, Grigory K.; Yeremin, Alexander; Dmitriev, Sergey N. (July 2017)."On the volatility of nihonium (Nh, Z = 113)".The European Physical Journal A.53 (158): 158.Bibcode:2017EPJA...53..158A.doi:10.1140/epja/i2017-12348-8. Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Bibliografi umum

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenaiRoentgenium.
(besar)
123456789101112131415161718
1HHe
2LiBeBCNOFNe
3NaMgAlSiPSClAr
4KCaScTiVCrMnFeCoNiCuZnGaGeAsSeBrKr
5RbSrYZrNbMoTcRuRhPdAgCdInSnSbTeIXe
6CsBaLaCePrNdPmSmEuGdTbDyHoErTmYbLuHfTaWReOsIrPtAuHgTlPbBiPoAtRn
7FrRaAcThPaUNpPuAmCmBkCfEsFmMdNoLrRfDbSgBhHsMtDsRgCnNhFlMcLvTsOg
Logam alkaliLogam alkali tanahLan­tanidaAktinidaLogam transisiLogam miskinMetaloidNonlogam poliatomikNonlogam diatomikGas muliaSifat kimia
belum diketahui
Umum
Perpustakaan nasional
Lain-lain
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Roentgenium&oldid=25157657"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp