![]() Bekas sekolah Rusia di Jepang. | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Osaka,Kobe,Hokkaido (termasukKewilayahan Utara Jepang),Tohoku, Kanto Selatan,Niigata danToyama | |
Bahasa | |
Bahasa Rusia, bahasa-bahasa golongan kecil di Rusia danbahasa Jepang | |
Agama | |
Kristen Ortodoks,Islam dan aliran-aliran agama Kristen lainnya |
Orang-orang Rusia di Jepang (Bahasa Jepang: 在日ロシア人Zai-Nichi Roshia-jin,bahasa Rusia: Русские в ЯпонииRusskiye v Yaponii) tercatat melakukan pendaratan pertama kalinya sejak tahun 1739 di kotaKamogawa,Chiba,Jepang selama masa pascaruntuhnyazaman Tokugawa di Jepang, pulau Hokkaido tidak termasuk karena saat itu belum terhimpun ke dalamtadbir kekuasaan Jepang.
Cikal bakal keberadaan orang-orang Rusia di Jepang dimulai oleh kegiatan pelayaran yang dikepalai oleh seorang kelasi asal Rusia bernamaMartyn Petrovich Shpanberg dengan tujuan tempatnya di kotaKamogawa.Nikolai Rezanov mulai dilantik pada tahun 1804 sebagai duta besar Rusia untuk Jepang pertama.
Keturunan nir-pribumi asal Rusia yang pertama yakni para utusan Injil yang pernah membangun gereja Ortodoks dan rumah sakit pada tahun 1861. Salah satu utusan Injil ternama di antaranyaNikolas dari Jepang (bernama asliNikolai Kasatkin).
Pada tahun 1905, tentaraJepang berhasil mencaplok wilayah selatan pulau Sakhalin lalu meresmikan pembentukan prefektur Karafuto mulai tahun 1907. Terdapat ratusan warga negara Rusia yang terpaksa menetap di Jepang. Di sana, penduduk Rusia terancam dari segi pendidikan dan bahasa hingga mengakibatkantuna aksara setelah kembali jatuh ke tanganRusia sejak tahun 1945.
Pada tahun 2005, hasil perangkaan dari pemerintah Jepang melaporkan bahwa rata-rata sebanyak 37.000 orang Rusia yang mengunjungi Jepang, bukan dalam tujuan kunjungan wisata dan izin persinggahan pelaut sementara. Di Jepang sendiri, diketahui lebih kurang sebanyak 6.000 orang Rusia yang menetap lebih dari 90 hari (batas jangka waktu terlama visa sementara di Jepang).
Pada tahun 2006, jumlah banyaknya pengguna visa pengunjung keluaran terdahulu memang betul-betul sedikit dari 767 orang menjadi 47 orang saja. Ada 2389 jiwa di daerah keibu kotaan Tokyo, di belakangnya lagi adaprefektur Kanagawa yang berjumlah 807 jiwa,prefektur Chiba sebanyak 519 jiwa, pulau Hokkaido sebanyak 498 jiwa,prefektur Toyama sebanyak 472 jiwa dan prefektur Osaka sebanyak 424 orang, ini telah resmi diumumkan berdasarkan jumlah tiap prefektur Jepang berkenaan dengan penduduk nir-Jepang.
Di penghujung tahun 2015, sebanyak 8.092 warga Rusia yang menetap selama 90 hari lebih dan termasuk senarai penduduk nir-Jepang.[1] Kebanyakan orang tersebut berjumlah 5.599 wanita dan 2.493 pria. Dari segi kedudukan kemasyarakatan berdasarkan tempat tinggalnya, jumlah yang menghuni tetap sebanyak 3.453 orang; termasuk 1.120 orang yang menjalani kehidupan rumah tangga dengan orang Jepang, 801 keluarga yang menetap di Jepang, 778 orang pengusaha dan ahli kebudayaan mancanegara, 740 orang pelajar luar negeri dan 452 orang penghuni asing.
Jepang dan Rusia sering terlibat cekcok kepemilikian pemerintahan dan pengelolaan atas beberapa pulau kecil yang berhampiran dengan perbatasan wilayahJepang danRusia. Ada beberapa pulau kecil yang masuk dalam wilayah tadbirRusia yang dinyatakan tegas milik Jepang. Maka dari itu, sudah barangtentu beberapa pulau tersebut akan dihitung cacah jiwa penduduknya secara menyeluruh oleh Jepang.
Menurut pengumuman resmi pemerintahan Jepang bahwa secara menyeluruh ada sebanyak 16.668 warga Rusia yang bertempat tinggal dipulau Kunashiri, 5934 jiwa berada dipulau Iturup dan sebanyak 2820 jiwa tinggal di pulauShikotan. Kebanyakan dari mereka tersebut berasal dari beberapa kota seperti dari daerahYuzhno-Kurilks (7048 jiwa), daerahGoryachiye Klyuchi (2025 jiwa), desa Malokurilske (1873 orang), kotaKurilsk atau kotaShanamura (1666 jiwa), desa Kuibishev,Iturup (1757 jiwa), desa Krabozavodskoy, pulauShikotan (947 jiwa) dan desa Reidofo,pulau Iturup (921 jiwa).