Peter Dutton | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() Dutton pada 2022 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemimpin Oposisi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mulai menjabat 30 Mei 2022 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Perdana Menteri | Anthony Albanese | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Wakil | Sussan Ley | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() Pendahulu Anthony Albanese Pengganti Petahana ![]() | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemimpin Partai Liberal ke-15 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mulai menjabat 30 Mei 2022 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Wakil | Sussan Ley | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
AnggotaParlemen Australia dapilDickson | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mulai menjabat 10 November 2001 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi pribadi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lahir | Peter Craig Dutton 18 November 1970 (umur 54) Brisbane,Queensland,Australia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Partai politik | Liberal (federal) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Afiliasi politik lainnya | Nasional Liberal (Queensland) Koalisi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Almamater | Universitas Teknologi Queensland | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Situs web | peterdutton | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() ![]() | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Peter Craig Dutton (lahir 18 November 1970)[1] adalah seorang politikus Australia yang saat ini menjabat sebagaiPemimpin Oposisi, bersamaan sebagaiPemimpin Partai Liberal Australia sejak Mei 2022. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan dari 2021 hingga 2022 dan Menteri Dalam Negeri dari 2017 hingga 2021. Ia menjadianggota parlemen untuk daerah pemilihan Dickson diQueensland sejak 2001 dan telah memegang beberapa portofolio menteri federal pada pemerintahan Perdana MenteriJohn Howard,Tony Abbott,[2]Malcolm Turnbull, danScott Morrison.
Dutton menentang pengibaranbendera Aborigin Australia danSelat Torres bersamaan denganbendera Australia karena ia menganggap kedua bendera tersebut sebagai simbol perpecahan, berkata bahwa ia akan menyingkirkan kedua bendera tersebut darikonferensi pers resmi pemerintahan.[3]
Janes Defense Weekly melaporkan bahwa ada rencanaAngkatan Udara Rusia untuk membuka pangkalan militer diPulau Biak[4] dan Dutton memberi surat kepada pemerintah Australia menuduhPresiden IndonesiaPrabowo Subianto sudah menyetujui rencana tersebut, walaupun sebenarnya belum secara resmi menyangkal ataupun membenarkan isu tersebut.[5]Wakil Perdana Menteri AustraliaRichard Marles meminta klarifikasi kepadaMenteri Pertahanan IndonesiaSjafrie Sjamsoeddin dan Sjafrie menjawab bahwa laporan tersebut tidak benar.[6][7][8]Partai Buruh Australia langsung menuding Dutton karena memalsukan pernyataan Presiden Indonesia, denganMenteri Luar NegeriPenny Wong melabel Dutton sebagai "memalukan" dan "terlalu ceroboh untuk jadi perdana menteri"[9][10] sementaraPerdana Menteri AustraliaAnthony Albanese menuduh Dutton atas pengunaan laporan tersebut untuk peluang kepentingan politik sendiri dan berkata bahwa "Dutton selalu menembak dari pinggul", mengingatkan betapa ceroboh Peter Dutton mengenai kebijakan luar negeri.[11][12] Menanggapi itu, Dutton menolak mengakui bahwa ia bersalah dan menyatakan bahwa sumbernya sangat kredibel dan berasal dari pemerintahan Indonesia.[10][13] Namun Dutton mengakui bahwa ia bersalah telah menghubungkan laporan tersebut dengan Presiden Prabowo.[14]
Peter Dutton menderita kondisi infeksi kulitalopeica totalis, yang menyebabkan kepalanya sepenuhnya botak dan tidak bisa tumbuh rambut.[15] Ini menyebabkan salah satu lawan politiknya untuk memanggilnyaLord Voldemort walaupun kemudian meminta maaf karena mengetahui kondisi tersebut.[16]
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)