Herbert Norman Schwarzkopf Jr atauH. Norman Schwarzkopf adalah seorangveteranPerang Vietnam,komandanKomando Pusat Amerika Serikat dan seorangjenderal bintang empat diAngkatan Darat AS. Norman Schwarzkopf diberi julukanStormin Norman karena dia dikenal dengan sifatnya yang berapi-api (semangat) dan pikiran strateginya yang tajam. Selain itu juga dia menerima banyak penghargaan atas jasa dan perjuangan yang dia lakukan, termasukSilver Star,Purple Hearts, danLegion of Merit.[1]
Norman Schwarzkopf lahir diTrenton pada tanggal 22 Agustus 1934 dan meninggal diTampa pada tanggal 27 Desember 2012, ketika berusia 78. Schwarzkopf dibesarkan diAmerika Serikat dan kemudian di pergi keIran. Saat Norman Schwarzkopf menjabat sebagai komandanKomando Pusat Amerika Serikat, ia memimpin semua pasukan koalisi dalamPerang Teluk.[2]
Norman Schwarzkopf Jr. dilahirkan pada tanggal 22 Agustus 1934, dia adalah anak dari seorangbrigadir jenderal diTrenton,New Jersey. Norman Schwarzkopf tumbuh diLawrenceville, New Jersey dengan dua kakak perempuannya. Mereka bernama Ruth Ann dan Sally.
Ayahnya bernamaNorman Schwarzkopf Sr. yang bertugas dalamPerang Dunia I dan sebagai pengawas pertama dariKepolisian Negara New Jersey.Norman Schwarzkopf Sr. yang juga terkenal karena keterlibatannya dalam kasus penculikan putraCharles Lindbergh tahun 1932 dan kemudian bertugas dalamPerang Dunia II.[3][4]Norman Schwarzkopf Sr. juga telah menerima beberapa penghargaan militer atas jasa-jasa yang telah dia lakukan.[5] Setelah perang, Norman Schwarzkopf Jr. dan keluarganya menemani ayahnya menuju ke Iran untuk bekerja. Di sana Norman bersekolah dan kemudian pergi ke Jenewa, Swiss.
Ayah Norman meninggal pada tahun 1958 karena komplikasikanker paru-paru dan dimakamkan diPemakaman West Point,[6] dengan alasanAkademi Militer Amerika Serikat.[7] Awal Karier
Schwarzkopf mengajukan diri untuk ikut serta dalamPerang Vietnam pada tahun 1966. Selama perang itu, ia mendapatkan beberapa penghargaan untuk jasanya di sana, termasuk tigaSilver Star, Bintang Perunggu danPurple Hearts.[8]
Schwarzkopf telah menjabat sebagai komandanbatalyon selama perang berlangsung. Akan tetapi, dia mengalami penyakit pada ruas tulang belakang yang retak sehingga mengharuskan dia menjalani operasi punggung diPusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed pada tahun 1971. Kemudian pada tahun berikutnya setelah dia sembuh, Schwarzkopf menghadiri Perguruan Tinggi Perang Tentara AS. SetelahPerang Vietnam berakhir, Schwarzkopf tetap berada dimiliter dan terus naik pangkat. Dia menjadi seorangjenderal di akhir 1970-an dan menjabat sebagai wakil komandan pasukan Amerika Serikat selama invasi 1983 diGrenada. Lima tahun kemudian, dia dipanggil untuk memimpinKomando Pusat Amerika Serikat. Dia menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam militer terhadap invasi Irak ke negaraKuwait pada tahun 1990.
Pada 1991, Schwarzkopf memimpinOperasi Badai Gurun, upaya militer AS untuk membebaskanKuwait. Dia dan pasukannya berhasil mengusir pasukanSaddam Hussein hanya dalam waktu enam minggu. Selama perang, Schwarzkopf menjadi terkenal karena gaya lugas dan temperamennya yang baik. Dia menerima banyak penghargaan untuk penanganan konflik militer ini, termasuk gelar bangsawan dariRatu Elizabeth II.
Schwarzkopf pensiun dari dinas militer pada tahun 1991. Kemudian dia memutuskan untuk berbagi pengalaman hidupnya lewat autobiografinya yang berjudulIt Doesn’t Take a Hero, yang diterbitkan pada tahun berikutnya.[9] Karyanya tersebut sangat populer di kalangan pembaca, danbuku itu menjadi buku terlarisnonfiksi.[10]
Setelah pelatihaninfanteri danudara diFort Benning. Ia melayani dua tahun dengan unit udara diAmerika danEropa, mengambil tugas dua tahun diBerlin dan kursus sebagai karier-petugas diFort Benning.
Pada tahun 1956 Schwarzkopf kemudian meraihgelar master dalam bidang teknik dariUniversitas Southern MaineCalifornia delapan tahun kemudian, dan melanjutkan impiannya dimiliter. Kemudian Schwarzkopf melanjutkan belajarnya diakademi militer terkenal diWest Point, disana dia bermain di timsepak bola,gulat, dan menjadi anggotapaduan suara. Kemudian Schwarzkopf lulus dari West Point dan memutuskan untuk ikut serta bertempur dalamPerang Vietnam.
Pada tahun 1983, ia diangkat menjadijenderal besar dan beberapa tahun kemudian menjadi jenderal bintang empat dan komandanKomando Pusat Amerika Serikat. Kariernya mencakup pasukankomando diGrenada danPerang Teluk Persia.[1]
Pada tahun 1956 Norman Schwarzkopf diterima olehAkademi Militer Amerika Serikat dan ditugaskan sebagaiLetnan Dua diAngkatan Darat Amerika Serikat. Setelah menjalankan sejumlah program pelatihan awal, Schwarzkopf menginterupsi tugasnya sebagaiguru akademi dan bertugas dalamPerang Vietnam. Disana dia bertugas sebagai penasihat TentaraVietnam Selatan dan kemudian sebagai komandanbatalyon. Ketika berada diVietnam, Norman Schwarzkopf dianugerahi tiga Silver Star Medals, dua Purple Hearts, dan Legion of Merit. Setelah berakhirnyaperang Vietnam, ia naik pangkat dan kemudian memerintahkan Divisi Infanteri ke-24 AS, serta menjadi salah satu komandanInvasi Grenada pada tahun 1983.[11][12]
Norman Schwarzkopf juga merupakanPerwiraAngkatan Darat Amerika Serikat yang memimpinOperasi Badai Gurun, aksi militer yang dipimpinAmerika dengan tujuan membebaskanKuwait dari pendudukanIrak pada saat ituPerang Teluk Persia (1991).[13]
DalamOperasi Badai Gurun, Norman Schwarzkopf mengatur salah satustrategi kemenangan yang paling miring (tidak wajar) dalam peperangan modern, serangan kilat enam minggu olehkoalisi pasukan luas dengan keunggulan bantuan dari udara yang berhasil membebaskanKuwait dari pendudukanIrak, serta mengusir Pengawal RepublikSaddam Hussein dan hampir menghancurkan Pengawal RepublikIrak dan hampir juga berhasil menghancurkanIrak. Dengan hasil infrastruktur dan kerugian sekutu yang relatif ringan.[14]
Perang Teluk Persia atau juga disebut Perang Teluk terjadi pada tahun 1990 hingga tahun 1991 yang dipicu olehInvasiIrak keKuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Pemimpin Irak, yaituSaddam Hussein memberikan perintah melakukan invasi dan mengambil alih Kuwait dengan tujuan untuk memperoleh cadanganminyak yang banyak negara itu. Selain itu Saddan Hussein memiliki tujuan agar membatalkan hutang besar yang dimiliki Irak di Kuwait, dan juga memperluas kekuasaan Irak di wilayah tersebut. Kemudian pada 3 Agustus,Dewan Keamanan PBB menyerukan agarIrak menarik diri dariKuwait, dan pada tanggal 6 Agustus dewanPBB memberlakukan larangan perdagangan dunia dengan Irak di seluruh dunia.[15][16] Invasi yang dilakukan olehIrak mengakibatkan adanya potensi ancaman yang padaArab Saudi sebagai penghasil dan pengekspor minyak terbesar di dunia.[17] Hal tersebut mendorongAmerika Serikat danEropa Barat untuk segera melakukan pergerakan.[18] Padaperang teluk tersebut Norman Schwarzkopf merupakan orang yang memimpin pasukan pimpinan Amerika yang menghancurkanIrak dalamperang Teluk Persia 1991.[19]
Dalam masa pensiunnya, Schwarzkopf menjabat sebagai analis militer untukNBC. Dia juga bekerja sebagai pembicara publik, dan memberikan ceramah ke orang lain di seluruh negeri. Beberapa beranggapan bahwa jenderal populer mungkin biasanya mengajukan tawaran untuk jabatan publik, tetapi Norman Schwarzkopf memilih untuk fokus pada kepentingan lain. Selain itu, Norman Schwarzkopf juga mendukung sejumlah badan amal, termasukorganisasi anak-anak. Dia juga bekerja untuk konservasiberuang grizzly dan berkampanye untuk meningkatkan kesadaran tentangkanker prostat.[15] Namun, Schwarzkopf tidak sepenuhnya menjauhi masalahmiliter. Pada tahun 2003, pensiunanjenderal bintang empat itu berbicara menentanginvasi Irak di bawahPresiden George Walker Bush. Dia merasa bahwa hasil potensial dari aksi militer belum sepenuhnya dipertimbangkan.
Norman Schwarzkopf, yang memimpin pasukanAmerika dalamperang Teluk Persia 1991 dan menjadi pahlawan militer paling terkenal di negara itu sejak eksploitasi abad pertengahan selainJenderal Dwight D. Eisenhower danDouglas MacArthur. Norman Schwarzkopf pensiun segera setelah selesaiperang teluk dan tinggal diTampa.[1][14]
Pada tahun 1993, Norman Schwarzkopf menderita kanker prostat, dan berhasil diobati. Namun, Norman Schwarzkopf akhirnya meninggal pada hari Kamis tanggal 27 Desember 2012 ketika berusia 78 tahun di rumahnya yang berada diTampa,Florida. Dia meninggal karena komplikasi yang timbul akibat serangan pneumonia, kata saudara perempuannyaRuth Ann Schwarzkopf Barenbaum. Norman Schwarzkopf meninggalkan seorang istri, yang bernamaBrenda Holsinger dan ketiga anaknya (Jessica Schwarzkopf,Christian Schwarzkopf, dan Cynthia Schwarzkopf)
Mantan presiden George HW Bush mengingat Norman Schwarzkopf sebagai seorang patriot Amerika sejati dan salah satu pemimpin militer hebat pada generasinya.[15][20]
Norman mendapat banyak penghargaan atas jasa-jasa yang dia lakukan, diantaranya: