Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Partai Kebangkitan Bangsa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariPKB)
"PKB" beralih ke halaman ini. Untuk pajak kendaraan bermotor, lihatpajak kendaraan bermotor.
Partai Kebangkitan Bangsa
SingkatanPKB
Ketua umumMuhaimin Iskandar
Sekretaris JenderalHasanuddin Wahid
Ketua Fraksi diDPRJazilul Fawaid
Dibentuk23 Juli 1998; 26 tahun lalu (1998-07-23)
Kantor pusatJalan Raden Saleh No. 9, Senen,Jakarta Pusat 10430
Sayap pemudaGarda Bangsa
Sayap wanitaPerempuan Bangsa
Keanggotaan386.021 (2023)
IdeologiPancasila[1]
Demokrasi Islam[2]
Nasionalisme[2]
Konservatisme bangsa
Liberalisme[3]
Pluralisme
Posisi politikTengah[4]
Afiliasi internasionalSentris Demokrat Internasional
Uni Demokrat Internasional
Dewan Liberal dan Demokrat Asia[5]
Persatuan Demokrat Asia Pasifik
Kursi diDPR
68 / 580
Kursi diDPRD I
220 / 2.372
Kursi diDPRD II
1.833 / 17.510
Situs web
pkb.id

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), adalah sebuahpartai politik di Indonesia berideologimoderat, artinya partai Muslim tetapi tidak Islamis.[2] Partai ini didirikan oleh Presiden Indonesia ke-4Abdurrahman Wahid diJakarta pada 23 Juli 1998 (29 Rabi'ul Awal 1419Hijriah) yang mendapat dukungan kuat dari kiai-kiaiNahdlatul Ulama, sepertiMunasir Ali,Ilyas Ruhiat,Mustofa Bisri danMuchith Muzadi.[6]

Sejarah

[sunting |sunting sumber]

Pembentukan partai

[sunting |sunting sumber]

Pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa berawal pada pertemuan para kiaiNahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Langitan,Tuban, Jawa Timur yang diasuh olehKiai Haji Abdullah Faqih. Dalam pertemuan pada Mei 1998 membicarakan mengenai situasi terakhir negeri dan perlu adanya perubahan besar untuk menyelamatkan bangsa dari kehancuran. Mereka mengembangkan pernyataan resmi, yang dikirim olehKyai Muchid Muzadi dariJember danGus Yusuf Muhammad untuk disampaikan kepada Presiden Soeharto. Namun sebelum mereka sempat menyampaikan pernyataan tersebut,Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Tidak lama setelah rezimOrde Baru lengser, digelaristighosah akbarJawa Timur yang mengumpulkan para kiaiNahdlatul Ulama dikantor Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur dan meminta K.HMuhammad Cholil Bisri dariRembang,Jawa Tengah untuk menggagas pendirian partai untuk wadah aspirasi politikNU. Awalnya, Cholil menolak langkah tersebut karena Cholil masih ingin fokus dipesantren. Namun, Bisri akhirnya mengalah dan menerima peran kepemimpinan dalam partai yang akan dibentuk tersebut.

Seminggu kemudian, pada 6 Juni,Cholil Bisri bertemu dengan parakyai guna membicarakan pembentukan partai baru tersebut. Undangan telah disampaikan melalui telepon dan lebih dari 200 kyai menghadiri pertemuan yang digelar di rumahCholil Bisri diLeteh,Rembang,Jawa Tengah. Rapat ini menghasilkan pembentukan “Panitia Tetap” yang beranggotakan 11 orang, dengan Bisri sebagai ketua dan Gus Yus sebagai sekretaris. Secara bergantian, panitia ini bekerja secara maraton, menyiapkan platform dan komponen partai, termasuk logo yang akan menjadi lambang partai. Logo tersebut dibuat olehKH A. Mustofa Bisri.

Pengurus Tetap dan perwakilan NU mengadakan konferensi besar diBandung, pada tanggal 4 Juli 1998, yang dihadiri oleh 27 perwakilan daerah. Dalam pembahasan nama organisasi tersebut, berbagai nama yang diusulkan adalah “Partai Kebangkitan Bangsa”, “Partai Kebangkitan Nahdlatul Ummah” dan “Partai Ummat”. Nama yang dipilih sebagai nama resmi partai adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Deklarasi partai berjumlah 72 orang yang mewakili usia organisasi NU, terdiri dari Tim Panitia Tetap (11), Tim Pendamping Lajnah (14), Tim NU (5), Tim Pendamping NU (7), dan dua orang Wakil. dari masing-masing 27 wilayah (27 x 2). Ke-72 pendiri menandatangani Platform Partai dan komponen-komponennya. Namun setelahnya, PBNU memutuskan hanya lima orang yang bisa menjadi pengusung partai tersebut. Kelimanya adalahMunasir Ali,Ilyas Ruhiat,Muchid Muzadi,KH A. Mustofa Bisri, danAbddurahman Wahid yang merupakan Ketua Umum PBNU. 72 nama asli deklarasi partai itu dihapus PBNU.

Usai pembentukan partai, deklarasi pun dilaksanakan di Jakarta pada 29 Rabiul Awal 1419 H atau 23 Juli 1998.[7] Setelah pendeklarasian tersebut, PKB bersiap dalam menghadapiPemilihan Umum 1999 dengan sistem yang tidak berbeda jauh dari Pemilu pertama tahun1955 dan1971.

Mengikuti pemilihan umum

[sunting |sunting sumber]

PKB berpartisipasi dalamPemilu 1999 dan berhasil memenangkan 12,61% suara nasional atau sebanyak 51 kursi. PKB berhasil mengalahkan suaraPPP, partai islam yang dominan dalam sejarahOrde Baru dan menempati posisi ketiga setelahPDI-P danGolkar.[8] PKB berhasil membangun kembali kepercayaan diri dari kalanganNahdliyin dalam bidang politik yang sudah lama terpengaruh sejak eraOrde Baru.  Keberhasilan yang telah dipersiapkan selama satu tahun tidak terlepas dari peran para ulamaNU yang memberi dukungan penuh terhadap partai. Namun dibandingkan dengan jumlah kursi di DPR, PKB masih belum melampauiPPP karena PKB hanya mendapatkan 51 kursi dibandingkan 57 kursi yang diraihPPP.[8]

Menjelangpemilihan presiden 1999, PKB dibawah pimpinanGus Dur sempat mempertimbangkan untuk membentuk koalisi politik denganMegawati Soekarnoputri dariPDI-P danAmien Rais dariPAN, juga sebuah partai baru yang muncul menjelang Pemilu 1999, untuk melawan PresidenHabibie danGolkar. Pada bulan Mei,Alwi Shihab mengadakan konferensi pers di rumahnya di mana Megawati, Wahid dan Amien akan mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama. Di menit-menit terakhir, Megawati memilih untuk tidak hadir, karena dia memutuskan tidak bisa mempercayai Amien.[9]

Untuk persiapanSidang Umum MPR 1999, PKB membentuk koalisi longgar denganPDI-P. Koalisi longgar tersebut diuji pada saat memilihKetua DPR. PDI-P mendukung Ketua Umum PKBMatori Abdul Djalil untuk merebut posisi tersebut, tetapi Matori Abdul Djalil dikalahkan olehAkbar Tanjung yang didukung olehGolkar danPoros Tengah yang dibentuk olehAmien Rais.[10] Di saat yang bersamaan, PKB ikut bergabung dalamPoros Tengah yang terdiri dari PKB,PAN,Partai Keadilan,PPP danPBB.[11] Setelah MPR menolak pidato pertanggungjawaban Habibie,Golkar memutuskan untuk mendukungGus Dur. Pada 7 Oktober 1999, Amien danPoros Tengah secara resmi menyatakan Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden.[12] Pemilihan presiden yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 1999 berpihak padaMegawati danGus Dur dengan hasil Gus Dur terpilih sebagai presiden dengan perolehan 373 suara, sementara Megawati hanya mendapatkan 313 suara.[13] Namun, karena mengetahui kerusuhan yang dilakukan oleh pendukung Megawati karena kekalahannya,Gus Dur menyadari bahwa Megawati harus menjadi wakil presiden dan PDI-P harus diakui sebagai partai pemenang pemilu. Maka, Gus Dur memerintah PKB untuk mendukung Megawati sebagai calon Wakil Presiden, Megawati kemudian mengalahkanHamzah Haz dan berhasil menjadi wakil presiden perempuan pertama di Indonesia.

Pemerintahan Gus Dur & Megawati, perpecahan internal dan Pemilu 2004

[sunting |sunting sumber]

PKB dalam sejarah politik Indonesia merupakan partai yang paling dinamis dalam hal sukses penguasaan dan kepemimpinan partai. Saat dibawah kepemimpinanMatori Abdul Djalil selaku ketua umum pertama PKB, PKB solid hingga mampu mendudukanGus Dur selaku deklarator PKB menjadi Presiden RI keempat. Gus Dur membentukKabinet Persatuan Nasional yang dianggotai oleh kader PKB. Diantara lain adalah tokoh sepertiAS Hikam,Khofifah Indar Parawansa,Mahfud MD danMuhammad Tolchah Hasan.

Namun pada 2001,Gus Dur dimakzulkan.[14] Sebelum Sidang Khusus MPR, anggota PKB setuju untuk tidak hadir sebagai lambang solidaritas. Namun,Matori Abdul Djalil, ketua PKB, bersikeras hadir karena ia adalah Wakil Ketua MPR. Dengan posisinya sebagai Ketua Dewan Syuro, Gus Dur menjatuhkan posisi Matori sebagai Ketua PKB pada tanggal 15 Agustus 2001 dan melarangnya ikut serta dalam aktivitas partai sebelum akhirnya mencabut keanggotaan Matori pada bulan November.[15] Pada tanggal 14 Januari 2002, Matori mengadakan Munas Khusus yang dihadiri oleh pendukungnya di PKB. Munas tersebut memilihnya kembali sebagai ketua PKB. Gus Dur membalasnya dengan mengadakan Munasnya sendiri pada tanggal 17 Januari, sehari setelah Munas Matori selesai[16] Musyawarah Nasional memilih kembali Gus Dur sebagai Ketua Dewan Penasihat danAlwi Shihab sebagai Ketua PKB. PKB Gus Dur lebih dikenal sebagai PKB Kuningan sementara PKB Matori dikenal sebagai PKB Batutulis.[17]Matori Abdul Djalil menjadi satu satunya anggota PKB yang menjadi menteri di pemerintahan Megawati diKabinet Gotong Royong.

Ketegangan kedua kubu PKB makin memanas setelah jalur musyawarah gagal mempertemukan kedua kubu. Bahkan adanya campur tangan olehNU tidak membuahkan hasil. Pada tahun 2002, NU menyatakan menyerah untuk menyelesaikan konflik kedua kubu tersebut[18] dan kedua kubu kemudian menempuh jalur hukum untuk menentukan siapa yang paling berhak menjadi pimpinan PKB.NU juga mewanti-wanti kepadaMegawati Soekarnoputri untuk tidak ikut campur tangan dalam konflik internal PKB.[8] Konflik internal tersebut berlangsung selama 2 tahun dan pada 2003,Makhamah Agung memenangkan gugatanGus Dur.[17][19]Matori Abdul Djalil yang kalah gugatan MA memutuskan untuk mendirikan partai baru, yakniPartai Kejayaan Demokrasi (PEKADE).[20]

Pada April 2004, PKB berpartisipasi dalamPemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004, memperoleh 10.6% suara. UntukPemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2004, di mana rakyat akan memilih secara langsung, PKB memilihGus Dur sebagai calon presiden. Namun,Gus Dur gagal melewati pemeriksaan medis sehinggaKomisi Pemilihan Umum menolak memasukkannya sebagai calon. Gus Dur lalu mendukungSalahuddin Wahid yang merupakan pasangan dariWiranto. Pada 5 Juli 2004, Wiranto dan Salahuddin Wahid kalah dalam pilpres. Untuk pemilihan kedua antara pasanganYudhoyono-Kalla dengan Megawati-Muzadi, PKB sempat dilirik dukungan oleh kedua pihak peserta pemilihan presiden.[21] Menurut Wakil Ketua PKBMahfud MD, PKB memiliki peluang yang sama. Ketiga opsi itu adalah mendukung Mega-Hasyim, mendukung SBY-Kalla, dan bersikap netral. Secara pribadi, Mahfud MD memilih bersikap netral. Namun, sejumlah DPW PKB sudah menyatakan dukungan kepada SBY-Kalla. Namun, ada juga DPW yang menyatakan dukungan Mega-Hasyim.[21] Namun pada 1 September 2004, Gus Dur dan PKB menyatakan sikap untuk tidak mendukung kedua pihak koalisi dan memperbolehkan kader PKB untuk memilih sesuai hati nurani masing-masing.[22]

Perpecahan Berlanjutan & Pemilu 2009

[sunting |sunting sumber]

PKB mengawali pemerintahanSBY sebagai bagian dari oposisi. Pada Agustus 2005, Gus Dur menjadi salah satu pemimpin koalisi politik yang bernamaKoalisi Nusantara Bangkit Bersatu bersama berbagai tokoh nasional sepertiMegawati,Try Sutrisno,Wiranto danAkbar Tanjung. Koalisi ini kerap mengkritik kebijakan SBY. Namun, PKB kembali mengalami gejolak internal. Konflik kepengurusan tersebut terjadi setelahPemilu 2004, yakni munculnya PKB versiMuhaimin Iskandar hasil Muktamar Semarang yang didukungGus Dur dan PKB versiChoirul Anam hasil Muktamar Surabaya tahun 2005. PKB pimpinanChoirul Anam kemudian berubah menjadiPartai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) setelah secara hukum negara mengakui PKB versi Muhaimin. Setelah konflik ini, dinamika PKB relatif mereda sampai 2008.[23] Sebagai konsekuensi konflik tersebut, Gus Dur memecatAlwi Shihab danSaifullah Yusuf dari kepengurusan PKB.[17]

Konflik internal kembali terjadi pada tahun 2008 dengan isu dualisme kepengurusan kembali muncul. Kali ini, ada kepengurusan PKB versiMuhaimin Iskandar hasil Muktamar Ancol dan PKB versiAli Masykur Musa hasil Muktamar Parung, Bogor, yang didukungGus Dur.[23] Sebelumnya, memang beredar kabar bahwa alasan pemecatanCak Imin karena Cak Imin terlalu dekat dengan Istana.[17] Gus Dur juga sempat menuding PresidenSusilo Bambang Yudhoyono dan Wakil PresidenJusuf Kalla sebagai inisiator konflik PKB.[24] Namun kali ini,Gus Dur kalah karena pemerintahan SBY mengakui PKB versi Muktamar Ancol.[25] Perpecahan ini mengakibatkan putri Gus Dur,Yenny Wahid, untuk keluar dari PKB dan membentuk partai baru, yakniPartai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).[26]

Perpecahan internal yang berlangsung dalam partai memberi imbasan terhadap perolehan suara PKB dalampemilu 2009. Berbagai analis prediksi bahwa suara PKB akan merosot tajam akibat konflik diantaraGus Dur danMuhaimin Iskandar yang mengakibatkan basis pemilih dariNU meninggalkan partai pilihannya untuk partai lain, terutama dengan perkembangan pesatPKNU yang mengancam dominasi PKB di kalangan pemilihnahdliyin.[27][28] Dalampemilu 2009, PKB hanya berhasil meraup 4,95% suara nasional dan meraih 27 kursi diDPR.[29] Hasil perolehan pemilu 2009 menjadi hasil terburuk yang pernah dicapai oleh PKB selama sejarah elektoralnya.

Kebangkitan kembali & bergabung masuk pemerintahan

[sunting |sunting sumber]

Sejak kekalahan PKB dalam pemilu legislatif, PKB berusaha memperbaiki jati partai untuk pemilu berikutnya. Hal ini dimulai dalampilpres 2009, dimana PKB dibawah pimpinanMuhaimin Iskandar memantapkan dukungan pencalonan kembaliSusilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden.[30] Meskipun PKB sempat menyodorkan namaCak Imin sebagai calon wakil presiden mendampingiSBY, PKB menolak melakukan upaya maneuver untuk berhendak demikian dan mendukung penuh pasangan SBY-Boediono.[31][32] Koalisi SBY yang juga terdiri dariPAN,PKS, danPPP memenangkanpilpres 2009 dengan hasil sebesar 60,8% suara nasional atau 73.874.562 suara.Cak Imin dan kader PKB lainnya,Helmy Faishal Zaini diangkat sebagai menteri diKabinet Indonesia Bersatu II.

Muhaimin Iskandar mulai melakukan beberapa upaya memperkuat kembali basis partai. Pada HUT PKB 2010,Cak Imin menegaskan PKB akan menjadi partai yang berdiri sendiri, bahkan menggalang partai lain.[33] Ia juga mengajak kader PKB yang sempat berselisih untuk bergabung kembali untuk membesarkan partai.[34] Cak Imin juga mengonsolidasi kembali kekuatan basis suaranahdliyin menjelang pemilu 2014.[35] Upaya ini membantu PKB kembali bangkit pada pemilu 2014 dengan meraup 11,29 juta suara (9,04%), dua kali lipat dari perolehan suaranya pada 2009.[36]

Dalam kontestasiPilpres 2014, PKB bersama partai PDI-P,NasDem danHanura mendukungGubernur DKI JakartaJoko Widodo sebagai calon presiden[37] danJusuf Kalla sebagai calon wakil presiden.[38]

Identitas politik

[sunting |sunting sumber]

Ideologi

[sunting |sunting sumber]

Undang-Undang Partai Politik Tahun 2008 menyatakan bahwa partai politik diperbolehkan mencantumkan ciri-ciri tertentu yang mencerminkan aspirasi politiknya, sepanjang tidak bertentangan denganPancasila danUUD 1945.[39] Meski berbasis Islam, PKB mengidentifikasi sebagai partai nasionalis religius. Oleh sebab itu, sejak awal pendirian, PKB selalu menyatakan sebagai partai terbuka dalam pengertian lintas agama, suku, ras, dan lintas golongan.[40] PKB kerap berbeda haluan denganNahdlatul Ulama karena meskipun mendukung peran Islam dalam pemerintahan, PKB tidak memiliki dukungan yang sama dengan organisasi lama terhadaprepublik Islam yang secara eksplisit.[41] Sebagai contoh, PKB mendukung acaraMiss World 2013 yang diselenggarakan diBali walaupun ditolak olehNU dan ormas Islam konservatif lainnya.[42]

Dukungan elektoral

[sunting |sunting sumber]

Sebagai partai yang didirikan oleh kyaiNahdlatul Ulama, PKB memiliki dukungan historis dengan kalangannahdliyin. Partai ini adalah anak kandung dari NU, begitu narasi yang kuat dikumandangkan dari tokoh-tokohnahdliyin.[23] Hasil pemilu memperkuat narasi tersebut karena basis pemilih PKB berada di wilayah-wilayah yang memiliki pengaruh kuat dariNU, terutama diJawa Timur danJawa Tengah. Hal ini tampak dari porsi sumbangan pemilih dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang lebih besar dibandingkan dengan provinsi lainnya.[23] Secara sosial ekonomi, mayoritas pemilih PKB yang berpendidikan tinggi meningkat enam kali lipat dibanding pemilu sebelumnya. Jumlah pemilih dari kalangan ibu rumah tangga dan aparat negara juga meningkat cukup signifikan. Di sisi lain, proporsi pemilih PKB yang berwirausaha cenderung berkurang.[8]

Tokoh

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Tokoh Partai Kebangkitan Bangsa

Pimpinan

[sunting |sunting sumber]
No.PotretKetua UmumMulai MenjabatAkhir JabatanPeriode
1
Matori Abdul Djalil
(1942-2007)
23 Juli 1998
15 Agustus 2001
1
Pjs
Alwi Shihab
(1946-)
15 Agustus 2001
17 Januari 2002
2
17 Januari 2002
25 Mei 2005
2
3
Muhaimin Iskandar
(1966-)
25 Mei 2005
23 Juli 2010
3
23 Juli 2010
1 September 2014
4
1 September 2014
21 Agustus 2019
5
21 Agustus 2019
24 Agustus 2024
6
24 Agustus 2024
Petahana
7

Perolehan suara dan kursi

[sunting |sunting sumber]

DPR RI

[sunting |sunting sumber]
PemiluJumlah kursiJumlah suaraPersentaseHasilUrutanKetua umum
1999
51 / 462
13.336.98212,61%Partai baru;Pro-pemerintah4Matori Abdul Djalil
2004
52 / 550
11.989.56410,57%Kenaikan1 kursi;Pro-pemerintah3Alwi Shihab
2009
27 / 560
5.146.1224,94%Penurunan25 kursi;Pro-pemerintah7Muhaimin Iskandar
2014
47 / 560
11.298.9579,04%Kenaikan20 kursi;Pro-pemerintah5Muhaimin Iskandar
2019
58 / 575
13.570.0979,69%Kenaikan11 kursi;Pro-pemerintah5Muhaimin Iskandar
2024
68 / 580
16.115.65510,62%Kenaikan10 kursi;Pro-pemerintah5Muhaimin Iskandar

DPRD Provinsi

[sunting |sunting sumber]

PadaPemilu 2024, PKB berhasil mendudukkan 220 kadernya menjadi anggota DPRD Provinsi di 37 provinsi. Selain itu, PKB berhasil mendudukkan kadernya sebagai KetuaDPRD Provinsi Jawa Timur.

PemiluPerolehan
Kursi
Jumlah
Provinsi
Provinsi
Juara
Keterangan
201414532Jawa TimurTidak memiliki perwakilan diDPRD ProvinsiBali danSulawesi Utara.
2019Kenaikan 180Steady 32tidak adaTidak memiliki perwakilan diDPRD ProvinsiBali danKepulauan Bangka Belitung.
2024Kenaikan 220Kenaikan 37Jawa TimurTidak memiliki perwakilan diDPRD ProvinsiBali.

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Nurjaman, Asep (2009)."Peta Baru Ideologi Partai Politik Indonesia".Bestari. Diakses tanggal2024-03-01 – via Neliti.com. 
  2. ^abcKing, Blair A. (2011)."Chapter 4. Government and Politics". Dalam Frederick, William H.; Worden, Robert L.Indonesia: A Country Study. Area handbook series, 39 (dalam bahasa Inggris).Library of Congress, Federal Research Division (edisi ke-6). Washington, DC: U.S. Government Printing Office. hlm. 263.ISBN 978-0-8444-0790-6. 
  3. ^"Nation Awakening Party".cald.org (dalam bahasa Inggris).Council of Asian Liberals and Democrats. 2016. Diakses tanggal2024-03-01. 
  4. ^"Guide to the 2019 Indonesian elections: A little psephology". Oktober 2018. 
  5. ^"PKB Becomes Full CALD Member".cald.org (dalam bahasa Inggris).Council of Asian Liberals and Democrats. Diakses tanggal2024-03-01. 
  6. ^https://radarseluma.disway.id/read/662649/gus-dur-peran-pkb-dalam-politik-indonesia
  7. ^"Sejarah Pendirian".Partai Kebangkitan Bangsa. Diakses tanggal2024-03-12. 
  8. ^abcd"Partai Kebangkitan Bangsa".Kompaspedia. 2021-12-27. Diakses tanggal2024-03-12. 
  9. ^Barton, Greg (2002).Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President. Singapore: UNSW Press. hlm. 270.ISBN 0-86840-405-5. 
  10. ^"Indonesia in Transition: The 1999 Presidential Elections"(PDF). Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 25 September 2012. Diakses tanggal29 March 2007. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  11. ^Gus Nuril Soko Tunggal, Khoerul Rosyadi (2010),Ritual Gus Dur dan Rahasia Kewaliannya. Yogyakarta: Galangpress, hlm. 81.
  12. ^Barton, halaman 281
  13. ^"Indonesia in Transition: The 1999 Presidential Elections"(PDF). Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 25 September 2012. Diakses tanggal29 March 2007. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  14. ^"Megawati Resmi Menjadi Presiden Indonesia",Tempo Interaktif, 23 Juli 2001, diarsipkan dariversi asli tanggal 2010-01-21, diakses tanggal5 Oktober 2009 Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
  15. ^"Tempo Interaktif: Matori dipecat dari PKB". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal2009-10-02. 
  16. ^"UTAMA". Diarsipkan dariversi asli tanggal 2004-10-20. Diakses tanggal2009-10-02. 
  17. ^abcd"Gus Dur berseteru dengan tiga orang ini di PKB".merdeka.com. 2013-12-27. Diakses tanggal2024-03-13. 
  18. ^"Kiai Langitan Gagal Pertemukan Gus Dur-Matori".Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-10-14. Diakses tanggal2024-03-13. 
  19. ^"Seperti Matori & Alwi, Muhaimin Belum Tentu Menang di MA".detiknews. Diakses tanggal2024-03-13. 
  20. ^Indonesia, C. N. N."Deretan 75 Parpol yang Berhak Daftar Pemilu 2024".nasional. Diakses tanggal2024-03-13. 
  21. ^ab"Kini SBY dan Mega Tinggal Tunggu Keputusan PKB".detiknews. Diakses tanggal2024-03-13. 
  22. ^"Putusan Mukernas: PKB Netral".detiknews. Diakses tanggal2024-03-13. 
  23. ^abcdKOMPAS, YOHAN WAHYU/Litbang (2023-10-22)."PKB, Mempertahankan Tren Positif Elektoral".kompas.id. Diakses tanggal2024-03-13. 
  24. ^"Gus Dur Sebut SBY-JK Biang Runyam PKB".Kompas. 15 April 2008. Diakses tanggal28 Maret 2024. 
  25. ^Media, Kompas Cyber (2008-07-24)."Pemerintah Akui PKB Muhaimin".KOMPAS.com. Diakses tanggal2024-03-20. 
  26. ^Media, Kompas Cyber (2012-07-10)."Yenny Wahid-Kartini Sjahrir Bentuk Partai".KOMPAS.com. Diakses tanggal2024-03-20. 
  27. ^"Suara Parpol Islam Diprediksi Merosot pada Pemilu 2009".detiknews. Diakses tanggal2024-03-28. 
  28. ^"Suara PKB Diprediksi Bakal Merosot Tajam".NU Online. Diakses tanggal2024-03-28. 
  29. ^Basyari, Iqbal (2022-09-07)."Strategi Dua Kaki PKB demi Kuasai 100 Kursi Parlemen".kompas.id. Diakses tanggal2024-03-28. 
  30. ^Cahyono, Budi (6 Mei 2009)."PKB mantap dukung SBY".Solo Pos. Diakses tanggal28 Maret 2024. 
  31. ^"Mantap Dukung SBY, PKB Tolak Bermanuver ala PKS dan PAN".detiknews. Diakses tanggal2024-03-28. 
  32. ^"PKB Dukung SBY-Boediono".NU Online. Diakses tanggal2024-03-28. 
  33. ^"Cak Imin Sampaikan Terima Kasih Kepada Gus Dur".detiknews. Diakses tanggal2024-03-28. 
  34. ^"Muhaimin : Islah PKB Terus Diupayakan".detiknews. Diakses tanggal2024-03-28. 
  35. ^"Kompasdata | Strategi PKB Mendongkrak Suara".data.kompas.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2024-03-28. 
  36. ^"Profil PKB: Kendaraan Politik Nahdliyin Berharap Nasib Baik dari Nomor Urut 1".VOA Indonesia. 2023-12-15. Diakses tanggal2024-04-13. 
  37. ^Hasugian, Maria Rita (2014-05-11)."PKB Resmi Dukung Jokowi Jadi Capres".Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2024-04-13. 
  38. ^Sulistyawati, Anik (19 Mei 2014)."PILPRES 2014 : PDIP, PKB, Hanura, Nasdem Mantap Usung Jokowi-JK".Solopos.com. Diakses tanggal2024-04-13. 
  39. ^Saifulloh, Putra Perdana Ahmad (2016)."Kewajiban Partai Politik Berideologi Pancasila Ditinjau dari Prinsip-Prinsip Negara Hukum Indonesia".Pandecta Research Law Journal.11 (2): 174–188.doi:10.15294/pandecta.v11i2.9276.ISSN 2337-5418. 
  40. ^Wulandari, Fitri (2023-12-15)."Profil PKB: Kendaraan Politik Nahdliyin Berharap Nasib Baik dari Nomor Urut 1".VOA Indonesia. 
  41. ^Evans, Kevin R (2003).The history of political parties & general elections in Indonesia. Jakarta: Arise Consultancies.
  42. ^TNR, Yandi M. rofiyandi (2013-09-06)."PKB Dukung Miss World, Alat Diplomasi Budaya".Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal2024-04-13. 

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Nasional
LokalAceh
Nasional
Koalisi
Indonesia
Kerja
Koalisi
Indonesia
Adil
Makmur
Nonkoalisi
LokalAceh
Keterangan:Miring - tidak mendapatkan kursi diDewan Perwakilan Rakyat sesuai dengan ketentuanambang batas parlemen.
Nasional
Koalisi
Indonesia
Hebat
Bergabung
sejak awal
Bergabung
kemudian
Koalisi
Merah
Putih
Anggota
Bekas
anggota
Nonkoalisi
LokalAceh
Keterangan:Miring - tidak mendapatkan kursi diDewan Perwakilan Rakyat sesuai dengan ketentuanambang batas parlemen.
Nasional
LokalAceh
Keterangan:Tebal - mendapatkan kursi diDewan Perwakilan Rakyat sesuai dengan ketentuanambang batas parlemen.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Partai_Kebangkitan_Bangsa&oldid=26855326"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp