Movatterモバイル変換


[0]ホーム

URL:


Lompat ke isi
WikipediaEnsiklopedia Bebas
Pencarian

Mamminasatapa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dariMamminasata)
Kawasan Metropolitan Makassar
  • Makassar Raya
  • Mamminasatapa
  • ᨆᨆᨗᨊᨔᨈᨄ
Dari atas, kiri ke kanan:Benteng Rotterdam diKota Makassar, Pemandangan sekitar Al-Fityan School diKabupaten Gowa, Pemandangan sekitar Tugu Adipura diKabupaten Maros, Pemandangan sekitar Gunung Sorongan diKabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Pemandangan persawahan dan pohon lontar diKabupaten Takalar.
Peta lokasi
  • Makassar Raya
  • Mamminasatapa
  • ᨆᨆᨗᨊᨔᨈᨄ
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Kota intiMakassar
Daerah penyanggaKabupaten Maros
Kabupaten Gowa
Kabupaten Takalar
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Dasar hukumPeraturan Presiden №55 tahun 2011
Zona waktuUTC+8 (WITA)
Kode area telepon+62 411

Mamminasatapa atau akronim dari "Makassar—Maros—SungguminasaTakalar—Pangkep" adalah sebuahwilayah metropolitan yang berada diIndonesia. Wilayah ini meliputiKota Makassar dan wilayah penyangganya sepertiKabupaten Maros,Kabupaten Gowa,Kabupaten Takalar, danKabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Wilayah ini juga menjadi ikon provinsi Sulawesi Selatan dan wilayah metropolitan terbesar diIndonesia Timur. Bukan hanya sekadar akronim, dalambahasa Makassar, kataMamminasata(p)pa terdiri dari duamorfem, yakniminasa (perasaan harapan) dantappa (terpercaya). JadiMamminasata(p)pa dapat diartikan sebagai "ungkapan cita-cita, perasaan dari lubuk hati yang mendalam, atau harapan yang didambakan bisa dipercaya". Sebelumnya, wilayah metropolitan ini bernamaMamminasata dari akronim "Makassar—Maros—SungguminasaTakalar". Dalambahasa Makassar, kataMamminasata memiliki makna "ungkapan cita-cita, perasaan, atau harapan yang didambakan untuk kita semua".

Demografi

[sunting |sunting sumber]
Pembagian AdministratifJml. KecamatanWilayah (km²)Populasi (2019)Penduduk (/km²)
Kota Makassar15175,771.526.6778685,3
Sungguminasa
(Kabupaten Gowa)
11686,51609.277887,4
Kabupaten Maros121237,84331.000267,4
Kabupaten Takalar12566,51298.688527,2
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan5TBATBATBA
Mamminasatapa552.666,632.765.6421.037,1

Dinamika

[sunting |sunting sumber]

Pertumbuhan penduduk Kawasan Mamminasata diperkirakan tumbuh dari 2,5 juta jiwa menjadi 3.5 juta jiwa pada tahun 2024. Hal ini memberikan implikasi yang kompleks terhadap kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan. Dengan volume penerbangan 480 kali sehari, menjadikan -Kota Makassar sebagai pintu gerbang pada wilayah-wilayahKabupaten Maros,Gowa danTakalar, sehingga secara ekonomis dapat memberikan pertumbuhan dan perkembangan bagi wilayah disekitarnya melalui dukungan pembangunan Infrastruktur di bidang jalan & jembatan, Irigasi, Jaringan air bersih di wilayah Mamminasata, yang telah didesain melalui studi yang dilaksanakan atas kerjasama denganPemerintah Indonesia danJICA.

Sebagai suatu konsep pengelolaanwilayah metropolitan yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan serta ramah lingkungan secara berkelanjutan, tentu saja pengelolaan wilayah Mamminasata diarahkan dengan upaya-upaya pemanfaatan ruang, pemanfaatan sumber daya alam dan daya dukung lingkungan secara efisien dan berdaya guna, melalui keseimbangan antar wilayah dan antar sektor serta pencegahan kerusakan fungsi dan tatanan lingkungan hidup.

Pembangunan Mamminasata yang berkelanjutan, dilakukan upaya-upaya antara lain pengelolaan sampah yang dilakukan dengan cara integrasi pada satu pusat TPA, alternatif-alternatif pemecahan masalah permukiman yang semakin padat di wilayah Mamminasata yang saat ini tidak tertata dengan baik, sehingga diperlukan adanya rencana pemanfaatan ruang yang baik dan terpadu agar pemanfaatan ruang dapat terkendali secara efektif dan efisien dalam penggunaannya.

Dalam tanggapannya,Dirjen Penataan RuangHermanto Dardak, mengemukakan pentingnya menjadikan kota di Indonesia menjadi best practice di Indonesia yang dalam pengembangannya mengambil contoh terbaik dari negara lain yang setara, misalnya pengembanganKota Curitiba diBrasil.

Dirjen Cipta Karya Agoes Widjanarko, mengemukakan dalam hal masalah penanganan sampah dapat dicarikan alternatif pemecahan dengan membentuk koorporasi institusi, dimana pemerintah propinsi secara integrasi regional dengan pemerintah kabupaten/kota melaksanakan pengelolaan sampah dengan cara mengurangi volume sampah dari sumbernya, dapat dipisahkan antara sampah organik dan anorganik sehingga dapat dimungkinkan sampah organik dikelola menjadi pupuk dan dapat bernilai ekonomis, sampah anorganik dilakukan ‘sanitary landfill’.

Dirjen Bina Marga Hendrianto Notosoegondo, mengemukakan bahwa penyediaan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Metropolitan Mamminasata adalah termasuk wilayah yang luas sehingga harus dilatarbelakangi dengan studi komprehensif menyangkut pula masalah pembebasan tanah yang jelas dan pasti, untuk itu diperlukan skenario pendanaan karena memerlukan investasi yang sangat besar.

Sekjen Departemen PU Roestam Sjarief mengemukakan, bahwa keterkaitan wilayah Metropolitan Mamminasata harus diciptakan menjadi ikatan yang sangat kuat dan saling menguntungkan sebagaimana contoh ikatan yang terjadi antara wilayah Jabodetabek, bukan hanya tren pemanfaatannya sehingga diharapkan dapat terbentuk trickle down effect dan multiplier effect.

Sedangkan dalam hal pengelolaan air bersihDirjen SDA Siswoko mengatakan, harus dapat dilihat dan ditinjau secara holistik dan terintegrasi antara air minum, kebutuhan irigasi dan industri. Suplai air dari Bili-bili ke Makassar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Mamminasata mengacu pada UU Nomor 7/2004 tentang SDA, melalui review pola dan perencanaan induk wilayah sungai.

Dalam arahannyaMenteri Pekerjaan Umum RI, menjelaskan bahwa kota-kota yang terbentuk di wilayah Indonesia umumnya karena natural dan sprawl, tidak didesain sehingga dapat nyaman, produktif dan berkelanjutan. Kota Makassar adalah termasuk Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sebagaimana kota-kota besar di wilayah lain sepertiJakarta,Bandung,Banjarmasin,Pontianak dan lain-lain, sehingga harus ditata secara terpadu dan komprehensif dengan dukungan infrastruktur yang memadai.

Definisi

[sunting |sunting sumber]

Kawasan Metropolitan Mamminasatapa memiliki total luas area sekitar TBA km2 dan mencakup 5 wilayah administrasi kabupaten/kota, yaitu:

NoNamaIbu KotaLuas Wilayah (km2)Keterangan
1Kota Makassar(Seluruhnya, 15 Kecamatan)175,77Pusat
2Kabupaten Maros(Sebagian, 12 Kecamatan)Turikale1237,84Terletak di sebelah utara dan timurKota Makassar
3Kabupaten Gowa(Sebagian, 11 Kecamatan)Sungguminasa686,51Terletak di sebelah selatan dan tenggaraKota Makassar
4Kabupaten Takalar(Seluruhnya, 12 Kecamatan)Pattallassang566,51Terletak di sebelah selatanKota Makassar
5Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan(Sebagian, 5 Kecamatan)PangkajeneTBATerletak di sebelah utara dan baratKota Makassar, berbatasan langsung dengan perairan diSelat Makassar

Keunggulan

[sunting |sunting sumber]

Mamminasatapa sebagai pintu gerbang Indonesia Timur. Metropolitan ini dibangun untuk menopang perdagangan via laut di timur Indonesia. Setelah diresmikannya Makassar New Port olehPresiden Republik Indonesia pada 22 Februari 2024, pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan terbesar kedua di Indonesia setelahPelabuhan Tanjung Priok. Keberadaan Mamminasatapa juga memberikan peran dan dampak pada pembangunanIbu Kota Nusantara (IKN) sebagai pemasok utama bahan pangan karena terdekat potensi pertanian dan peternakan.

Prospek pembangunan

[sunting |sunting sumber]

Pada 27 Februari 2024, presidenJoko Widodo menghadirkan lima kepala daerah di wilayah Mamminasatapa dan enam pejabat Forkopimda Sulsel diIstana Negara. Lima kepala daerah tersebut, yakniDanny Pomanto (wali kota Makassar),Adnan Purichta Ichsan (bupati Gowa),Chaidir Syam (bupati Maros),Muhammad Yusran Lalogau (bupati Pangkep), danSetiawan Aswad (Pj.bupati Takalar) dan enam pejabatForkopimda Sulsel tersebut, yakniBahtiar Baharuddin (Pj.Gubernur Sulsel), Mayjen TNIBobby Rinal Makmun (Pangdam XIV/Hasanuddin), Irjen PolAndi Rian Ryacudu Djajadi (Kapolda Sulsel), Leonard Eben Ezer Simanjuntak (Kajati Sulsel), Marsma TNIBudhi Achmadi (Pangkoopsud II), danLaksma TNIIvan Gatot Prijanto (Danlantamal VI). Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam di ruang Oval Istana Negara tersebut, presiden menggali dan mendengarkan penjelasan Pj. Gubernur, Wali kota Makassar dan para Bupati terkait rencana pembangunan kawasan aglomerasi Mamminasatapa (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar, dan Pangkep). Selain itu, Presiden Jokowi juga mendalami kesiapan daerah terkait rencana pembangunan stadion di Sudiang. Presiden juga memastikan keberlanjutan pembangunan jalan poros Maros-Bone dan penyelesaian jalur Kereta Api (KA) Makassar-Parepare.[1]

Referensi

[sunting |sunting sumber]
  1. ^Emba, Muslimin (27 Februari 2024)."Presiden Jokowi Panggil Jenderal Ahli Reserse dan Pejabat dari Makassar ke Istana".makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal1 Maret 2024. 

Lihat pula

[sunting |sunting sumber]
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mamminasatapa&oldid=26734413"
Kategori:
Kategori tersembunyi:

[8]ページ先頭

©2009-2025 Movatter.jp