Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Kabupaten Ponorogo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariPonorogo)
Halaman ini berisi artikel tentang kabupaten. Untuk kecamatan bernama sama, lihatKecamatan Ponorogo. Untuk Kegunaan lain, lihatPonorogo (disambiguasi).
Kabupaten Ponorogo
Transkripsi bahasa daerah
 • JawaPånårågå(Gêdrig)
ڤاناراڮا(Pégon)
ꦥꦤꦫꦒ(Hånåcåråkå)
Searah jarum jam:Reog,Telaga Ngebel, kantor Bupati Ponorogo, danPrasasti Condrogeni I
Lambang resmi Kabupaten Ponorogo
Lambang
Julukan: 
  • Bumi Reog
Motto: 
Ponorogo HEBAT
(Harmonis,Elok,Bergas,Amanah, danTaqwa)
Peta
Peta
Kabupaten Ponorogo di Jawa
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Ponorogo
Peta
Tampilkan peta Jawa
Kabupaten Ponorogo di Indonesia
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Ponorogo (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
Koordinat:7°52′07″S111°27′43″E / 7.8686°S 111.4619°E /-7.8686; 111.4619
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri8 Agustus 1950
Dasar hukumUU No. 12/1950
Hari jadi11 Agustus 1496; 528 tahun lalu (1496-08-11)
Ibu kotaPonorogo
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiSugiri Sancoko
 • Wakil BupatiLisdyarita
 • Sekretaris DaerahAgus Pramono
 • Ketua DPRDSunarto
Luas
 • Total1.371,78 km2 (529,65 sq mi)
Ketinggian tertinggi
2.563 m (8,409 ft)
Ketinggian terendah
92 m (302 ft)
Populasi
 (2022)[1]
 • Total964.253
 • Kepadatan1.380/km2 (3,600/sq mi)
 • Laki-laki
474.260
 • Perempuan
475.060
Demonim-Warga Ponorogo(id)
-Wong Ponorogo(jw)[nb 1]
-Ponoragan(en)
Demografi
 • Agama
 • BahasaIndonesia (resmi),
Jawa (dominan)
-Jawa Mataraman,
Lainnya
 • IPMKenaikan 0.711 (2021)
Tinggi[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3502Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 352
Kode ISO 3166ID-JI
Pelat kendaraanAExxxx S**/T*/U*/V*/W*
Kode Kemendagri35.02Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 2.439.280.432.343,- (2020)[5]
PADRp 295.144.564.691,- (2020)[5]
DAURp 1.101.498.854.000,- (2020)[5]
Semboyan daerahREOG
"Resik,Endah,Omber,
danGirang-gemirang"
Flora resmiSonokeling
Situs webponorogo.go.id

Kabupaten Ponorogo (bahasa Jawa:Hanacaraka: ꦥꦤꦫꦒ,Pegon: ڤاناراڮا,translit. Pånårågå;pengucapan bahasa Jawa:[pɔnɔˈrɔgɔ]) adalah sebuah wilayahkabupaten yang terletak di provinsiJawa Timur,Indonesia.Ibu kota Ponorogo berada di kecamatanPonorogo. Kabupaten ini terletak di koordinat 111° 17’–111° 52’BT dan 7° 49’–8° 20’LS dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas wilayah 1.371,78 km².[6] Kabupaten ini terletak di bagian barat provinsiJawa Timur dan berbatasan langsung denganprovinsiJawa Tengah. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2022, jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo adalah 964.253 jiwa.[1]

Hari jadi Kabupaten Ponorogo diperingati setiap tanggal11 Agustus, karena pada tanggal11 Agustus1496,Bathara Katong diwisuda/dinobatkan sebagaiadipati pertamaKadipaten Ponorogo. Pada tahun1837,Kadipaten Ponorogo pindah dari Kota Lama ke Kota Tengah menjadiKabupaten Ponorogo.[7][8] Semenjak tahun1944 hingga sekarang Kabupaten Ponorogo sudah berganti kepemimpinan sebanyak 16 kali.

Kabupaten Ponorogo dikenal dengan julukanReog atauBumi Reog karena daerah ini merupakan daerah asal darikesenianReog. Ponorogo juga dikenal sebagaiSantri karena memiliki banyakpondok pesantren, salah satu yang terkenal adalahPondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di DesaGontor, KecamatanMlarak.

Setiap tahun pada bulanSuro (Muharram), Kabupaten Ponorogo mengadakan suatu rangkaian acara berupapesta rakyat yaituGrebeg Suro. Pada pesta rakyat ini ditampilkan berbagai macamseni dantradisi, di antaranyaFestival Nasional Reog Ponorogo,Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, danLarungan Risalah Doa diTelaga Ngebel.[9]

Etimologi

[sunting |sunting sumber]

Ponorogo berasal dari dua kata yaitupramana danraga.Pramana berarti dayakekuatan,rahasia hidup, sedangkanraga berartibadan,jasmani. Kedua kata tersebut dapat ditafsirkan bahwa di balik badan manusia tersimpan suatu rahasia hidup (wadi) berupaolah batin yang mantap dan mapan berkaitan dengan pengendalian sifat-sifatamarah,aluwamah / lawamah,shufiah danmuthmainah. Manusia yang memiliki kemampuan olah batin yang mantap dan mapan akan menempatkan diri di mana pun dan kapan pun berada.[8] Namun ada pula yang menyebutkan bahwapana berarti melihat danraga berarti badan, raga, atau diri. Sehingga arti Panaraga adalah "melihat diri sendiri" atau dalam kata lain disebut "wawas diri".[10]

Asal-usul nama Ponorogo bermula darikesepakatan dalammusyawarah bersamaRaden Bathara Katong,Kiai Mirah,Seloaji, danJayadipa pada hariJumat saatbulan purnama, bertempat di tanah lapang dekat sebuahgumuk (wilayahkatongan sekarang). Dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa kota yang akan didirikan dinamakanPramana Raga yang akhirnya berubah menjadiPanaraga (Ponorogo).[8]

Pendapat lain tentang asal mula nama Ponorogo diutarakan olehPigeaud, yang berbunyi:[11]

[...] Saya rasa cukup pasti bahwa nama itu dapat disejajarkan dengan nama Jogorogo, nama lama dari wilayah utaraLawu. [...] Saya menyarankan untuk menyetarakan katarogo denganrowo [rawa], sedangkanpono denganbono (lanskap). Secara kebahasaan, hanya sedikit yang menyangsikan ini. Telah diketahui bahwaMadiun dulunya merupakan rawa yang besar. Jogorogo dapat dipahami sebagai 'perbatasan rawa', sedangkan Ponorogo adalah perubahanlinguistik selanjutnya.

Sejarah

[sunting |sunting sumber]

MenurutBabad Ponorogo, berdirinya Kabupaten Ponorogo dimulai setelahRaden Katong sampai di wilayahWengker. Pada saat itu Wengker dipimpin olehSurya Ngalam yang dikenal sebagaiKi Ageng Kutu. Raden Katong lalu memilih tempat yang memenuhi syarat untuk pemukiman (yaitu di Dusun Plampitan, KelurahanSetono, KecamatanJenangan sekarang). Melalui situasi dan kondisi yang penuh dengan hambatan, tantangan, yang datang silih berganti,Raden Katong,Selo Aji, danKi Ageng Mirah beserta pengikutnya terus berupaya mendirikan pemukiman.

Tahun14821486 M, untuk mencapai tujuan menegakkan perjuangan dengan menyusun kekuatan, sedikit demi sedikit kesulitan tersebut dapat teratasi, pendekatan kekeluargaan denganKi Ageng Kutu dan seluruh pendukungnya ketika itu mulai membuahkan hasil.

Dengan persiapan dalam rangka merintis kadipaten didukung semua pihak,Bathoro Katong (Raden Katong) dapat mendirikanKadipaten Ponorogo pada akhir abad XV, dan ia menjadiadipati yang pertama.

Kadipaten Ponorogo berdiri pada tanggal11 Agustus1496, tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Ponorogo. Penetapan tanggal ini merupakan kajian mendalam atas dasar bukti peninggalan benda-benda purbakala berupa sepasang batu gilang yang terdapat di depan gapura kelima di kompleks makam Batara Katong dan juga mengacu pada bukuHand book of Oriental History. Pada batu gilang tersebut tertuliscandrasengkala memet berupa gambar manusia yang bersemadi, pohon, burung garuda dan gajah.Candrasengkala ini menunjukkan angka tahun 1418 Saka atau tahun1496M. Sehingga dapat ditemukan hari wisuda Bathoro Katong sebagai Adipati Kadipaten Ponorogo yaitu hariMingguPon, tanggal 1 Besar 1418Saka bertepatan tanggal11 Agustus1496M atau1Dzulhijjah901H. Selanjutnya melalui seminar Hari Jadi Kabupaten Ponorogo yang diselenggarakan pada tanggal30 April1996 maka penetapan tanggal 11 Agustus sebagai Hari Jadi Kabupaten Ponorogo telah mendapat persetujuanDPRD Kabupaten Ponorogo.[7][8]

Sejak berdirinya Kadipaten Ponorogo di bawah pimpinan Raden Katong, tata pemerintahan menjadi stabil dan pada tahun1837 Kadipaten Ponorogo pindah dari Kota Lama ke Kota Tengah menjadi Kabupaten Ponorogo hingga sekarang.[8]

Pakaian Adat Ponorogo, Jawa Timur

Geografi

[sunting |sunting sumber]

Kabupaten Ponorogo terletak di antara 111° 17’–111° 52’BT dan 7° 49’–8° 20’LS. Jarak ibu kota Ponorogo dengan ibu kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya) kurang lebih 200 km ke arah timur laut dan ke ibu kotanegara (Jakarta) kurang lebih 800 km ke arah barat.[6]

Batas Administrasi

[sunting |sunting sumber]

Kabupaten Ponorogo berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:[12]

UtaraKabupaten Madiun,Kabupaten Magetan, danKabupaten Nganjuk
TimurKabupaten Tulungagung danKabupaten Trenggalek
SelatanKabupaten Pacitan danKabupaten Trenggalek
BaratKabupaten Pacitan danKabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah)

Topografi

[sunting |sunting sumber]

Kabupaten Ponorogo mempunyai luas wilayah 1.371,78 km² dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter di atas permukaan laut yang dibagi menjadi 2 subarea, yaitu area dataran tinggi yang meliputiKecamatanNgrayun,Sooko,Pulung, danNgebel sisanya merupakan area dataran rendah. Sungai yang melewati ada 14 sungai dengan panjang antara 4–58 km sebagai sumberirigasi bagi lahan pertanian dengan produksi padi maupun hortikultura. Sebagian besar dari luas yang ada terdiri dari area kehutanan dan lahansawah, sedangkan sisanya digunakan untukladang pekarangan.[6]

Iklim

[sunting |sunting sumber]

Kabupaten Ponorogo memilikiiklim muson tropis (Am) yang mengalami dua musim sebagai akibat dari pergerakan angin muson, yaitumusim kemarau yang disebabkan olehangin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin danmusim hujan yang disebabkan oleh angin muson barat–barat laut yang bersifat basah dan lembap.Curah hujan paling tinggi terjadi pada periode bulanDesember,Januari, danFebruari dengan curah hujan bulanan lebih dari 200 mm per bulan.Curah hujan terendah terjadi pada periode bulanJuli,Agustus, danSeptember dengan curah hujan kurang dari 80 mm per bulan.Suhu di Kabupaten Ponorogo sepanjang tahun relatif sama dengansuhu rata-rata 26,4 ℃ dan suhu rata-rata terendah 21,6 ℃, dancurah hujan di wilayah ini berkisar antara 1.400–2.000 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–150 hari hujan per tahun.

Data iklimPonorogo, Jawa Timur, Indonesia
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rata-rata tertinggi °C (°F)29.9
(85.8)
30.1
(86.2)
30.4
(86.7)
31.2
(88.2)
31.2
(88.2)
31.3
(88.3)
31.1
(88)
31.6
(88.9)
32.6
(90.7)
32.7
(90.9)
31.8
(89.2)
30.8
(87.4)
31.23
(88.21)
Rata-rata harian °C (°F)26.1
(79)
26.2
(79.2)
26.4
(79.5)
26.8
(80.2)
26.5
(79.7)
26.1
(79)
25.6
(78.1)
25.7
(78.3)
26.7
(80.1)
27.1
(80.8)
26.9
(80.4)
26.6
(79.9)
26.39
(79.52)
Rata-rata terendah °C (°F)22.3
(72.1)
22.4
(72.3)
22.5
(72.5)
22.4
(72.3)
21.9
(71.4)
20.9
(69.6)
20.1
(68.2)
19.9
(67.8)
20.8
(69.4)
21.6
(70.9)
22.1
(71.8)
22.4
(72.3)
21.61
(70.88)
Presipitasi mm (inci)293
(11.54)
296
(11.65)
275
(10.83)
209
(8.23)
88
(3.46)
54
(2.13)
25
(0.98)
13
(0.51)
32
(1.26)
70
(2.76)
212
(8.35)
267
(10.51)
1.834
(72,21)
Rata-rata hari hujan16161411532124111499
%kelembapan85858481807773716971768177.8
Kemungkinan sinar matahari (persen)50495565697379787472625465
Sumber #1: Climate-Data.org[13]
Sumber #2: BMKG[14] & Weatherbase[15]

Pemerintahan

[sunting |sunting sumber]

Daftar Bupati

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar Bupati Ponorogo

Berikut adalahDaftar Nama Bupati Ponorogo sejak 1837:

No.BupatiMulai MenjabatAkhir MenjabatWakil BupatiKet.
1.R. Adipati Mertohadinegoro18371854
2.R. Mas Sasrokusuma18541856
3.R. Mas Tumenggung Cokronegoro I18561882
4.R. Mas Cokronegoro II18821906
5.R.T. Sosro Prawiro19061906
6R. Mas Cokrohadinegoro19141916
7.Pangeran Kusumo Yuda19161926
8.R. Tumenggung Saim19261934
9.R. Sutikno19341944
10.R. Soesanto Tirtoprodjo19441945
Masa Kemerdekaan Indonesia
11.R. Tjokrodiprodjo19451949
12R. Prajitno19491951
13.MayjenTNIR. Moehamad Mangoendipradja19511955
14.R. Mahmoed19551958
15.R. M. Harjogi19581960
16.R. Dasoeki Prawirowasito19601967
17.R. Soejoso19671968
18.R. Soedono Soekirdjo19681974
19.H.Soemadi19741984
20.Drs.Soebarkah Poetro Hadiwirjo19841989
21.Drs.R.Gatot Soemani19891994
22.Dr. H. M. Markum Singodimedjo19942004H.Muryanto,S.H.,M.M.
23.H.Muryanto,S.H.,M.M.20042005
24.H.Muhadi Suyono,S.H.,M.Si.20052010H. Amin, S.H.
25.H. Amin, S.H.20102015Yuni Widyaningsih
26Drs. H. Ipong Muchlissoni17 Februari 201626 Februari 2021Drs.H.Soedjarno,M.M.
27H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M.26 Februari 2021PetahanaHj. Lisdyarita, S.H.


Dewan Perwakilan

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ponorogo

Berikut ini adalah komposisi anggotaDPRD Kabupaten Ponorogo dalam empat periode terakhir.

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[16]2014–2019[17]2019–2024[18]2024–2029
PKB7Steady 7Kenaikan 8Steady 8
Gerindra(baru) 0Kenaikan 6Penurunan 5Kenaikan 6
PDI-P10Penurunan 5Penurunan 4Kenaikan 7
Golkar9Kenaikan 10Penurunan 4Kenaikan 5
NasDem(baru) 1Kenaikan 10Penurunan 7
PKS1Kenaikan 2Kenaikan 4Penurunan 3
Hanura(baru) 2Penurunan 1Steady 1Penurunan 0
PAN6Steady 6Penurunan 3Steady 3
Demokrat7Penurunan 6Penurunan 5Steady 5
PPP3Penurunan 1Steady 1Steady 1
PKPI1Penurunan 0Steady 0
PKNU(baru) 3
PNIM1
Jumlah Anggota50Penurunan 45Steady 45Steady 45
Jumlah Partai11Penurunan 10Steady 10Penurunan 9


Kecamatan

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ponorogo

Kabupaten Ponorogo terdiri dari 21 kecamatan, 26 kelurahan, dan 281 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 949.280 jiwa dengan luas wilayah 1.305,70 km² dan sebaran penduduk 727 jiwa/km².[19][20]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ponorogo, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[21]StatusDaftar
Desa/Kelurahan
35.02.16Babadan31263491Desa
Kelurahan
35.02.13Badegan-1063455Desa
35.02.11Balong-2063461Desa
35.02.03Bungkal-1963462Desa
35.02.20Jambon-1363456Desa
35.02.18Jenangan21563492Desa
Kelurahan
35.02.09Jetis-1463473Desa
35.02.12Kauman-1663451Desa
35.02.08Mlarak-1563472Desa
35.02.19Ngebel-863493Desa
35.02.02Ngrayun-1163464Desa
35.02.17Ponorogo19-63411-63419Kelurahan
35.02.21Pudak-663483Desa
35.02.07Pulung-1863481Desa
35.02.04Sambit-1663474Desa
35.02.14Sampung-1263454Desa
35.02.05Sawoo-1463475Desa
35.02.10Siman21663471Desa
Kelurahan
35.02.01Slahung-2263463Desa
35.02.06Sooko-663482Desa
35.02.15Sukorejo-1863453Desa
TOTAL26281

Ekonomi

[sunting |sunting sumber]

Kabupaten Ponorogo memiliki fasilitas perdagangan yang cukup lengkap, fasilitas tersebut berupa pasar dan pertokoan yang tersebar di seluruh wilayah. Pasar-pasar besar Kabupaten Ponorogo antara lainPasar Legi Songgolangit diKecamatan Ponorogo, Pasar Wage diKecamatan Jetis,Pasar Pon diKecamatan Siman dan pasar-pasar lain yang umumnya buka menurut hari dalampenanggalan Jawa. Di kabupaten ini juga terdapat pasar hewan terbesar diKaresidenan Madiun, yaituPasar Hewan Jetis yang buka setiap hariPahing.

Selain menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari, keberadaan pasar tersebut juga penting dalam rangka menunjang kegiatan sistem koleksi–distribusi terhadap barang-barang kebutuhan penduduk dan beberapakomoditas pertanian yang dihasilkan oleh Kabupaten Ponorogo. Sedangkan fasilitas perdagangan yang berupa pertokoan banyak berkembang di kabupaten ini terutama toko-tokoswalayan.

Produk domestik regional bruto (PDRB) tertinggi pada tahun2019 adalah sektorpertanian dengan pendapatan 3,41 triliun dan terendah adalah Pengadaan Listrik dan Gas dengan pendapatan 13,11 miliar.[22]Upah minimum pada tahun 2021 adalah Rp1.938.321.[23]

Pendapatan Domestik Regional Bruto 2015–2019 (Harga Konstan 2010)
SektorTahun
20152016201720182019
Rupiah (miliar)%Rupiah (miliar)%Rupiah (miliar)%Rupiah (miliar)%Rupiah (miliar)%
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan3.306,343,013.399,082,803.381,49-0,523.416,531,043.410,71-0,17
Pertambangan dan Penggalian277,101,02283,392,27302,046,58309,952,62317,662,49
Industri Pengolahan810,106,05851,985,17923,508,39993,517,581.063,797,07
Pengadaan Listrik dan Gas10,671,6311,104,0211,725,5912,193,9713,117,59
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang11,233,1411,744,6112,657,7213,466,4114,386,87
Konstruksi1.051,633,101.114,525,981.211,748,721.306,127,791.402,817,40
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor2.042,957,612.169,206,182.340,407,892.515,067,462.685,836,79
Transportasi dan Pergudangan193,927,15209,758,16229,529,42248,688,35271,048,99
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum340,938,02365,117,09396,218,52428,458,14463,208,11
Informasi dan Komunikasi988,138,091.064,397,721.149,407,991.230,847,091.328,667,95
Jasa Keuangan dan Asuransi365,136,85391,517,23410,134,76430,805,04448,554,12
Real Estat307,935,93326,686,09342,404,81367,907,45390,956,26
Jasa Perusahaan51,586,0054,605,8758,196,5762,577,5366,946,98
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib630,915,22666,705,67685,532,82715,064,31734,752,75
Jasa Pendidikan965,736,991.035,127,191.107,346,981.173,015,931.260,817,49
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial91,711,4997,266,05103,136,04111,267,88119,817,69
Jasa lainnya241,864,17253,514,81268,065,74284,196,02308,798,66
Total11.687,875,2512.305,655,2912.933,455,1013.619,575,3114.301,795,01
Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo[22]

Komoditas

[sunting |sunting sumber]

Komoditas unggulan Kabupaten Ponorogo yaitu sektorperkebunan danpertanian. Sektor perkebunan komoditas unggulannya adalahkakao,tebu,kopi,kelapa,cengkih, danjambu mete. Sektor Pertanian komoditas yang diunggulkan adalahtembakau.[24] Beberapa komoditas pertanian dan perkebunan lainnya adalahpadi,ubi kayu,jagung,kacang kedelai, dankacang tanah. Komoditas sektor perkebunan tahun2009 menghasilkantebu 12.985 ton,kelapa 3.915 ton, dankopi 167 ton.[25]

Ketersediaan lahan perkebunan pada tahun2011 yang sudah digunakan untukcengkih seluas 2.876 ha,jambu Mete seluas 1.340 ha,kakao seluas 1.723 ha,kelapa seluas 6.108 ha,kopi seluas 580 ha, dantebu seluas 2.466 ha.[26]

Demografi

[sunting |sunting sumber]

Penduduk

[sunting |sunting sumber]
Populasi historis
TahunJumlah
Pend.  
±%  
1961[1]699.870—    
1971[1]738.760+5.6%
1980[27]783.356+6.0%
1990[27]837.055+6.9%
2000[28]841.497+0.5%
2010[29]855.281+1.6%
2020[1]949.320+11.0%
Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo
Lihat pula:Populasi tahunan

Menurut publikasi BPS jumlah penduduk di 21kecamatan di Kabupaten Ponorogo padasensus penduduk tahun 2020 adalah 949.320 yang terdiri atas 474.260 laki-laki dan 475.060 perempuan dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 99 yang berarti jumlah penduduklaki-laki hampir sama besarnya dengan jumlah pendudukperempuan.[1] Sedangkan padasensus penduduk tahun 2010, rasio tertinggi terdapat diKecamatan Mlarak yaitu sebesar 128 (setiap 100 perempuan terdapat 128 laki-laki) dan rasio terendah terdapat diKecamatan Jetis yaitu sebesar 95 (setiap 100 perempuan terdapat 95 laki-laki). Kecamatan yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalahKecamatan Ponorogo yaitu sebanyak 3.333 jiwa/km2 dan yang paling rendah adalahKecamatan Pudak yaitu sebanyak 182 jiwa/km2.[27]

Agama

[sunting |sunting sumber]

Agama yang dianut oleh penduduk Kabupaten Ponorogo beragam. Menurut data dariBadan Pusat Statistik dalamSensus Penduduk tahun 2010, penganutIslam berjumlah 839.127 jiwa (98,11%),Kristen berjumlah 2.864 jiwa (0,33%),Katolik berjumlah 2.268 jiwa (0,27%),Buddha berjumlah 261 jiwa (0,03%),Hindu berjumlah 82 jiwa (0,01%),Kong Hu Cu berjumlah 14 jiwa (0,002%), agama lainnya berjumlah 25 jiwa (0,003%), tidak terjawab dan tidak ditanyakan berjumlah 10.640 jiwa (1,24%).[3]

Jumlah keseluruhan tempat peribadatan di Ponorogo pada tahun 2010 adalah sejumlah 4.233 buah.Masjid berjumlah 1.448 buah,Mushola berjumlah 2.754 buah,Gereja Protestan berjumlah 21 buah,Gereja Katolik berjumlah 8 buah, danWihara berjumlah 2 buah.[30]

Bahasa

[sunting |sunting sumber]

Bahasa yang digunakan di Kabupaten Ponorogo adalahbahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, danbahasa Jawa Mataraman sebagai bahasa sehari-hari.

Seni Budaya

[sunting |sunting sumber]

Kesenian

[sunting |sunting sumber]
Reog Ponorogo

Ponorogo memiliki banyak sekali kesenian daerah, salah satu yang terkenal adalahReog. Seni Reog merupakan rangkaian tarian yang terdiri dari tarian pembukaan dan tarian inti. Tarian pembukaan biasanya dibawakan oleh 6–8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6–8 gadis yang menaiki kuda. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan. Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi di mana seni reog ditampilkan.

Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan terakhir adalah singa barong, yang mana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Namun adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Di sini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan.

Selain Reog terdapat juga kesenian dan tradisi lain, yaituGajah-gajahan,Onta Ponoragan,Kebo Keboan Ponoragan,Kompang, Odrot, Keling,Kethek ogleng Sampung,Balon Lebaran,wayang purwa,Jaranan Thek, Gong Gumbeng.

Pakaian Adat

[sunting |sunting sumber]

Ponorogo memiliki 2 jenis pakaian adat, yakni pakaian Bangsawan dan Kerakyatan. Umumnya yang lebih dikenal adalah jenis pakaian adat Kerakyatan yang disebut Penadon, karena masih sering terlihat dalam aktivitas keseharian masyarakat Ponorogo maupun saat pementasan Reog Ponorogo. karena sering bergantinya pakaian adat untuk perempuan, maka Anas Gresik tim Parogo atau Paguyuban Reyog Ponorogo mendesain untuk pakaian adat untuk pemerpuan yang berguna sebagai pendamping Penadon yang kemudian dikenal dengan Kebaya Penadon atau kebaya Ponoragan.

Senjata Tradisional dan Pusaka

[sunting |sunting sumber]

Di Ponorogo terdapat beberapa senjata tradisional Khas Ponorogo, diantaranya adalah :

  • Keris Ponoragan, Keris dengan bentuk besar, panjang dan tebal.
  • Keris Singo Barong, keris yang memiliki dhapur atau orenamen Singo Barong.
  • Tombak Korowelang, Tombak yang memilik Luk lengkungan yang meliuk.
  • Pecut atau cemeti, sejenis cambuk yang diuntai.
  • Tali Kolor, sebuah Tali yang memiliki fungsi seperti cambuk dan mengikat lawan
  • Godo Pentungan, memiliki bentuk tongkat pendek sepanjang lengan.
  • Muthik, memiliki bentuk seperti golok atupun pedang, dapat dijumpai pada kesenian Keling Mojo Pulung.
  • Gelathi, memiliki bentuk seperti belati, biasanya sebagai pendamping senjata Muthik.

Ponorogo juga memiliki Pusaka kebanggan, yakni Tombak Kiai Tunggul Nogo, Sabuk Angkin Cinde Puspito, Payung Songsong Kiai Tunggul Wulung dan Pecut Kiai Samandiman yang dikirab dan dicuci setiap tahunnya.

Tradisi dan Adat - Istiadat

[sunting |sunting sumber]

Kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat Ponorogo dipengaruhi oleh kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat Jawa Tengah. Beberapa budaya masyarakat Ponorogo adalah Larung Risalah Doa,Grebeg Suro, danKirab Pusaka. Masyarakat Ponorogo memiliki adat-istiadat yang sangat khas yaitu,becekan (suatu kegiatan dengan mendatangi dan memberikan bantuan berupa bahan makanan;beras,gula, dan sejenisnya kepada keluarga, tetangga atau kenalan yang memiliki hajatpernikahan ataukhitanan) dansejarah (silaturahmi ke tetangga dan sanak saudara pada saat hari rayaIdulfitri yang biasanya dilakukan dengan mendatangi rumah orang yang berumur lebih tua).

Meski demikian, Ponorogo pernah memilik tradisi yang sangat negatif, yaknisBacokan danTempukan. Bacokan ialah Duel yang dilakukan oleh dua orang menggunakan senjata tajam bernama Muthik, sedangkan Tempukan ialah duel secara masal yang dilakukan oleh seniman reog saat dua grup reog berhadapan secara tidak sengaja.[31]

Pariwisata

[sunting |sunting sumber]

Terdapat beberapa objek wisata di Kabupaten Ponorogo, di antaranyaobjek wisata budaya,objek wisata industri,objek wisata alam, danobjek wisata religius.

Objek wisata budaya

[sunting |sunting sumber]

Setiap tanggal1Muharram (1Suro), pemerintah Kabupaten Ponorogo menyelenggarakanGrebeg Suro. Dalam rangkaian perayaan Grebeg Suro ini diadakanKirab Pusaka yang biasa diselenggarakan sehari sebelum tanggal1Muharram. Pusaka peninggalan pemimpin Ponorogo zaman dahulu, saat masih dalam masaKerajaan Wengker, diarak bersama pawai pelajar dan pejabat pemerintahan di Kabupaten Ponorogo, darimakam Bathara Katong (pendiri Ponorogo) di daerah Pasar Pon sebagai Kota Lama, ke Pendapa Kabupaten. Pada malam harinya, dialun-alun kota,Festival Nasional Reyog Ponorogo memasuki babak final. Esok paginya ada acaraLarung Risalah Doa diTelaga Ngebel, di mana nasi tumpeng dan kepala kerbau dilarung bersama doa ke tengah-tengah telaga.[32] PerayaanGrebeg Suro ini menjadi salah satu jadwalkalender wisata Jawa Timur. Objek wisata budaya lainnya, yaituTaman Rekreasi Singo Pitu,Pentas Wayang Kulit, danReyog Bulan Purnama.[33]

Objek Wisata Monumen/Sejarah

[sunting |sunting sumber]
  • Monumen Reog di Sampung, saat ini (2024) sedang dalam proses pembangunan dan pemasangan monumen Reog yang akan menjadi monumen tertinggi di Jawa Timur yang akan menyimpan berbagai peninggalan sejarah terkait Kota Ponorogo dan Seni Reog serta menyediakan berbagai fasilitas penunjang seperti tempat pementasan seni Reog, Rumah Makan, Cafe serta fasilitas pendukung seperti tempat parkir yang luas serta akses menuju lokasi yang tidak jauh dari jalan utama Ponorogo - Wonogiri

Objek wisata industri

[sunting |sunting sumber]

Di Kabupaten Ponorogo terdapat beberapa sentra industri, di antaranya sentra industriseng diDesa Paju,Kecamatan Ponorogo, sentra industrijenang diDesa Josari,Kecamatan Jetis, dan sentra industrikulit diDesa Nambangrejo,Kecamatan Sukorejo.[33]

Objek wisata alam

[sunting |sunting sumber]

Beberapa objek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Ponorogo yaitu:[33]

Telaga Ngebel adalah sebuah danau alami yang terletak diKecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.Kecamatan Ngebel terletak di lerenggunung Wilis.Telaga Ngebel terletak sekitar 30 km dari pusat kotaPonorogo dengan ketinggian 734 meter di atas permukaan laut. Keliling dariTelaga Ngebel sekitar 5 km dan suhu di telaga ini berkisar antara 20–26 ℃.
Taman Wisata Ngembag adalah taman wisata yang terletak di KelurahanRonowijayanKecamatan Siman sekitar 3 km di sebelah timur dari pusat kotaPonorogo. Taman ini terdiri dari sumber air yang dilengkapi dengan taman bermain dan kolam renang anak. Sebelumnya Ngembag dikenal sebagai mata air yang tak terawat. Kemudian oleh Pemkab Ponorogo diubah sebagai taman kota yang dilengkapi dengan kolam renang anak dan juga beberapa permainan anak-anak.
Air Terjun Pletuk atau juga dikenal dengan nama Coban Temu adalah air terjun yang terletak di DusunKranggan,Desa Jurug,Kecamatan Sooko, sebelah tenggara dari pusat kotaPonorogo atau lebih tepatnya sebelah selatan dariKecamatan Pulung. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan berada di atas ketinggian 450 meter di atas laut. Kawasan ini dikelilingi oleh perbukitan yang menjulang tinggi dan ditumbuhi sejumlah tanaman.
Gunung Bayangkaki adalah gunung yang tak aktif yang terletak di Ponorogo, Jawa Timur, tepatnya diDesa Temon,Kecamatan Sawoo. Gunung Bayangkaki memiliki empat puncak, yakniPuncak Ijo (Gunung Ijo),Puncak Tuo (Gunung Tuo),Puncak Tumpak (Puncak Bayangkaki), danPuncak Gentong (Gunung Gentong). Di balik indahnya alam dan kukuhnya batu-batu besar yang menjulang, Bayangkaki memiliki berbagai keunikan dan masih diselimuti dengan mitos yang terus berkembang dalam masyarakat sampai sekarang. Salah satu mitos yang berkembang dalam masyarakat adalah ketika Puncak Gentong sudah terbakar tanpa sebab berarti musim hujan akan segera tiba.[34]
Air terjun Juruk Klenteng atau air terjun Tumpuk adalah air terjun yang terletak diDesa Tumpuk,Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Air terjun ini berlokasi di perbatasanPonorogo danTrenggalek. Dinamakan air terjun Juruk Klenteng karena tempatnya yang menjuruk ke dalam dan diimpit dua tebing gunung bebatuan. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 45 meter ini. Pada ujung bawah air terjun terdapat kolam yang airnya terlihat hijau yang disebut kedung. Menurut mitos, kedung atau lubuk tersebut adalah tembusan ke laut selatan.[35]
Penggalian situs arkeologi di Gua Lowo,Sampung pada tahun1929
Gua Lowo terletak diKecamatan Sampung, sekitar 20 km dari pusat kotaPonorogo. Air terjun ini dinamakan Gua Lowo karena dihuni oleh banyakkelelawar. Kelelawar yang hidup di dalam gua ini bebas dan tidak mengganggu masyarakat setempat. Dalam gua ini juga ditemukansitus arkeologi yang memilikinilai arkeologis tinggi. Lingkungan sekitar gua ini sangat alami dan dikelilingi oleh pepohonan dan batu-batuan.
Hutan wisata Kucur atau taman wisata Kucur adalah hutan wisata yang terletak diKecamatan Badegan, sekitar 20 km ke barat. Ada sumber air (kucur) di tengah hutan jati yang juga berfungsi sebagaitaman nasional dan tempat perkemahan. Selain itu, karena lokasinya yangstrategis, yang terletak di antara jalanJawa Timur danJawa Tengah, taman wisata Kucur sering menjadi tempat beristirahat oleh siapa saja yang melakukan perjalanan.
Air terjun Toyomerto atau dikenal juga dengan sebutan air terjun Selorejo terletak di DusunToyomerto,Desa Pupus,Kecamatan Ngebel, sekitar 35 km dari pusat kota. Akses ke air terjun ini medannya cukup sulit, menanjak penuh kelok dengan kanan kiri tebing curam dan membutuhkan kerja eksta untuk menuju ke sana. Namun hal itu dapat membawa pengalaman yang berbeda bagi para petualang. Air terjun ini terdiri dari 2 tingkat air dalam satu aliran yang jatuh dari tebing batu. Masing-masing tingkatan memiliki ketinggian 25 hingga 30 meter. Untuk tingkat pertama dikenal dengan nama Air Terjun Selorejo Atas dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat kedua. Untuk tingkat kedua dikenal dengan nama Air Terjun Selorejo Bawah. Pada Selorejo Atas dindingnya dapat dipanjat.
Air terjun Setapak berada diDesa Banaran,Kecamatan Pulung. Akses ke air terjun Setapak ini cukup sulit karena melewatihutan hujan tropis yang sangat lebat. Air terjun ini berada di sekitarpegunungan Wilis selatan, tepatnya di utaraBukit Wolan. Air terjun ini memiliki ketinggian 13 meter dengan debit air yang cukup banyak dan dingin.

Objek wisata religius

[sunting |sunting sumber]

Di Kabupaten Ponorogo terdapat dua jenis objek wisata religius, yaitu objek wisataziarah dan objek wisataagama. Tempatziarah di antaranya adalah MakamBathara Katong diDesa Setono,Kecamatan Jenangan danMakam Gondoloyo diDesa Tanjungsari,Kecamatan Jenangan. Dan objek wisataagama di antaranya adalahMata Air Sendang Waluyo Jati yang merupakan tempat ibadah penganutKatolik, dengan sebuahPatung Maria diDesa Klepu,Kecamatan Sooko danMasjid Tegalsari yang dibangun sekitar abad ke-18 olehKiai Ageng Muhamad Besari, berarsitektur Jawa dengan 36 tiang, serta kitab berusia 400 tahun yang ditulisRonggo Warsito diDesa Tegalsari,Kecamatan Jetis.[33]

Pendidikan

[sunting |sunting sumber]

Di Kabupaten Ponorogo terdapat beberapapondok pesantren yang melahirkan tokoh-tokoh nasional, di antaranyaNurcholis Madjid,Hasyim Muzadi,Din Syamsuddin, danHidayat Nurwahid.Pesantren yang tercatat diDirektorat Jenderal Pendidikan IslamKementerian Agama untuk tahun2008 berjumlah 58 pesantren.[36]

Selain pesantren, terdapat pula pendidikan formal negeri maupun swasta. Berikut ini adalah data pendidikan formal di Kabupaten Ponorogo dariData Pokok Pendidikan (Dapodik)Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) untuk wilayah Kabupaten Ponorogo tahun 2011/2012:

Pendidikan formalTK atau RASD atau MISMP atau MTsSMA atau MASMKPerguruan tinggiLain-lain
Negeri136256320701
Swasta61788108572547
Total630713171773248
Data pendidikan di Kabupaten Ponorogo
Sumber: Data Pokok Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional[37]

Perguruan tinggi

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar perguruan tinggi di Ponorogo
  1. Akademi Komunitas Negeri Ponorogo (AKNP)[38]
  2. Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO)
  3. Universitas Merdeka Ponorogo (UNMERPO)
  4. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (IAIN Ponorogo)
  5. Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo (INSURI Ponorogo)
  6. Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor)
  7. Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin (IAIRM)
  8. Akademi Keperawatan (AKPER)Pemkab Ponorogo
  9. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo
  10. Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES)Busana Husada Ponorogo
  11. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo

Pondok pesantren

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar pesantren di Kabupaten Ponorogo
  1. Pondok Modern DarussalamGontor
  2. Pondok Pesantren Wali SongoNgabar
  3. Pondok Pesantren Al-IslamJoresan
  4. Pondok Modern Arrisalah Slahung
  5. Pondok Pesantren Darul Huda Mayak
  6. Pondok Pesantren Al-Iman Sumoroto
  7. Pondok Pesantren Darun Najah
  8. Pondok Pesantren KH Syamsuddin Durisawo,Nologaten
  9. Pesantren Putri Al-MawaddahCoper
  10. Pondok Pesantren Hudatul Muna Jenes
  11. Pondok Pesantren Putra Chasanul Hidayah Bajang Balong Ponorogo
  12. Pondok Pesantren Putri Darus Sa'adah Bajang Balong Ponorogo
  13. Pondok Pesantren Al-Amin Ronowijayan Ponorogo
  14. Pondok Pesantren Ittihadul Ummah Jarakan Ponorogo
  15. Pondok Pesantren Nurul Qur'an Pakunden Ponorogo

Sekolah dasar dan menengah

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar sekolah di Ponorogo
  1. SMKN 1 Jenangan Ponorogo
  2. SMK PGRI 2 Ponorogo
  3. SMK PGRI 1 Ponorogo
  4. SMKN 1 Ponorogo
  5. SMKN 2 Ponorogo
  6. SMAN 1 Ponorogo
  7. SMAN 2 Ponorogo
  8. SMAN 3 Ponorogo
  9. SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
  10. SMA Bakti Ponorogo
  11. SMA Immersion Ponorogo
  12. MAN 1 Ponorogo
  13. MAN 2 Ponorogo
  14. MAMNU Ponorogo
  15. SMPN 1 Ponorogo
  16. SMPN 2 Ponorogo
  17. SMPN 3 Ponorogo
  18. SMPN 4 Ponorogo
  19. SMPN 5 Ponorogo
  20. SMPN 6 Ponorogo
  21. MTsN 1 Ponorogo
  22. MTs Ma'arif 1 Ponorogo
  23. SMP Muhammadiyah 1 Ponorogo
  24. SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo
  25. SMP Ma'arif 1 Ponorogo
  26. SMP Ma'arif 2 Ponorogo
  27. SMPIT Qurrota Ayun Ponorogo
  28. SMP Terpadu Ponorogo
  29. SMPK Slamet Riyadi Ponorogo
  30. SDN 1 Mangkujayan Ponorogo
  31. SD Muhammadiyah Ponorogo
  32. SD Ma'arif Ponorogo
  33. SDN 3 Bangunsari Ponorogo
  34. SDIT Qurrota Ayun Ponorogo

Transportasi

[sunting |sunting sumber]

Ibu kota Kabupaten Ponorogo atauKota Ponorogo terletak 27 km sebelah selatanKota Madiun, 65 km sebelah selatanKabupaten Ngawi. Kabupaten ini berada di jalur utamaNgawiPacitan. Transportasi yang sekarang banyak digunakan adalah kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Ada sebagian kecil menggunakan sepeda angin (sepeda onthel). Terminal utama Kabupaten Ponorogo adalahTerminal Seloaji yang terletak di sebelah utara Kabupaten Ponorogo yaitu di KecamatanBabadan.

Kendaraan tradisional

[sunting |sunting sumber]

Masih ada kereta yang ditarik kuda (dokar) yang digunakan sebagai alat transportasi utama. Dokar biasa digunakan di daerah pedesaan, terutama untuk mengangkut pedagang yang hendak menuju pasar-pasar tradisional. Selain itu ada juga dokar yang khusus difungsikan sebagai kereta wisata, yang biasa digunakan untuk mengelilingi Kota Ponorogo.

Trayek bus dalam kabupaten

[sunting |sunting sumber]

Untuk menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kecamatan-kecamatan di pinggiran tersedia pula bus mini yang relatif ekonomis. Untuk pelajar misalnya, cukup dikenakan tarif Rp1.000 hingga Rp2.000. Bus mini ini beroperasi mulai setelah subuh hingga menjelang sore. Ada 3 trayek utama bus mini di Ponorogo. Setiap trayek akan memutar melewatiAlun-alun Kabupaten Ponorogo–Jalan MT. Haryono–Pabrik Es–Terminal Seloaji–Ngrupit–Pasar Pon–Jeruksing–Terminal Lama–Jenes. 3 trayek tersebut adalah:

  1. Terminal Seloaji–Dengok–JetisSambitSawoo
  2. Terminal Seloaji–Dengok–Balong–keSlahung / keBungkal
  3. Terminal Seloaji–Tambak Bayan–BadeganPurwantoro

Angkodes

[sunting |sunting sumber]

Juga ada angkutan sejenisangkot yaituAngkodes (angkutan pedesaan) yang merupakan salah satutransportasi umum di Kabupaten Ponorogo untuk daerah-daerah yang tidak dilewati jalur bus sepertiMlarak,Pulung,Sooko, atauSomoroto.

Bus antarkota

[sunting |sunting sumber]

Berpusat di terminal Seloaji, bus antarkota menghubungkan Ponorogo dengan kota-kota di Jawa Timur. Beberapa bus antarkota yang cukup populer di Ponorogo di antaranya:

  1. Ponorogo–Surabaya yang dilayani armada bus Restu, Jaya, Mandala, dan beberapa armada bus antarkota lainnya
  2. Ponorogo–TrenggalekTulungagungBlitar yang dilayani oleh armada bus Jaya
  3. Ponorogo–Ngawi yang dilayani oleh armada bus Cendana
  4. Ponorogo–Pacitan yang dilayani oleh armada bus Aneka

Kereta api

[sunting |sunting sumber]

Dahulu adaJalur kereta api Madiun-Ponorogo-Slahung tetapi sudah tidak berfungsi sejak tahun1984. Sempat berembus rencana pengaktifan kembali jalur kereta ini yang telah disetujui oleh Wakil Menteri Perhubungan IndonesiaE.E. Mangindaan.[39] Namun tentu saja hal ini sulit untuk direalisasikan mengingat sebagian besar jalur kereta yang dulu dipergunakan sekarang telah ditimpa berbagai macam bangunan.

Makanan khas

[sunting |sunting sumber]
Sate Ponorogo

Beraneka jenis makanan khas tersedia di Ponorogo.Sate Ponorogo merupakan salah satu jenis sate yang berasal dari daerah Ponorogo. Sate Ponorogo berbeda denganSate Madura. Perbedaannya adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupaifillet, sehingga selain lebih empuk, lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan. Ukuran sate Ponorogo relatif lebih besar dengan irisan memanjang. Karena ukuran yang memanjang ini, satu tusuk sate Ponorogo biasanya hanya berisi satu atau dua potong daging. Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu (dibacem) agar bumbu meresap ke dalam daging.[40]

Selain sate, juga terdapat Pecel Ponorogo. PerbedaanPecel Ponorogo dengan pecel di daerah lainnya adalah bumbu kacangnya kental dan pedas serta mempunyai unsur rasa yang khas dengan aroma yang kuat. Sayur-sayurannya lengkap, taoge yang dipakai bukan berasal dari kacang hijau tetapi dari kedelai. Biasanya dilengkapi dengan petai cina (lamtoro) dan mentimun yang diiris kecil-kecil. Pecel Ponorogo juga dilengkapi dengan rempeyek atau tempe goreng. Cara penyajiannya pun berbeda dengan pecel di daerah lain. Pecel ini disajikan dengan nasi lalu sayur dan disiram sambal, kemudian diberi sayur dan sambal lagi, lalu lalapan kemudian tempe goreng atau rempeyek.

Terdapat juga minuman khas dari Ponorogo, yaituDawet Jabung. Dawet Jabung mirip denganes cendol, namun cendol yang dipakai terbuat dari tepung aren dan tanpa bahan pewarna, sehingga warnanya alami. Kuah dawetnya terdiri dari santan kelapa muda yang ditambah dengan gula aren dan sedikit garam. Biasanya ditambahkan tapai ketan dan irisan buahnangka. Dawet ini disajikan dalam mangkuk kecil dan ditambah denganes batu. Dinamakan Dawet Jabung, karena asal dari dawet ini berasal dari DesaJabung salah satudesa di KecamatanMlarak.[41]

Beberapa jajanan khas Ponorogo adalahJenang Mirah,Gethuk Golan, danArak Keling. Dinamakan Jenang Mirah karena pembuat jenang ini adalah Ibu Mirah. Jenang Mirah berasal dari DesaJosari. Merupakan makanan khas Ponorogo yang dibuat dariberas ketan,gula kelapa dansantan buah kelapa, tanpa bahan pengawet. Jenang Mirah termasuk makanan basah karena hanya tahan satu minggu, kecuali dimasukkan ke dalam lemari es. Jenang Mirah sangat mudah ditemui di toko oleh-oleh khas Ponorogo.[42][43] Selain Jenang Mirah, Juga adaarak keling, yaitu jajanan khas dari DesaCoper. Arak keling terbuat dari pati ketela pohon yang dicampur dengan telur lalu dibentuk seperti angka 8 dan digoreng sampai kering lalu diberi gula pasir yang direbus dahulu sampai kental hingga merata. Selain Jenang Mirah dan Arak Keling, ada pulaSerabi Kuah khas Ponorogo, perbedaan serabi ini dengan serabi lain karena dimasak dengan kompor dan wajan dari tanah liat dan rasa serabi yang gurih ditambah dengan kuah santan yang manis, biasanya penjual serabi bisa dijumpai di sekitar Alun-Alun Ponorogo.

Catatan

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Terkadang juga disebut sebagai Ponoragan.[2]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^abcdefHasil Sensus Penduduk 2020 Kabupaten Ponorogo. Ponorogo: BPS Kabupaten Ponorogo.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-18. Diakses tanggal2021-03-18. 
  2. ^Dewi, Diana Setia (2017)."Pernikahan Ponoragan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur".Journal of Art, Design, Art Education And Culture Studies. Universitas Negeri Malang.2.ISSN 2548-6543.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-21. Diakses tanggal2021-02-20. 
  3. ^ab"Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut Provinsi Jawa Timur".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-10. Diakses tanggal2012-02-04. 
  4. ^Indeks Pembangunan Manusia ([[IPM]]) Jawa Timur Tahun 2020. Surabaya: BPS Provinsi Jawa Timur. 2021. hlm. 7.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-24. Diakses tanggal2021-03-18. Konflik URL–wikilink (bantuan)
  5. ^abc"Anggaran (Ringkasan) 2020 per 6 Mei 2020".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal24 Mei 2020. 
  6. ^abc"Letak Geografis".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-22. Diakses tanggal2019-10-27. 
  7. ^ab"Hari Jadi Kabupaten Ponorogo". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2016-03-09. Diakses tanggal 2011-12-2. Periksa nilai tanggal di:|accessdate= (bantuan)
  8. ^abcde"Sejarah Ponorogo". 2011-07-12.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-24. Diakses tanggal2019-10-27. 
  9. ^"Grebeg Suro Ponorogo: Pesta Rakyat, Seni dan Tradisi".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-06. Diakses tanggal2011-11-21. 
  10. ^"TOPIK ANTV:Mengunjungi Makam Pendiri Ponorogo" (Siaran pers). Topik ANTV.2 Januari2012. Diakses tanggal3 Januari 2012. Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)Diarsipkan 2021-08-25 diWayback Machine."Salinan arsip". Archived from the original on 2021-08-25. Diakses tanggal2023-05-07. Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
  11. ^Reinhart 2021, hlm. 121.
  12. ^"Kabupaten PONOROGO". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal2012-01-21. 
  13. ^"Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal5 Oktober 2020. 
  14. ^"Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia"(PDF). BMKG. hlm. 78 & 142. Diakses tanggal5 Oktober 2024. 
  15. ^"Ponorogo, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal5 Oktober 2020. 
  16. ^"Kabupaten Ponorogo dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo. 04-09-2013. Diakses tanggal 09-10-2023. Periksa nilai tanggal di:|access-date=, |date= (bantuan)
  17. ^"Kabupaten Ponorogo dalam Angka 2018". Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo. 16-08-2018. Diakses tanggal 09-10-2023. Periksa nilai tanggal di:|access-date=, |date= (bantuan)
  18. ^"Kabupaten Ponorogo dalam Angka 2024". Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo. 28-02-2024. Diakses tanggal 01-10-2024. Periksa nilai tanggal di:|access-date=, |date= (bantuan)
  19. ^"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dariversi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal3 Oktober 2019. 
  20. ^"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal15 Januari 2020. 
  21. ^Kode Pos Kabupaten Ponorogo
  22. ^abProduk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ponorogo Menurut Lapangan Usaha 2015-2019. Ponorogo: BPS Kabupaten Ponorogo. hlm. 128-130.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-21. Diakses tanggal2021-03-18. 
  23. ^Purba, David Oliver, ed. (2020-11-23)."Ini Daftar Lengkap Besaran UMK Jatim 2021".Kompas.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal2021-03-18. 
  24. ^"Profil Kabupaten Ponorogo". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2015-05-09. Diakses tanggal 2012-2-11. Periksa nilai tanggal di:|accessdate= (bantuan)
  25. ^"Profil Komoditi Unggulan di Daerah". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2014-02-04. Diakses tanggal 2012-2-11. Periksa nilai tanggal di:|accessdate= (bantuan)
  26. ^"Ketersediaan Lahan". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2014-02-04. Diakses tanggal 2012-2-11. Periksa nilai tanggal di:|accessdate= (bantuan)
  27. ^abc"Agregat data dasar penduduk dari hasil olah cepat SP2010 Kabupaten Ponorogo"(PDF). Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal Jan 21, 2019. Diakses tanggal2019-01-21. 
  28. ^"Jumlah Penduduk Kabupaten Ponorogo Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000 Dan 2010".Diarsipkan dari versi asli tanggal Jan 21, 2019. Diakses tanggal2019-01-21. 
  29. ^"Tabel Hasil Sensus Penduduk 2010 Provinsi JAWA TIMUR". Diarsipkan dariversi asli tanggal Oct 28, 2011. Diakses tanggal2019-01-21. 
  30. ^"Data Tempat Peribadatan Tahun 2010". Diarsipkan dariversi asli tanggal Mar 08, 2016. Diakses tanggal2011-11-17. Periksa nilai tanggal di:|archivedate= (bantuan)
  31. ^"Jurnal UNEJ - Advancing Knowledge, Empowering Research | Universitas Jember".jurnal.unej.ac.id. Diakses tanggal2025-02-07. 
  32. ^"Larung Saji Bawa Berkah". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2020-04-23. Diakses tanggal2011-09-18. 
  33. ^abcd"Pariwisata Ponorogo". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2019-10-03. Diakses tanggal2019-10-27. 
  34. ^"Tentang Gunung Bayangkaki".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-08. Diakses tanggal 2012-2-1. Periksa nilai tanggal di:|accessdate= (bantuan)
  35. ^"Klenteng Tembus Laut".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-09. Diakses tanggal 2012-1-2. Periksa nilai tanggal di:|accessdate= (bantuan)
  36. ^"Daftar Alamat Pondok Pesantren Tahun 2008/2009"(PDF). Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 2011-08-12. Diakses tanggal2011-08-25. 
  37. ^"Data Pokok Pendidikan Wilayah Kab. Ponorogo 2011/2012". Diarsipkan dariversi asli tanggal Aug, 2011. Diakses tanggal2011-08-25. Periksa nilai tanggal di:|archivedate= (bantuan)
  38. ^"Launching Akademi Komunitas Negeri Ponorogo". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2013-12-09. Diakses tanggal2013-06-09. 
  39. ^"Menhub setuju jalur KA Madiun-Ponorogo dibuka lagi".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-21. Diakses tanggal2013-06-08. 
  40. ^"Sate Ponorogo Yang Melegenda". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2011-08-19. Diakses tanggal2011-11-06. 
  41. ^"Dawet Jabung : Cendol Kuliner Khas Ponorogo". 2011-08-17.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-19. Diakses tanggal2011-09-18. 
  42. ^"Jenang Mirah - Spektakuliner". 2011-07-21. Diakses tanggal2011-11-18. 
  43. ^"Jenang Mirah - BudayaIndonesia". 2011-07-24. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2010-12-14. Diakses tanggal2011-11-18. 

Daftar pustaka

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media yang terkait dengan:
Ponorogo Regency (category)
Bupati:Sugiri Sancoko — Wakil bupati: Lisdyarita
Sejarah
Lambang Kabupaten Ponorogo
Pemerintahan
Eksekutif
Legislatif
Pendidikan
Demografi
Wisata
Wisata Kota
Gunung dan Bukit
Air Terjun
Waduk
Gua
Hutan
Seni dan Budaya
Tarian dan Kesenian
Upacara Adat
Festival
Kuliner
Makanan
Minuman
Jajanan
Tempat ibadah
Belanja dan Hiburan
Olahraga
Transportasi
Lainnya
Lihat pula:KategoriCommons
Kecamatan
Lambang Kabupaten Ponorogo
Kabupaten
Lambang Jawa Timur
Kota
Topik
Umum
Perpustakaan nasional
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Ponorogo&oldid=27045739"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp