Paus Hilarius, juga dikenal sebagaiHilarius dari Roma, adalah seoranguskup Roma yang memimpinGereja Katolik sebagaiPaus dari tahun 461 hingga 468 M. Ia lahir diSardinia, sekitar tahun 355 M, dalam sebuah keluarga Kristen yang saleh. Nama "Hilarius" berasal daribahasa Latin yang berarti "ceria" atau "gembira," mencerminkan sifatnya yang penuh kelembutan dan kebijaksanaan.
Hilarius memulai karier gerejawinya sebagai diakon di bawahPaus Leo I, yang kemudian dikenal sebagaiPaus Leo Agung. Dalam kapasitas ini, ia menunjukkan dedikasi yang mendalam terhadapdoktrinortodoks dan kesatuan Gereja. Ia memainkan peran penting dalam melawan ajaran sesatEutychianisme, yang menyangkal dua kodratKristus, yaitu kodrat ilahi dan kodrat manusiawi-Nya.
Pada tahun 449 M, Hilarius diutus olehPaus Leo I keKonsili Efesus yang dikenal sebagai "Sinode Pencuri." Dalam konsili ini, Hilarius berani menentang keputusan-keputusan yang mendukungEutychianisme. Keberanian ini hampir mengorbankan nyawanya, tetapi ia berhasil kembali keRoma dengan selamat.
Setelah kematianPaus Leo I pada tahun 461 M, Hilarius terpilih sebagai penggantinya. Pemilihannya diterima dengan luas karena reputasinya sebagai pembela iman yang teguh dan seorang gembala yang bijaksana.
Selama masa kepausannya, Paus Hilarius bekerja keras untuk memperkuat otoritasGereja Roma dan menjaga kesatuandoktrin. Ia melanjutkan perjuangan melawan berbagai ajaran sesat, termasukMonofisitisme, yang mengajarkan bahwaKristus hanya memiliki satu kodrat ilahi.
Hilarius juga memperkuat administrasi Gereja, terutama melalui berbagai dekrit yang mengatur hubungan antarauskup danimam di berbagai wilayah. Ia memastikan bahwa uskup yang diangkat harus disetujui olehTahta Suci, untuk menjaga kesatuan ajaran dan disiplin.
Paus Hilarius dikenal sebagai seorang pembangun. Ia memerintahkan renovasi dan pembangunan beberapa gereja diRoma, termasukBasilika Santo Yohanes Lateran, tempat kediaman resmi para paus pada masa itu. Ia juga mendirikanoratorium dan biara untuk memperkuat kehidupan rohani di kotaRoma.
Hilarius menulis beberapa surat apostolik yang menegaskan supremasiTahta Roma dalam masalah-masalahdoktrin. Surat-surat ini menjadi dasar penting bagi pengembangan doktrin primasi paus di kemudian hari.
Paus Hilarius wafat pada 29 Februari 468 M. Ia dimakamkan diBasilika Santo Laurensius diRoma. Meskipun ia tidak dikanonisasi secara formal, Gereja menghormatinya sebagai seorangsanto karena kesalehan hidupnya dan komitmennya terhadap iman Katolik.
Paus Hilarius dikenang sebagai seorang gembala yang setia, pembela iman yang gigih, dan seorang pembangun yang penuh visi. Pemerintahannya menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Gereja, khususnya dalam memperkokoh otoritas paus dan melestarikandoktrinortodoks.
Hari peringatan Santo Hilarius dirayakan setiap tanggal 28 Februari diGereja Katolik. Ia dipandang sebagai teladan iman, keberanian, dan kebijaksanaan bagiumat Kristen sepanjang masa.
Alban Butler, Paul Burns. Butler's Lives of the Saints: February, p. 266. A&C Black, 1995.ISBN 9780860122517
"CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: Pope Saint Hilarus". www.newadvent.org.
""Hilarius", Pontiffs, The Holy See".
One or more of the preceding sentences incorporates text from a publication now in the public domain: Kirsch, Johann Peter (1910). "Pope Saint Hilarus". In Herbermann, Charles (ed.). Catholic Encyclopedia. Vol. 7. New York: Robert Appleton Company. Retrieved 31 March 2019.
Chapman, John. "Dioscurus." The Catholic Encyclopedia Vol. 5. New York: Robert Appleton Company, 1909. 31 March 2019Public Domain This article incorporates text from this source, which is in the public domain.