Mikroorganisme, juga disebutmikrob[1] ataujasad renik,[2] adalahorganisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.[3] Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.[3]
Mikroorganisme sering kalibersel tunggal (uniseluler) namun ada juga yang bersel banyak (multiseluler).[3] Beberapaprotista bersel tunggal masih dapat terlihat oleh mata telanjang, sementara beberapa spesies multiseluler tidak terlihat denganmata telanjang.[4]Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.[3]
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebutmikrobiologi.[3] Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.[5]
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semuaprokariota,protista, danalga renik.[6]Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentukhifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.[7] Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atauinkubator di dalamlaboratorium dan mampu memperbanyak diri secaramitosis.[7]
Mikroorganisme berbeda dengan selmakrooganisme.[8] Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.[9] Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuansel lain.[3]
Ilmuwan TurkiAkshamsaddin menyebut mikroba dalamMaddat ul-Hayat sekitar dua abad sebelum penemuanAntonie van Leeuwenhoek.[10][11]Pada tahun 1546,Girolamo Fracastoro mengusulkan penyakit epidemi disebabkan oleh entitas mirip benih yang dapat menularkan infeksi.[12]
MakamAkshamsaddin, yang menyebutkan mikroorganisme dalam bukunya Maddat ul-Hayat pada abad ke-15, di Bolu, Turki.Antonie van Leeuwenhoek adalah orang pertama yang mempelajari organisme mikroskopis.
Antonie van Leeuwenhoek menemukan dan melakukan eksperimen mikroorganisme pada tahun 1673 dengan menggunakan mikroskop rancangannya.Robert Hooke, mengamati kehidupan mikroba dan menciptakan istilah "sel" dalam bukunyaMicrographia pada tahun 1665.[13][14][15][16][17]
Louis Pasteur (1822–1895) bereksperimen merebus kaldu dalam wadah dengan filter dan tabung melengkung. Tidak ada mikroorganisme dalam kaldu di awal eksperimen dan tidak ada yang tumbuh selama eksperimen. Ini membuktikan organisme hidup berasal darispora yang menempel pada debu, bukan muncul secara spontan. Jadi, Pasteur menolak teoripembentukan spontan dan ia mendukungteori kuman penyakit..[18]
Pada tahun 1876, Robert Koch (1843–1910) membuktikan mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit melalui eksperimennya dengan menggunakan darah sapi yang terinfeksi antraks. Ia mengembangkanpostulat Koch[19] untuk menghubungkan mikroorganisme dengan penyakit. Meskipun tidak selalu berlaku, postulat ini penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.[20]
Penemuan mikroorganisme seperti Euglena yang tidak termasuk dalam hewan atau tumbuhan menyebabkan penamaan kerajaan ketiga, Protoctista oleh John Hogg pada tahun 1860 dan Protista oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866.[21][22][23]Pada akhir abad ke-19,Martinus Beijerinck menemukan virus dan mengembangkan teknik kultur pengayaan.Sergei Winogradsky mengembangkan konsepkemolitotrof dan mengungkap peran penting mikroorganisme dalam proses geokimia serta mengisolasi bakterinitrifikasi danfiksasi nitrogen.Felix d'Herelle ikut menemukan bakteriofag dan menjadi salah satu mikrobiolog terapan awal.
Mikroorganisme dapat ditemukan hampir di mana saja di Bumi.Bakteri danarchaea hampir selalu berukuran mikroskopis, sementara beberapaprotista,jamur,mikrohewan, dan tumbuhan juga berukuran mikroskopis.Virus umumnya dianggap tidak hidup sehingga tidak termasuk mikroorganisme, meskipun virologi, merupakan subbidang mikrobiologi yang mempelajari tentang virus.[24][25][26]
Mikroorganisme berguna dalam memproduksi makanan, mengolah air limbah, membuatbiofuel, dan berbagai macam bahan kimia serta enzim.[27][28] Mikroorganisme juga sangat penting dalam penelitian sebagaiorganisme model.[29] Mikroorganisme dapat dijadikan senjata dan terkadang digunakan dalam peperangan dan bioterorisme.[30] Mikroorganisme sangat penting bagi pertanian, melalui perannya dalam menjaga kesuburan tanah dan menguraikan bahan organik.[28] Mikroorganisme juga berguna dalamakuakultur, seperti dalamteknologi bioflok.[31]
^abcdefMadigan, MT.Brock Biology of Microorganisms (edisi ke-Edisi ke-12). San Francisco: Pearson Benjamin Cummings. hlm. hlm. 2.ISBN9780321536150.Parameter|coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Osman Şevki Uludağ:Beş Buçuk Asırlık Türk Tabâbet Tarihi (Five and a Half Centuries of Turkish Medical History). Istanbul, 1969, pp. 35–36
^Nutton, Vivian (1990). "The Reception of Fracastoro's Theory of Contagion: The Seed That Fell among Thorns?".Osiris. 2nd Series, Vol. 6, Renaissance Medical Learning: Evolution of a Tradition: 196–234.doi:10.1086/368701.JSTOR301787.PMID11612689.Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Leeuwenhoek, A. (1753). "Part of a Letter from Mr Antony van Leeuwenhoek, concerning the Worms in Sheeps Livers, Gnats, and Animalcula in the Excrements of Frogs".Philosophical Transactions.22 (260–276): 509–18.Bibcode:1700RSPT...22..509V.doi:10.1098/rstl.1700.0013.
^Leeuwenhoek, A. (1753). "Part of a Letter from Mr Antony van Leeuwenhoek, F. R. S. concerning Green Weeds Growing in Water, and Some Animalcula Found about Them".Philosophical Transactions.23 (277–288): 1304–11.Bibcode:1702RSPT...23.1304V.doi:10.1098/rstl.1702.0042.Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Payne, A.S.The Cleere Observer: A Biography of Antoni Van Leeuwenhoek, p. 13, Macmillan, 1970
^Gest, H. (2005). "The remarkable vision of Robert Hooke (1635–1703): first observer of the microbial world".Perspect. Biol. Med.48 (2): 266–72.doi:10.1353/pbm.2005.0053.PMID15834198.Parameter|s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
BBC News, 28 September, 2001: The microbes that 'rule the world' Citat: "... The Earth's climate may be dependent upon microbes that eat rock beneath the sea floor, according to new research....The number of the worm-like tracks in the rocks diminishes with depth; at 300 metres (985 feet) below the sea floor, they become much rarer..."
BBC News, 10 July, 2000, Snow microbes found at South Pole Citat: "...able to survive the large doses of ultraviolet radiation, extreme cold and darkness...The microbes have DNA sequences similar to a category of bacteria known as Deinococcus..."