Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Pururawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pururawa
पुरूरव
Lukisan Pururawa karya Khitindra Nath Mazumdar.
Lukisan Pururawa karya Khitindra Nath Mazumdar.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaPururawa
EjaanDewanagariपुरूरव
EjaanIASTPurūrava
Nama lainPururawa Aila
Kitab referensiMahabharata;Purana
Kastakesatria
DinastiCandra
AyahBudha
IbuIla
IstriAusiniri;Urwasi
AnakAyu

Dalammitologi Hindu,Pururawa (Dewanagari: पुरूरव; ,IASTPurūrava,पुरूरव) adalah nama seorang raja di Prayasha, putraBudha danIla. Ia merupakan leluhurDinasti Candra, keturunanSoma. Ia menikah dengan Ausiniri danUrwasi. Dari hubungannya dengan Ausiniri ia tidak memiliki keturunan, sedangkan dari hubungannya dengan Urwasi ia memiliki beberapa putra, yang terkenal ialahAyu, yang di kemudian hari menjadi penerus tahta.

Leluhur Dinasti Candra

[sunting |sunting sumber]

Menurutlegenda danmitologi Hindu,Dinasti Candra didirikan oleh dewa bulan yang bernamaSoma/Candra. Soma berputraBudha. Budha menikah denganIla, putriManu dan berputra Pururawa. Pururawa memperistriUrwasi dan menurunkan raja-raja Dinasti Candra.

Menerima kutukan

[sunting |sunting sumber]

Dalam kitabMatsyapurana dikisahkan bahwa Pururawa memuja tiga di antara empat tujuan hidup yang utama (Caturpurusarta), yaituDarma,Arta, danKama. Kemudian, munculah tiga orang yang merupakan personifikasi dari ketiga tujuan hidup tersebut. Mereka bertiga pergi menemui Pururawa karena pemujaan yang dilakukan olehnya. Pururawa menjamu mereka dengan baik, tetapi Dharma menerima pelayanan lebih baik daripada Artha dan Kama. Maka dari itu, Artha mengutuk Pururawa agar kehidupannya hancur, sedangkan Kama mengutuk Pururawa agar tergila-gila padaUrwasi. Namun Dharma mengimbangi kutukan tersebut, dengan memberi anugrah bahwa Pururawa tidak akan menyimpang dari jalan yang benar, begitu pula keturunannya. Setelah itu, mereka bertiga lenyap di hadapan Pururawa.

Pururawa dan Urwasi

[sunting |sunting sumber]

Dalammitologi Hindu terdapat cerita klasik mengenai Pururawa danUrwasi. Diceritakan bahwa ketika Pururawa dengan kereta kencananya sedang dalam perjalanan melintasi langit, ia melihat Urwasi sedang dihadangraksasa ganas. Pururawa datang menyelamatkan sehingga raksasa berhasil dikalahkan. Semenjak kejadian itu, Pururawa dan Urwasi saling jatuh cinta. Namun karena merasa berbeda dunia, mereka mencoba untuk saling menjauh. Pururawa telah menikah dengan Ausiniri, tetapi tidak memiliki keturunan. Ketika Pururawa tahu bahwa Urwasi turun ke dunia karena menjalani kutukan, ia sangat senang dan siap untuk berpisah dengan istri lamanya. Pururawa menemui Urwasi yang sudah menunggu di hutan Gandamadana. Mereka berencana untuk tinggal di sana.

Pada suatu hari, Urwasi marah dan cemburu karena Pururawa terpikat dengan kecantikan seorang gadis yang sedang mencuci pakaian di sungai. Dengan diliputi rasa cemburu, Urwasi berlari sampai ke wilayah hutan keramat milik DewaKartikeya yang pantang dimasuki oleh wanita. Karena tanpa sengaja Urwasi memasuki wilayah keramat tersebut, tubuhnya berubah menjadi batu. Pururawa mencari Urwasi selama berbulan-bulan. Pururawa meminta petunjuk para dewa yang sudah sering ia bantu dalam peperangan. Kartikeya menjadi iba dengan Pururawa. Ia memberi sebuahpermatamerah dan menyuruh Pururawa agar digosok pada sebuah batu yang ada di dalam kawasan hutannya. Ketika perintah itu dilaksanakan, Urwasi segera terbebas dari kutukan.

Lukisan Urwasi meninggalkan Pururawa, karyaRaja Ravi Varma.

Pururawa dan Urwasi kembali ke istana setelah bertahun-tahun tinggal di hutan Gandamadana. Pada suatu hari, permata merah pemberian Kartikeya direbut oleh seekorgagak. Urwasi yang amat menyukai permata tersebut memohon kepada Pururawa untuk merebutnya kembali. Sebelum Pururawa berhasil menembakkanpanahnya, ada orang lain yang terlebih dahulu memanah si gagak. Si gagak jatuh ke halaman istana. Ketika anak panah yang menancap di tubuh si gagak diamati, tertulis bahwa anak panah tersebut dimiliki olehAyu. Setelah ditelusuri ternyata Ayu adalah putra Pururawa dan Urwasi. Kelahiran putranya sendiri tidak diketahui oleh Pururawa. Ternyata Ayu tercipta dari pikiran Urwasi. Insiden di hutan Kartikeya telah memberi waktu bagi Urwasi untuk melahirkan putranya. Saat Pururawa menjumpai putranya sendiri, Urwasi teringat dengan kutukannya yang terdahulu. Sesuai dengan kutukan, pertemuan antara Pururawa dengan Ayu berarti perpisahan antara Urwasi dengan suami dan anaknya.

Setelah Urwasi kembali ke kahyangan, Ayu dinobatkan sebagai raja, sedangkan Pururawa memilih pergi meninggalkan kerajaannya untuk tinggal di Gandamadana. Pada suatu ketika, pararaksasa menyerbu kahyangan. Saat mengetahui keadaan tersebut, Pururawa segera memberikan bantuan seperti yang sudah sering ia lakukan. Atas bantuan Pururawa, para raksasa berhasil dikalahkan. Sebagai rasa terima kasih, Indra mengizinkan Urwasi untuk melayani Pururawa di Gandamadana. Di sana Pururawa menghabiskan sisa hidupnya dengan ditemani Urwasi. Di sana pula Urwasi melahirkan lebih banyak putra.

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Didahului oleh:
Dinasti Candra
Raja pertama
Diteruskan oleh:
Ayu
Manu
Kesatria
Keturunan
Swayambu Manu
KeturunanPriyabrata
KeturunanUtanapada
Dinasti Surya
Dinasti Candra
Brahmana
danResi
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pururawa&oldid=21046012"
Kategori:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp