Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, disingkatP3GI, adalah lembaga penelitian pergulaan diIndonesia. Lembaga penelitian yang berpusat diPasuruan,Jawa Timur, ini bertugas melaksanakan penelitian, menghasilkan mengkaji teknologi dan produk pergulaan dan pemanis bagi kemajuan masyarakat gula, khususnya petanitebu danpabrik gula, dan memberikan bantuan teknis kepada klien.
Lembaga penelitian ini termasuk salah satu lembaga penelitian pertanian/perkebunan tertua di Indonesia dan pernah berperan besar dalam perkembangan pergulaan dunia di paruh awal abad ke-20. Ia pertama kali berdiri pada tanggal9 Juli1887 sebagaiProefstation Oostjava (POJ) dan merupakan lembaga penelitian tebu/gula ketiga yang didirikan diJawa, setelah yang pertama diSemarang dan kedua diKagok, Majalengka,Jawa Barat. Pendiriannya kala itu membawa misi penelitianpemuliaan tebu untuk ketahanan terhadappenyakit sereh dan penanggulangan pengaruh perkembangan industribit gula diEropa.[1]
Pada tahun 1921 berhasil diriliskultivarklon tebu (Saccharum officinale)POJ 2878 yang secara dramatis menyelamatkan banyak industri gula dunia yang nyaris rontok akibat serangan penyakit sereh yang merajalela. Perakitan POJ 2878 dilakukan dengan seleksi silsilah dengan salah satu tetua adalahgelagah (Saccharum spontaneum) sebagai tetua sumber ketahanan. Persilangan ini menjadi salah satu dari sedikit keberhasilan persilangan antarspesies yang berhasil pada masa itu. POJ pada tahun 1930 juga merilis POJ 3016 yang memiliki daya hasil gula yang tinggi.
Setelah kemerdekaan RI, POJ dinasionalisasi pada tahun 1957 menjadiBalai Penyelidikan Perusahaan Perusahaan Gula (BP3G). Statusnya dikembalikan ke keadaan sebelum perang, yaitu sebagai lembaga penelitian yang diurus dan dibiayai oleh kalangan perindustrian gula sendiri. Pengelolaannya dikendalikan oleh suatu Dewan Pembina.
Pada tahun 1987 BP3G diganti namanya menjadi yang berlaku sekarang (P3GI).