Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Papua

Koordinat:4°46′S137°48′E / 4.767°S 137.800°E /-4.767; 137.800
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Provinsi Papua" beralih ke halaman ini. Untuk pulau, lihatPulau Papua.
Untuk wilayah Indonesia, lihatPapua (wilayah Indonesia). Untuk kegunaan lain, lihatPapua (disambiguasi).
Papua
Bendera Papua
Bendera
Motto: 
Karya swadaya
(Sanskerta) Bekerja dengan kemandirian
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 15 Tahun 1956
Keppres no. 57 Tahun 1963
UU No. 12 Tahun 1969
Hari jadi27 Desember 1949 (umur 75)[1]
Ibu kotaKota Jayapura
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 8
  • Kota: 1
  • Distrik: 104
  • Kelurahan: 51
  • Kampung: 948
Pemerintahan
 • GubernurRamses Limbong (Pj.)
 • Wakil Gubernurlowong
 • Sekretaris DaerahMuhammad Ridwan Rumasukun
 • Ketua DPRPDenny Henrry Bonai
Luas
 • Total82.680,958 km2 (31,923,296 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2024)[2]
 • Total1.101.733
 • Kepadatan13/km2 (35/sq mi)
Demografi
 • Agama
 • BahasaIndonesia (resmi),Melayu Papua (basantara),Tobati,Biak,Yapen
 • IPMKenaikan 73,83 (2024)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode pos
985xx-99xxx
Kode area telepon
Daftar
  • 0966 - Sarmi
  • 0967 - Jayapura, Abepura
  • 0981 - Biak
  • 0983 - Serui
Kode ISO 3166ID-PA
Pelat kendaraanPA
Kode Kemendagri91Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS94Edit nilai pada Wikidata
DAURp 778.046.831.000,- (2024)[4]
DAKRp 159.056.699.000,- (2024)[5]
Lagu daerahSoito
Diru Diru Nina
Yamko Rambe Yamko
Rumah adat
Senjata tradisionalPanah
Flora resmiPinang,Buah Merah,Matoa,Sarang Semut,Bintangur,Jambu Ambai,Anggrek Besi, danRabon Bi
Fauna resmiCenderawasih mati-kawat
Situs webpapua.go.id

Papua adalahprovinsi yang terletak di pesisir utaraPapua,Indonesia. Provinsi Papua sebelumnya bernamaIrian Barat (1956 – 1973) danIrian Jaya (1973 – 2000) yang mencakup seluruh Tanah Papua bekas Keresidenan Nugini Barat.Ibu kota Papua berada diKota Jayapura, yang berbatasan langsung dengan negaraPapua Nugini.

Pada tanggal 30 Juni 2022, wilayah provinsi Papua mengalami pemekaran, yang membentuk provinsi baru yakni provinsiPapua Tengah,Papua Pegunungan, sertaPapua Selatan.[6] Setelah pemekaran provinsi baru, pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk provinsi Papua sebanyak 1.101.733 jiwa.[2]

Geografi

[sunting |sunting sumber]

Provinsi Papua memiliki luas sekitar 81.049,30 km2,pulau Papua berada di ujung timur dari wilayah Indonesia, dengan potensi sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan strategis, dan telah mendorong bangsa-bangsa asing untuk menguasai pulau Papua.[7] Sebelum dimekarkan, provinsi Papua memiliki luas 312.224,37 km2 dan merupakan provinsi terbesar dan terluas pertama diIndonesia.[7][8]

Batas wilayah

[sunting |sunting sumber]
UtaraSamudera Pasifik
TimurProvinsi Sandaun,Papua Nugini
SelatanProvinsi Papua Pegunungan,Papua Tengah
BaratProvinsi Papua Tengah

Etimologi

[sunting |sunting sumber]

Perkembangan asal usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah interaksi antara bangsa asing dengan masyarakat Papua, termasuk pula dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua.

Asal nama Papua berasal dariPapo Ua yang dalam bahasa Tidore artinya "tidak bergabung", "tidak bersatu", atau "tidak bergandengan". Maksudnya wilayah Papua itu jauh sehingga tidak masuk dalam daerah indukKesultanan Tidore. Akan tetapi wilayah-wilayah tersebut tetap tunduk dan berada dibawah persekutuan dagang Tidore bernamaUli Siwa. Dalam pembagiannya wilayah di Papua dibagi menjadiKorano Ngaruha atauKepulauan Raja Ampat,Papo-ua Gam Sio (Papua sembilan negeri), danMafor Soa Raha (Mafor Empat Soa).[9] Ada teori lain yang menyatakan bahwa nama Papua berasal dari Bahasa Melayu kunopapuwah, artinya "rambut keriting". Akan tetapi kata ini masuk pada kamus bahasa melayu tahun 1812 ciptaan William Marsden yang tidak ditemukan dalam kamus yang lebih awal.[10] Pada catatan abad ke-16 Portugis dan Spanyol, kata Papua merujuk kepada pendudukKepulauan Raja Ampat dan pesisir Kepala Burung.[11] Berdasarkan teori lain ini menurut F.C. Kamma nama ini bisa saja berasal dari Bahasa Biak 'Sup i Babwa' yang digunakan untuk menyebut Kepulauan Raja Ampat berarti tanah di-bawah (matahari terbenam), yang kemudian menjadi 'Papwa' lalu 'Papua'.[10]

Selain itu, nama Irian Jaya berasal dari pertemuan di Tobati, Jayapura yang diinisiasi Atmoprasojo, kepala sekolah bestuur (pegawai negeri) tahun 1940-an.Frans Kaisiepo, pemimpin komite mencetuskan nama dari legenda Mansren Koreri,Iri-an dari Bahasa Biak yang berarti "tanah panas" karena cuaca lokal yang panas, dan juga dariIryan yang berarti "proses memanas" sebagai metafora bagi wilayah yang memasuki zaman baru. Kemudian ditemukan dalam Bahasa Serui,Iri artinya "tanah" danAn artinya "bangsa", sehingga arti keseluruhannya "tiang bangsa". Sedangkan dalam Bahasa Merauke,Iri artinya "ditempatkan" atau "diangkat tinggi", danan artinya "bangsa". Sehingga artinya "bangsa yang diangkat tinggi".[9][12]

Provinsi Papua, sebelumnya mencakup seluruhwilayah Indonesia di Pulau Papua. Pada masa pemerintahan kolonialHindia Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atauDutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, wilayah ini dikenal sebagaiProvinsi Irian Barat sejak tahun 1963 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadiIrian Jaya olehSoeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emasFreeport, nama yang tetap digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentangOtonomi Khusus Papua mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti menjadi Papua.

Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai namaPapua sedangkan bagian baratnya menjadi ProvinsiIrian Jaya Barat (kemudian menjadiPapua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.

Nama Papua Barat (West Papua) masih sering digunakan olehOrganisasi Papua Merdeka (OPM), suatu gerakan teroris-separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri.

Sejarah

[sunting |sunting sumber]

Papua berada di wilayah paling timur negara Indonesia. Ia merupakan pulau terbesar kedua setelah PulauGreenland diDenmark. Luasnya mencapai 890.000 km2 (ini jika digabung denganPapua Nugini).

200 M–1500 M

[sunting |sunting sumber]

Pada sekitar tahun 200 M, ahli geografi bernamaKlaudius Ptolemaeus (Ptolamy) menyebut pulau Papua dengan nama Labadios. Sampai saat ini tak ada yang tahu, kenapa pulau Papua diberi nama Labadios. Sekitar akhir tahun 500 M, oleh bangsaTiongkok diberi namaTungki. Hal ini dapat diketahui setelah mereka menemukan sebuah catatan harian seorang pedagangTiongkok, Ghau Yu Kuan yang menggambarkan bahwa asal rempah-rempah yang mereka peroleh berasal dariTungki, nama yang digunakan oleh para pedagangTiongkok saat itu untuk Papua.[13]

Selanjutnya, pada akhir tahun 600 M,Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan namaJanggi. Dalam bukuKertagama1365 yang dikarang Pujangga Mpu Prapanca “Tungki” atau “Janggi” sesungguhnya adalah salah eja diperoleh dari pihak ketiga yaitu PedagangTiongkok Chun Tjok Kwan yang dalam perjalanan dagangnya sempat menyinggahi beberapa tempat diTidore dan Papua.[13]

Di awal tahun 700 M, pedagangPersia danGujarat mulai berdatangan ke Papua, juga termasuk pedagang dariIndia. Tujuan mereka untuk mencarirempah-rempah di wilayah ini setelah melihat kesuksesan pedangang asalChina. Para pedagang ini sebut nama Papua denganDwi Panta danSamudranta, yang artinya Ujung Samudra dan Ujung Lautan.[13]

Pada akhir tahun 1300 M,Kerajaan Majapahit menggunakan dua nama, yakni "Wanin" dan "Sran". NamaWanin, tentu tidak lain darisemenanjung Onin di daerahFak-Fak, digunakan dalam beberapa nyanyian dan puisi bahasa lama di Kampung Wersar dan sekitarnya.[14] Sedangkan "Sran" mengacu padawilayah Kowiai,[15] yaitu kerajaanSran Eman Muun, kontemporer kerajaan Majapahit,[16] danKerajaan Namatota.[17] Ada kemungkinan, budak yang dibawa dan dipersembahkan kepadaMajapahit berasal dariOnin dan yang membawanya ke sana adalah orangSeram dariMaluku, sehingga dua nama ini disebut.[13]

Pada abad ke-14, kepulauan Papua dikuasai olehKerajaan Tidore bermula dari ekspedisi Raja Tidore Ibnu Mansur dengan Gurabesi, Kapitan asal Biak,[9] dan baru pada abad ke-16,Kesultanan Ternate danKesultanan Tidore memiliki wilayah dariSulawesi dan Papua.[18] Nama Papua sendiri berasal dari kata Papo-Ua, yaitu penamaannya olehKerajaan Tidore, di mana dalam bahasaTidore, itu berarti tidak bergabung atau tidak bersatu, yang artinya di pulau ini tidak ada raja yang memerintah.[18][19]Kerajaan Ternate, memiliki wilayah sebelahBarat; pesisirTimurSulawesi, termasuk Sule danKepulauan Banggai,Seram Barat (jazirah Hoamal) danKepulauan Ambon. SedangkanKerajaan Tidore menguasai bagianTimur, dariKepulauan Raja Ampat hingga perbatasan Papua denganPapua Nugini sekarang.[20][18][21] Peranan kedua kerajaan besar ini mulai menurun dikarenakan mulai masuknya para pedagang dariEropa keNusantara yang menjadikan awalkolonialismenya.[18] Tidore mengorganisir wilayahnya tersebut menjadi,Korano Ngaruha artinyaKepulauan Raja Ampat,Papo-ua Gam Sio ( Papo Ua sembilannegeri) danMafor Soa Raha ( Mafor EmpatSoa ).[9]

Kolonialisme di Papua

[sunting |sunting sumber]

Pada tahun 1511 M, Antonio d’Arbau pelaut asalPortugis menyebut wilayah Papua dengan nama “Os Papuas” ataullha de Papo. Don Jorge de Menetes, pelaut asalSpanyol juga sempat mampir di Papua beberapa tahun kemudian (1526 – 1527), ia tetap menggunakan nama Papua. Ia sendiri mengetahui nama Papua dalam catatan harian Antonio Figafetta, juru tulis pelayaranMagelhaens yang mengelilingi dunia menyebut dengan nama Papua. Nama Papua ini diketahui Figafetta saat ia singgah dipulau Tidore.

Berikutnya, pada tahun 1528 M, Alvaro de Savedra, seorang pimpinan armada lautSpanyol beri nama pulauPapua Isla de Oro atauIsland of Gold yang artinya Pulau Emas. Ia juga merupakan satu-satunya pelaut yang berhasil menancapkan jangkar kapalnya di pantai utara kepulauan Papua. Dengan penyebutanIsla Del Oro membuat tidak sedikit pula para pelautEropa yang datang berbondong-bondong untuk mencari emas yang terdapat di pulau emas tersebut.[18]

Pada tahun 1545 M, pelaut asalSpanyol Inigo Ortiz de Retes memberi namaNueva Guinea atauGova Guinea (Pulau Guinea Baru). Ia awalnya menyusuri pantai utara pulau ini dan karena melihat ciri-ciri manusianya yang berkulit hitam dan berambut keriting sama seperti manusia yang ia lihat di belahan bumiAfrika bernamaGuinea, maka diberi nama pulau ini Nueva Guinee/Pulau Guinea Baru, dan dimulailah era kolonialismeBelanda di Papua[18]

Pada tahun 1606 M, sebuah ekspedisiDuyfken dipimpin oleh komandan Wiliam Jansen dariBelanda mendarat di Papua. Ekspedisi ini terdiri atas 3 kapal, di mana mereka berlayar dari pantaiUtaraJawa dan singgah diKepulauan Kei,Aru pantaiBarat Daya Papua, dan mengenalnya sebagai Papua dari Jorge de Menetes. Seiring dengan meluasnya kekuasaanBelanda, maka tahun 1663,Spanyol meninggalkan Papua.[18]

Sebagai usaha untuk memperkuat kedudukannya di Papua, pada tahun 1770,Belanda mengubah nama Papua menjadiNieuw Guinea yang merupakan terjemahan ke dalambahasa Belanda atasGova Guinea atauNova Guinea dan diterbitkan dalam peta internasional yang diterbitkan oleh Isaac Tiron, seorang pembuat peta berkebangsaanBelanda padaabad ke 18. Dengan dimuatnya ke dalam peta tersebut, maka daerah ini kian terkenal di negara-negaraEropa.[22]

BentengFort Du Bus di teluk Trinton oleh A.J. van Delden

Pada tahun 1774, kekuasaanBelanda atas Papua jatuh ke tanganInggris. Di mana pada tahun 1775, nakhoda kapalLa Tartare, Kapten Forrest dariInggris berlabuh diManokwari, Teluk Doreri, dan pada tahun 1793, Papua menjadi daerah koloninya yang baru. Berdasarkan perintah GubernurInggris berkedudukan diMaluku, mereka mulai membagi garis pulau dan mendirikan BentengCoronation di Teluk Doreri. Namun Kamaludin Syah,Sultan Tidore yang berkuasa atas seluruhKesultanan Tidore (di mana pulau Papua bagian Barat klaim masuk dalam wilayah kekuasaannya milik Belanda) menentang pendiriannya, sehingga pada tahun 1814,Inggris meninggalkan Papua.[19][22]

Pada 24 Agustus 1828 berdirilah bentengFort Du Bus di Teluk Triton oleh A.J. van Delden atas nama RajaWillem I, sebagai penanda mulainya kolonialismeBelanda di Papua dengan diwujudkannya kerjasama dalam bentuk penandatanganan surat perjanjian dengan tiga raja yaituRaja Namatota, Kassa (Raja Lahakia) dan Lutu (orang kaya diLobo dan Pulau Miwara). Mereka mendapatkan pengakuan sebagai kepala daerah dibawah Sultan Tidore dan tongkat kekuasaannya yang berkepala perak dariBelanda, di mana secara bersamaan juga diangkat 28 kepala daerah bawahannya.[23] Belanda mengangkat Sultan Tidore sebagai penguasa atas wilayah Papua karena menanggap potensi ekonomi yang kecil, hingga pada tahun 1849, batas wilayah kekuasaan Tidore sudah sampai ke perbatasan modern Indonesia danPapua Nugini.[20]

Tahun 1884,Papua Nugini dikuasai olehInggris, dan pada tahun yang sama, Timur Laut Papua dikuasai olehJerman. Perebutan kekuasaan ini baru berakhir pada 16 Mei 1895 diDen Haag diadakan pertemuan antaraBelanda danInggris mengenai penetapan batas wilayahnya, dan dikenal sebagaiPerjanjian Den Haag (1895), serta termaktub dalamStaatsblaad van Nederlandsch Indie 1895 No. 220 dan 221 tertanggal 16 Mei 1895, di mana garis batasnya adalahSungai Bensbach. Sungai ini membagi 2 wilayah yaitu, Papua bagian Barat sebagai wilayahBelanda dan Papua bagian Timur atau dikenal sebagaiPapua Nugini sebagai wilayahInggris. Wilayah kekuasaanKerajaan Belanda. selanjutnya dikenal sebagaiNederlands Nieuw Guinea.[23]

1900–Sampai Sekarang

[sunting |sunting sumber]

Setelah mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, Indonesia mencari dukungan baik secara militer maupun diplomasi. Beberapa usaha perjuangan diplomasi oleh pihak RI dilakukan melalui Perjanjian Linggarjati pada 1946, Perjanjian Renville pada 1948, dan Perjanjian Roem-Royen pada 1949.

Pada sidang BPUPKI 11 Juni 1945, berbeda dengan mayoritas anggota BPUPKI yang menginginkan Indonesia merdeka meliputi seluruh bekas Hindia Belanda, Malaya, Borneo Utara,Mohammad Hatta tidak setuju, “Saya sendiri ingin mengatakan bahwa Papua sama sekali tidak saya pusingkan, bisa diserahkan kepada bangsa Papua sendiri. Bangsa Papua juga berhak menjadi bangsa merdeka,” kata Hatta. Lanjutnya “Kalau sudah ada bukti, bukti bertumpuk-tumpuk yang mengatakan bahwa bangsa Papua sebangsa dengan kita dan bukti-bukti itu nyata betul-betul, barulah saya mau menerimanya. Tetapi buat sementara saya hanya mau mengakui, bahwa bangsa Papua adalah bangsa Melanesia,” walaupun ia menambahkan "Akan tetapi kalau Pemerintah Nippon memberikan Papua yang dulu dibawah Pemerintah Belanda kepada Indonesia, saya tidak berkeberatan, hanya saya tidak menuntutnya, dan kalau sekiranya ditukar-tukar dengan Borneo Utara, saya tidak berkeberatan, malah bersyukur, karena, seperti yang saya katakan dahulu, saya tidak minta lebih dari pada tanah-air Indonesia yang dulu dijajah oleh Belanda, tetapi kalau ditukar memang merupakan satu kedaulatan." yang tercatat dalam Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 29 Mei 1945—19 Agustus 1945.[24][25] Dengan demikian, hingga 1956, Papua yang meliputi wilayah jajahan Belanda dan bukan meliputiPapua Nugini yang dijajah Inggris, berada di dalam lingkup Provinsi Maluku. Cikal bakal pemerintahan Provinsi Irian Barat adalah didirikannya lembaga Biro Irian dengan keterlibatanSilas Papare,Machmud Singgirei Rumagesan, dan Wesplat (Van Abubakar Wesplat).[26]

Tahun 1945, oleh Residen JP Van Eechoud dibentuklah sekolah Bestuur. Di sana ia menunjuk Atmoprasojo, mantan tahanan diguli, menjadi direktur sekolah Bestuur untuk mendidik kaum terpelajar Papua. Sementara ituAdmoprasojo menggunakan posisinya untuk membujuk murid-muridnya bahwa pemerintah Belanda adalahpenjajah dan upaya pemerintah Belanda adalah upaya melanjutkanpenjajahan di Papua maka ia meminta kaum terpelajar harus ikuti kemerdekaan Indonesia. Beberapa murid yang setuju[9] melakukan pertemuan tertutup di Tobati,Hollandia. Untuk melawan upaya Pemerintah Belanda turut dibicarakan penggantian sebuah nama oleh Frans Kaisiepo selaku ketua panitia kemudian mengambil sebuah nama yaituIrian dari sebuah mitos Manseren Koreri, sebuah legenda yang dikenal luas oleh masyarakat luas Biak, yaituIrian. Pada perkembangan selanjutnya namaIrian menjadi akronim untuk "Ikuti Republik Indonesia Anti Nederlands" sebagai kampanye menentang Pemerintah Belanda.[9]

Pada Desember 1945, direncanakan pemberontakan terhadap Belanda pada tanggal 25 Desember yang berpusat di Kampung Harapan, yang dipimpin Admoprasojo dan murid-muridnya beserta beberapa anggota KNIL, Batalion Papua, dan mantan Heiho. Namun pemerintah Belanda mengetahui rencana setelah diberi tahu salah satu anggota Batalion Papua. Otoritas Belanda memberi isu penyerangan kampung kristen akan dilakukan oleh anggota pemberontak yang beragama muslim, dan mengerahkan pasukan KNIL yang berpusat di Kloofkamp yang berjarak 40 km dari Kampung Harapan untuk mengepungnya pada tanggal 15 Desember. Kemudian menggunakan pasukan asal Rabaul,Papua Nugini, Belanda menangkap 250 calon pemberontak, dan menangkap Atmoprasojo,Corinus Krey, Marthen Indey dan Silas Papare sebagai pemimpin operasi untuk dibawa ke Hollandia.[27]

Pada tanggal16 Juli1946,Frans Kaisiepo yang dipilih untuk mewakili Nieuw Guinea hadir untuk konferensi di Malino-Ujung Pandang, sebelum pergi ke Malino pada 9 Juli 1946, atas saran Corinus Krey, Frans Kaisiepo bertemu dengan Admoprasojo di penjara Abepura, Hollandia yang difasilitasi oleh sipir Elly Uyo dan anggota batalion papua, Johan Aer. Di pertemuan ini mereka setuju untuk menggunakan nama Irian.[28] Di Malino melalui pidatonya dalam penyiaran radio nasional, mengumumkan pergantian nama Papua dan Nieuw Guinea dengan nama Irian dan seharusnya masuk menjadi wilayah Indonesia, nama Irian adalah satu nama yang mengandung arti politik. Frans Kaisepo pernah mengatakan “Perubahan nama Papua menjadi Irian, kecuali mempunyai arti historis, juga mengandung semangat perjuangan: IRIAN artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. (Buku PEPERA 1969 terbitan tahun 1972, hal. 107-108). Di saat yang bersamaan pada tanggal 17 Juli 1946, Panggoncang Alam melancarkan pemberontakan untuk melepaskan Atmoprasojo dengan melucuti pasukan KNIL dan menyerang beberapa lokasi walau akhirnya gagal. Silas Papare dianggap memiliki andil dalam peristiwa tersebut diasingkan dari Hollandia ke Serui, di mana dia bertemu dengan Sam Ratulangi yang sudah lebih dahulu diasingkan di sana. Selanjutnya PKII (Partai Kemerdekaan Indonesia Irian) didirikan oleh Papare di Serui bersama Alwi Rachman sebagai wakil, dan Sam Ratulangi sebagai penasihat. Komite Indonesia Merdeka (KIM) organisasi berasal di Melbourne mendirikan cabang Abepura pada Oktober 1946, dipimpin oleh Dr. J.A. Gerungan, yang setelah dipindahkan, dipimpin oleh Marthen Indey. Di Manokwari, Gerakan Merah Putih didirikan oleh Petrus Walebong dan Samuel Damianus Kawab,[29] gerakan ini kemudian menyebar ke Babo, Kokas, dan Sorong.[30] Cabang KIM di Biak diubah menjadi Partai Indonesia Merdeka (PIM) oleh Lukas Rumkorem, sedangkan di Sorong, Perintis Kemerdekaan didirikan oleh Sangaji Malan.[31]

Para tanggal 17 Agustus 1947, para pekerja Nederlandsch Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij, mendirikan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang dipimpin Abraham Koromath. Pada tanggal 19 Maret 1948 terjadi pemberontakan terhadap Belanda di Biak yang dipimpin oleh Stevanus Yoseph dengan Petro Jandi, Terianus Simbiak, Honokh Rambrar, Petrus Kaiwai dan Hermanus Rumere. Para pemimpin pemberontakan ditangkap dan Petro Jandi dihukum mati, dan lainnya dipenjara.[31][32]

Pada tanggal 23 Agustus 1949 Konferensi Meja Bundar (KMB) dilakukan di Deen Hag, Belanda sebagai upaya pengakuan Kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia menuntut Pemerintah Belanda mengakui Kemerdekaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan permasalahan mengenai status Irian Barat dibicarakan kemudian. Saat itu Kemerdekaan Indonesia diakui Pemerintah Belanda dari Aceh sampai Ambon dengan sistemPemerintahan Federal yang dikenal denganRepublik Indonesia Serikat. Pemerintah Belanda menginginkan agar daerah masing-masing wilayah Indonesia harus membangun masing-masing wilayah administrasinya dengan pertanggungjawaban kepada pemerintah(RIS) sebagai Negara Bagian.

Untuk wilayah Irian, Pemerintah Belanda menolak digabungkannya wilayah tersebut ke dalamRepublik Indonesia Serikat karena telah mendaftarkan Wilayah Non Self Government Territory di PBB yang akan didekolonisasi menjadi sebuah Negara Merdeka.[butuh rujukan] Pada tahun1946, berdasarkan data resolusi 66(I), Daftar Wilayah Non Self Government Territory di PBB mencakup seluruh wilayah Netherlands Indies.[33]Belanda kembali mengubah nama Papua dari Nieuw Guinea menjadi Nederlands Nieuw Guinea. Perubahan nama tersebut sejalan dengan upaya pemerintah Belanda untuk dekolonisasi Nieuw Guinea sesuai dengan Piagam PBB 1945 tentang Penghapusan Wilayah Koloni.[butuh rujukan] Menurut Arend Lijphart, motivasi Belanda memisahkan wilayah Papua didasari oleh letak strategisnya untuk pusat tentara laut kerajaan Belanda di pasifik, memindahkan Indo-eurasian dari wilayah Indonesia lainnya, dan untuk mengontrol kepentingan ekonomisnya di Indonesia.[34] Untuk menghapuskan nasionalisme Indonesia, Van Eechoud melarang PKII dan KIM, dan membuang tokohnya ke Makassar, Jawa, dan Sumatra. Tokoh-tokoh yang dibuang sepertiSilas Papare,Albert Karubuy, N.L. Suwages, Machmud Singgirei Rumagesan. Walau beberapa masih pula berada di Papua seperti, Steven Rumbewas, Corinus Krey, Marthen Indey, Abraham Koromath, Samuel Damianus Kawab, Elieser Jan Bonay, dan Elly Uyo.[35]

Di tahun 1956, akibat penangkapan terhadap pemimpin PPI dan OPI di Sorong, Organisasi Pemuda Irian tersebut kemudian dipimpin oleh Bastian Samori, Yulius Worabay, Lodewijk Wosiri, Bob Warinusi, danElias Paprindey. Pada tanggal 3 November 1956, mereka berupaya untuk mesabotase tanki minyak di Sorong. Terjadi pemberontakan serupa oleh pemuda di Fakfak, di mana mereka menyerang pos polisi belanda.[29] Pemerintah Belanda kemudian menangkap Elias Paprindey, Elimelek Ayoni, dan Franky Kossa pada tahun 1959.[36]

Pada tanggal 15 Juni 1960, legislasi New Guinea Organic law diadopsi di parlemen Belanda, dengan demikian Dewan Papua yang dikenal dengan namaDewan Nugini dibentuk. Di dalam kegiatan dewan ini salah satunya adalah mengkaji sejarah dan budaya Papua dengan membentuk Dewan Adat Papua, termasuk pembentukan Partai Politik Papua, serta mengizinkan Keterlibatan Partai Politik Papua dalam Pemilihan Dewan Papua atau Nieuw Guinea Rad, selanjutnya Dewan Nugini menyetujui sebuah simbol bangsa papua yaituburung mambruk sebagai simbolBangsa Papua, BenderaBintang Kejora sebagaibendera Papua Barat, laguHai Tanahku Papua sebagailagu Kebangsaan Papua Barat, uangGulden Papua Barat sebagaimata uang Bangsa Papua Barat mempersiapkanKemerdekaan Papua di rencanakan penyerahan kemerdekaan Papua secarade facto tahun1961.[butuh rujukan] Pada tanggal 19 October 1961,Dewan Nugini mengajukan manifesto untuk permohonan izin mendeklarasikan Simbol Bangsa Papua Barat. Maka pada1 Desember1961, Pemerintah Belanda mengizinkan simbol tersebut diadopsi sebelah benderalandvlag (bendera tanah atau budaya) dan lagu tersebut menjadivolkslied (lagu rakyat).[37]

M.S. Rumagesan, Silas Papare, N.L.Suwages,Soegoro Atmoprasodjo, danA.H. Nasution berbincang-bincang selama Konferensi Putra-putra Irian Barat di Cibogo Bogor, 14-15 April 1961

Pada tahun 1958 sampai 1961, sejumlah pemuda papua melintas ke wilayah Indonesia, mereka diterima dan mendapat pelatihan militer dalam rangka upaya perebutan kembali dari pemerintah Belanda, beberapa tokoh[38] terkenal berikut JA Dimara, Benny Torey, Marinus Imbury, Zadrack Rumbobiar, Melkianus Torey, dan Metusalim Fimbay.[29][39]

DiJayapura dan Manokwari melaksanakan Upacara Deklarasi kemerdekaan Papua Barat secarade facto dan secarade jure dipersiapkan tahun 1969 sesuai dengan rencana Pemerintah Belanda memberikan Kemerdekaan bagi Nederlands Nieuw Guinea[butuh rujukan] dalam Daftar Wilayah Dekolonisasi atau Wilayah Non Self Government Territory di PBB dan ditangani oleh Badan Dekolonisasi PBB yang dikenalTim 24.[butuh rujukan] Pada tanggal tersebut semua masyarakat Papua dan pegawai Pemerintah Belanda mengikuti Acara Deklarasi Simbol Bangsa Papua sekaligus Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat.[butuh rujukan] Saat itu Lagu Kebangsaan Papua Barat dan Lagu Kebangsaan Belanda dinyanyikan saat pengibaranBintang Kejora disampingBendera Belanda sebagai Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat.[butuh rujukan]

Tanggal 15 Agustus 1962 dilakukan Perjanjian New York yang dimediasi oleh Amerika Serikat yang berisi penyerahan Papua bagian barat dari Belanda melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) kepada Indonesia. SedangkanUnited Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sebuah badan khusus yang dibentukPBB untuk mengawasiact free choice di Papua yang pada tahun1969 menggunakan dua nama untukPapua, yaitu West New Guinea/West Irian. Saat itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Subandrio, dengan perwakilan asal Papua meliputiJ.A. Dimara,Albert Karubuy,Frits Kirihio,Silas Papare, M. Indey, dan Efraim Somisu.[40]

Serah terima jabatan Gubernur Irian Barat dari Jan Bonay kepada Frans Kaisiepo

Pada tanggal 14 Juli–2 Agustus 1969 untuk menentukan status daerah bagian barat Pulau Papua, antara milik Belanda atau Indonesia. 1.025 laki-laki dan perempuan dipilih menjadi delegasi wilayahnya dan secara aklamasi memilih bergabung dengan Indonesia, kritik menyebutkan militer Indonesia lah yang memilih dengan paksaan. Berikutnya, nama Papua atau Nederlands Nieuw Guinea diganti menjadi Irian Barat sejak5 Mei1963 saat wilayah diserahkan dariBelanda ke dalamNegara Republik Indonesia. Pada tahun 1967, kontrak kerja sama PT Freeport Mc Morran dengan pemerintah Indonesia dilangsungkan oleh Suharto setelah ditolak Sukarno. Dalam kontrak ini Freeport gunakan nama Irian Barat, walau secara resmi Papua belum menjadi Provinsi di Indonesia.[41]

Dalam Sidang Umum PBB 1969 Agenda Pembahasan PelaksanaanPEPERA menjadi masalah sengit antara dua kubu dengan pembahasan menjadi tiga hari dari biasanya satu jam. Kelompok Pan African yang terdiri dari Negara-negara Afrika dan Amerika dan Amerika Latin menolak dan menuntut Pelaksanaan Ulang dengan One Man One Vote bukan dengan cara Musyawarah Indonesia yang dipake dalamPEPERA sedangkan Negara-negara Asia mendukung Indonesia. Sidang diskor 1 Minggu dan Indonesia memperoleh dukungan 53%.[butuh rujukan]

Papua adalah bagian Negara Indonesia setelah dilakukannya Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun1969. Kemudian pada tanggal1 Maret1973 sesuai dengan peraturan Nomor 5 tahun 1973 nama Irian Barat resmi diganti olehPresiden Soeharto menjadi nama Irian Jaya.[butuh rujukan]

Memasukiera reformasi sebagian masyarakat menuntut penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua.Presiden Abdurrahman Wahid memenuhi permintaan sebagian masyarakat tersebut. Dalam acara kunjungan resmi kenegaraan Presiden, sekaligus menyambut pergantian tahun baru1999 ke2000, pagi hari tanggal1 Januari2000, dia memaklumkan bahwa nama Irian Jaya saat itu diubah namanya menjadi Papua seperti yang diberikan olehKesultanan Tidore pada tahun1800-an.

Pemerintahan

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Otonomi Khusus Papua

Gubernur

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar Gubernur Papua

Gubernur Papua bertanggungjawab atas wilayah provinsi Papua. Kepala daerah ataugubernur yang menjabat di provinsi Papua saat ini ialah Ramses Limbong, purnawirawan TNI, yang juga saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan PerbatasanBadan Nasional Pengelola Perbatasan Republi Indonesia.

No.GubernurMulai jabatanAkhir JabatanWakil Gubernur
*Ramses Limbong
(Penjabat)
5 Agustus 2024PetahanaLowong

Dewan Perwakilan

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Dewan Perwakilan Rakyat Papua

Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) memiliki 52 orang anggota. Sedangkan untuk melindungi hak politik adat orang Papua dibentuklah Majelis Rakyat Papua (MRP).

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRP dalam empat periode terakhir.[42][43][44]

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2009–20142014–20192019–20242024–2029
PKB0Kenaikan 4Penurunan 3Steady 3
Gerindra1Kenaikan 6Penurunan 5Penurunan 3
PDI-P6Kenaikan 7Steady 7Steady 7
Golkar12Penurunan 6Steady 6Kenaikan 10
NasDem(baru) 3Kenaikan 8Penurunan 7
PKS1Kenaikan 3Steady 3Steady 3
Hanura3Kenaikan 5Penurunan 3Penurunan 0
Garuda(baru) 1Penurunan 0
PAN3Penurunan 2Kenaikan 6Penurunan 3
Demokrat9Kenaikan 16Penurunan 8Penurunan 3
PSI(baru) 0Kenaikan 2
Perindo(baru) 1Kenaikan 3
PPP0Kenaikan 1Steady 1Steady 1
PPRN1
Barnas1
Kedaulatan3
PNIM1
PPDI1
PDS5
PNBK2
PBR3
Patriot3
PKDI1
Berkarya(baru) 3
PKPI0Kenaikan 2Penurunan 0
Otsus(baru) 14Steady 14Penurunan 11
Jumlah Anggota56Kenaikan 69Steady 69Penurunan 56
Jumlah Partai16Penurunan 11Kenaikan 13Penurunan 11
aAnggotajalur otsus pertama kali dilantik pada2017.

Daftar kabupaten dan kota

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar kabupaten dan kota di Papua

Sebelum menjadi provinsi, pada awalnya Papua (sebelumnya disebut Irian Barat) memiliki 2 kabupaten yang terdiri dariKabupaten Jayapura danKabupaten Merauke dan keduanya menjadi Keresidenan Provinsi Maluku pada 1949. Lalu di tahun 1956, Irian Barat menjadi provinsi dengan nama Provinsi Perjuangan Irian Barat yang terdiri dari 3 kabupaten yakniKabupaten Halmahera Tengah,Kabupaten Jayapura, danKabupaten Merauke.

Namun, tahun 1963 provinsi tersebut mengalami pengurangan Kabupaten Halmahera Tengah dan sampai 1993 memiliki 9 kabupaten. Tahun 1993 sampai 1997 memiliki kabupaten/kota baru, yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya, Kota Sorong, dan Kota Jayapura. Tahun 1999 dimekarkannya Kabupaten Paniai dan Nama Kabupaten Paniai berganti nama menjadi Kabupaten Nabire dan Irian Jaya Barat (sekarang bernamaPapua Barat) menjadi provinsi sendiri dan 2002 sampai 2003 lahirkan sebuah kabupaten lagi yakni Kabupaten Waropen, Kabupaten Supiori, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Mappi. Pada tahun 2008 terjadi pemekaran kabupaten lagi, kali ini yang terbanyak berada di Kabupaten Jayawijaya, kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Nduga, dan Kabupaten Yalimo. Lalu ada Kabupaten Puncak (pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya) dan Kabupaten Keerom (pemekaran dari Kabupaten Jayapura). Pada 30 Juni 2022, Papua mengalami pengurangan 20 kabupaten karena lahirnya provinsi baru yaitu Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan dan hingga kini Papua memiliki 9 kabupaten/kota.

Berikut ini adalah tabel dari daftar kabupaten dan kota di papua lengkap dari luas wilayah, jumlah distrik, kelurahan, kampung, pusat pemerintahan, peta dan juga logo.[45]

No.Kabupaten/kotaIbu kotaBupati/wali kotaLuas wilayah (km2)[46]Jumlah penduduk (2024)[47]DistrikKelurahan/kampungLambang
Peta lokasi
1Kabupaten Biak NumforBiakMarkus Oktovianus Mansnembra2.230,46149.4761914/254
2Kabupaten JayapuraSentaniSemuel Siriwa (Pj.)13.950,04203.152195/139
3Kabupaten KeeromArso(de facto)
Waris(de jure)
Piter Gusbager8.375,9970.82311-/91
4Kabupaten Kepulauan YapenSerui KotaBenyamin Arisoy2.429,03115.648165/160
5Kabupaten Mamberamo RayaBurmesoRobby Wilson Rumansara29.043,0740.4498-/60
6Kabupaten SarmiSarmiDominggus Catue12.906,4944.200102/92
7Kabupaten SupioriSorendiweriHeronimus Mansoben690,6527.1595-/38
8Kabupaten WaropenBotawaFransiscus Xaverius Mote10.590,6938.18911-/100
9Kota Jayapura-Abisai Rollo832,88404.351525/14


Pendidikan

[sunting |sunting sumber]

Apresiasi peningkatan dan pemerataan pendidikan untuk masyarakat Nusantara dilakukan di antaranya melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem). Dalam program beasiswa ini Anak asli Papua berkesempatan melanjutkan studinya untuk tahun ajaran 2015 ke jenjang setingkat sekolah menengah atas di sejumlah daerah Tanah Pasundan,Jawa Barat. Pemerintah KotaBandung akan mendorong program pendidikan bagi para siswa asal Papua dan berencana akan meningkatkan jumlah siswa Papua yang akan bersekolah di Bandung.[48][49][50][51]

Program Adem bergulir sejak 2013. Memasuki tahun ketiga atau 2015 ini sudah 1.304 anak Papua menimba ilmu ke tingkat SMA atau SMK di Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Bali. Untuk program ADEM 2015 tercatat 505 anak Papua menempuh pendidikan SMA dan SMK di enam provinsi tersebut.[52]

Perguruan Tinggi

[sunting |sunting sumber]

Provinsi Papua terutama Kota dan Kabupaten Jayapura memiliki berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, antara lain:[53]

Negeri dan kedinasan

[sunting |sunting sumber]

Swasta

[sunting |sunting sumber]

Infrastruktur

[sunting |sunting sumber]

Provinsi Papua merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan luas wilayahnya lebih tiga kali luaspulau Jawa, ditambah jumlah penduduk yang masih sedikit dengan kekayaan alam begitu kaya dan belum digali seperti hasil hutan, perkebunan, pertanian, perikanan pertambangan.

Hal ini disebabkan karena belum adanya jaringan jalan yang memadai yang dapat menghubungkan wilayah-wilayah sentra produksi untuk itu Dinas Pekerjaan umum berupaya melakukan pembangunan infrastruktur jalan yang baik. seperti Pembangunan jalanJayapuraWamena yang merupakan status jalan Nasional sebagai kegiatan investasi yang besar bagi Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Jayawijaya yang dibangun dengan tujuan:

  • Sebagai Sarana untuk mengintegrasikan Pengembangan Potensi daerah dan Perubahan Struktur masyarakat.
  • Membentuk suatu sistem Jaringan Jalan Nasional,Provinsi,Kabupaten danKota guna mendukung sistem produksi dan distribusi.
  • Membentuk manfaat secara langsung kepada masyarakat dalam hal kemudahan kegiatan Sosial, ekonomi, arus barang danjasa, kesempatan kerja dan ketrampilan masyarakat.

Ekonomi

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Ekonomi Papua
Peta menunjukkan kota-kota penting diPapua Barat dan Papua
Mall diJayapura

Potensi ekonomi di Papua sangatlah tinggi, Kekayaan alam papua begitu kaya dan itu semua belum digali. meskipun papua kaya akan sumber daya alamnya, papua masih bergantung pada Freeport.[54]

Menurutbadan pusat statistik (BPS) ekonomi Papua triwulan pertama terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar minus 13,64 persen. Aktivitas ekonomi pada triwulan pertama 2019 yang tidak sepadat triwulan keempat 2018 menyebabkan hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan negatif pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian merupakan kategori berkontraksi paling dalam yaitu sebesar minus 25,04 persen,[54] turunnya produksi tambang Freeport. Produksi bijih logamPT Freeport pada triwulan pertama mengalami penurunan produksi diakibatkan masatransisipenambangan dari tambang terbuka (open pit) ke tambang bawah tanahGrasberg Block Cave (GBC).

Pemerintah mencanangkan pada 2020 akan meningkatkan infrastruktur di Papua, mulai dari pembangunan jalur transportasi seperti, pembangunan pelabuhan, bandara, dan pembuatan akses jalan ke daerah terpencil, hal ini diharapkan bisa meningkatkankesejahteran masyarakat di daerah tersebut[55]

Demografi

[sunting |sunting sumber]

Suku bangsa

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Daftar suku bangsa di Provinsi Papua
Penari sirep (tifa asal Biak)

Penduduk provinsi Papua terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. BerdasarkanSensus Penduduk Indonesia 2010 dari 2.780.144 jiwa penduduk 2010 (sebelum dimekarkan 3 provinsi baru yakniPapua Selatan,Papua Tengah, danPapua Pegunungan, pada tahun2022), jumlah penduduk provinsi Papua dari suku asli Papua sebanyak 2.121.436 jiwa (76,32%). Penduduk dari luar Papua terbanyak yaitu sukuJawa sebanyak 233.145 jiwa (8,39%), kemudian asalSulawesi (selain Bugis, Makassar, Minahasa) 102.157 jiwa (3,67%),Bugis 88.679 jiwa (3,19%), asalMaluku 82.597 jiwa (2,97%),Makassar 41.239 jiwa (1,48%), asalNTT 26.285 jiwa (0,95%),Minahasa 21.394 jiwa (0,77%),Batak 16.243 jiwa (0,58%),Sunda 13.376 jiwa (0,48%),Madura 3.681 jiwa (0,13%),Tionghoa 3.405 jiwa (0,12%) dan lainnya 0,95%.[56]

Berikut ini merupakan komposisi suku bangsa di Papua menurut Sensus Penduduk 2010:[56]

Seorang laki-laki dari Papua dengan pakaian adat Papua.
NoSukuJumlah2010%
1Asli Papua *2.121.43676,32%
2Jawa233.1458,39%
3AsalSulawesi102.1573,67%
4Bugis88.6793,19%
5AsalMaluku82.5972,97%
6Makassar41.2391,48%
7AsalNTT26.2850,95%
8Minahasa21.3940,77%
9Batak16.2430,58%
10Sunda13.3760,48%
11Madura3.6810,13%
12Tionghoa3.4050,12%
13Suku Lainnya26.5070,95%
Provinsi Papua2.780.144100%

Kelompok suku asli di provinsi Papua termasuk kelompok suku terbanyak diIndonesia, terdapat ratusan suku di provinsi Papua. Berikut suku-suku yang mendiami provinsi Papua, antara lain yakni sukuBiak,Yapen ,Enggros,Nafri,Sentani,Tobati,Waropen dan suku lainnya yang berada di daerah sekitar.[56]

Tradisi dan budaya

[sunting |sunting sumber]

Tifa

[sunting |sunting sumber]
Tambur, tifa besar suku Biak

Tifa merupakanalat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnyaMaluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupaikendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa sepertiTifa Jekir,Tifa Dasar,Tifa Potong,Tifa Jekir Potong danTifa Bas.Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknya biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.

Tifa biasanya digunakan untuk mengiringitarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya sepertitari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musiktotobuang, tarian tradisional suku Asmat dantari Gatsi.Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama lain, seperti tahito atau tihal yang digunakan di wilayah-wilayah Maluku Tengah. Sedangkan, di pulau Aru, tifa memiliki nama lain yaitu Titir.[57] Jenisnya ada yang berbentuk seperti drum dengan tongkat seperti yang digunakan di Masjid . Badan kerangkanya terbuat dari kayu dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya.

Noken

[sunting |sunting sumber]

Noken merupakan tas tradisional khas asli Papua. Noken berbentuk jaring-jaring yang terbuat dari akar kayu pohon atau daun yang dikeringkan berupa tali-tali yang kuat dan dirajut menjadi tas jaring. Keberadaan Noken Papua telah diakui Dunia dengan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda atau warisan dunia oleh Lembaga Kebudayaan Dunia di MarkasUNESCOParis,Prancis pada 4 Desember 2012.

Penetapan Noken sebagai warisan dunia ini diinisasi oleh seorang pemerhati budaya Papua asal Paniai, Titus Pikei yang menyatakan tujuannya untuk menjaga tradisi budaya Papua agar tidak punah. Ia kemudian mendirikan Yayasan Noken Papua guna menjaring semua komponen pengrajin noken dari berbagai komunitas pengrajin noken di Provinsi Papua dan Papua Barat untuk selalu menjaga kekhasannya.

Ia mengajak agar budi daya bahan baku noken dari hutan dan lingkungan dapat dilestarikan melalui pendataan bersama para tetua adat atau kepala suku dengan Pemda setempat, sehingga budi daya bahan baku noken dapat terus terjaga.

Kuliner khas

[sunting |sunting sumber]
Papeda
Papeda disajikan dengan kuah kuning danikan tude bakar.

Papeda adalahmakanan berupabubursagu khasMaluku dan papua yang biasanya disajikan denganikantongkol atau mubara yang dibumbui dengankunyit.[58] Papeda berwarnaputih dan bertekstur lengket menyerupailem dengan rasa yang tawar.[58] Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendahkolesterol dan cukup bernutrisi.[59]

Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan.[60] Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi,Asmat, hinggaMimika.[60] Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan.[60]Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adatSentani diDanau Sentani,Taikat diDistrik Arso, sertaManokwari.[60]

Pada umumnya, papeda dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol.[61] Namun, papeda dapat juga dikombinasikan denganikan gabus,kakap merah, bubara, hingga ikan kue.[61] Selain kuah kuning dan ikan, bubur papeda juga dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang diolah dari daunmelinjo muda yang ditumis dengan bunga pepaya muda dancabai merah.[61]

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Catatan

[sunting |sunting sumber]
  1. ^1949 – 1956 sebagai Karesidenan Provinsi Maluku, 1956 – 1963 ditambah Kabupaten Halmahera Tengah, dan 1963 – 1973 dikurangi Kabupaten Halmahera Tengah
  2. ^Dari 1973 – 2000 dan Termasuk wilayah yang dimekarkan pada 1999 yang sekarang bernamaPapua Barat.
  3. ^Singkatan dari Mamberamo-Tabi

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^"PERDA Provinsi Papua No 6 Tahun 2016"(PDF).peraturan.bpk.go.id.Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2020-09-26. Diakses tanggal22 April 2021. 
  2. ^abc"Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024"(Visual).www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal31 Januari 2025. 
  3. ^"Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024".www.bps.go.id.Badan Pusat Statistik. (15 November 2024). Diakses tanggal16 November 2024. Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)
  4. ^"Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota"(PDF).www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal18 Oktober 2024. Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)
  5. ^"Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Papua".djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. 21. Diakses tanggal18 Oktober 2024. Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)
  6. ^Putri, Cantika Adinda (30/06/2022)."Tok! Indonesia Resmi Punya 5 Provinsi di Papua".CNBC Indonesia.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-12. Diakses tanggal15 November 2022. Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)
  7. ^ab"Provinsi Papua Dalam Angka 2021"(pdf).www.papua.bps.go.id. hlm. 17, 202.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal18 April 2021. 
  8. ^Wiranata, Rhuuzi (Senin, 03 Agustus 2020.)."Tujuh Provinsi Terluas di RI, Papua Urutan Pertama".detik.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-04. Diakses tanggal6 September 2010. Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)
  9. ^abcdefWanggai, Tony V.M. (2008) (dalam bahasa id). Rekonstruksi Sejarah Islam di Tanah Papua (Tesis). UIN Syarif Hidayatullah. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7292/1/Toni%20Victor%20M.%20Wanggai_Rekonstruksi%20Sejarah%20Umat%20Islam%20di%20Tanah%20Papua.pdf. Diakses pada 2022-01-30. 
  10. ^abSollewijn Gelpke, J.H.F. (1993). "On the origin of the name Papua".Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia. Brill.149 (2): 318–332.doi:10.1163/22134379-90003129.ISSN 0006-2294. 
  11. ^Kustiani, Rini (29 October 2020). Kustiani, Rini, ed."Asal Usul Nama Papua, Ada di Catatan Pelaut Portugis dan Spanyol".Tempo.co.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-07. Diakses tanggal25 February 2021. 
  12. ^Bilveer Singh (2008).Papua: geopolitics and the quest for nationhood. Transaction Publishers. hlm. 26.ISBN 978-1-4128-1206-1.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal2022-07-28. 
  13. ^abcdSaragih 2019, hlm. 7.
  14. ^Martin Slama and Jenny Munro, ed. (2015).From 'Stone Age' to 'Real Time' Exploring Papuan Temporalities, Mobilities, and Religiosities. Canberra: Australian National University Press. hlm. 110.ISBN 978-1-925022-43-8.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal2022-04-30. 
  15. ^Fraassen, Ch. F. Van (1976)."DRIE PLAATSNAMEN UIT OOST-INDONESIË IN DE NAGARA-KERTAGAMA: GALIYAO, MUAR EN WWANIN EN DE VROEGE HANDELS-GESCHIEDENIS VAN DE AMBONSE EILANDEN".Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. [Brill, KITLV, Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies].132 (2/3): 293–305.ISSN 0006-2294.JSTOR 27863057. Diakses tanggal2023-11-03. 
  16. ^Usmany, Dessy Pola (2017-06-03)."SEJARAH RAT SRAN RAJA KOMISI KAIMANA (History of Rat Sran King of Kaimana)".Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat.6 (1): 85–92.doi:10.24832/papua.v6i1.45alt=Dapat diakses gratis.ISSN 2580-9237.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-24. Diakses tanggal2021-04-24. 
  17. ^"Sejarah Namatota".Desa Namatota. 2023-07-25. Diakses tanggal2024-01-16. 
  18. ^abcdefgSaragih 2019, hlm. 8.
  19. ^ab"Citra Kabupaten Sorong Dalam Arsip". Jakarta: ANRI. 2012-10. hlm. 10. Parameter|first1= tanpa|last1= di Authors list (bantuan);Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan);Parameter|access-date= membutuhkan|url= (bantuan)
  20. ^abSwadling, Pamela; Wagner, Roy; Laba, Billai (2019-12-01).Plumes from Paradise. Sydney University Press. hlm. 17.doi:10.30722/sup.9781743325445.ISBN 978-1-74332-544-5. 
  21. ^ANRI (Oktober 2009).Citra Papua Barat dalam arsip. Jakarta: ANRI. hlm. 9. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  22. ^abSaragih 2019, hlm. 9.
  23. ^abSaragih 2019, hlm. 11.
  24. ^Sitompul, Martin (2019-05-17)."Ketika Hatta Menolak Papua".Historia.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-30. Diakses tanggal2022-01-30. 
  25. ^"Himpunan Risalah Sidang-Sidang"(PDF).luk.staff.ugm.ac.id.Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-01-30. Diakses tanggal2022-01-30. 
  26. ^Arsip Nasional Republik Indonesia (2002).Kembalinya Irian Barat. Arsip Nasional Republik Indonesia. hlm. 45–52.ISBN 978-979-8101-67-0. Diakses tanggal2022-04-17. 
  27. ^Lumintang, Onnie; Haryono, P. Suryo; Gunawan, Restu; Nurhajarini, Dwi Ratna (1997).Biografi Pahlawan Nasional Marthin Indey dan Silas Papare(PDF). Indonesia:Ministry of Education and Culture.Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-02-07. Diakses tanggal2022-02-10. 
  28. ^Patiara, John; Renwarin, Herman; Soedharto, Bondan; Palangan, M. (1983)."Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya"(PDF).Kemdikbud. hlm. 72–73.Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2021-11-03. Diakses tanggal2021-11-03. 
  29. ^abc25 tahun Trikora.Google Play Books (dalam bahasa Kinyarwanda). Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat. 1988.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-15. Diakses tanggal2021-11-01. 
  30. ^Irian Jaya (Indonesia) (1987).Irian Jaya, the Land of Challenges and Promises. Alpha Zenith. hlm. 9.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal2021-11-01. 
  31. ^abSulindo, Redaksi (2019-11-24)."Meluruskan Sejarah (Bagian 3, Selesai)".Koran Sulindo.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal2022-02-10. 
  32. ^Lumintang, Onie M. (2018-07-27)."THE RESISTANCE OF PEOPLE IN PAPUA (1945-1962)".Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah.10 (2): 47–60.doi:10.17509/historia.v10i2.12221 (tidak aktif 4 November 2021).ISSN 2615-7993.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-01. Diakses tanggal2021-11-01. 
  33. ^Nations, United."Transmission of Information under Article 73 of the Chapter"(PDF).ny.un.org (dalam bahasa Inggris).Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal2022-02-02. 
  34. ^Arend Lijphart,Trauma of Decolonization, pp. 25–35, 39–66
  35. ^Politik Hukum. CV. AZKA PUSTAKA. 2021. hlm. 115.ISBN 978-623-5832-05-0.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal2022-02-16. 
  36. ^Nurhabsyah (2005)."Gerakan Bawah Tanah Cara Rakyat Irian Jaya Menentang Kekuasaan Pemerintahan Kolonial Belanda"(PDF).Fakultas Sastra Jurusan Sejarah Universitas Sumatera Utara. hlm. 5.Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal4 March 2021. 
  37. ^Veur, Paul W. van der (1963)."Political Awakening in West New Guinea".Pacific Affairs. Pacific Affairs, University of British Columbia.36 (1): 54–73.doi:10.2307/2754774.ISSN 0030-851X.JSTOR 2754774.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-03. Diakses tanggal2021-11-03. 
  38. ^"Tokoh Papua Curhat ke Ketua DPD RI, Berharap Anak Papua Diberi Kepercayaan".zonanusantara.com. 2022-01-13.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-21. Diakses tanggal2023-03-21. 
  39. ^Politik Hukum. CV. AZKA PUSTAKA. 2021. hlm. 118.ISBN 978-623-5832-05-0.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal2022-02-16. 
  40. ^25 tahun Trikora.Google Play Books. 1988. hlm. 156.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-15. Diakses tanggal2021-11-01. 
  41. ^Budiartie, Gustidha (2018-07-12)."Freeport: Sukarno Tolak, Soeharto Teken Kontrak, Jokowi Rebut".CNBC Indonesia.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal2022-02-02. 
  42. ^VIVA.co.id (09-10-2009)."Inilah 56 Anggota DPR Papua".VIVA.co.id. Diakses tanggal 02-11-2019. Periksa nilai tanggal di:|access-date=, |date= (bantuan)
  43. ^"55 Anggota DPR Papua Resmi Dilantik".dharapospapua.com. 31-10-2014. Diakses tanggal 02-11-2019. Periksa nilai tanggal di:|access-date=, |date= (bantuan)
  44. ^"Resmi Ditetapkan, 55 Calon Anggota DPR Papua Periode 2019-2014 Diminta Serahkan LHKPN".bizlaw.id. 16-08-2019. Diakses tanggal 02-11-2019. Periksa nilai tanggal di:|access-date=, |date= (bantuan)
  45. ^kanalmu (2021-05-10)."Logo Provinsi Papua Format PNG HD Dengan Background Transparan Siap Untuk Desain".Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-25. Diakses tanggal2022-10-25. 
  46. ^"Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.1.1-6117 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau"(PDF).Kementerian Dalam Negeri. Diakses tanggal2025-01-21. 
  47. ^"Agregat Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2024".Satu Data Pemerintahan Dalam Negeri. 2024-12-19. Diakses tanggal2025-01-21. 
  48. ^Ramdhani, Dendi (14 Agustus 2015 19:30 WIB). Damanik, Caroline, ed."Ridwan Kamil: Bandung Punya Hubungan Batin dengan Papua".Kompas.com. Regional.kompas.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-26. Diakses tanggal 15 Agustus 2015 19:30 WIB. Lebih dari satu parameter author-name-list parameters yang digunakan (bantuan);Periksa nilai tanggal di:|accessdate=, |date= (bantuan)
  49. ^Rida Widara (14 Agustus 2015, 20:55 WIB)."Siswa Papua Lanjutkan Sekolah di Bandung Tanpa Biaya".Bisnis.com. Bandung.bisnis.com. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2023-01-19. Diakses tanggal15 Agustus 2015. Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  50. ^"Wali Kota Bandung akan Menjadi Wali Murid 70 Siswa asal Papua". Infobandung.co.id. 14 Agustus 2015. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2017-05-20. Diakses tanggal15 Agustus 2015. 
  51. ^Nasri (2 Januari 2015)."Forum Kepala Sekolah Program ADEM Bandung-Cimahi Gelar Kegiatan Penguatan Motivasi".Suarapapua. suarapapua.org.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-15. Diakses tanggal15 Agustus 2015. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  52. ^Gandapurnama, Baban (Jumat 14 Aug 2015, 13:28 WIB)."96 Anak Papua Melanjutkan Sekolah di Jabar Lewat Program Adem".detikcom. detikNews.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-20. Diakses tanggal15 Agustus 2015. Lebih dari satu parameter author-name-list parameters yang digunakan (bantuan);Periksa nilai tanggal di:|date= (bantuan)
  53. ^"Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-07. Diakses tanggal2023-05-12. 
  54. ^abIndonesia.go.id, Redaksi."Ekonomi Papua Masih Bergantung pada Freeport".Indonesia.go.id (dalam bahasa Inggris).Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-19. Diakses tanggal2020-01-21. 
  55. ^Novalius, Feby (2019-11-03)."Fakta Pembangunan Infrastruktur Papua, dari 10 Bandara Baru hingga Pegunungan Arfak".Okezone.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-05. Diakses tanggal2020-01-21. 
  56. ^abc"Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia"(pdf).www.bps.go.id. hlm. 36–41.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-08. Diakses tanggal9 September 2021. 
  57. ^"Alat Musik Tifa: Sejarah, Fungsi, dan Fakta-Faktanya".Gramedia.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-14. Diakses tanggal15 November 2022. Parameter|first1= tanpa|last1= di Authors list (bantuan)
  58. ^abPrasasti, Rati (2013)."Papeda Makanan Khas Dari Timur Indonesia". Media Publica.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-08. Diakses tanggal9 Mei 2014. 
  59. ^Santoso, Agung Budi (2013). Gultom, Hasiolan Eko P, ed."Papeda, Makanan Sehat Khas Papua".Tribunnews.com.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-13. Diakses tanggal9 Mei 2014. 
  60. ^abcdWisanggeni, Aryo (2013)."Belanga dan Papeda". National Geographic Indonesia. Diarsipkan dariversi asli tanggal 2013-12-25. Diakses tanggal9 Mei 2014. 
  61. ^abc"Papeda, Maluku: Bubur 'Lem' Segar Bergizi". Femina.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal14 April 2014. 

Daftar pustaka

[sunting |sunting sumber]

Saragih, Maylina (2019).Heroisme PGT Dalam Operasi Serigala. Subdisjarah Dispenau. 

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Kabupaten
Lambang Papua
Kota
Topik
Sumatra
Garuda Pancasila
Jawa
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
Provinsi
Kabupaten
Kota

4°46′S137°48′E / 4.767°S 137.800°E /-4.767; 137.800

Umum
Perpustakaan nasional
Lain-lain

Artikel bertopikIndonesia ini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Papua&oldid=26997121"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp