Ajaran khasMartin Luther yang sering kali juga diakui sebagai ciri khas ajaran Reformasi disimpulkan dalam tigasola, yaitusola fide,sola gratia, dansola scriptura, yang berarti "hanya iman", "hanya anugerah", dan "hanya Alkitab". Maksudnya, Luther menyatakan bahwa keselamatan manusia hanya diperoleh karena iman kepada karyaanugerahAllah yang dikerjakan-Nya melaluiYesus Kristus, sebagaimana yang disaksikan olehAlkitab. (Efesus 2:8-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri")
Luther menentang praktik penyalahgunaanindulgensia (penghapusan hukuman sementara akibatdosa) pada saat itu. Luther menyatakan bahwa manusia diselamatkan bukan karena amal atau perbuatannya yang baik, melainkan semata-mata oleh karena anugerah Allah. Hal ini didasarkan pada perkataanPaulus dalamSurat Roma: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8)
Gereja Lutheran mengakui dua sakramen, yakniBaptisan danPerjamuan Kudus. Katekismus Lutheran mengajarkan bahwa pembaptisan adalah karya Allah, berlandaskan perkataan dan janji Kristus; sehingga dilayankan baik bagi bayi maupun orang dewasa. Gereja Lutheran percaya bahwaroti dananggur dalam tradisiekaristi adalah sungguh-sungguh tubuh dan darah Kristus yang dianugerahkan kepada umat Kristiani untuk dimakan dan diminum, yang diperintahkan oleh Kristus sendiri.
Banyak Kaum Lutheran yang melestarikan pendekatanLiturgi terhadapEkaristi. Komuni Kudus (atau Perjamuan Tuhan) dipandang sebagai tindakan sentral dari pemujaan Kristiani. Gereja Lutheran percaya bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus hadir bersama dengan tubuh dan darah Yesus, bukannya menggantikan atau melambangkan tubuh dan darah-Nya belaka. Mereka mengaku dalam Apologi dariPengakuan Augsburg:
Kami tidak menghapuskan Misa namun secara rohaniah mempertahankan dan membelanya. Di kalangan kami Misa dirayakan setiap Hari Tuhan dan pada hari-hari raya lainnya, bilamana Sakramen itu disediakan bagi orang-orang yang hendak mengambil bagian darinya, setelah mereka diperiksa dan diampuni. Kami juga mempertahankan bentuk-bentuk liturgis tradisional, seperti urut-urutan dalam pembacaanAlkitab, doa-doa, busana liturgi, dan hal-hal serupa lainnya. (Apologi dari Pengakuan Augsburg, Artikel XXIV.1)
Beberapa tokoh reformasi Protestan, khususnyaAndreas Karlstadt,Huldrych Zwingli danJohn Calvin serta muridnya,John Knox mendukung penyingkiran citra-citra religius dengan mendasarkan pendapat mereka pada larangan penyembahan berhala dan pembuatan citra pahatan dari Allah dalam Dekalog (Sepuluh Perintah Allah). Hasilnya, patung-patung dan gambar-gambar dirusak dalam serangan spontan individual maupun huru-haraikonoklastis yang tidak sah. Meskipun demikian, dalam banyak kasus citra-citra religius disingkirkan secara baik-baik oleh otoritas sipil di kota-kota dan daerah-daerah teritorial Eropa yang baru saja direformasi.
Tidak seperti gereja Protestan lainnya, gereja Lutheran pada umumnya tidak begitu terhadap penggunaan semacam citra anti religius. Ini disebabkan oleh pernyataan Martin Luther sendiri bahwa orang-orang Kristen harus bebas untuk menggunakan semacam citra selama mereka tidak menyembahnya sebagai ganti Allah.
Gereja Lutheran di Indonesia hanya tersebar di pulauSumatra saja, khususnya diSumatera Utara,Rejang, danMentawai, yakni wilayah pelayanan misiRMG pada waktu itu.