Basa nukleotida (atau nukleobasa) merujuk pada bagian padaDNA danRNA yang dapat terlibat dalam pemasangan basa (lihat pulapasangan basa), utamanya adalahsitosina,guanina,adenina (DNA danRNA),timina (DNA) danurasil (RNA), secara berurutan disingkat C, G, A, T, dan U. Dalamgenetika, basa nukleotida tersebut biasanya hanya disebut sebagaibasa ataubasa N (N singkatan darinitrogen, karena memiliki gugus amina yang beratom nitrogen). Karena A, G, C, dan T muncul pada DNA, molekul-molekul ini dsebutbasa DNA, sedangkan A, G, C, dan U disebutbasa RNA.
Urasil menggantikan timina pada RNA. Kedua basa ini identik terkecuali bahwa urasil kekurangan gugus 5' metil. Adenina dan guanina merupakan kelas molekul bercincin dua yang disebutpurina (disingkat sebagai R). Sitosina, timina, dan urasil semuanya merupakanpirimidina (disingkat Y).
Selain adenosina (A), sitidina (C), guanosina (G), timidina (T) dan uridina (U), DNA dan RNA juga mengandung basa-basa yang telah dimodifikasi setelah rantai asam nukelat terbentuk. Pada DNA, basa satu-satunya yang dimodifikasi adalah 5-metilsitidina (m5C). Pada RNA, terdapat banyak basa yang dimodifikasi, meliputi pseudouridina (Ψ), dihidrouridina (D), inosina (I), ribotimidina (rT) dan 7-metilguanosina (m7G).[1][2]
Hipoxantina danxantina merupakan salah satu basa yang terbentuk oleh keberadaanmutagen. Keduanya terbentuk melalui proses deaminasi. Hipoxantina dihasilkan dariadenina, dan xantina dariguanina.[3] Dengan cara yang sama, deaminasisitosina menghasilkanurasil.