Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Ramayana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman ini berisi artikel tentang the original Sanskrit version by Valmiki. Untuk kegunaan lain, lihatRamayana (disambiguasi).
[sunting |sunting sumber]

Ramayana
Rama (tengah) dan istrinyaSita (kiri) bersama saudaranyaLakshmana (kanan) ketika pembuangan ke hutan, manuskrip, diperkirakan tahun 1780.
Informasi
AgamaHinduism
PenulisValmiki
BahasaSanskrit
Ayat24,000
Bagian dariseri
Sastra Hindu
SASTRA HINDU
OMPortal agama Hindu
Lukisan bergayaThailand yang menggambarkan suasana pertempuran antaraRama denganRawana

Rāmāyana (/rɑːˈmɑːjənə/;[1]Sanskerta:रामायणम्code: sa is deprecated,Rāmāyaṇam[ɽaːˈmaːjɐɳɐm],Rāmâyaṇa; yang berasal dari kataRāma danAyaṇa yang berarti "Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dariIndia yang digubah olehWalmiki (Valmiki) atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalahMahabharata.

Ramayana terdapat pula dalam khazanahsastra Jawa dalam bentukkakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalambahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkankakawin ini.

Dalambahasa Melayu didapati pulaHikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa dan Bali kuno, yaitu wayang dan sendra tari.

Di India dalam bahasaSanskerta, Ramayana dibagi menjadi tujuhkitab ataukanda sebagai berikut:

  1. Balakanda
  2. Ayodhyakanda
  3. Aranyakanda
  4. Kiskindhakanda
  5. Sundarakanda
  6. Yuddhakanda
  7. Uttarakanda

Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuno,Uttarakanda didapati pula.

Pengaruh dalam budaya

[sunting |sunting sumber]

Beberapa babak maupun adegan dalam Ramayana dituangkan ke dalam bentuk lukisan maupun pahatan dalam arsitektur bernuansaHindu. Wiracarita Ramayana juga diangkat ke dalam budayapewayangan diNusantara, seperti misalnya diJawa danBali. Selain itu di beberapa negara (seperti misalnyaThailand,Kamboja,Vietnam,Laos,Filipina, dan lain-lain), Wiracarita Ramayana diangkat sebagai pertunjukan kesenian.

Daftar kitab

[sunting |sunting sumber]

Wiracarita Ramayana terdiri dari tujuh kitab yang disebut Saptakanda. Urutan kitab menunjukkan kronologi peristiwa yang terjadi dalam Wiracarita Ramayana. Lihat di bawah ini:

Nama kitabKeterangan
BalakandaKitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana. Kitab Balakanda menceritakan PrabuDasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu:Kosalya,Kekayi, danSumitra. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu:Rama,Bharata,Lakshmana danSatrughna. Kitab Balakanda juga menceritakan kisah Sang Rama yang berhasil memenangkan sayembara dan memperistriSita, puteri PrabuJanaka.
AyodhyakandaKitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnyaRama ke hutan bersama DewiSita danLakshmana karena permohonan DewiKekayi. Setelah itu, Prabu Dasarata yang sudah tua wafat.Bharata tidak ingin dinobatkan menjadi Raja, kemudian ia menyusul Rama. Rama menolak untuk kembali ke kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan atas nama Sang Rama.
AranyakandaKitab Aranyakakanda menceritakan kisahRama,Sita, danLakshmana di tengah hutan selama masa pengasingan. Di tengah hutan, Rama sering membantu para pertapa yang diganggu oleh pararakshasa. Kitab Aranyakakanda juga menceritakan kisah Sita diculikRawana dan pertarungan antaraJatayu dengan Rawana.
KiskindhakandaKitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan SangRama dengan Raja keraSugriwa. Sang Rama membantu Sugriwa merebut kerajaannya dariSubali, kakaknya. Dalam pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa menjadi Raja diKiskindha. Kemudian Sang Rama dan Sugriwa bersekutu untuk menggempurKerajaan Alengka.
SundarakandaKitab Sundarakanda menceritakan kisah tentaraKiskindha yang membangun jembatanSitubanda yang menghubungkanIndia denganAlengka.Hanuman yang menjadi duta SangRama pergi ke Alengka dan menghadap DewiSita. Di sana ia ditangkap namun dapat meloloskan diri dan membakar ibu kota Alengka.
YuddhakandaKitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara laskar kera SangRama dengan pasukanrakshasa SangRawana. Cerita diawali dengan usaha pasukan Sang Rama yang berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka. Sementara ituWibisana diusir oleh Rawana karena terlalu banyak memberi nasihat. Dalam pertempuran, Rawana gugur di tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama pulang dengan selamat keAyodhya bersama DewiSita.
UttarakandaKitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan DewiSita karena SangRama mendengar desas-desus dari rakyat yang sangsi dengan kesucian Dewi Sita. Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan RsiWalmiki dan melahirkanKusa danLawa. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama pada saat upacaraAswamedha. Pada saat itulah mereka menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki.

Ringkasan Cerita

[sunting |sunting sumber]
Rama mematahkan busur Dewa Siwa saat sayembara memperebutkan DewiSita

Prabu Dasarata dari Ayodhya

[sunting |sunting sumber]

Wiracarita Ramayana menceritakan kisah SangRama yang memerintah diKerajaan Kosala, di sebelah utaraSungai Gangga, ibu kotanyaAyodhya. Sebelumnya diawali dengan kisah PrabuDasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu:Kosalya,Kekayi, danSumitra.

Dari Dewi Kosalya lahirlahRama. Dari Dewi Kekayi, lahirlahBharata. Dari Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernamaLakshmana danSatrugna. Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata.

Pada suatu hari, ResiWiswamitra meminta bantuanRama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan pararakshasa. Setelah berunding dengan PrabuDasarata, Resi Wiswamitra dan Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Lakshmana.

Selama perjalanannya, Rama danLakshmana diberi ilmu kerohanian dari Resi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para raksasa yang mengganggu upacara para Resi. Ketika mereka melewatiMithila,Rama mengikuti sayembara yang diadakan PrabuJanaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang DewiSinta, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sinta, Rama dan Lakshmana kembali pulang keAyodhya.

PrabuDasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepadaRama. Atas permohonan DewiKekayi, Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepadaBharata sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun.

Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, tetapi Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya danLakshmana. Akhirnya Bharata memerintahKerajaan Kosala atas nama Rama.

Rama hidup di Hutan

[sunting |sunting sumber]

Dalam masa pengasingannya di hutan,Rama danLakshmana bertemu dengan berbagai raksasa, termasukSurpanaka. Karena Surpanaka bernafsu dengan Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana.

Surpanaka mengadu kepadaRawana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculikSinta, istri Sang Rama. Dalam usaha penculikannya,Jatayu berusaha menolong namun tidak berhasil sehingga ia gugur.

Rama yang mengetahui istrinya diculik mencariRawana keKerajaan Alengka atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu denganSugriwa, RajaKiskindha. Atas bantuan Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakaknya,Subali. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantuHanuman dan ribuanwanara, mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka.

Rama menggempur Rawana

[sunting |sunting sumber]

Rawana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk puteranya –Indrajit – untuk menggempur Rama. NasihatWibisana (adiknya) diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihakRama. Indrajit melepas senjata nagapasa dan memperoleh kemenangan, tetapi tidak lama. Ia gugur di tanganLakshmana. Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu persatu, Rawana tampil ke muka dan pertarungan berlangsung sengit. Dengan senjata panahBrahmāstra yang sakti, Rawana gugur sebagai ksatria.

Setelah Rawana gugur, tahtaKerajaan Alengka diserahkan kepadaWibisana.Sinta kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji. Rama, Sinta, dan Lakshmana pulang keAyodhya dengan selamat.Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada Rama. Ketika sampai di Ayodhya,Bharata menyambut mereka dengan takzim dan menyerahkan tahta kepada Rama.

Tak lama menjadi Raja dan Ratu di Kerajaan Ayodhya, Rama mendengar desas desus rakyatnya tentang kesucian Sita. Rama pun mengusir Sita dalam keadaan hamil dan Sita pergi ke tempat Resi Walmiki. Disana Sita menceritakan perjalanannya dengan Rama. Sita melahirkan anak kembar, yaitu Kusa dan Lawa. Beberapa tahun kemudian Rama mengadakan Upacara Aswamedha di Kerajaan Ayodhya. Sita, Resi Walmiki, Kusa dan Lawa datang ke upacara tersebut.

Lalu Kusa dan Lawa menyanyikan syair Ramayana. Rama kaget ada yang menceritakan perjalanannya. Setelah itu Sita bersumpah di depan semua orang " Jika aku suci maka Bumi akan menelanku." Tidak lama Ibu Dewi Pertiwi menjemput Sita dan ia pun ditelan Bumi. Rama yang sakit hati menanggalkan tubuhnya dan tidak lagi menjadi Perwujudan Wishnu. Rama pun meninggal di pantai Uttara.

Kutipan dari Kakawin Ramayana

[sunting |sunting sumber]
KutipanTerjemahan
Hana sira Ratu dibya rēngőn, praçāsta ring rāt, musuhnira praṇata, jaya paṇdhita, ringaji kabèh, Sang Daçaratha, nāma tā moliAda seorang Raja besar, dengarkanlah. Terkenal di dunia, musuh baginda semua tunduk. Cukup mahir akan segala filsafat agama, Prabu Dasarata gelar Sri Baginda, tiada bandingannya
Sira ta Triwikrama pita, pinaka bapa, Bhaṭāra Wiṣḥnu mangjanma inakaning bhuwana kabèh, yatra dōnira nimittaning janmaDia ayah Sang Triwikrama, maksudnya ayah Bhatara Wisnu yang sedang menjelma akan menyelamatkan dunia seluruhnya. Demikian tujuan Sang Hyang Wisnu menjelma menjadi manusia.
Hana rājya tulya kèndran, kakwèhan sang mahārddhika suçila, ringayodhyā subbhagêng rāt, yeka kadhatwannirang nṛpatiAda sebuah istana bagaikan surga, dipenuhi oleh orang-orang bijak serta luhur perbuatan, di Ayodhya-lah yang cukup terkenal di dunia, itulah istana Sri Baginda Prabu Dasarata
Malawas sirār papangguh, masneha lawan mahādewī, suraseng sanggama rinasan, alinggana cumabanā dinyaSudah lama Sri Baginda menikah, saling mencintai dengan para permaisurinya, kenikmatan rasa pertemuan itu telah dapat dirasakan, bercumbu rayu dan sejenisnya
Mahyun ta sira maputra, mānaka wetnyar waṛēg rikang wiçaya, malawas tan pānakatah, mahyun ta sirā gawe yajñaTimbullah niat Sri Baginda agar berputra, agar berputra karena sudah puas bercinta, tetapi lama nian dia tidak berputra, lalu dia berniat mengadakan ritual
Sakalī kāraṇa ginawe, āwāhana len pratiṣṭa ānnidhya, Parameçwara hinangēnangēn, umungu ring kuṇḍa bahni mayaSemua perlengkapan upacara sudah dikerjakan, alat upacara pengundang serta tempat para Dewa sudah tersedia, Bhatara Çiwa yang dipuja-Pūja, agar berstana pd api suci itu
Çeṣa mahārsī mamūjā, pūrnāhuti dibya pathya gandharasa, yata pinangan kinabehan, denira Dewi maharājaSisa sesaji yang dihaturkan oleh Sang Maha Pendeta, sesajen yang sempurna, santapan yang nikmat rasa serta baunya, itulah yang disantap oleh dia, permaisuri Sri Baginda Raja
Ndata tīta kāla lunghā, mānak tā Sang Daçarathā sih, Sang Rāma nak matuha, i sira mahādewī KauçalyaDemikianlah tidak diceritakan lagi selang waktu itu, para permaisuri kesayangan Prabu Dasarata melahirkan putera, Sang Rama putera yang sulung, dari permaisuri Dewi Kosalya
Sang Kekayi makānak, Sang Bharatya kyāti çakti dibya guṇa, Dewi sirang Sumitrā, Laksmaṇa Çatrughna putraniraAdapun putera Dewi Kekayi, Sang Bharata yang terkenal sakti mandraguna, sedangkan Dewi Sumitra, berputra Sang Lakshmana dan Sang Satrugna
Sang Rāma sira winarahan, ringastra de Sang Wasiṣṭa tar malawas, kalawan nantēnira tiga, prajñeng widya kabeh wihikanSang Rama diberi pelajaran tentang panah memanah oleh Bagawan Wasista dalam waktu tidak lama, beserta ketiga adik-adiknya, semuanya pintar cekatan tentang ilmu memanah

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  • Milner Rabb, Kate,National Epics, 1896 -See eTextDiarsipkan 2011-09-14 diWayback Machine.Project Gutenburg
  • Raghunathan, N. (Trans),Srimad Valmiki Ramayanam, Vighneswara Publishing House, Madras (1981)
  • A different Song - Article from "The Hindu" August 12, 2005 -[1]Diarsipkan 2010-10-27 diWayback Machine.
  • Dr. Gauri MahulikarEffect Of Ramayana On Various Cultures And Civilisations, Ramayan Institute
  • Goldman, Robert P.,The Ramayana of Valmiki: An Epic of Ancient India Princeton University Press, 1999ISBN 0-691-01485-X
  • S. S. N. Murthy, A note on the Ramayana, Jawaharlal Nehru University, New Delhi[2]Diarsipkan 2006-10-03 diWayback Machine.
  • Arya, Ravi Prakash (ed.).Ramayana of Valmiki: Sanskrit Text and English Translation. (English translation according to M. N. Dutt, introduction by Dr. Ramashraya Sharma, 4-volume set) Parimal Publications: Delhi, 1998ISBN 81-7110-156-9

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Ramayana disusun menggunakan bahasa Sanskerta
Terjemahan bahasa Inggris
Informasi dalam jaringan
Karya yang terinspirasi dari Ramayana
Artikel Riset

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenaiRamayana.
Kitab
Tokoh
Dinasti Surya
Brahmana
Wanara
Raksasa
Lainnya
Lokasi
Topik lain
  1. ^"Ramayana".Random House Webster's Unabridged Dictionary.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ramayana&oldid=26947681"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp