Nama lokal: Nusa Molas | |
---|---|
Geografi | |
Lokasi | Kabupaten Manggarai,Nusa Tenggara Timur,Indonesia |
Koordinat | 8°53′33″S120°17′30″E / 8.89250°S 120.29167°E /-8.89250; 120.29167 |
Kepulauan | Kepulauan Sunda Kecil |
Luas | 180.29 km2 |
Kependudukan | |
Penduduk | 1.340 jiwa |
![]() |
Pulau Mules, juga dikenal sebagaiNuca Molas, adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Sawu, tepatnya di sebelah selatanPulau Flores, Indonesia. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai, ProvinsiNusa Tenggara Timur. Pulau Mules menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan hamparan bukit batu dan padang rumput yang luas, memberikan kesan siluet "putri tidur" yang cantik.[1]
Pantainya yang berpasir putih berpadu dengan perairan jernih Laut Sawu, menjadikannya destinasi yang cocok untuk aktivitas seperti berselancar, snorkeling, dan menyelam. Selain itu, pulau ini menjadi habitat bagi berbagai satwa laut, termasuk penyu, lumba-lumba, dan beragam jenis ikan serta terumbu karang, yang menambah keunikan ekosistemnya.[1]
Untuk mencapai Pulau Mules, pengunjung dapat memulai perjalanan dariKota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Dintor dengan waktu tempuh sekitar 1-2 jam. Dari Dintor, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu menuju Pulau Mules.
Meskipun belum sepopuler destinasi wisata lainnya di Nusa Tenggara Timur, Pulau Mules mulai dilengkapi dengan beberapa fasilitas dasar untuk wisatawan, seperti penginapan, toilet umum, restoran, tempat sampah, dan mushola.
Pulau Mules juga dikenal sebagai lokasi ekowisata yang menawarkan panorama alam yang autentik. Pulau ini juga menjadi tempat bersarang bagi burung gosong (Megapodius reinwardt), yang merupakan spesies burung endemik. Upaya konservasi dan penelitian terhadap spesies ini telah dilakukan untuk menjaga kelestariannya. Di sekitar pulau ini terdapat beragam satwa, antara lain, penyu, lumba-lumba, ikan beragam jenis, gugusan coral dan anemon yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Pengunjung juga bisa menyaksikan indahnya pemandangan kawanan sapi, kambing, hingga rusa yang mencari rumput di padang savana.[2]
Dengan keindahan alam yang masih alami dan belum banyak terjamah, Pulau Mules memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan. Pemerintah setempat telah mulai berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di pulau ini sejak tahun 2018, dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
Pulau Mules menawarkan pengalaman wisata yang unik bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang belum banyak tersentuh, menjadikannya permata tersembunyi di Indonesia Timur.
Keunikan Pulau Mules tidak hanya terletak pada pemandangan dan keanekaragaman hayatinya, tetapi juga ada pada aspek budaya dan sejarahnya. Berbeda dengan mayoritas penduduk Pulau Flores yang beragama Katolik, mayoritas penduduk Pulau Mules memeluk agamaIslam. Menurut sejarah setempat, Islam dibawa oleh nenek moyang mereka yang berasal dari sukuEnde,Bima, danBugis. Sedangkan bahasa yang digunakan oleh penduduk Pulau Mules juga berbeda dari bahasa Manggarai di daratan Flores, menjadikan wilayah ini kaya akan keragaman tradisi dan budaya yang hidup di wilayah ini.[3]