![]() | |
Jumlah populasi | |
---|---|
300[1] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Thailand Selatan,Malaysia Barat | |
Bahasa | |
Kensiu,Ten'edn, Thai (bahasa kedua) | |
Agama | |
Animisme | |
Kelompok etnik terkait | |
Semang |
Orang Mani, disebut jugaManiq atauKensiu di Malaysia adalah satu-satunya suku bangsaNegrito diThailand. Di Thailand, mereka juga kerap disebut sebagaiSakai (bahasa Thai:ซาไก), sebuah istilah kontroversial yang juga berarti 'budak' atau 'barbar'.[2] Mereka menuturkanbahasa Kensiu danTen'edn yang termasukrumpun bahasa Asli milikkeluarga bahasa Mon-Khmer. Mereka memiliki bahasa dan budaya tersendiri, tetapi tidak mengenal aksara.[3]
Suku Mani tinggal di selatan Thailand, di ProvinsiYala,Narathiwat,Phatthalung,Trang, danSatun.[2]
Suku Mani hidup denganberburu dan meramu. Mereka tinggal di gubuk bambu beratapkan daun pisang. Suku Mani hidup dengan memakan berbagai jenis hewan, sayur-mayur, dan buah-buahan. Mereka mengenakan pakaian sederhana yang terbuat dari bahan alami seperti daun bambu. Mereka juga mengenal berbagai macamtumbuhan obat.[4][5]
Direktorat Jenderal Departemen Perlindungan Hak dan Kebebasan Kementerian Kehakiman Thailand menggolongkan suku Mani menjadi dua kelompok berdasarkan tempat tinggal mereka. Kelompok pertama tinggal diPegunungan Titiwangsa di Yala dan Narathiwat sedangkan kelompok kedua tinggal diPegunungan Banthat di Phatthalung, Trang, dan Satun.[2]
Populasi Mani berjumlah sekitar 300 orang.[1]
Para bangsawan di Malaysia dan Thailand kerap memperbudak ras Negrito, dengan menempatkan mereka di pekarangan sebagaikoleksi yang mampu mengangkat harga diri tuannya.[6] Pada dasawarsa pertama abad kedua puluh,Raja ThailandChulalongkorn (Rama V) mengunjungi bagian selatan negaranya dan bertemu dengan orang Maniq. Penghargaan terhadap orang-orang Maniq oleh pihak istana menjadi meningkat setelah seorang anak Maniq yatim piatu diadopsi oleh raja dan diberi nama Khanung, di mana ia dianggap sebagai anak angkat.[7]
Suku Mani tinggal dalam berbagai klan. Jika suatu klan suku Mani hendak pindah ke daerah baru, salah satu dari mereka akan pergi terlebih dahulu untuk membuka jalan dan mencari tempat yang tepat untuk mendirikan kemah. Ketika tempat yang sesuai ditemukan, ia akan kembali ke keluarganya untuk membawa mereka ke rumah yang baru.[8]
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)![]() | Artikel bertopik senjata ini adalah sebuahrintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya. |