Aristoteles membagi hewan menjadi hewan yang memiliki darah dan hewan yang tidak.Carolus Linnaeus menciptakanklasifikasi biologi hierarkis pertama untuk hewan pada tahun 1758 dalam bukunya,Systema Naturae, yang dikembangkan olehJean-Baptiste Lamarck menjadi 14filum pada tahun 1809. Pada akhir 1800-an,Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadiMetazoa multiseluler (sekarang merupakansinonim dari Animalia) danProtozoa, organisme bersel tunggal yang tidak lagi dianggap sebagai hewan. Pada zaman modern, klasifikasi hewan mengandalkan teknik-teknik canggih, sepertifilogenetik molekuler, yang efektif dalam menunjukkan hubungan evolusi di antarataksa binatang.
Manusia memanfaatkan banyak spesies hewan lain untuk makanan, sepertidaging,susu, dantelur; untuk material, sepertikulit danwol; sebagaipeliharaan; dan sebagaihewan pekerja untuk dimanfaatkan tenaganya dan dijadikan sarana transportasi. Anjing digunakandalam berburu, sementara banyak hewan darat dan air diburu sebagai olahraga. Hewan telah muncul dalam seni sejak zaman paling awal dan menjadi bagian dari mitologi dan agama.
Perkataan "hewan" adalah pinjaman daribahasa Arab, حيوان (dibaca: "hayawan") yang berarti binatang. Perkataan "satwa" adalah pinjaman daribahasa Sanskerta yang berarti "makhluk". Sedangkan "binatang" merupakan kata aslibahasa Melayu.[butuh rujukan]
Dalambahasa Inggris, hewan disebutanimal, daribahasa Latin yaitu "animalis", yang berarti "memiliki napas".[1] Dalam penggunaan nonformal sehari-hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia.[2] Kadang-kadang, kerabat dekat manusia sepertimamalia danvertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan nonformal.[3] Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua anggotakingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam sepertispons,ubur-ubur,serangga, danmanusia.[4]
Hewan unik karena memiliki bola sel padaembrio awal (1) yang berkembang menjadi sebuah bola berongga yang disebutblastula (2).
Hewan memiliki beberapa karakteristik yang membedakan mereka dari makhluk hidup lainnya. Hewan bersifateukariotik (memiliki membran inti) dan multiseluler,[5][6] tidak seperti bakteri yangprokariotik dan tidak sepertiprotista yang bersifat eukariotik tetapi uniseluler. Tidak seperti tumbuhan danalga yangmenghasilkan nutrisinya sendiri,[7] hewan bersifatheterotrof,[6][8] artinya memakan bahan organik dan mencernanya secara internal.[9] Dengan sangat sedikit pengecualian, hewan menghirup oksigen danberespirasi secara aerobik.[10] Semua hewan bersifatmotil[11] (mampu secara spontan memindahkan tubuh) selama setidaknya sebagian dari siklus hidupnya, tetapi beberapa hewan, sepertispons,koral,kerang, danteritip, kemudian menjadisesil.Blastula adalah tahap dalam perkembangan embrio yang unik untuk sebagian besar hewan,[12] yang memungkinkansel untuk berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ khusus.
Semua hewan terdiri dari sel, yang dikelilingi olehmatriks ekstraseluler yang khas dan terdiri darikolagen danglikoprotein elastis.[13] Selama perkembangan, matriks ekstraseluler hewan membentuk kerangka kerja yang relatif fleksibel sehingga sel-sel dapat bergerak dan direorganisasi; hal ini memungkinkan pembentukan struktur yang kompleks. Matriks ekstraseluler dapat mengalami kalsifikasi, membentuk struktur seperticangkang,tulang, danspikula.[14] Sebaliknya, sel-sel organisme multisel lain (terutama alga, tumbuhan, dan jamur) ditahan di tempatnya oleh dinding sel dan berkembang dengan pertumbuhan progresif.[15] Sel-sel hewan memilikisambungan sel yang disebutsambungan ketat,sambungan celah, dandesmosom.[16]
Dengan sedikit pengecualian—khususnya, spons danPlacozoa—tubuh hewan tersusun darijaringan.[17] Contoh jaringan antara lain jaringanepitelium yang melapisi permukaan atau rongga tubuh;[17]jaringan ikat yang mengikat jaringan dan menyokong tubuh secara struktural;[17] jaringanotot yang memungkinkan pergerakan; danjaringan saraf yang mengirimkan sinyal dan mengoordinasikan tubuh. Biasanya, ada juga ruangpencernaan internal dengan satu bukaan (seperti pada cacing pipih) atau dua bukaan (seperti pada deuterostoma).[18]
Hampir semua hewan menggunakan suatu bentuk reproduksi seksual.[19] Hewan menghasilkangamethaploid melaluimeiosis; gamet yang lebih kecil dan dapat bergerak adalahspermatozoa dan gamet yang lebih besar dan non-motil adalahovum.[20] Spermatozoa dan ovum bersatu untuk membentukzigot,[21] yang berkembang melaluimitosis menjadi bola berongga yang disebutblastula. Dalam spons, larva blastula berenang ke lokasi baru, menempel ke dasar laut, dan berkembang menjadi spons baru.[22] Pada sebagian besar kelompok lain, blastula mengalami penataan ulang yang lebih rumit.[23] Blastula mengalami invaginasi (pelipatan tertentu) untuk membentukgastrula yang memiliki ruang pencernaan dan dualapisan germinal yang terpisah, yakniektoderm eksternal danendoderm internal.[24] Dalam banyak hewan, lapisan germinal ketiga,mesoderm, juga berkembang di antaranya.[25] Lapisan-lapisan germinal ini kemudian berdiferensiasi membentuk jaringan dan organ.[26]
Predator, seperti flycatcher ultramarine (Ficedula superciliaris) ini, memakan organisme lain.
Hewan dikategorikan ke dalam kelompok-kelompokekologis tergantung pada bagaimana mereka memperoleh atau mengonsumsi bahan organik, termasukkarnivora,herbivora,omnivora,detritivor,[33] danparasit.[34] Interaksi di antara hewan membentukjaring-jaring makanan yang rumit. Pada spesies karnivora atau omnivora,predasi adalahinteraksi sumber daya-konsumen yang terjadi ketika predator memakan organisme lain (disebut sebagaimangsa).[35] Tekanan selektif yang dikenakan pada satu sama lain mengarah padaperlombaan senjata evolusioner antara predator dan mangsa, yang menghasilkan berbagaiadaptasi antipredator.[36][37] Hampir semua predator multisel adalah hewan.[38] Beberapakonsumen menggunakan beberapa metode; misalnya padatawon parasitoid, larva memakan jaringan hidup inang dan membunuhnya dalam proses ini,[39] tetapi tawon dewasa umumnya mengonsumsi nektar dari bunga.[40] Hewan lainnya memiliki perilaku makan yang sangat spesifik, sepertipenyu sisik yang utamanyamemakan spons.[41]
Sebagian besar hewan mengandalkan energi yang dihasilkan oleh tumbuhan melaluifotosintesis. Herbivora mengonsumsi tumbuhan secara langsung, sementara karnivora dan hewan lain padatingkat trofik yang lebih tinggi biasanya memperoleh energi (dalam bentuk karbontereduksi) dengan memakan hewan lain.Karbohidrat,lipid,protein, dan biomolekul lainnya dipecah untuk memungkinkan hewan tumbuh dan mempertahankan proses biologis sepertilokomosi.[42][43][44] Hewan yang hidup di dekatventilasi hidrotermal danrembesan dingin didasar laut yang gelap tidak bergantung pada energi sinar matahari.[45] Sebaliknya,arkea dan bakteri di tempat ini menghasilkan bahan organik melaluikemosintesis (dengan mengoksidasi senyawa anorganik seperti metana) dan membentuk dasar jaring-jaring makanan lokal.[46]
Hewan awalnya berevolusi di laut. Beberapa garis keturunan artropoda mengolonisasi daratan kurang lebih pada waktu yang sama dengantumbuhan darat, mungkin antara 510–471 juta tahun yang lalu selama periodeKambrium Akhir atauOrdovisium Awal.[47]Vertebrata sepertiikan bersirip dagingTiktaalik mulai pindah ke tanah pada periodeDevon akhir, sekitar 375 juta tahun yang lalu.[48][49] Hewan menempati hampir semua habitat dan mikrohabitat di Bumi, termasuk air asin, ventilasi hidrotermal, air tawar, mata air panas, rawa, hutan, padang rumput, gurun, udara, hingga bagian dalam hewan, tumbuhan, jamur dan batu.[50] Namun, hewan tidak terlalutahan panas; sangat sedikit hewan yang dapat bertahan hidup pada suhu konstan di atas 50 °C (122 °F).[51] Hanya sedikit spesies hewan (kebanyakannematoda) yang menghuni gurun paling dingin di benuaAntartika.[52]
Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah hewan terbesar yang pernah hidup, dengan berat mencapai 190 metrikton dan panjang mencapai 33,6 meter (110 ft).[53][54][55] Hewan darat terbesar yang masih ada adalahgajah semak afrika (Loxodonta africana), dengan berat mencapai 12,25 ton[53] dan panjang hingga 10,67 meter (35,0 ft).[53] Hewan darat terbesar yang pernah hidup adalahdinosaurus sauropodatitanosaurus sepertiArgentinosaurus, yang mungkin beratnya mencapai 73 ton.[56] Beberapa hewan bersifat mikroskopik; beberapaMyxozoa (parasit obligat yang termasuk dalam Cnidaria) tidak pernah tumbuh lebih besar dari 20 μm,[57] dan salah satu spesies terkecil (Myxobolus shekel) tidak lebih dari 8,5 μm saat tumbuh dewasa.[58]
Tabel berikut mencantumkan perkiraan jumlah spesies yang ada yang masih ada untuk kelompok-kelompok hewan dengan jumlah spesies terbesar,[59] dengan habitat utama mereka (darat, air tawar,[60] dan laut),[61] dan cara hidup bebas atau parasit.[62] Perkiraan spesies yang ditunjukkan di sini didasarkan pada angka yang dideskripsikan secara ilmiah; perkiraan yang jauh lebih besar telah dihitung berdasarkan berbagai cara prediksi, dan ini bisa sangat bervariasi. Misalnya, sekitar 25.000–27.000 spesies nematoda telah dideskripsikan, sementara perkiraan jumlah nematoda yang dipublikasikan mencakup 10.000–20.000; 500.000; 10 juta; dan 100 juta.[63] Dengan menggunakan pola dalam hierarkitaksonomi, jumlah spesies hewan—termasuk yang belum dideskripsikan—dihitung menjadi sekitar 7,77 juta pada tahun 2011.[64][65][a]
Fosil pertama yang mungkin mewakili hewan muncul di bebatuan berusia 665 juta tahun diFormasi Trezona diAustralia Selatan. Fosil-fosil ini ditafsirkan sebagai spons awal.[76]
Hewan-hewan tertua ditemukan dibiota Ediakara, menjelang akhir Prakambrium, sekitar 610 juta tahun yang lalu. Apakah biota Ediakara merupakan hewan telah lama diragukan,[77][78][79] tetapi penemuan lipid hewankolesterol pada fosilDickinsonia menetapkan bahwa biota Ediakara benar-benar merupakan hewan.[75]
Kebanyakan filum hewan yang diketahui pertama kali muncul dalam catatan fosil selamaledakan Kambrium, dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu, di tempat sepertiBurgess Shale. Filum yang masih ada yang dapat ditemukan di bebatuan ini termasukMoluska,Brachiopoda,Onychophora,Tardigrada,Artropoda,Echinodermata danHemichordata, bersama dengan berbagai bentuk yang sudah punah sepertiAnomalocaris yang bersifatpredator. Terjadinya peristiwa tersebut yang tiba-tiba mungkin merupakan artefak dari catatan fosil, bukan menunjukkan bahwa semua hewan ini muncul secara bersamaan.[80][81][82][83]
Beberapa ahli paleontologi menyatakan bahwa hewan muncul jauh lebih awal daripada ledakan Kambrium, mungkin sedini 1 miliar tahun yang lalu.[84]Fosil jejak seperti jejak dan liang dari periodeTonian mungkin menunjukkan adanya hewan mirip cacingtriploblastik, kira-kira sebesar (lebarnya sekitar 5 mm) dan sekompleks seperti cacing tanah.[85] Namun, jejak serupa dihasilkan saat ini oleh protista bersel tunggal raksasaGromia sphaerica, sehingga jejak fosil Tonian mungkin tidak menunjukkan evolusi hewan awal.[86][87] Sekitar waktu yang sama, bukti lain mungkin menunjukkan munculnya hewan yang merumput: tikar berlapismikroorganisme yang disebutstromatolit menurun keragamannya, mungkin karena dimakan oleh hewan.[88]
Gen-gen ini ditemukan di Placozoa[94][95] dan hewan yang lebih tinggi, yaitu Bilateria.[96][97] Ada 6.331 kelompokgen yang dimiliki semua hewan hidup telah diidentifikasi; gen-gen ini mungkin muncul dari satu nenek moyang bersama yang hidup650 juta tahun yang lalu pada masaPrakambrium. Sebanyak 25 di antaranya merupakan kelompok gen inti baru yang hanya ditemukan pada hewan; dari 25 kelompok gen tersebut, delapan di antaranya merupakan komponen penting dari jalur pensinyalanWnt danTGF-beta yang mungkin telah memungkinkan hewan menjadi multiseluler dengan menyediakan pola untuk sistem sumbu tubuh (dalam tiga dimensi), dan tujuh kelompok gen lainnya untukfaktor transkripsi, termasuk proteinhomeodomain yang terlibat dalamkontrol perkembangan.[98][99]
Berikut ini adalahpohon filogenetik (hanya garis keturunan utama) yang menunjukkan kira-kira berapa juta tahun yang lalu (jtl) terjadi percabangan garis keturunan.[100][101][102][103][104]
Hewan non-bilateria mencakup spons (tengah) dan karang (latar belakang).
Beberapa filum hewan tidak memiliki simetri bilateral. Di antaranya, spons (Porifera) mungkin berdivergensi pertama kali, mewakili filum hewan tertua.[105] Spons tidak memiliki organisasi yang kompleks yang ditemukan di sebagian besar filum hewan lainnya;[106] sel-selnya memiliki perbedaan, tetapi dalam banyak kasus tidak diatur ke dalam jaringan yang berbeda.[107] Mereka biasanya makan dengan memasukkan air melalui pori-pori.[108]
Ctenophora (ubur-ubur sisir) dan Cnidaria (yang mencakup ubur-ubur,anemon laut, dan koral) memiliki simetri radial dan memiliki rongga pencernaan dengan bukaan tunggal, yang berfungsi baik sebagai mulut maupun anus.[109] Hewan di kedua filum tersebut memiliki jaringan yang berbeda, tetapi jaringan-jaringan ini tidak diatur dalam organ.[110] Mereka bersifatdiploblastik, yaitu hanya memiliki dua lapisan germinal utama, ektoderm dan endoderm.[111]Placozoa yang berukuran kecil mirip dengan kedua filum di atas, tetapi mereka tidak memiliki rongga pencernaan permanen.[112][113]
Bangun tubuhbilateria yang ideal.[c] Dengan tubuh silinder dan arah gerak, hewan memiliki ujung kepala dan ujung ekor. Organ indera dan mulut membentukkepala. Otot-otot melingkar (sirkuler) dan memanjang (longitudinal) memungkinkangerak peristaltik.
Hewan yang tersisa, sebagian besar hewan–terdiri dari sekitar 29 filum dan lebih dari satu juta spesies–membentuk sebuah klad, Bilateria. Tubuhnya adalahtriploblastik, dengan tiga lapisan germinal yang berkembang dengan baik, dan jaringan mereka membentukorgan yang berbeda. Ruang pencernaan memiliki dua bukaan, mulut dan anus, dan ada rongga tubuh internal,selom atau pseudoselom. Hewan denganbangun tubuh simetris bilateral ini memiliki ujung kepala (anterior) dan ujung ekor (posterior) serta punggung (dorsal) dan perut (ventral); oleh karena itu mereka juga memiliki sisi kiri dan sisi kanan.[114][115]
Memiliki ujung depan berarti bahwa bagian tubuh ini mengalami rangsangan, seperti makanan, mendukungsefalisasi, perkembangan kepala denganorgan indera dan mulut. Banyak bilateria memiliki kombinasiotot-otot melingkar yang menyempitkan tubuh, membuatnya lebih panjang, dan satu set otot memanjang (longitudinal), yang memendekkan tubuh;[115] ini memungkinkan hewan bertubuh lunak dengankerangka hidrostatik bergerak denganperistalsis.[116] Mereka juga memiliki usus sepanjang tubuh yang pada dasarnya silinder dari mulut ke anus. Banyak filum bilateria memilikilarva primer yang berenang dengansilia dan memiliki organ apikal yang mengandung sel-sel sensorik. Namun, ada pengecualian untuk masing-masing karakteristik ini; misalnya, echinodermata dewasa bersifat simetris radial (tidak seperti larvanya), sementara beberapa cacing parasit memiliki struktur tubuh yang sangat disederhanakan.[114][115]
Studi genetika telah banyak mengubah pemahaman para ahli zoologi tentang hubungan dalam Bilateria. Kebanyakan filum termasuk dalam dua garis keturunan utama,Protostomia danDeuterostomia.[117] Bilateria paling basal adalahXenacoelomorpha.[118][119][120]
Saluran pencernaan bilateria berkembang dalam dua cara. Dalam banyakprotostoma, blastopor berkembang menjadi mulut, sementara padadeuterostoma blastopor menjadi anus.
Protostoma dan deuterostoma berbeda dalam beberapa hal. Pada awal perkembangan, embrio deuterostoma menjalanipenyibakan radial selama pembelahan sel, sementara banyak protostoma (Spiralia) mengalami penyibakan spiral.[121] Hewan dari kedua kelompok memiliki saluran pencernaan yang lengkap, tetapi dalam protostoma pembukaan pertamausus embrio berkembang menjadi mulut, dan anus terbentuk sekunder. Dalam deuterostoma, anus terbentuk pertama dan mulut berkembang secara sekunder.[122][123] Kebanyakan protostoma memiliki perkembanganschizocoelous, di mana sel-sel hanya mengisi bagian dalam gastrula untuk membentuk mesoderm. Dalam deuterostom, mesoderm terbentuk oleh kantongenterocoelous, melalui invaginasi endoderm.[124]
Ecdysozoa adalah protostoma, dinamai berdasarkansifat yang dimiliki bersama yaituekdisis, pertumbuhan denganmoulting (berganti kulit).[131] Ecdysozoa mencakup filum hewan terbesar, Artropoda, yang mencakup serangga, laba-laba, kepiting, dan kerabatnya. Semua ini memiliki tubuh yang dibagi menjadisegmen berulang, biasanya denganappendage (anggota badan) yang berpasangan. Dua filum yang lebih kecil,Onychophora danTardigrada, adalah kerabat dekat artropoda dan berbagi sifat-sifat tersebut. Ecdysozoa juga mencakupNematoda atau cacing gilig, mungkin merupakan filum hewan terbesar kedua. Nematoda biasanya mikroskopis, dan terdapat di hampir setiap lingkungan di mana ada air;[132] beberapa merupakan parasit yang penting.[133] Filum yang lebih kecil yang berkerabat dengannya adalahNematomorpha atau cacing bulu kuda, sertaKinorhyncha,Priapulida, danLoricifera. Kelompok-kelompok ini memiliki selom tereduksi, yang disebut pseudoselom.[134]
Spiralia adalah kelompok besar protostoma yang berkembang dengan penyibakan spiral pada embrio awal.[135] Filogeni Spiralia telah diperdebatkan, tetapi kelompok ini mengandung klad besar, superfilumLophotrochozoa, dan kelompok-kelompok filum yang lebih kecil sepertiRouphozoa yang mencakupGastrotricha dancacing pipih. Lophotrochozoa dan Rouphozoa dikelompokkan sebagaiPlatytrochozoa, yang memiliki kelompok saudari,Gnathifera, yang mencakuprotifera.[136][137]
Jean-Baptiste de Lamarck memimpin pembuatan klasifikasi modern invertebrata, memecah "Vermes" dalam klasifikasi Linnaeus menjadi 9 filum pada tahun 1809.[142]
Padaera klasik,Aristotelesmembagi hewan,[d] berdasarkan pengamatannya sendiri, menjadi hewan dengan darah (kira-kira, vertebrata) dan hewan yang tidak berdarah. Hewan-hewan itu kemudiandiatur pada skala dari manusia (dengan darah, 2 kaki, jiwa rasional) turun ke tetrapoda yang melahirkan (dengan darah, 4 kaki, jiwa sensitif) dan kelompok lain seperti krustasea (tidak ada darah, banyak kaki, jiwa sensitif) turun ke makhluk yang mengalamigenerasi spontan seperti spons (tanpa darah, tanpa kaki, jiwa tumbuhan). Aristoteles tidak yakin apakah spons adalah hewan, yang dalam sistemnya harus memiliki sensasi, nafsu makan, dan pergerakan, atau tumbuhan, yang jelas bukan: dia tahu bahwa spons bisa merasakan sentuhan, dan akan berkontraksi jika hendak ditarik dari bebatuan mereka, tetapi bahwa spons berakar seperti tumbuhan dan tidak pernah bergerak.[143]
Pada 1758,Carolus Linnaeus menciptakan klasifikasi hierarkis pertama dalam bukunyaSystema Naturae.[144] Dalam skema aslinya, hewan adalah salah satu dari tiga kerajaan, dibagi ke dalam kelasVermes,Insecta,Pisces,Amphibia,Aves, danMammalia. Sejak itu empat kelas terakhir semuanya telah dimasukkan ke dalam satu filum,Chordata, sementara Insecta-nya (yang mencakup krustasea dan arakhnida) dan Vermes telah diganti namanya atau dipecah. Proses ini dimulai pada tahun 1793 olehJean-Baptiste de Lamarck, yang menyebut Vermesune espèce de chaos (semacam kekacauan) dan membagi Vermes menjadi tiga filum baru, cacing, echinodermata, dan polip (yang mencakup koral dan ubur-ubur). Pada tahun 1809, dalam bukunyaPhilosophie Zoologique, Lamarck telah membuat 9 filum selain vertebrata (di mana dia masih memiliki 4 filum: mamalia, burung, reptil, dan ikan) dan moluska, yaitucirripedia, annelida, krustasea, araknida, serangga, cacing,Radiata, polip, daninfusoria.[142]
Pada tahun 1817, dalam bukunyaLe Règne Animal,Georges Cuvier menggunakananatomi perbandingan untuk mengelompokkan hewan menjadi empatembranchements ("cabang" dengan bangun tubuh yang berbeda, kira-kira sesuai dengan filum), yaitu vertebrata, moluska, hewan artikulata (artropoda dan annelida), dan zoophyta (echinodermata, cnidaria, dan hewan lainnya).[145] Pembagian menjadi empat ini diikuti oleh ahliembriologiKarl Ernst von Baer pada tahun 1828, ahli zoologiLouis Agassiz pada tahun 1857, dan ahli anatomi perbandinganRichard Owen pada tahun 1860.[146]
Pada tahun 1874,Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadi dua subkerajaan: Metazoa (hewan multiseluler, dengan lima filum: coelenterata, echinodermata, artikulata, moluska, dan vertebrata) danProtozoa (hewan bersel satu), mencakup filum hewan keenam, spons.[146][147] Protozoa kemudian dipindahkan ke kerajaanProtista, hanya menyisakan Metazoa sebagai sinonim dari Animalia.[148]
Manusia mengeksploitasi sejumlah besar spesies hewan lain untuk makanan, baik dari spesieshewan ternak yangdidomestikasi dan, terutama di laut, dengan berburu spesies liar.[149][150] Banyak spesies ikan lautditangkap secara komersial untuk makanan. Sejumlah kecil spesies ikanditernakkan secara komersial.[149][151][152] Invertebrata termasuksefalopoda,krustasea, dan moluskabivalvia ataugastropoda diburu atau dibudidayakan untuk dimakan.[153] Ayam, sapi, domba, babi dan hewan lainnya dibesarkan sebagai hewan ternak di seluruh dunia.[150][154][155] Serat hewan seperti wol digunakan untuk membuat tekstil, sedangkantendon binatang digunakan sebagai pengikat, dan kulit banyak digunakan untuk membuat sepatu dan barang-barang lainnya. Hewan diburu dan dibudidayakan untuk bulunya untuk membuat barang-barang seperti mantel dan topi.[156][157] Zat warna termasukcarmine (cochineal),[158][159]shellac,[160][161] dankermes[162][163] dibuat dari tubuh serangga.Hewan pekerja termasuk sapi dan kuda digunakan untuk bekerja dan transportasi dari hari-hari pertama pertanian.[164]
^Aplikasikode batang DNA pada taksonomi semakin memperrumit hal ini; sebuah analisis kode batang DNA pada 2016 memperkirakan bahwa terdapat 100.000 spesiesserangga diKanada saja, dan mengekstrapolasikan bahwa fauna serangga global seharusnya lebih dari 10 juta spesies, hampir 2 juta di dalam satu famili lalat yang disebutgall midge (Cecidomyiidae).[66]
^"Animals". Merriam-Webster's.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-12. Diakses tanggal16 May 2010.2 a : one of the lower animals as distinguished from human beings b : mammal;broadly : vertebrate
^"Animal".The American Heritage Dictionary (edisi ke-Forth). Houghton Mifflin Company. 2006.
^Alberts, Bruce; Johnson, Alexander; Lewis, Julian; Raff, Martin; Roberts, Keith; Walter, Peter (2002).Molecular Biology of the Cell (edisi ke-4th). Garland Science.ISBN0-8153-3218-1.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-23. Diakses tanggal2018-05-05.
^Hamilton, William James; Boyd, James Dixon; Mossman, Harland Winfield (1945).Human embryology: (prenatal development of form and function). Williams & Wilkins. hlm. 330.
^Adiyodi, K. G.; Hughes, Roger N.; Adiyodi, Rita G. (July 2002).Reproductive Biology of Invertebrates, Volume 11, Progress in Asexual Reproduction. Wiley. hlm. 116.ISBN978-0-471-48968-9.
^"Largest mammal".Guinness World Records.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-31. Diakses tanggal2020-04-14.
^Mazzetta, Gerardo V.; Christiansen, Per; Fariña, Richard A. (2004). "Giants and Bizarres: Body Size of Some Southern South American Cretaceous Dinosaurs".Historical Biology.16 (2–4): 71–83.doi:10.1080/08912960410001715132.
^Fiala, Ivan (10 July 2008)."Myxozoa". Tree of Life Web Project.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-01. Diakses tanggal4 March 2018.
^Hebert, Paul D. N.; Ratnasingham, Sujeevan; Zakharov, Evgeny V.; Telfer, Angela C.; Levesque-Beaudin, Valerie; Milton, Megan A.; Pedersen, Stephanie; Jannetta, Paul; deWaard, Jeremy R. (1 August 2016)."Counting animal species with DNA barcodes: Canadian insects".Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences.371 (1702): 20150333.doi:10.1098/rstb.2015.0333.PMC4971185.PMID27481785.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-29. Diakses tanggal2018-05-04.
^Stork, Nigel E. (January 2018). "How Many Species of Insects and Other Terrestrial Arthropods Are There on Earth?".Annual Review of Entomology.63 (1): 31–45.doi:10.1146/annurev-ento-020117-043348. Stork notes that 1m insects have been named, making much larger predicted estimates.
^abcdNicol, David (June 1969). "The Number of Living Species of Molluscs".Systematic Zoology.18 (2): 251–254.doi:10.2307/2412618.JSTOR2412618.
^Sluys, R. (1999). "Global diversity of land planarians (Platyhelminthes, Tricladida, Terricola): a new indicator-taxon in biodiversity and conservation studies".Biodiversity and Conservation.8 (12): 1663–1681.doi:10.1023/A:1008994925673.
^abBobrovskiy, Ilya; Hope, Janet M.; Ivantsov, Andrey; Nettersheim, Benjamin J.; Hallmann, Christian; Brocks, Jochen J. (20 September 2018). "Ancient steroids establish the Ediacaran fossil Dickinsonia as one of the earliest animals".Science.361 (6408): 1246–1249.doi:10.1126/science.aat7228.
^Bengtson, S. (2002)."Origins and early evolution of predation"(PDF). Dalam Kowalewski, M.; Kelley, P.H.The fossil record of predation.The Paleontological Society Papers.8. The Paleontological Society. hlm. 289–317.Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2019-10-30. Diakses tanggal2018-04-15.
^Burhanuddin, Andi Iqbal (2018).Vertebrata Laut. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 43.ISBN9786024537814.Parameter|url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Giribet, Gonzalo (27 September 2016). "Genomics and the animal tree of life: conflicts and future prospects".Zoologica Scripta.45: 14–21.doi:10.1111/zsc.12215.
^"Evolution and Development"(PDF).Carnegie Institution for Science Department of Embryology. 1 May 2012. hlm. 38. Diarsipkan dariversi asli(PDF) tanggal 2 March 2014. Diakses tanggal4 March 2018.
^Dellaporta, Stephen; Holland, Peter; Schierwater, Bernd; Jakob, Wolfgang; Sagasser, Sven; Kuhn, Kerstin (April 2004). "The Trox-2 Hox/ParaHox gene of Trichoplax (Placozoa) marks an epithelial boundary".Development Genes and Evolution.214 (4): 170–175.doi:10.1007/s00427-004-0390-8.
^Sharma, N. S. (2005).Continuity And Evolution Of Animals. Mittal Publications. hlm. 106.ISBN978-81-8293-018-6.
^Langstroth, Lovell; Langstroth, Libby (2000). Newberry, Todd, ed.A Living Bay: The Underwater World of Monterey Bay. University of California Press. hlm. 244.ISBN978-0-520-22149-9.
^Safra, Jacob E. (2003).The New Encyclopædia Britannica, Volume 16. Encyclopædia Britannica. hlm. 523.ISBN978-0-85229-961-6.
^Kotpal, R. L.Modern Text Book of Zoology: Invertebrates. Rastogi Publications. hlm. 184.ISBN978-81-7133-903-7.
^Barnes, Robert D. (1982).Invertebrate Zoology. Holt-Saunders International. hlm. 84–85.ISBN0-03-056747-5.
^Peters, Kenneth E.; Walters, Clifford C.; Moldowan, J. Michael (2005).The Biomarker Guide: Biomarkers and isotopes in petroleum systems and Earth history.2. Cambridge University Press. hlm. 717.ISBN978-0-521-83762-0.
^Giribet, G.; Distel, D.L.; Polz, M.; Sterrer, W.; Wheeler, W.C. (2000). "Triploblastic relationships with emphasis on the acoelomates and the position of Gnathostomulida, Cycliophora, Plathelminthes, and Chaetognatha: a combined approach of 18S rDNA sequences and morphology".Syst Biol.49 (3): 539–562.doi:10.1080/10635159950127385.PMID12116426.
^De Wit, Hendrik C. D. (1994).Histoire du Développement de la Biologie, Volume III. Presses Polytechniques et Universitaires Romandes. hlm. 94–96.ISBN2-88074-264-1.
^"Cochineal and Carmine".Major colourants and dyestuffs, mainly produced in horticultural systems. FAO.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-06. Diakses tanggalJune 16, 2015.
^Pearnchob, N.; Siepmann, J.; Bodmeier, R. (2003). "Pharmaceutical applications of shellac: moisture-protective and taste-masking coatings and extended-release matrix tablets".Drug Development and Industrial Pharmacy.29 (8): 925–938.doi:10.1081/ddc-120024188.PMID14570313.
^"Butterfly".Encyclopedia of Diderot and D'Alembert.Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-11. Diakses tanggal10 July 2016.
^Hutchins, M., Arthur V. Evans, Rosser W. Garrison and Neil Schlager (Eds) (2003) Grzimek's Animal Life Encyclopedia, 2nd edition. Volume 3, Insects. Gale, 2003.
^Ben-Tor, Daphna (1989).Scarabs, A Reflection of Ancient Egypt. Jerusalem. hlm. 8.ISBN965-278-083-9.
^Read, Kay Almere; Gonzalez, Jason J. (2000).Mesoamerican Mythology. Oxford University Press. hlm. 132–134.
^McCone, Kim R. (1987). Meid, W., ed.Hund, Wolf, und Krieger bei den Indogermanen.Studien zum indogermanischen Wortschatz. Innsbruck. hlm. 101–154.
^Lau, Theodora,The Handbook of Chinese Horoscopes, pp. 2–8, 30–5, 60–4, 88–94, 118–24, 148–53, 178–84, 208–13, 238–44, 270–78, 306–12, 338–44, Souvenir Press, New York, 2005
Hickman Jr; Cleveland P.; Roberts, Larry S. (1990).Biology of Animals (edisi ke-ke-6). Wm. C. Brown Publisher.
Solomon, et. al. (1993).Biology, 3rd ed. Fort Worth: Saunders-College Publishing,.
Duke, NH. (1995).The Physiology of Domestic Animal. New York: Comstock Publishing.
Martini (1998).Fundamental of Anatomy and Physiology 4th ed. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
Swenson, GM. (1997).Dules Physiology or Domestic Animals. USA: Publishing Co. Inc.
Harris, C.L. (1992).Concepts in Zoology. New York: Harper Collin Publisher, Inc.
Suroso, A.; Permatasari, A. (2003).Ensiklopedia Sains dan Kehidupan: Refernsi dan Petunjuk Lengkap untuk ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia. Jakarta: CV Tarity Samudra Berlian.
ARKiveDiarsipkan 2016-04-26 diArchive.is–database multimedia dari spesies terancam punah/dilindungi dari seluruh dunia dan spesies yang umum di Britania Raya.