| Penghargaan Templeton | |
|---|---|
| Deskripsi | Jasa-jasa menakjubkan dalam memperteguh dimensi kehidupan spiritual, apakah melalui pencerahan, penemuan, atau karya praktis |
| Negara | Amerika Serikat |
| Dipersembahkan oleh | Yayasan Templeton |
| Diberikan perdana | 1973 |
| Situs web | www |
Penghargaan Templeton adalah sebuah penghargaan tahunan yang dipersembahkan olehYayasan Templeton. Didirikan pada 1972, penghargaan tersebut dianugerahi kepada orang hidup yang, dalam perkiraan para juri, "telah membuat jasa-jasa menakjubkan dalam memperteguh dimensi kehidupan spiritual, entah melalui pencerahan, penemuan, atau kerja praktik".[1] Penghargaan tersebut mengambil nama dari SirJohn Templeton (1912–2008), seorang wisausahawan dan pengusaha Inggris kelahiran Amerika, yang diangkat menjadi kesatria olehRatu Elizabeth II pada 1987 atas upaya-upaya filantropiknya.[2] Sampai 2001, nama penghargaan tersebut adalah "Penghargaan Templeton untuk Kemajuan dalam Agama", dan dari 2002 sampai 2008, penghargaan tersebut disebut "Penghargaan Templeton untuk Kemajuan Terhadap Riset atau Penemuan tentang Realitas Spiritual".[3][4] Penghargaan tersebut biasanya dipersembahkan olehPangeran Philip dalam sebuah upacara diIstana Buckingham.[5][6][7]
Nilai uang dari penghargaan tersebut disetarakan denganPenghargaan Nobel, karena Templeton merasa "spiritualitas dihiraukan" dalam Penghargaan Nobel.[8] Sejumlah£1,200,000, pada 2015,[9] penghargaan tersebut merupakan penghargaan finansial tahunan tunggal terbesar kedua (setelahFundamental Physics Prize) yang diberikan kepada seorang individual oleh sebuah organisasi filantropik.[10][11] Penghargaan tersebut dianugerahi "berdasarkan pada keputusan sebuah panel juri yang beragam dari berbagai disiplin akademik dan tradisi keagamaan".[12]Hindu,Kristen,Yahudi,Buddhis,Muslim danateis ada pada panel juri tersebut dan menjadi para penerima dari penghargaan tersebut.[13]
Penghargaan tersebut pernah dikritik: pakarbiologi InggrisRichard Dawkins berkata dalam bukunyaThe God Delusion bahwa penghargaan tersebut biasanya diberikan "kepada seorang ilmuwan yang siap mengatakan sesuatu yang menyenangkan tentang agama".[14]Sean M. Carroll, seorang anggota riset di Departemen FisikaInstitut Teknologi California, mengkritik para koleganya karena mengambil hadiah riset Templeton di saat mereka tidak mendukung keyakinan Templeton.[15]Martinus J. G. Veltman, penerima Nobel fisika 1999, berpendapat bahwa penghargaan tersebut "menjembatani jurang antara esensi dan non-esensi".[16]
Penerima pertama penghargaan tersebut, pada 1973, adalahBunda Teresa, enam tahun sebelum ia dianugerahiNobel Perdamaian. Ia dikutip oleh Yayasan Templeton "atas upaya luar biasanya untuk membantu anak-anak tuna wisma dan telantar di Kalkuta," karya yang "menginspirasi jutaan orang lainnya di seluruh dunia".[17]