Papua atau dikenal oleh dunia internasional dengan sebutanGuinea Baru atauNugini (bahasa Inggris:New Guinea,Tok Pisin:Niugini;Hiri Motu:Niu Gini) atau yang dulu pernah disebut denganIrian atauIrian Jaya, adalahpulauterbesar kedua (setelahGreenland) di dunia yang terletak di sebelah utaraAustralia. Pulau ini dibagi menjadi dua wilayah yang bagian baratnya merupakanwilayah Indonesia dan bagian timurnya merupakan negaraPapua Nugini. Di pulau yang bentuknya menyerupai burungcendrawasih ini terletak gunung tertinggi diIndonesia, yaituPuncak Jaya (4.884 m). Untuk wilayah Indonesia, penduduk asli Papua disebut sebagaiOrang Asli Papua, yang terdiri dari beragamsuku bangsa tersebar di seluruhkabupaten dankota.[1][2]
"Papua" saat ini digunakan, khususnya di Indonesia, untuk merujuk kepada pulau ini secara keseluruhan dan juga untuk wilayah Indonesia di pulau tersebut. Istilah "Papua" juga digunakan untuk merujuk kepada enam provinsi di wilayahPapua yang termasuk dalam wilayah pemerintahan negara Indonesia, yaituPapua Barat Daya,Papua Barat,Papua Tengah,Papua,Papua Pegunungan, danPapua Selatan. Namun beberapa publikasi (lihat misalnya Kartikasariet al. 2007[3]) membatasi penggunaan nama "Papua" khusus untuk wilayah Indonesia. Papua juga berasal dari Portugis, saat itu melakukan penjajahan diTidore dan menyatakan tanah iniPapo Ua yang berarti tidak tergabung atau terpisah dengan Tidore. Selain itu konon masyarakatMelayu menyebut denganpoea-poea yang artinya keriting[4]
"Nugini" dan "Guinea Baru" berasal dari kataNew Guinea, nama yang diberikan oleh orangBarat yang di Indonesiakan. Mereka dahulu berpendapat bahwa tanah Papua miripGuinea, sebuah wilayah di Afrika dan sehingga pulau ini disebut "Guinea yang baru". Kini, istilah ini digunakan oleh dunia internasional untuk merujuk pada keseluruhan pulau. Di Indonesia sendiri, istilah tersebut sebenarnya tidak pernah dipakai kecuali dalam kata-kata majemuk tertentu (kata fosil), sepertiPapuaNugini danNugini Belanda.
"Irian" dahulu digunakan di Indonesia sebagai akronim dari Ikut Republik Indonesia AntiNederland akan Jaya[4]untuk mengacu terhadap pulau ini, sedangkan "Irian Barat" dan "Irian Jaya" dahulu digunakan padawilayah Indonesia dari pulau ini dan provinsinya, yaitu "Provinsi Irian Jaya".[5] Nama ini diusulkan pada tahun1945 olehMarcus Kaisiepo,[6] saudara dari Gubernur yang akan datangFrans Kaisiepo.[7] Nama ini diambil dariBahasa Biak (Meriiyen) yang berarti beruap, atau semangat untuk bangkit. Nama ini juga digunakan dalam bahasa pribumi lain seperti BahasaSerui, Bahasa Merauke dan Bahasa Waropen.[6] Selain itu dari bahasa Onim (Patipi) berasal dari kataTiri Abuan yang berarti tanah besar. Dan dari kata arab juga memberi sebutanUryani yang berarti negerinya orang telanjang, ini tertulis dalam RihlahIbnu Batutah saat ulama tersebut mendarat di tanah Irian.[4]Nama ini digunakan sampai tahun2001 di mana nama pulau beserta provinsinya diubah menjadi "Papua".[8] NamaIrian yang awalnya disukai oleh penduduk asli Papua, sekarang dianggap sebagai nama yang diberikan olehJakarta.[6]
Selain ketiga nama tersebut, juga ada yang menyebut nama pulau ini sebagai "Nuu Waar". Hal ini disebabkan karena letaknya yang berada di timur, sehingga tempat awal matahari terbit. Saat itu pada tahun 1214 M seorang ulama besarSyekh Iskandar Syah dari kerajaanSamudera Pasai tiba di Kaimana dalam rangka ekspedisi perdagangan. Sehingga menyebut pulau ini sebagai Nur (cahaya dalam bahasa Arab), MasyarakatKaimana danFakfak menterjemahkan sebagai Nuu Waar agar mudah disebutkan.[4] Pada waktu itu penyebutan dalam bahasa Arab yang diterjemahkan menjadi bahasa setempat tidak hanya untuk Papua, melainkanMaluku yang awalnya disebut sebagaiJazairul Muluk (kepulauan para raja) kemudian menjadi Maluku juga sempat mengalaminya.
Apabila dilihat secara kasatmata, pulau Papua terlihat membentuk seperti burung, di mana bagian kepala merupakanProvinsi Papua Barat, badannya ialahProvinsi Papua, dan ekornya adalahPapua Nugini. Tektonik Papua dipengaruhi oleh pergerakan 2 lempeng besar, yaitulempeng Pasifik ke arah barat danlempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah utara. Tumbukan tersebut membentuk suatu tatanan struktur kompleks terhadap Papua yang sebagian besar dilandasi kerak benua Indo-Australia. Pertemuan lempeng ini juga menghasilkanzona subduksi oblique yang merupakan zona pertemuanbusur vulkanik (Pasifik) dan kontinen (Indo-Australia). Pulau Papua memiliki tektonikal setting yang sangat kompleks, di mana hasilnya membawa material dari mantel dan terakumulasi di Pulau Papua, sehingga Papua memiliki sumber daya alam yang menarik. Karena akibat dari tektonical setting berupa patahan dan lipatan tersebut, sehingga menghasilkan material-material yang berada dari dalam mantel terekspos sehingga menghasilkan banyak sumber daya alam berupa bahan tambang sepertiemas,tembaga, dan lain-lain.
Subduksi yang terjadi tadi berubah menjadi kolisi, sebagai hasilnya salah satunya berupapegunungan Jayawijaya yang merupakan pegunungan non-vulkanik dengan puncak tertinggi di Indonesia, memiliki puncak dengan ketinggian 4.884 m dengan panjang pegunungan kurang lebih 1300 km dan merupakan pegunungan tertinggi di kawasanOseania dan tertinggi ke dua diAsean. Diketahui bahwa pegunungan Jaya Wijaya ini terbentuk akibat adanya proses patahan dan lipatan yang terjadi akibat kolisi antar lempeng-lempeng tersebut yaitu lempang Pasifik dan lempeng Indo-Australia.
Wilayah Papua memiliki topografi yang sangat bervariasi, tak hanya gunung-gunung yang tinggi saja, tapi juga emiliki pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Di pesisir utara terdapat gugusan pulauBiak,Numfor,Yapen, danMapia. Di pesisir selatan terdapat pulauKalepom, Komoran, Adi, Dolak, dan pulau-pulau lainnya di semenanjunglaut Arafuru. Lalu di pesisir barat terdapat gugusan pulauRaja Ampat hingga ke Fakfak. Selain itu, di Papua juga ada berbagai sungai yang dalam dan panjang, membawa air dari pedalaman pegunungan hingga ke laut, sepertiSungai Digul di Merauke,Sungai Warenai, Wagona, dan Memberamo. Keragaman topografi di Papua juga dapat dilihat dari banyaknya danau besar yang ada di dataran tinggi maupun di dataran rendah, sepertiDanau Sentani, Danau Yamur, Danau Tigi dan danau Paniai. Sehingga keragaman topografi di Papua pun dapat dinyatakan lengkap.
Berada di ujung timur Indonesia, Papua memiliki beragam destinasi menarik untuk dikunjungi. Mulai dari pesona alam, budaya, dan sumber daya manusia yang ada di sana menjadi aset yang berharga. Tak heran jika Papua mendapat julukan Surga Kecil karena keindahannya yang tak terbatas. Pariwisata Papua dikenal eksotis dan masih alami dengan pemandangan pegunungan, hutan lebat, padang rumput, rawa-rawa serta pemandangan bawah laut yang menakjubkan dan sudah diakui dunia. Untuk menikmati keindahan Papua, Sorong, Merauke, Manokwari, Jayapura dijadikan pangkalan kota bagi wisatawan yang ingin menjelajah Bumi Cenderawasih.
Raja Ampat dikenal memiliki kekayaan biota laut dengan merumahi 75 persen spesies koral yang ada di dunia dan 1.500 spesies ikan[9] termasuk beragam jenis hiu. Karena keindahan bawah lautnya, Raja Ampat bahkan dinobatkan sebagai wisata menyelam terbaik dunia versi Dive Magazine mengalahkan Malapascua di Filipina.
Lembah Baliem berada di ketinggian 1.600 mdpl dan menjadi tempat tinggalSuku Dani.[10] Setiap tahunnya selalu digelar Festival Lembah Baliem yang mempertemukan wisatawan dengan Suku Dani. Wisatawan juga dapat menjelajah objek wisata lain di Lembah Baliem seperti Danau Habema, Goa Kontilola, Telaga Biru Maima dan Pasir Putih Aikima.
Taman Nasional Lorentz merupakan kawasan lindung terbesar di Asia Tenggara dengan luas mencapai 9,6 hektar. Terdapat beberapa ekosistem seperti padang rumput, rawa-rawa, pantai lautan, hutan hujan, dan pegunungan Alpine yang diatapi oleh gletser tropis yang cukup langka.[11] Gunung yang paling terkenal bernamaPuncak Jaya, puncak tertinggi di Asia Tenggara.
Terdapat beberapa ekosistem yang dapat ditemui di sini seperti terumbu karang kurang lebih 5,5%,[12] pantai-pantai cantik seluas 0,9%, Mangrove dan hutan Tropika serta pulau-pulau yang berjumlah 3,8%. Selebihnya adalah perairan lautan seluas 89,8%.[12] Pecinta diving wajib datang ke sini untuk menikmati sensasi menyelam ditemani hiu paus.
Taman Nasional Wasur dikenal karena memiliki kekayaan ekologi, sosial dan budaya. TN Wasur menjadi surga bagi 403 spesies burung, dengan 74 jenis di antaranya merupakan burung endemik Papua dan 114 spesies termasuk yang dilindungi.[13] Ada empat suku asli yang menjaga TN Wasur yaitu Suku Marind, Suku Marory Men-Gey, Suku Kanum, dan Suku Yei.[14]
Danau ini memiliki sejumlah keunikan salah satunya adalah dikelilingi 22 pulau yang tersebar di sekitar danau. Jika ingin melihat Danau Sentani secara keseluruhan, wisatawan dapat menjelajah Bukit Teletubbies yang tak kalah indah.[15] Setiap bulan Juni, ada Festival Danau Sentani yang diisi dengan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua.
Pernah dinobatkan sebagai danau terindah dalam Konferensi Danau Seluruh Dunia di India pada tahun 2007.[16] Di balik keindahan alamnya, danau ini merumahi aneka jenis ikan air tawar dan udang. Salah satunya adalah ikan pelangi yang unik dan langka.
Makanan favorit masyarakat Papua ini terbuat dari sagu. Biasanya dimakan dengan menggunakan gata-gata yang terbuat dari bambu. Karena populer, masyarakat Kampung Abar bahkan rutin menggelar Festival Makan Papeda yang disajikan dalam gerabah setiap bulan September.[17]
Bagi masyarakat Papua khususnya yang tinggal di kawasan pesisir, ulat sagu adalah menu makanan favorit. Ulat sagu didapat dari batang pohon sagu yang tua dan biasanya sudah tumbang. Ulat sagu kaya akan protein karena setiap 100 gram mengandung 181 kalori.[18] Saat ini, ulat sagu diolah kreatif menjadi sate, sop, bakwan hingga nasi goreng.
Berbeda dengan udang kebanyakan, udang selingkuh memiliki capit seperti kepiting. Keberadaannya pun sangat terbatas karena hanya dapat ditemukan di Goa Togece, Kampung Parema, Wamena. Wisatawan yang datang ke Wamena biasanya akan disuguhi menu udang selingkuh[19] yang direbus bersama tumis kangkung.
Sarang semut merupakan tanaman yang menjadi buruan wisatawan karena memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan. Zat flavonoid dan tanin yang terdapat pada sarang semut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti tumor, kanker, jantung dan reumatik.[20]
Oleh masyakat Biak, keladi tumbuk merupakan pengganti nasi yang memiliki kandungan karbohidrat dan sumber energi. Biasanya disajikan dalam acara khas adat Biak,acara syukuran dan acara pernikahan.[21] Makanan ini biasanya dinikmati dengan lauk ikan bakar dan sayur kangkung yang dicampur bunga pepaya serta sambal.
^Kartikasari, S.N., A.J. Marshall, & B.M. Beehler. 2007.Ekologi Papua, Seri ekologi Indonesia jilid VI: 3. Jakarta: Pustaka Obor & Conservation International.ISBN 978-979-461-796-0
^abcdMashad, Dhurorudin (2020).Muslim Papua: membangun harmoni berdasar sejarah agama di bumi cendrawasih (edisi ke-Cetakan pertama). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.ISBN978-979-592-881-2.