Pos adalah bagian darisistem pos yaitu sebuah metode yang digunakan untuk mengirimkan informasi atau suatu objek, di mana untukdokumen tertulis biasanya dikirimkan denganamplop tertutup atau berupa paket untuk benda-benda yang lain, pengirimannya mampu menjangkau seluruh wilayah di dunia. Pada dasarnya, sistem pelayanan pos bisa dilakukan olehpublic ataupunprivate. Namun, sejak pertengahan abad ke 19, sistem per-pos-an secara umum menjadi ranah yang harus dikuasainegara (monopoli) dengan biaya pada artikel prabayar. Bukti dari pembayaran dilihat dari sebuahprangko tempel yang biasa direkatkan di sudut kanan atas, tetapi ongkos permeter juga dikenakan untuk pengiriman massal.
Sistem pos sering kali memiliki fungsi tidak hanya untuk mengirimsurat. Dibeberapa negara, Pos Telegraph dan Telephone (PTT) juga memilikiotoritas terhadap sistemtelepon dantelegraf, ada juga yang memberikan akses untuk rekeningtabungan serta menanganiaplikasi untuk pembuatanpaspor.
Senikomunikasi yang ditulis kemudian dibawa oleh seorang perantara dari satu orang ke tujuannya telah lama ada dan memakan waku yang sangat-sangat lama hingga pesan tersebut sampai kemudian dibalas. Pada tahun 2400 SM, untuk pertama kalinya dikembangkan sebuah sistem pos yang terorganisir dengan menggunakan jasa kurir dalam pertukarandokumen tertulis diMesir.Firaun saat itu menggunakan jasa kurir untuk menyebarkan keputusan yang dia buat di wilayah kekuasaannya. Berikut adalah negara-negara yang menurut berbagai sumber merupakannegara yang memiliki sistem pos pertama kali.
Klaim kredibel yang pertama kalinya untuk perkembangan sistem pos berasal dariPersia kuno walaupun rentang waktunya kadang masih dipertanyakan. Contohnya pada tahun 550 SM, misalnya dikatakan sebagai awal perkembangan sistem pos yang terbaik (saat itu adalah masa pemerintahan raja Cyrus The Great).Sumber-sumber lain ada yang mengatakan tanggal lebih awal untuk sistem posAsiria dengankredit yang diberikan kepadaHammurabi (1700 SM) danSargon II (7200 SM). Pada saat itu,dokumen /surat mungkin belum menjadi misi utama dari layanan pos saat itu, namun peran dari sistem sebagai alat pengumpulanintelijen didokumentasikan dengan baik, dan layanan tersebut kemudian dinamakan angariae (sebuah istilah yang seiring waktu berubah menjadi istilah yang menandakan suatu sistem dalampajak). Dalam perjanjian lama (Ester, VIII) disebutkan bahwa Ahasyweros, seorang raja media, menggunakan jasa kurir untuk mengkomunikasikan keputusannya.DiPersia, dalam sistem perposan saat itu kecepatan sudah menjadi salah satu standar yang harus dipenuhi dan diunggulkan. Kurir saat itu menggunakan kuda-kuda yang cepat untuk menembus kegalapan malam, salju, panas, dan berbagai macam medan untuk mengantarkan dokumen kepada yang dituju.
Dibawah kekuasaanDinasti Maurya (322-185 BC),India mencapai perkembanganekonomi dan stabilitaspolitik yang membanggakan. Hal ini didorong oleh pembangunan dan pengembanganinfrastruktur untuk kepentinganpublik. Sebagai contohnya adalah pembangunan ruang-ruangpublik, tempat peristirahatan, dan layanan pengantaranpesan. Pengantarannya menggunakankereta kuda yang dinamakan Dagana.
Pengirimandokumen dengan sistem pos pertama diRoma di atur olehAugustus Caesar (62 BC-AD 14). Pengiriman ini juga diklaim sebagaidokumen pertama yang dikirimkan dengan konsep pelayanan pos. Pelayanannya dinamakancursus publicus dengan menyediakan jasa angkut ringan dengankuda cepat bernama rhedoe. Ada juga jasa angkut yang menggunakan gerobak beroda dua yang ditarik oleh sapi bernama biroloe, tetapi pelayanan ini disediakan khusus untukpemerintahan. Langkah Augustus Caesar dalam mengatur pengiriman dokumen dengan sistem pos tidak hanya mempercepat komunikasi, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan layanan pos yang lebih luas di masa depan.
Sebagai pemimpin bangsaMongol yang paling kuat,Jenghis Khan mengaplikasikan jaringan pos yang besar beserta kantor pos nya yang tetap bernamaÖrtöö. SelamaDinasti Yuan di bawah kekuasaanKublai Khan, sistem ini bertahan dan meliputi territorialChina. Kantor pos tidak hanya digunakan untung pengirimanpesan, tetapi juga digunakan untuk pengiriman petugas, angkatan bersenjata, dan sebagainya. Diakhir pemerintahanKublai Khan, setidaknya di wilayahChina saja ada lebih dari 1400 kantor pos, di mana mereka mempunyai 50000kuda, 1400kerbau, 6700keledai, 400gerobak, 6000perahu, lebih 200anjing dan 1150domba.
Sistem pos lain yang pernah ada adalah hasil karya duniaMuslim yang disebut caliph Mu’awiyya. Pelayanannya dinamakan barid, diambil dari namamenara yang dibangun untuk melindungi jalan yang dilalui oleh kurir. Sebelum hingga selama abad pertengahan,merpati rumah digunakan sebagai pengantar surat. Ini didasari oleh perilaku alamihewan ini, di mana ketika dia jauh dari rumah/sarangnya, burungmerpati bisa menemukan arah untuk pulang.Pesan kemudian diikatkan pada kaki. Selainmerpati, dalam sejarah, pesan juga dikirimkan dengan menggunakan papan seluncur,balon,roket, dan macam-macam alat lainnya.
Sistem pos dalam pengirimansurat sangat dipengaruhi oleh perkembanganteknologitransportasi.Teknologi yang paling awal dalam dunia pengantaransurat adalahkereta api. Dengan menggunakan kereta, paket-paket tersebut dibawa melalui jalan darat. Kemudian kelamaan berkembang tidak hanya perjalanan darat saja, tetapi juga melalui udara untuk melayanidokumen yang harus dikirmkan antar pulau, dan kemudian para petugas pos mulai menggunakantruksurat untuk mengumpulkandokumen.
Jika kita berbicara tentang sistem pos, maka kita harus mengenal istilah ini terlebih dahulu. Snail Mail atau pesan siput adalah sebuah retronim yang digunakan untuk menggambarkan proses pengirimandokumen dengan sistem pos konvensional. Istilahpesan siput digunakan untuk memberikan gambaran lamanyapesan tersebut untuk sampai dan kembali mendapatkan balasan dari si penerimapesan. Istilah pesan siput tidak lagi sering didengar setelah adanya perkembanganteknologi yang diaplikasikan terhadap sistem pengirimanpesan atau biasa kita sebut dengan airmail (pesan udara).
Sistem pos di Indonesia diatur dan dinaungi oleh suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa bernamaPos Indonesia. Dulu dibangun pada masa penjajahan bangsaBelanda, dinamakan sebagai PTT (Post,Telegraph and Telephone Service) pada tahun 1906. Pada tahun 1995, 6 Juni, PTT berubah nama menjadiPos Indonesia.Pos Indonesia bekerja atas instruksipemerintahIndonesia melaluiUndang-Undang No. 6 tahun 1984 tentang Pos dan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Pos menugaskan kepada PTPos Indonesia (Persero) untuk melaksanakan Kewajiban Pelayanan Umum Bidang Pos.
Pos sebagai sistem yang mengatur pengirimandokumen baik berupasurat ataupun barang mulai berkurang fungsinya dengan adanya pencapaian yang luarbiasa di sektor [[teknologi]]. Dimulai dari munculnya mesinfaksimile atau biasa kita sebut dengan faks. Berasal dari kata 'fac simile' (make similar) dalam bahasa latin, yang artinya membuat salinan yang sama dengan aslinya. Dengan menggunakan mesin faks, suatudokumen tertulis bisa dikirimkan dengan memanfaatkan citra foto. Ditambah lagi dengan masuknyainternet, dokumen tertulis (khususnya) yang dikirimkan tidak lagi harus melalui sistem pos. Dengan memanfaatkan fasilitas pesanelektronik,dokumen bisa dikirimkan dengan waktu yang sangat cepat tanpa harus dicetak terlebih dahulu.
Peabody, Norman (2003).Hindu Kingship and Polity in Precolonial India. Cambridge University Press.ISBN 0-521-46548-6.
Dorn, Harold; MacClellan, James E. (2006).Science and Technology in World History: An Introduction. Johns Hopkins University Press.ISBN 0-8018-8359-8.
Aiyangar, Sakkottai Krishnaswami; S. Krishnaswami A. (2004).Ancient India: Collected Essays on the Literary and Political History of Southern India. Asian Educational Services.ISBN 0-8018-8359-8.
Prasad, Prakash Chandra (2003).Foreign Trade and Commerce in Ancient India. Abhinav Publications.ISBN 81-7017-053-2.
Lowe, Robson M.H. (1951).Encyclopedia of British Empire Postage Stamps ed. 2 hal.5-71. London.
Mazumdar, Mohini Lal (1990).The Imperial Post Offices of British India. Calcutta: Phila Publications.
Mote, Frederick W.; John K. Fairbank (1998).The Cambridge History of China. Cambridge University Press.ISBN 0-521-24333-5.