| Penyakit infeksi baru | |
|---|---|
| Peta kemunculan penyakit infeksi baru dan penyakit infeksi berulang yang dibuat olehAnthony Fauci, direkturNIAID AS, pada tahun 2017.[1] | |
| Informasi umum | |
| Spesialisasi | Penyakit infeksi,kesehatan masyarakat,epidemiologi |
| Penyebab | Agen biologispatogenik |
Penyakit infeksi baru (bahasa Inggris:emerging infectious disease, disingkatEID) adalahpenyakit infeksi yanginsidennya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan dapat terus meningkat dalam waktu dekat.[2][3] Beberapa penyakit dengan kemampuantransmisi yang efisien di antara manusia dapat menjadi perhatiankesehatan masyarakat dankesehatan global karena berpotensi menjadi penyebabepidemi ataupandemi.[4] Keberadaan mereka berdampak pada sektor ekonomi, sosial, serta kesehatan.[5] EID telah meningkat secara stabil setidaknya sejak tahun 1940.[6] Untuk setiap dekade sejak 1940, telah terjadi peningkatan yang konsisten dalam jumlah kasus EID yangzoonosis terkait satwa liar. Aktivitas manusia merupakan pendorong utama peningkatan ini, denganhilangnya keanekaragaman hayati sebagai mekanisme utama.[7]
Penyakit infeksi baru menyumbang setidaknya 12% dari semuapatogen manusia.[8] EID dapat disebabkan olehmikroorganisme yang baru diidentifikasi, termasuk spesies atau galur virus baru (misalnyakoronavirus baru danHIV).[9] Sejumlah EID lain mungkin berasal dari patogen yang telah diketahui dan kemudian berevolusi (misalnyainfluenza) atau menyebar ke populasi baru (misalnyademam Nil Barat) atau ke area yang mengalami transformasi ekologis (misalnyapenyakit Lyme).[10] Ada pulapenyakit infeksi yang muncul kembali, sepertituberkulosis (karenaresistan terhadap obat) dancampak.[11] Infeksi nosokomial (yang diperoleh di rumah sakit), sepertiStaphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin muncul di rumah sakit dan sangat bermasalah karena mereka kebal terhadap banyakantibiotika.[12] Hal yang menjadi perhatian adalah interaksi sinergis yang merugikan antara EID dengan penyakit-penyakit lainnya, baik menular maupun tidak menular, yang mengarah pada berkembangnyasindemik baru.
Banyak EID bersifatzoonotik.[4] Hewan berperan sebagaireservoir dan kemudian penyakit tersebut sesekali berpindah ke populasi manusia.[13] Sebagai contoh, sebagian besar virus yang baru muncul bersifat zoonosis, sedangkan virus-virus lainnya mungkin telah beredar lama dalam suatu spesies tanpa dikenali, seperti yang terjadi padavirus hepatitis C.[14]
Salah satu cara untuk mengelompokkan penyakit infeksi baru yaitu berdasarkan waktu dan bagaimana manusia terlibat dalam kemunculannya:[15]
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menerbitkan jurnalEmerging Infectious Diseases yang mengidentifikasi faktor-faktor berikut yang berkontribusi terhadap munculnya penyakit: