Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk. Kualitas terjemahannya masih kurang bagus. Bagian-bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong padaProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula:panduan penerjemahan artikel)
Perang Saudara Tiongkok 國共內戰 /国共内战 (Perang Saudara Kuomintang-Komunis)
Perang ini merepresentasikan perpecahanideologis antara pihakKomunis PKT dan KMT yang mengusungNasionalisme, yang berlangsung terputus-putus sampai akhir tahun 1937, ketika kedua belah pihak bersatu untuk membentukFront Persatuan Kedua untuk melawaninvasi Jepang dan mencegah Jepang memperluas invasi yang sudah masuk sebelumnya ke Manchuria pada tahun 1931. Perang Saudara Tiongkok dalam skala penuh berlanjut kembali pada tahun 1946, setahun setelah berakhirnya pertempuran dengan Jepang. Empat tahun kemudian terjadi gencatan pertempuran militer besar, dengan baru saja berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang mengendalikan Tiongkok daratan (termasukHainan) dan yurisdiksi Republik Tiongkok terbatas untuk Taiwan,Penghu,Kinmen,Matsu danbeberapa pulau terpencil.
Sampai saat ini tidak adagencatan senjata atau perjanjian damai yang pernah ditandatangani, dan terdapat perdebatan mengenai apakah perang saudara ini telah berakhir secara resmi.[11]Hubungan Lintas Selat telah terhalang olehancaman militer dan tekanan politik dan ekonomi, khususnya atasstatus politik Taiwan, dengan kedua pemerintahan secara resmi berpegang pada "kebijakan Satu Tiongkok". Republik Rakyat Tiongkok secara aktif masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan terus mengancam Republik Tiongkok dengan invasi militer jika Republik Tiongkok secara resmi mendeklarasikankemerdekaan dengan mengganti namanya dan mendapatkanpengakuan internasional sebagai "Republik Taiwan". Sebaliknya, Republik Tiongkok membalas dengan mengklaim Tiongkok daratan, dan mereka berdua melanjutkan pertarungan ataspengakuan diplomatik. Saat ini perang sepertinya terjadi pada front politik dan ekonomi dalam bentuk hubungan lintas selat; tetapi, keduanegarade facto terpisah ini memiliki hubungan ekonomi yang erat.[12]
↑Di Tiongkok daratan dewasa ini, tiga tahun terakhir perang (1947–1949) umumnya dikenal sebagaiPerang Pembebasan (解放战争), dengan nama lengkap resmiPerang Pembebasan Rakyat Tiongkok (中国人民解放战争), atau nama alternatifPerang Revolusioner Internal Ketiga (第三次国内革命战争). Di Taiwan, perang ini dikenal dengan namaPerang Menumpas Pemberontakan dan Melawan Komunis (反共戡亂戰爭) sebelum tahun 1991 atau umumnya dikenal dengan namaPerang Sipil Nasionalis-Komunis (國共內戰/国共内战) di kedua belah pihak
↑Gay, Kathlyn. [2008] (2008). 21st Century Books. Mao Zedong's China.ISBN 0-8225-7285-0. pg 7
↑Hutchings, Graham. [2001] (2001). Modern China: A Guide to a Century of Change. Harvard University Press.ISBN 0-674-00658-5.
↑Leslie C. Green.The Contemporary Law of Armed Conflict. hlm.79.
↑So, Alvin Y. Lin, Nan. Poston, Dudley L. Contributor Professor, So, Alvin Y. [2001] (2001). The Chinese Triangle of Mainland China, Taiwan and Hong Kong. Greenwood Publishing.ISBN 0-313-30869-1.