Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Tata nama biologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariNama Latin)
Carolus Linnaeus, orang yang mencetuskan tata nama Biologi.

Tata nama biologi adalah kegiatan pemberian nama pada makhluk hidup di dalam taksonomi. Metode penamaan menggunakan Binomial Nomenklatur yang diciptakan olehCarolus Linnaeus. Pemberian nama harus ditentukan dengan benar bagitakson yang telah atau harus diketahui.[1] Tata nama biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenisorganisme.Plinius dari masaKekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalamensiklopedia yang dibuatnya dalambahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatanEropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan olehCarolus Linnaeus atau Carl von Linne yang disebut "Bapak Taksonomi" dalam buku yang ditulisnya,Systema Naturae (Sistematika Alamiah).

Tata nama binomial

[sunting |sunting sumber]

Tata nama binomial atau binomial nomenklatur merupakan aturan penamaan baku bagi semuaorganisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial berarti 'dua nama') dari sistemtaksonomi (biologi), dengan mengambil namagenus (marga) dan namaspesies (jenis).

Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalambahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untukfungi,tumbuhan danhewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untukbakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam sering kali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa Latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberipertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan ataupun dari bahasa Latin sendiri. Carolus Linnaeus memilih penggunaan bahasa Latin untuk penamaan karena dari masa ke masa hingga saat ini, bahasa Latin tidak mengalami perubahan maupun perkembangan, melainkan tetap.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam beberapa konvensi:Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapaalga,fungi, danlumut kerak, serta fosil tumbuhan;Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; danPeraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagitanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).

Aturan penulisan

[sunting |sunting sumber]
  • Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dariepithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.

Contoh:
Pantheratigris;Panthera adalah nama genus, sedangkantigris adalah keterangan spesies.

  • Nama genus selalu diawali denganhuruf kapital (huruf besar,uppercase) dan nama keterangan spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil,lowercase).[2]
  • Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal-hal berikut:
    • Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh:Glycine soja,Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa cara penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awalabad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika diambil dari nama orang atau tempat.[2]
    • Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan keterangan spesies.
  • Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari orang yang memberi nama (autoritas) boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh:Glycine max Merr.,Passer domesticus (Linnaeus, 1758) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genusFringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis). Lihat pula uraian di bawah.
  • Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "Pengujian Daya Tahan Kedelai (Glycine max Merr.) Terhadap Beberapa Tingkat Salinitas". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk mendeskripsiGlycine max. NamaGlycine max dimuat dalam judul karena ada spesies lain,Glycine soja, yang juga disebut kedelai.).
  • Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: "Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagaiR. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil".
SebutanE. coli atauT. rex berasal dari konvensi ini.
  • Singkatan "sp." (dalam zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (dalam zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh:Canis sp., berarti suatu jenis dari genusCanis (anjing);Adiantum spp., berarti jenis-jenisAdiantum (kemboja jepang).
  • Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah singkatan "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
  • Singkatan "cf." (dariconfer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh:Corvus cf.splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tetapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
  • Singkatan-singkatan yang tidak termasuk dalam nama Latin spesies, seperti "sp.", "ssp.", nama autoritas (contoh: "Cocos nucifera L.": L di sini merupakan singkatan dariLinnaeus, tetapi namanya bukan merupakan bagian dari nama Latin yang diberikan), dan sebagainya tidak perlu ditulis secara italik atau digarisbawahi.[3]
  • Penamaanfungi mengikuti penamaantumbuhan.
  • Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial".[4]

Penyebutan autoritas

[sunting |sunting sumber]

Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diikuti oleh "autoritas" - suatu cara penulisan untuk nama orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang dianggap valid (diakui) mengenai spesies tersebut. Cara penulisan ini memiliki perbedaan di antara bidangzoologi danbotani (termasukmikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di bidang zoologi dalam bentuk nama akhir (nama keluarga) diikuti oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di bidangbotani, ICBN menggunakan singkatan nama (yang terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah digunakan pula di bidang zoologi).

Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem tata nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:

  • (tumbuhan)Amaranthus retroflexus L. – "L." adalah singkatan baku untuk "Linnaeus".
  • (tumbuhan)Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sebagaiScilla italica; belakangan Rothmaler memindahkannya ke genusHyacinthoides.
  • (hewan)Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sebagaiFringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya (dalam contoh ini, ke genusPasser).

Tatanama trinomial

[sunting |sunting sumber]
Artikel utama:Tatanama trinomial

Penamaan biologi dapat diperluas hingga tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalamzoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di bidangbotani penamaan ini disebut "trinomial".

Tatanama tumbuhan

[sunting |sunting sumber]
  • Unsur utama yang menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi.
  • Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.
  • Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.
  • Setiap individu tumbuhan termasuk dalam sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya berurutan.
  • Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari seluruh takson yang ada.
  • Nama-nama takson di atas tingkat suku (familia) diambil dari ciri khas yang berlaku untuk semua warga dengan akhiran yang berbeda menurut tingkatnya.
  • Nama suku (familia) merupakan satu kata sifat yang diperlakukan sebagai kata benda berbentuk jamak. Nama tersebut diambil dari nama salah satu marga yang termasuk dalam suku tadi ditambah dengan akhiran -aceae.
  • Nama marga merupakan kata benda berbentuk mufrad atau suatu kata yang diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber mana pun, dan dapat disusun dalam cara sembarang.
  • Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat ganda, artinya terdiri atas dua suku kata yang berbentuk mufrad yang diperlakukan sebagai bahasa Latin.
  • Nama takson tingkat suku ke bawah diikuti nama orang yang memberikan nama ilmiah dalam bentuk singkatan.

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Susilawati dan Bachtiar, N. (2018).Biologi Dasar Terintegrasi(PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 97.ISBN 978-602-6879-99-8. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^abFitriyani, Eka (2017-01-01).New Edition Big Book IPA SMP Kelas VII, VIII & IX. Jakarta: Cmedia. hlm. 203–204.ISBN 978-602-6992-75-8. Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^Nair, P. K. Ramachandran; Nair, Vimala D. (2014).Scientific Writing and Communication in Agriculture and Natural Resources (dalam bahasa Inggris).Springer International Publishing. hlm. 39.doi:10.1007/978-3-319-03101-9.ISBN 9783319031019.LCCN 2013953625.OCLC 881314963. 
  4. ^Lapage, S. P.; Sneath, P. H. A.; Lessel, E. F.; Skerman, V. B. D.; Seeliger, H. P. R.; Clark, W. A. (1992).Rules of Nomenclature with Recommendations (dalam bahasa Inggris). ASM Press. 

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]

Pranala luar

[sunting |sunting sumber]
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tata_nama_biologi&oldid=25211333"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp